FORGOT YOUR DETAILS?

Hati bagi Bangsa

by / / Catatan Khotbah
Tidak masalah panggilan kita apa, tapi ingatlah bahwa seharusnya setiap orang MEMBANGUN BAGIANNYA. Ini menunjukkan bahwa membangun negara tidak bisa sendiri-sendiri. Kalau sudah diperlengkapi maka harus bekerja. Bagaimana dengan kita? Masihkah kita punya hati bagi bangsa ini?
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 28 Agustus 2016
Pembicara: Viona Wijaya
Tema: Hati bagi Bangsa
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
 
Mari kita lihat di dalam Kisah 17:26-27, “ 26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. “
Setiap bangsa DIBENTUK oleh Tuhan. Tuhan yang menjadikan dan menentukan musim-musim bagi mereka. Jika diperhatikan dalam alkitab, tidak hanya Israel yang Tuhan perhatikan dan tentukan masa depannya. Tuhan telah menentukan batas-batas kediaman, bukan karena alutsista(alat utama sistem pertahanan) yang keren atau tentara yang kuat. Yang salah adalah ketika suatu bangsa telah mendapat pengenalan akan Allah tapi menyia-nyiakannya. Ada orang dari bangsa lain yang mencari Tuhan, misalnya Ayub, Balak. Jadi, Tuhan ingin menyatakan diri-Nya pada setiap bangsa.
 
Ingatlah Indonesia yang memiliki kira-kira 17.000 pulau. Negara dengan sumber daya genetik TERBESAR di dunia. Sekitar 1.128 ragam suku (sumber: BPS). Orang-orang dari berbagai negara di Eropa tidak terlalu kentara perbedaannya, tapi di Indonesia sangat beragam dari warna kulit, bahasa, wajah, tipe rambut.Indonesia juga negara dengan jumlah populasi terbesar ke empat di dunia. Konsep negara kepulauan pertama kali dicetuskan oleh Indonesia. Bayangkan 17.000 pulau, saking banyaknya bisa diperjualbelikan, maka perlu pengawasan ekstra.
Mari resapi fakta ini. Kok bisa ya ada yang tahu Bali tapi tidak tahu Indonesia. Apalagi fakta bahwa Bali adalah bagian dari negara Indonesia.
 
Ternyata ada bagian di Alkitab yang menunjukkan kondisi suatu bangsa. Mazmur 144:12-15.
Tiang penjuru bicara tentang bangkit menjadi pemimpin, menopang bangsa. Jeritan di lapangan bicara tentang ketidakadilan. Blessed are the people to whom such blessing fall! Blessed are the people whose God is the Lord! Kenapa bisa begini, karena Allahnya adalah Tuhan. Ada berkat yang Tuhan simpan buat bangsa-bangsa. Jika berkat itu turun, maka bangsa tersebut disebut bangsa yang diberkati.
 
Kita akan belajar dari Nehemia 1:1-3.
Secara jabatan, posisi Nehemia cukup prestisius karena sebagai juru minuman raja. Dia menjadi kesayangan raja. Tapi dia tidak cuek terhadap bangsanya yang di pembuangan. Perhatikan kesusahan bangsa Israel pada waktu itu:
1. Kondisi bangsanya dalam kesusahan besar artinya kondisi hidup yang sulit/melarat, bahkan ada yang memakan anaknya sendiri.
2. Keadaan tercela artinya hidup dalam dosa,
3. Tembok Yerusalem roboh, pintu gerbang habis terbakar artinya tidak ada pertahanan.
 
Bagaimana dengan Indonesia?
Gunung yang digali di Papua selama puluhan tahun ini baru 2-3 gunung yang diolah dan diangkut hasil alamnya. Masih ada lagi puluhan gunung emas lainnya. Sekarang? rusak berat tak terpulihkan.
Pembalakan liar terjadi. Dalam video yang ditayangkan, Harison Ford melihat dan bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Ada hubungan yang erat antara bisnis dan politik. Ini gambaran yang terjadi sekarang. Perlu sekali pemimpin yang berkapasitas.
Dalam data WWF, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan wilayah pesisir dan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Ironisnya mayoritas penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan, kota-kota merupakan tempat paling tercemar di dunia. Setiap tahun, hijaunya hutan berubah menjadi merah menyala karena terbakar, dan ketika musim penghujan tiba, bencana banjir serta longsor membawa petaka bagi banyak orang.
Menurut Indeks Persepsi Korupsi, Indonesia berada di peringkat 117 dari 175 negara (Sumber:kominfo.go.id tahun 2014).
Potret buram korupsi Indonesia. Tahun 2013, terungkap 7.3 T dari uang negara yang dikorupsi. (sumber: ICW)
 
Ketimpangan pendapatan memburuk. Pertumbuhan ekonomi diukur secara global, jika pertumbuhan ekonomi naik, berarti negara maju. Tapi pertumbuhan ini ternyata hanya dinikmati oleh segelintir orang. Maka ada suatu indeks untuk melihat penyimpangan dengan kondisi di lapangan yang disebut gini indeks. Apakah Gini indeks penting? Bisa berbahaya jika tinggi. Di negara lain terjadi pergolakan. Semakin ke daerah, semakin tinggi penyimpangannya. Tahun 2013, gini indeks Indonesia di 0.413(sumber: BPS).
 
Kabar terbaru, di Kalimantan akan dibangun rel kereta api. Sedangkan di Mamasa, Sulawesi, harga kakao turun setengahnya karena masalah pengangkutan yang terhambat. Waktu saya ke Seram, Ambon, kiri kanan jalan tumbuh pohon kayu putih di tanah milik adat. Ketika ditanya harga tanah per meter, sangat murah. kurang dari seribu rupiah. Sayang sekali tidak ada yang mengelola.
 
Apa yang menjadi respon Nehemia?
1. Menangis= Hancur hati (Nehemia 1:4). Hancur hati seharusnya kita miliki ketika kita tahu ada yang tidak beres dengan bangsa ini. Mungkin kita yang belum mendengar kabar-kabar seperti yang diutarakan sebelumnya jadinya tidak hancur hati. Merujuk pada kisah 1998, ada 3 kemungkinan sebenarnya yang dapat terjadi dalam pergeseran besar-besaran yang terjadi:
a. Pecah. b. Muncul rezim otoriter baru, biasanya militer. c. Bangkit menjadi bangsa baru. Tapi ada pertolongan Tuhan di titik kritis tersebut. Para pemimpin memutuskan untuk kembali ke Pancasila. Jika bukan Tuhan campur tangan, ini mustahil terjadi.
2. Berdoa= tanya Tuhan harus melakukan apa(Nehemia 2:1-4). Jadi pada bulan Nisan, musim yang baru, Raja melihat muka Nehemia sedang muram mukanya. Nehemia lalu berdoa. Membenahi bangsa harus tanya Tuhan. Mari mulai bertanya apa yang harus kita lakukan.
3. Mengambil langkah iman(Nehemia 2:5).Dia meminta bantuan bahan-bahan untuk membangun tembok kembali.
4. Mengerjakan dengan setia, membangun tembok Yerusalem dan mengusahakan kesejahteraan.
 
Nehemia 2:18, menguatkan hati dan tangan TERUS MENERUS.
Nehemia 3:6-12, setiap orang MEMBANGUN BAGIANNYA. Ini menunjukkan bahwa membangun negara tidak bisa sendiri-sendiri. Bangsa Israel sama-sama membangun bagian apa yang ada di hadapannya. Ada yang membangun depan rumahnya saja, ada yang membangun juga dengan area yang lebih luas.
Segenap hati, terus sampai selesai.
Nehemia 4:20, tunduk pada otoritas, dengar “sangkakala Tuhan”. Artinya membangun negara harus dengar-dengaran akan suara Tuhan.
 
Dimana anak-anak tuhan di Indonesia?
 
Mari membangun bangsa!
Alkitab dipenuhi kisah orang-orang yang melayani Tuhan dan memberkati bangsanya melalui berbagai profesinya.
-Politisi: Daud, Yusuf.
-Penginjil: Rasul-rasul
-PNS: Daniel, Nehemia, Mordekhai
-Pengusaha: Boas
-Arsitek, seniman: Bezaleel dan Aholiab
-Pengajar: para imam
-Musisi: Asaf
-Dokter: Lukas
-Tentara: Kaleb dan Yosua.
 
Tidak masalah panggilan kita apa. Contoh penginjil di Alkitab, di Atena terkenal “turn the world up side down”(menjungir balikan dunia). Jangan kagok. Saya rindu melihat anak Tuhan bangkit di dunia entertainment/hiburan . Entertainmen butuh role model. Sangat menyedihkan jika kita mendengar berita hari-hari ini.
Daud, sebegitu sibuknya sebagai raja, tapi dia masih punya waktu bersama Tuhan, Mazmur mencatat Daud bangun mendahului waktu jaga malam (sekitar pukul 2-3 dini hari).
 
Coba kita lihat dalam kitab Yesaya 49:6, “ Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi. “
Tuhan sendiri yang berkata terlalu sedikit bagi kita hanya untuk menjadi hambaNya. Tuhan (sudah) memanggil kita menjadi terang bagi bangsa. Tuhan akan membangkitkan kita menjadi pemimpin-pemimpin negeri. Daud setia dengan 2-3 ekor kambing domba. Daud SIAP untuk memimpin satu bangsa. Jika sudah lama nyaman dengan kondisi sekarang, mari kita keluar dari perahu(zona nyaman).
 
God calls you. Do you hear it?
1. Temukan apa yang menjadi bagian kita. Kita tidak bisa pakai janji Tuhan yang didapat di masa lalu. Visi harus di-refresh. Minta Tuhan nyalakan lagi, dentumkan lagi. Jangan sampai terjebak dengan rutinitas.
2. Jadilah ahli (skillful). Kita lihat dalam Keluaran 31:6. Juga dalam Keluaran 36:1, kalau sudah diperlengkapi, HARUS BEKERJA. jika Tuhan menetapkan kita menjadi sesuatu, Tuhan juga perlengkapi dengan skill yang kita perlukan. Skill itu dilatih. Sampai semua yang kita perlukan. SEPAKET! God has given us the skill! Be skillful!
Kembali dalam keluaran 36:1, Kalau sudah diperlengkapi maka harus bekerja. Bukan DIAM. Lakukan tugas kita tepat seperti yang Tuhan mau.
3. Jadilah teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, kesucian. Kenapa? Karena sangat dibutuhkan sekali teladan di dunia ini. Kedua, kita sedang menaikkan standar di manapun kita berada. Saya berdoa, tumpang tangan, “Tuhan saya tidak mau nganggur hari ini”. Tahun ini, tempat saya dipenuhi pekerjaan. Tidak ada lagi jam kerja bisa nonton bioskop, jalan-jalan. Standar sudah naik.
 
Setelah paparan yang lebar dan luas tadi, Ijinkanlah Indonesia lahir (lagi) di hatimu hari ini!
Tidak bisa kita sekedar tahu, mari bergerak di dalamnya. Kalau Firman ini sampai di telinga kita, ingalah, pada mulanya adalah Firman, yang memanggil kita. Responi saja. Jika Firman itu memanggil kita, jangan kita tolak/buang. Tirulah Maria, dia mengandung perkara itu, hingga pada akhirnya tergenapi.
Spread the love
TOP
Whatsapp Kami