Persembahan Sulung
Memuliakan Tuhan dengan karakter kita, itu sudah tentu. Tuhan ingatkan juga untuk memuliakan Tuhan dengan hasil sulung kita. Kita harus bangga bahwa kita bisa memberikan persembahan sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan. Bukan dengan terpaksa, itu merupakan kekejian bagi Tuhan, lebih baik tidak usah sekalian.
Persembahan sulung ini ditujukan buat kita yang sudah bekerja. Ada 638 perintah Allah pada bangsa Israel di perjanjian lama, yang jika tidak dilakukan menimbulkan kutuk. Di perjanjian baru, Kristus telah menebus kita dan telah menjadi kutuk bagi kita. Jika kita tidak melakukannya kita tidak terkutuk, tapi ada hal yang masih berlaku hingga sekarang. Perintah yang manakah?
Dalam Keluaran 23:14-19, tercatat pada bulan Abib, Tuhan memerintahkan janganlah orang datang ke hadirat Tuhan dengan tangan hampa. Ini menjadi tanggung jawab para pemimpin untuk berdoa kepada jemaat yang belum bekerja. Anak Tuhan jangan diam saja, tidak mungkin anak yang sungguh-sungguh malah mengganggur. Dalam ayat di atas, tercatat pula ada hari raya buah bungaran. Nehemia 10:35, mencatat, “Dan lagi dari pada setahun datang kepada setahun kami akan membawa segala hasil tanah kami dan buah bungaran dan segala pokokpun ke dalam rumah Tuhan.”
Persembahan sulung tidak hanya diberikan pada waktu gaji pertama bekerja seumur hidup, tapi setiap tahun. Berbeda dengan perpuluhan yang bersifat wajib, jika tidak dilakukan kita sedang merampok Tuhan. Persembahan sulung tidak wajib. Tapi ketika kita melakukannya, ada janji Tuhan bagi kita. Tuhan mengutus Malaikat-Nya. Malaikat tersebut maksudnya adalah Tuhan sendiri yang memimpin kita kepada visi kita. Mungkin kita sudah melihat visi kita, hanya ragu-ragu saja. Ingatlah bahwa Tuhan yang memimpin kita. Masuk saja! Maka tidak aneh akan bahwa ada pintu-pintu yang dibukakan. Jalan-jalan yang misteri, orang lain tidak tahu, kita justru mengetahuinya.
Pengertian Buah Sulung
Buah sulung adalah Buah pertama pada musim panen; Hasil pertama dari apa pun.
Mula / awal רֵאשִׁית – RESYIT Ibrani :
berasal dari kata dasar: רֹאשׁ – ROSY/ ROSH, artinya: “kepala” digunakan dalam arti: bagian pertama, saat keberangkatan, “awal“, atau “mula”
(Ulangan 11:12; Kejadian 1:1; 10:10.
“RESYIT” ini juga bermakna yang “terbaik” (Keluaran 23:19);
dan “buah sulung“: Imamat 2:12: “Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama (RESYIT) boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan”.
Bahasa Ibrani untuk “buah sulung/ buah bungaran“yaitu בִּכּוּר – BIKUR (singular)/בִּכּוּרִים – BIKURIM (plural), yang khusus digunakan untuk biji-bijian dan buah-buahan:
Keluaran 23:16, “Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran (BIKURIM) dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.”
Nehemia 10:35, “Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama (BIKURIM) dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.”
Kata Yunani untuk “buah sulung” adalah: ἀπαρχή – APARKHÊ berasal dari kata – ARKHOMAI yang memiliki arti dasar “yang terutama, keunggulan“.
Bilangan 15:20-21,”Tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu persembahkan sebagai persembahan khusus berupa roti bundar; sama seperti persembahan khusus dari hasil tempat pengirikanmu, demikianlah harus kamu mempersembahkannya”.
Allah memerintahkan bangsa Israel untuk mempersembahkan kepada-Nya buah sulung dari manusia, binatang, atau hasil bumi (Keluaran 22:29, 30; 23:19; Amsal 3:9). Mempersembahkan buah sulung kepada Allah merupakan bukti bahwa orang Israel menghargai berkat Allah, negeri mereka serta panenannya.
Contoh persembahan sulung di Alkitab:
Kejadian 4:4 Habel memberikan anak sulung dombanya yakni lemak-lemaknya. Jadi mengertilah kita bahwa persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang mengandung darah. Ingat pada waktu Adam Hawa jatuh dalam dosa, sebenarnya Tuhan sudah memberi tahu pada kita persembahan yang benar, yaitu Allah memberikan jubah kulit binatang, bukan kulit pohon. Kulit binatang mengandung darah. Darah di sini bicara tentang penebusan dosa melalui Yesus.
Kejadian 22, Abraham mempersembahkan anak sulung dan satu-satunya, yaitu Ishak. Zaman bangsa Israel, anak sulung adalah milik Allah. Maka harus ditebus dengan membayar persembahan sulung ganti anak tersebut. Jika tidak ditebus, anak tersebut diserahkan pada Allah, seperti Samuel, menjadi hamba Tuhan. Anak sulung punya hak kesulungan dalam keluarga, ini yang menjadikan anak sulung berbeda dengan anak yang lain. Secara rohani, anak yang bertobat pertama dalam keluarga tersebut adalah yang sulung.
1 Samuel 1:1-28 Hana mempersembahkan Samuel.
1 Raja-Raja 17:7-24 Janda Sarfat mempersembahkan buah sulung yakni segenggam tepung dan sedikit minyak untuk Elisa.
Persembahan sulung diberikan kepada
- Tuhan (Keluaran 34:26; Ulangan 26:10)
Janganlah memasak anak kambing pada susu induknya (dikorbankan anak beserta induknya) karena ini merupakan kekejian di hadapan Tuhan. Sama dengan janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik. Sama dengan ketika seorang pengusaha tidak menggaji karyawannya atau telat menggaji bawahannya, ini kekejian di hadapan Tuhan.
- Untuk memuliakanNya (Amsal 3:9)
Memuliakan Tuhan dengan karakter kita, itu sudah tentu. Tuhan ingatkan juga untuk memuliakan Tuhan dengan hasil sulung kita. Miliki iman ini. Kita harus bangga kita bisa memberikan persembahan sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan. Bukan dengan terpaksa, itu merupakan kekejian bagi Tuhan, lebih baik tidak usah sekalian. Bagi murid-murid yang belum bisa memberi persembahan sulung, para pembimbing sebaiknya berdoa supaya murid-murid memiliki iman agar dapat memberi di tahun depan. Karena kita menyadari dan mengerti bahwa ada berkat khusus bagi yang melakukan persembahan sulung.
- Rumah Tuhan (Nehemia 10:35)
- Tidak boleh dibawa ke atas mezbah (Imamat 2:12)
Yang di atas mezbah menjadi milik Tuhan, yaitu berupa lemak yang terbaik. Persembahan sulung diunjukkan kepada Tuhan, kemudian diberikan kepada imam-imam.
- Diletakkan di depan mezbah Tuhan (Ulangan 26:4)
- Para imam (Yehezkiel 44:30)
Tercatat bahwa ada janji dari persembahan sulung yaitu supaya rumah kita diberkati. Di tempat ibadah tertentu, semua perpuluhan diberikan ke gembala. Di sini, Imam harus meminta hikmat untuk mengelolanya. Jika tidak bisa mengelola, akan berbahaya, muncul efek samping yang tidak perlu.
Dampak persembahan sulung:
- Penyertaan Tuhan sepanjang tahun, Tuhan akan berjalan di depan kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita sendiri.
- Diberkati berlimpah-limpah di lumbungnya dan bejana anggurnya (Am 3:9-10). Lumbung bicara tentang kebutuhan dasar, sehari-hari. Anggur bicara tentang pesta, perjamuan, sukacita, damai sejahtera atau anggur itu sendiri.
- Tuhan memberkati rumah-rumah dan berkatNya yang kekal (Yeh 44:30). Mengandung kata Bayith (Ibrani) yang berarti keluarga dan keturunan kita. Berkat yang kekal adalah Yesus. Jadi seisi keluarga menerima Yesus.
Kesmpulannya, persembahan sulung adalah seberkas. Di alkitab memang tidak disebut jumlah tertentu. Biasanya kita memberikan satu bulan gaji penuh (bagi karyawan) atau seluruh laba bulan tersebut (bagi pengusaha). Pengertian seberkas adalah sejumlah yang hati kita mau berikan pada Tuhan. Seberkas ini berasal dari gaji paling tinggi atau laba paling tinggi di tahun sebelumnya. Apakah jika sudah memberi persembahan sulung perlu memberi perpuluhan juga? Karena hal inilah kita perlu mempersiapkan jauh-jauh hari. Kita bisa menabung terlebih dahulu, sehingga kita bisa memberikan persembahan sulung beserta perpuluhan.
Persembahan sulung diberikan pada tanggal 1-31 Maret.
Mari berani bertindak, jangan biasa berlama-lama atau menunda-nunda.
Mari menjadi pelaku Firman dan mengalami Firman itu sendiri.
Persekutuan gabungan
Sabtu, 18 Febuari 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Persembahan Sulung
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah