Kebenaran Tentang Paskah
Easter adalah perayaan penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus.
Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover.
Paskah: Easter vs Passover?
Easter
Asal kata Easter adalah Eostre/Ostara (dari bahasa Anglosaxon) yaitu nama dewi yang disebut daughter of heaven. Namanya juga pemujaan, maka orang akan terus menggemakan namanya. Nah, kalo kita bilang happy easter, sama dengan menggemakan nama dewi tersebut. Waduh! Dari mana pertama kali pengucapan nama ini pertama? Adalah seorang monk bernama Bede, pencetus Anglosaxon Paganism dalam kekristenan. Bede menyebut Month of Eostre menjadi Paschal Month di bulan April. Eostre juga merupakan ungkapan dari hormonal wanita, estrogen.
Bede menyangkut pautkan kisah Eostre, yang bermula di Jerman kuno, yang juga berarti dawn (subuh, matahari terbit), dengan kisah Yesus bangkit pada pagi hari. Jadi Eostre disamakan dengan paskah, Yesus bangkit, seperti matahari pagi. Eostre juga berkaitan dengan nama Nerthus (Fertility) dan Freyja (love, sex, beauty, fertility, gold, seor/shaman/perdukunan, war and death). Freyja juga merupakan asal nama dari Friday (Jumat). Lahirlah tradisi Black Friday, di Indonesia kita kenal dengan nama Jumat Agung. Di Eropa sana parah sekali, karena selalu diadakan black Friday sale, di mana orang saling berebut barang diskon, bahkan sampai jatuh korban jiwa.
Beda negara beda penyebut, di negara lain dipakai kata Ishtar. Dari bahasa Mesopotamia, yang mengandung makna fertility, love, war, sex and power. Ishtar adalah anak dari dewa Anu (sky/langit). Karakter Ishtar merupakan simbol dari manusia dan binatang, kekuatan dan bahayanya. Ishtar disembah di Ninewe, kota yang penuh dengan percabulan. Perayaan Ishtar selalu berurusan dengan seks. Menghina sekali terhadap wanita. Di Babilonia, Ishtar mengandung personifikasi dengan planet Venus. Ada tercatat, terkutuklah orang yang merayakan Ishtar, diperbudak dalam perkara seksual. Dalam perayaan aslinya, ada pelacuran bakti. Betapa menjijikannya. Hati-hati, ini urusannya dengan roh.
Simbol-simbol dalam perayaan Easter
Kelinci
Berhubungan dengan Ostara, kelinci merupakan binatang yang cepat bereproduksi, mampu melahirkan hingga 42 anak dalam setahun. Maka kelinci jadi sakral di hari Easter. Ide bahwa kelinci sanggup bereproduksi tanpa kehilangan keperawanan dihubungkan dengan kisah perawan Maria. Maka munculah lukisan-lukisan tentang perawan Maria (Virgin Marie) dan Christ Child. Kisahnya Ostara bertemu seekor burung yang terluka, dia rawat, dan cintai layaknya pasangan. Karena saking cintanya, Ostara sengaja buat burungnya tidak bisa terbang lagi, lalu dia pamerkan kepada kawan-kawannya. Karena dirasa burung terlalu kecil, diubah menjadi kelinci salju yang agak besar ukurannya. Penyebutan ini sering dipakai untuk menyebut kemaluan pria sebagai burung, dan wanita sebagai bunga. Maaf kata, apakah bentuk sebenarnya dari kemaluan pria seperti burung? Tentu saja bukan, karena penyebutan ini bermula dari kisah Ostara tadi.
Telur
Kelinci tidak bisa bertelur, lalu telurnya dari mana? Hubungannya dengan paskah apa? Ternyata dari sel telur yang dihasilkan alat reproduksi wanita. Semakin menguatkan menguatkan hubungan Easter dengan kesuburan dan seks. Telur juga disimbolkan untuk menjamin kesuburan seorang wanita, makanya ada tradisi pecah telur. Ini adalah ritual yang diajarkan shaman, atau perdukunan. Berkembang menjadi tebak menebak jenis kelamin bayi yang dikandung. Padahal ini urusannya dengan roh jahat. Ajaran agama kuno juga mengajarkan anak-anak untuk berburu telur yang disembunyikan. Dalam konsep Easter, anak adalah simbol kelinci yang berarti laki-laki, telur adalah simbol wanita. Dengan kata lain mengajarkan anak untuk mencari seks sejak kecil.
Kesimpulan, Easter adalah perayaan cabul, penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus. Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover. Kita pikir sudah mengenal Tuhan kita, tapi apa yang Firman katakan?
Passover (Kejadian 12)
Apa yang seharusnya ada pada paskah?
Anak Domba yang tidak bercacat. Ini melambangkan Yesus yang merupakan anak domba yang tidak bercacat.
Roti tidak beragi. Ragi bicara dosa/kecemaran. Roti yang tidak beragi bicara tentang Yesus. Sewaktu kita memakan roti tak beragi dalam perjamuan, kita sedang memutuskan untuk tidak berdosa lagi.
Sayur pahit yang dipanggang di api. Sayur pahit perlambang peringatan akan peringatan perbudakan di Mesir. Dipanggang di api, api artinya pemurnian/pemurnian.
Sewaktu makan, bangsa Israel harus berikat pinggang, memegang tongkat dan berkasut. Ikat pinggang di Efesus adalah ikat pinggang kebenaran. Adakah pinggang kita berikat kebenaran? Artinya, adakah kita sudah melakukan kebenaran? Tongkat bicara tentang otoritas. Kasut bicara tentang kerelaan hati untuk memberitakan injil.
Daging dan sayur pahit dimakan buru-buru. Karena bangsa Israel harus buru-buru meninggalkan Mesir. Mesir perlambang dosa dan penyembahan berhala (paganisme). Maksudnya, buru-burulah meninggalkan dosa kita, jangan ditunda atau berlambat.
Bangsa Israel membubuhkan darah anak domba pada kedua ambang pintu dan atas. Hanya rumah yang memiliki lambang darah ini yang dilewatkan dari maut.
Orang asing tidak boleh mengambil paskah. Harus bertobat dulu, ada lambang darah Yesus.
Inilah paskah yang seharusnya. Tuhan panggil dari gelap kepada terang. Dari Mesir kepada tanah perjanjian. Ketika kita melakukan kebenaran dasar, 4 pilar (baca Firman, Doa, Bersekutu, Bersaksi), inilah kebenaran yang kita punya.
Berhentilah berbuat dosa. Tinggalkan dosa. Bukan kembali ke “Mesir”. Jangan sampai kita terus menerus dalam pola hidup yang sama, ikut-ikutan perayaan-perayaan yang salah dan pesta pora. Paskah adalah pengorbanan Kristus di kayu salib. DarahNya sudah menebus kita dengan LUNAS. Oleh bilur-bilurNya kita sudah SEMBUH.
Jadi, bila ada yang bilang happy easter, tinggal dikoreksi, yang benar adalah
HAPPY PASSOVER atau SELAMAT PASKAH.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 18 Maret 2017
Tema : Kebenaran tentang Paskah
Pembicara: Ester Irene
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC