FORGOT YOUR DETAILS?

Mengenal Tuhan

by / / Catatan Khotbah

J4u 17 November 2012

Bang Yorga

 

Daniel 11:32

Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya, akan tetap kuat dan akan bertindak.

 

100% KESUNGGUHAN

Jika kita menjadi sungguh-sungguh, kita pasti membayar suatu harga.

Harga tersebut dapat berupa ego, perencaan, cita-cita, dan hal-hal yang berarti bagi kita.

Bahkan, bagi Tuhan ketaatan 90% merupakan pemberontakan.

Kasus Ananias-Safira (Kis 5:1-11) menunjukkan bahwa sekalipun perbuatan mereka dengan memberikan hasil penjualan tanah milik mereka adalah baik namun mereka dibinasakan karena ketidakjujuran mereka mengenai nilai penjualan tersebut (tidak 100% taat).

 

BERSERAH KEPADA TUHAN

Orang yang meronta-ronta ketika sedang tenggelam jika ditolong malah dapat membuatnya tenggelam beserta penolongnya.

Maka biasanya si penolong menunggu sampai orang yang sedang tenggelam itu lemas (dalam posisi menyerah) sehingga mudah untuk ditolong.

Barangsiapa mencoba menyelamatkan nyawanya sendiri, justru akan kehilangan nyawanya dan sebaliknya.

Jika kita turun tangan, Tuhan angkat tangan dan sebaliknya. Supaya kita jangan menganggap kekuatan sendiri yang menyelamatkan.

Orang yang menyerah (red : berserah) tidak akan stress. Jika saat ini Anda stress, berarti Anda masih berjuang sendiri.

Berdoa, ucapkan amin, lakukan yang terbaik untuk permasalahan kita. Tidak perlu lagi stress.

Bagaimanapun kita tidak dapat menolong Tuhan!

 

FOKUS

Kehidupan seorang percaya di dalam Tuhan perlu dibangun dan hal itu tidak terjadi secara sekejab (simsalabim). Seseorang mungkin memiliki titik balik secara sekejab lewat pertobatan, namun dia tetap harus membangun hidupnya dari sana.

Ahok yang menjadi seorang anak Tuhan di pemerintahan Jakarta saat ini merupakan contoh yang baik. Ayahnya menaruhkan cita-cita kepada Ahok menjadi politisi, karena sebagai pengusaha yang gemar membantu orang (memberi) dia menyadari bahwa kekayaan pengusaha terbatas, tapi sebagai politikus dapat melakukan perubahan yang jauh lebih besar.

Ahok menuntut ilmu di Jakarta, menjadi pengusaha yang berhasil, dan mulai menapaki karir politiknya. Saudaranya berkarir sebagai pengacara dan dokter, siap untuk mendukungnya. Hidup Ahok ‘dipersiapkan’ tidak secara instan namun fokus.

Fokus adalah kunci untuk menjadi sukses. Bahkan seorang penjahat dapat sukses melakukan kejahatannya karena fokus.

 

PELAYANAN VS MENDENGAR

“Engkau akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin”

Kata-kata licin ini bisa untuk meninggalkan korban sehari-hari (saat teduh pribadi, baca Firman).

Kita harus memastikan bahwa kita terhubung dengan Tuhan dan setiap hari mendengar suara-Nya.

 

“Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan kuat dan bertindak”.

Rupanya pengenalan akan Tuhan yang memerdekakan dan menyelamatkan.

Aktivitas seseorang mungkin saja rohani, namun percuma jika dia tidak mengenal Tuhan.

Terdapat perbedaan yang sangat besar antara tahu dan mengenal.

 

Lukas 10:38-42 tentang Maria dan Marta

Pengenalan akan Tuhan tidak didapat dari pelayanan.

Pengenalan akan Tuhan hanya didapat ketika kita diam dan mendengarkan Tuhan.

 

Aneh jika kita melayani namun kita tidak mendengar suara Tuhan.

Ketika kita sibuk, kita mendiamkan Tuhan.

Akibatnya banyak khotbah yang kosong, dikhotbahkan tanpa dilakukan. Omong kosong, tong kosong nyaring bunyinya.

Orang yang gemar melayani tanpa mendengar suara Tuhan biasanya gemar komplain, penjilat.

 

Ada suatu cerita :

“Ada seorang pemuda membeli karcis kapal pesiar. Dia mempersiapkan banyak makanan siap saji dan tahan lama sebagai perbekalan dalam pelayaran tersebut. Hari demi hari sampai mendekati akhir pelayaran dia makan dari perbekalan alakadar yang dibawanya, hingga seorang bapak mendatanginya dan bertanya : “saya perhatikan, kamu tidak pernah ikut makan di kafetaria selama pelayaran ini?”

pemuda itu menjawab : “saya tidak ikut karena makan di kafetaria itu terlalu mahal”.

Sambil terheran-heran, bapak itu berkata “bukankah karcis kapal pesiar ini sudah termasuk makanan di kafetaria?”

Demikian juga, mendengar suara Tuhan adalah fasilitas yang diberikan Tuhan.

 

Jika hidupmu tidak berubah (biasa-biasa saja), coba tanya dirimu apakah kau sudah mentaati Tuhan dari hal yang paling sederhana?

Dari apa yang Firman Tuhan ajarkan. Minta Dia untuk berbicara kepada kita.

 

Ada seorang yang menggali sumur untuk mendapatkan air. Sampai beberapa puluh meter, belum didapatkan air memancar. Namun dia terus menggali. Maka air mulai memancar, tapi masih keruh. Namun dia tidak berhenti menggali, walaupun ada batu yang menghalangi. Akhirnya air yang sangat jernih memancar dari sumur itu.

Kalau sudah sekian waktu, Tuhan tidak berbicara pada Anda atau anda tidak mendengar suara Tuhan. Ambil waktu puasa, cari Tuhan seperti sedang menggali suatu sumber air yang Anda tahu pasti akan Anda temukan. Perjelas hidupmu!

 

DAMPAK KESUNGGUHAN

Dalam Firman (Matius 13:24-30) dikatakan bahwa ada yang menaburkan benih yang baik namun ada juga yang menaburkan benih ilalang.

Sang tuan empunya ladang berkata biarkan saja, jangan dicabut, supaya tidak ada gandum yang terbuang.

Pada masa penuaian, ilalang dan gandum dapat dibedakan dari bulirnya.

Orang yang sungguh-sungguh pasti bukan ilalang karena pasti berbuah.

Spread the love
TOP
Whatsapp Kami