Bayar Harga di Ladang Pelayanan
Ladang bicara tentang organisme, bukan organisasi. Jika kita memandang organisasinya terus, kita akan kelelahan, bahkan kecewa. Mari pikirkan dan berbeban buat jiwa-jiwa(organisme) yang ada di dalamnya.
- Published in Catatan Khotbah
Bayar Harga dan Mengikut Kristus
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 22 Agustus 2015
Pembicara: Puji Tania
Tema: Bayar Harga dan Mengikut Kristus
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Ada dua konsep/ hal tertuang disini yang berdiri sendiri namun saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu: Bayar Harga dan Mengikut Yesus.
Dua hal ini masing – masing memiliki penjelasan dan pengertian yang mendalam dapat berdiri sendiri namun pada akhirnya saling berkaitan. Sebelum kita lihat keterkaitan satu dengan yang lain (yang nantinya dalam pembahasan masing – masing juga akan tersirat saling berkaitan) kita akan bahas satu per satu.
- Bayar harga
Istilah ini adalah idiom yang memiliki arti suatu konsekuensi/akibat/ dalam arti yang negatif sebagai resiko dari suatu hal yang ingin kita capai/dapatkan.
Misalnya:
- Ingin kurus, harga yang harus dibayar: olah raga lebih sering
- Ingin pintar, baca buku lebih banyak
- Ingin jadi pemurid, harus belajar untuk memuridkan, mengenal orang lain
“you have to pay the cost…”
Biasanya istilah bayar harga kita gunakan untuk menggambarkan satu pengorbanan atau suatu usaha yang harus kita lakukan. Begitu juga dalam diri kita. Apapun yang kita inginkan untuk mendapatkan/mencapai sesuatu ada harga yang harus dibayarkan. Tidak ada yang gratis. Hanya keselamatan yang gratis.
Pertanyaannya adalah, apa yang kita inginkan? Apa yang ingin kita selesaikan di bumi ini? Apa highest calling kita? Apa yang mau kita capai?
Lalu pertanyaan keduanya adalah
Siapkah kita dengan harga yang harus kita bayar untuk hal tersebut?
Harga dari sebuah janji Tuhan atau hadiah dari Tuhan yang ingin Dia berikan kepada kita itu sangat mahal.
Keselamatan itu diberikan secara cuma – cuma, tetapi menerima janji Tuhan dalam hidup kita itu tidaklah cuma – Cuma. Seluruh isi firman Tuhan dalam Alkitab berisi bagaimanaproses mengikut Kristus dan menikmati tiap langkah/fase dalam hal mencapai/ menerima janji Kristus.
Kita sebagai umat pilihan, memiliki privilege untuk menerima janji Tuhan. Begitu kita menerima keselamatan, maka hak sebagai ahli waris dan menerima Janji Tuhan sudah ada pada kita. Tetapi, sebagai ahli waris kita memiliki kewajiban.
Yang pertama yang harus kita terima itu adalah JANJI Tuhan itu sendiri, apa yang Tuhan berikan pada kita. Sebenarnya kita hanya menerima saja JANJI tersebut. Janji tersebut itulah yang harus kita dapatkan sendiri dari Tuhan. Apa janji Tuhan yang tertanam dalam hati kita? Apakah kita percaya bahwa kita akan mendapatkannya? Pastinya kita percaya. Tetapi apakah kita siap untuk membayar harga untuk memperoleh janji tersebut.
2. Mengapa ada istilah bayar harga dalam mengikut Kristus?
Bayar harga bukan sekedar pengorbanan dan konsekuensi, tetapi berbicara mengenaikeutamaan hidup kita adalah Kristus.
Hukum kasih itu jelas:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Kalau ditarik mundur hukum ini bicara mengenai keutamaan hidup kita adalah Kristus
Cinta itu memunculkan suatu pengorbanan. Tuhan cinta pada kita, ia mati bagi kita. Jika kita cinta pada Tuhan, apa yang sudah kita lakukan bagi Dia?
Yesus punya tujuan dan visi Dia ada di bumi ini, yaitu untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ada harga yang harus Yesus Bayar untuk sebuah visi yang harus Ia selesaikan.
Yesus menjadi teladan bagi kita dalam segala hal, termasuk dalam hal untuk membayar harga. Tuhan Yesus mengajarkan pada kita mengenai bayar harga untuk mencapai suatu keinginan, suatu jawaban doa, suatu mujizat, visi, atau apapun juga yang ada di dalam hati kita.
Iman itu perisai, Firman Tuhan itu pedang, Kasut itu kerelaan.
KASUT ini adalah bicara untuk mulai melangkah. Tidak salah kalau kasut itu disimbolkan/diinterpretasikan dengan kerelaan. Kerelaan untuk melangkah.
Banyak diantara kita yang berat untuk melangkah. Kenapa, karena ketika kita memutuskan untuk “Ya, saya melangkah” maka artinya kita siap untuk memulai, maka harus siap dengan rela hati untuk berjalan dan menikmati setiap langkah demi langkah.
Tetapi Tuhan juga melengkapi kita dengan perlengkapan perang yang lain.
Mental, pikiran, jiwa, psikis ini adalah musuh kita. Karena disitu terdapat persepsi, kekhawatiran, pikiran negatif sehingga membuat kita enggan untuk melangkah. Padahal kalau kita menginginkan sesuatu atau kalau kita ingin mencapai suatu tujuan, tahap awal yang kita lakukan adalah melangkah. Tetapi satu langkah itu diikuti dengan satu konsekuensi. Dalam mengikut Kristus, konsekuensi ini identik dengan bayar harga.
Hal mengikut Yesus
Lukas 9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka,berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
9:58 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia l tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku! ” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya:”Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. ”
9:62 Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Hal mengikut Yesus
Matius 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
8:20 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka .”
Dalam Lukas 9 dan Matius 8 Yesus berfirman mengenai “Hal mengikut Yesus”
Yesus sendiri menjelaskan mengenai bagaimana Hal mengikut Yesus. Selain itu, Dalam Alkitab juga menjelaskan bagaimana Yesus memanggil 12 murid dan 70 murid untuk mengikut dia bahkan secara spesifik memberikan contoh gambaran mengenai bagaimana Yesus memanggil secara individual seorang Lewi pemungut cukai untuk mengikuti Dia.
Pasal dan ayat sebelumnya itu menjelaskan bagaimana Yesus menjalankan visiNya, menunaikan tugas tugasNya.
- Yesus menyembuhkan orang sakit
- Membuat tanda – tanda mujizat
- Yesus mengusir Setan
- Yesus khotbah
- Yesus diikuti oleh berbondong – bondong orang
Dan Alkitab mencatat mengenai kesan pendengar bahwa takjublah seluruh orang melihat apa yang dilakukan Yesus.
Seorang pemimpin, nabi, rasul, guru, penginjil dan Tuhan sedang ada di tengah negeri ini. Ketakjuban orang – orang mengakibatkan banyak orang yang “ingin menjadi sama seperti DIA”
Yesus sangat memahami itu, sehingga ia menjelaskan mengenai hal mengikut Yesus.
1.Orang – orang mendekat dan menawarkan diri pada Yesus (Matius 8:19). Ingin ikutan, takjub dan euphoria sesaat.
Respon Yesus: Yesus tidak serta merta menjawab, Ia memberikan tantangan kembali ( ayat20).
2. Orang yang mau ikut tapi bersyarat (ayat 21).
Respon Yesus: Yesus mengajak (ayat 22).
3. Orang yang kaya yang tidak mengerti kehendak Tuhan/Firman (Mat 19: 16 – 22)
Respon Yesus: Ia memberikan tantangan untuk mencapai kesempurnaan.
4. Orang berdosa/Pemungut cukai (Mat 9:9-12).
Yesus mengajak, dan pemungut cukai segera berdiri dan mengikut Yesus. Di awal mengikut Yesus, cemooh sudah datang. Tapi Yesus membela dan menghadapi orang – orang Farisi.
Orang pasti takjub atas apa yang dilakukan Yesus selama hidupNya. Dan orang – orang sangat ingin untuk dapat menjadi seperti Yesus, HANYA SAJA ORANG – ORANG TIDAK SANGGUP UNTUK MEMBAYAR HARGANYA.
3. Harga Apa Saja Yang Harus Kita Bayar?
*Menyalibkan Kedagingan
KataNya kepada mereka semua; “Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23)
Matius 10: 34-42
10:34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai , melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya o dari padanya.”
*Kerelaan dan keberanian untuk kehilangan Kenyamanan hidup
Tuhan mau kita membayar dengan comfort zone kita. Comfort Zone itu membuat kitamalas untuk dapat bergerak keluar dan melakukan/ mencapai tujuan kita (atau apa yang Tuhan inginkan). Situasi nyaman membuat kita lebih mencintai kondisi kita dan enggan kembali kepada posisi yang Tuhan tetapkan bagi kita (ayat 34-36).
Rajin, keluar dari comfort zone-mu, sebab janji Tuhan “tangan orang rajin menguasai dunia”, jangan karena malas sehingga engkau tidak sanggup untuk menerima apa yang sebenarnya telah Tuhan sediakan.
*Memberikan Prioritas pada pekerjaan Tuhan
Melepaskan apa yang selama ini prioritas kita dan menggantikan prioritas kita pada Tuhan, di dalam Firman Tuhan digambarkan dengan nyawa seseorang. (ayat 39-40)
Tuhan tidak menginginkan hati kita melekat kepada orang lain, apapun dan siapapun (ayah, ibu, harta) (ayat 34-36)
Ketika Tuhan menjadi prioritas dalam hidupmu, maka Tuhan akan melindungi setiap apa pun yang dikerjakan karena kita melakukan semuanya hanya untuk Tuhan.
*Komitmen untuk melakukan apa yang Tuhan suruh kita lakukan
Ketika Tuhan minta kita untuk lakukan sekarang, kita lakukan dengan segera. Tidak melihat ke belakang (Luk 9:62). Ketika melangkah, jalan ke depan dan tidak lihat ke belakang lagi
Karena melihat ke belakang hanya akan menghambat langkahmu untuk melakukan kehendak Tuhan. Melangkahlah dan percayalah bahwa Tuhan menyertai.
4. Upah Dalam Mengikut Yesus
(Matius 19:27-30)
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau;jadi apakah yang akan kami peroleh?”
19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhtakemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. “
- Mendapat kedudukan dan kewenangan untuk menghakimi umat pilihan
- Tidak akan pernah kekurangan harta benda, saudara akan menerima berkalilipat
5. Menggenapi Visi dari Tuhan harus mau Bayar Harga
Kejadian 37, 39
Yusuf menerima Janji Tuhan melalu mimpi dan ia menyimpannya dalam hati. Yusuf membayar harga untuk menerima visi dari Tuhan.
Mimpi yang diberikan kepada Yusuf adalah sebuah visi. Harga yang Yusuf terima adalah cemooh, dibuang, difitnah, dan dipenjara.
Tetapi Yusuf tidak pernah menjadi luntur semangatnya. Ia tetap kerja, rajin, dia tidak menjadi goyah, percaya pada Tuhan ( menyimpan janji Tuhan dalam hidupnya), setia, menjaga kekudusan, menjaga kepercayaan, tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, hingga akhirnya Yusuf memenuhi visinya.
Dalam hal mengikut Yesus, apa yang sudah kita lakukan? Apa yang ingin kita terima dari Tuhan, Apakah kita sudah siap untuk membayar harganya?
Marilah kita bayar harganya.
- Published in Catatan Khotbah
Mengasihi Tuhan dan Bayar Harga
J4u, 14 September 2013
Pembicara : Ka Yorga
Yohanes 14 : 21
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Mengasihi bukan sekedar lagu dan kata – kata tetapi memegang perintah Tuhan dan melakukannya. Memegang perintah Tuhan saja tidaklah cukup, karena memegang belum tentu melakukannya. Memegang / tau / hafal ayat memang baik, tapi tidak rohani. Sebab yang rohani ialah melakukannya. Apa yang Tuhan inginkan bukan sekedar membaca Firman Tuhan saja, tetapi membangun hidupmu dengan Firman Tuhan itu. Ketika kita sungguh – sungguh dalam Tuhan, mungkin awalnya tidak terlihat perbedaannya, sepertinya hidupmu tidak berbeda dengan hidup orang dunia, atau bahkan hidup orang dunia lebih baik. Tapi percayalah bahwa kita akan semakin berubah, karena terjadi pertobatan dan evaluasi dalam hidup kita.
Yang disebut sebagai anak Tuhan adalah ketika kita membangun hubungan dengan Tuhan. Baca dan lakukanlah Firman Tuhan. Orang yang telah membaca Firman Tuhan tidajk mudah digoyahkan, karena Firman Tuhan itu berkuasa. Pastikan ketika kita membaca Firman Tuhan pola pikir kita disingkirkan / di –nol-kan, supaya Tuhan mudah meletakan pola pikirNya. Orang yang pola pikirnya diubah oleh Tuhan, hidupnya pasti juga akan berubah. Baca Firman dan hiduplah didalam Roh. Lakukan Firman Tuhan, sebanyak yang kita tau saat ini.
1 Yohanes 2 : 5
“Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.”
Tidaklah mungkin seorang yang memegang dan melakukan Firman Tuhan tidak memiliki kasih. Itu sebabnya Tuhan Yesus marah sekali pada ahli – ahli Taurat, karena mereka tau Firman tapi tidak melakukannya. Semakin kau tekun melakukan Firman, semakin besar kasihmu, semakin kau tau bahwa kau berada dalam pusat rencana Tuhan.
2 hal yang terjadi ketika kita mengklaim Firman Tuhan terjadi dalam hidup kita:
- Ambil bagian dalam kodrat ilahi. Hidupmu akan penuh dengan hal – hal supernatural
- Luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Mereka akan mudah jatuh dalam dosa, tapi kita justru akan mudah hidup dalam kekudusan.
- Published in Catatan Khotbah
Berani membayar harga dan bertindak
J4u
Bacaan : Yosua 1:1-18
Tuhan memberikan janji pada Yosua, bahwa setiap tempat yang akan diinjak oleh kakinya akan diberikan kepadanya, seperti yang dijanjikan pada Musa (ayat 3). Janji yang luar biasa bukan? Kita senang menerima janji seperti demikian, akan tetapi kita juga harus senang dengan prosesnya.
Yosua adalah teladan dalam berani membayar harga dan bertindak, dengan memimpin bangsa Israel menggenapi janji Tuhan untuk keluar dari padang gurun masuk ke tanah perjanjian.
Setidaknya ada 5 sifat Yosua yang dapat kita teladani :
1.Taat (dalam KBBI maksudnya senantiasa tunduk / patuh) Yosua tidak menyimpang ke kiri maupun ke kanan dari perintah Tuhan yang disampaikan kepadanya lewat Musa. Ibrani 13:17 – taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Pelatihan yang keras dari pembimbing adalah untuk kebaikan kita, mempersiapkan kita untuk tantangan di masa depan.
2.Hidup dalam kekudusan Yosua tidak terlibat dosa yang dilakukan orang sebangsanya pada generasinya. Keluaran 32:17-18 : Yosua berada bersama Musa ketika orang Israel menyembah patung tuangan anak lembu emas.
I Petrus 5:8, sadar dan berjaga-jaga terhadap lawan yaitu si iblis. Sadar berarti menjaga pikiran dalam kondisi sehat. Caranya adalah dengan mengisinya dengan Firman Tuhan.
Lukas 6 :46-49 Seseorang dapat membangun hidupnya di atas 2 macam dasar, yaitu dasar yang teguh bagi yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Sebaliknya dasar dari pasir yang mudah amblas ketika datang hujan pencobaan.
3.Kesukaannya adalah hadirat Tuhan Keluaran 33:7,11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.
Kualitas roh seseorang ditentukan dari kualitas waktunya dalam hadirat Tuhan, Yosua suka tinggal dalam hadirat Tuhan.
4.Memiliki iman yang teguh Yosua (dan juga Kaleb), adalah 2 dari 12 pengintai yang diutus Musa. Ke-12 pengintai melihat hal yang sama, namun hanya Yosua dan Kaleb yang memberikan respon positif karena mereka memiliki iman yang teguh pada janji Allah bagi bangsa Israel.
5.Penuh dengan Roh Tuhan Bilangan 27 : 18 – Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: “Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya.
Mari memiliki hidup yang berarti dengan memiliki kejelasan identitas (mengenal siapa kita), memiliki keyakinan kuat dan kejelasan akan visi dan panggilan Tuhan, dan memiliki pengertian yang dalam akan tujuan hidup sehingga tidak membanding-bandingkan lagi gunung yang harus didaki dengan gunung tetangganya.
Jangan hanya mengerti sedang diproses tapi tidak melakukan apa-apa, atau lebih parah lagi tidak tahu bahwa sedang diproses. Bagi murid tidak ada alternatif untuk keluar atau mundur, tapi terus bergerak maju!
- Published in Catatan Khotbah, Networking
Bayar Harga
J4u, 20 Oktober 2012
Bang Winner Bakara
EACH OF US
Diciptakan unik dan spesifik ( psalm 139:13)
Diciptakan dg sebuah maksud (is 42:6, 43:7, 49:6)
Dipilih karena anugerahNya (eph 2:8-9)
Diciptakan untuk memenuhi tujuan baik Allah (eph 2:10)
SETIAP KITA MEMILIKI PANGGILAN
Untuk menggenapi rencana Allah (is 49;6)
Untuk bangkit dan jadi terang (mat 5:16)
Untuk dinyatakan kepada dunia (rom 8:19)
Untuk jadi berkat bagi bangsa
PANGGILAN UTAMA KITA ADALAH UNTUK MENJADI BERKAT BAGI BANGSA, UNTUK MEMBERITAKAN INJIL. A GODLY DESTINY.
DALAM MENCAPAI PANGGILAN ITU
Kita harus hidup dengan benar, karena hidup ini hanyalah perjalanan (1 pet 2:11-12)
Kita harus peka dengan suara Allah, atau kita akan tersesat dan hilang, serta kehilangan waktu kita yang berharga
Kita harus mau bayar harga untuk mencapai apa yang Tuhan sudah janjikan bagi kita ( 2 taw 16:9-a)
MENGAPA KITA HARUS BAYAR HARGA?
Karena kita menerima janji. Janji yang kita dapatkan bukan lagi janji yang hanya mengandalkan kasih karunia (searah), tapi covenant (dua arah). Prinsip perjanjian adalah melakukan sesuatu dan mendapat sesuatu. Tidak ada seorangpun mendapatkan hal berharga jika tidak membayar harganya.
YANG DIBERIKAN KEPADA KITA
Perkara yang baik (efesus 2:10)
Perkara yang besar (yer 33:3, 1 sam 12:16)
Kita diutus bukan hanya untuk satu jiwa, bangsa-bangsa (yes 49:6)
Kita bukan hanya akan mempengaruhi sekitar, tapi mengajar kota dan bangsa-bangsa (yesaya 2:3)
Kita akan jadi pemimpin dan bukan jadi ekor
Kita jadi pemenang disetiap perkara kita
UNTUK MEMPEROLEH ITU
Dibutuhkan kualitas seorang pejuang
Dibutuhkan karakter kerajaan (Royal Character)
Dibutuhkan sikap yang siap untuk bayar harga
Rela meninggalkan apa yang dianggap baik oleh dunia ini
Berlari dan fokus pada tujuan
TIDAK MUDAH
Kita akan selalu berhadapan dengan kenyataan, yang dikonstruksikan oleh iblis dan harus kita lawan dengan firman
Setiap saat adalah momen untuk mengambil keputusan-keputusan penting
Kita dituntut oleh dunia untuk bisa perfect dalam dua dimensi : rohani dan jasmani
Tidak bisa istirahat karena si jahat tak akan berhenti
KITA BISA
Karena kepada kita telah diberikan kuasa (luk 10:19)
Karena Yesus mendampingi kita sampai akhir zaman (mat 28:20b)
Roh yang ada didalam kita lebih besar
Kita punya teladan yang sempurna: Kristus (fil 2:5-11)
ULTIMATE DESIRE (PHIL 3: 10-14)
BANGSA INI MENANTIKAN , TUHAN JUGA MENANTIKAN
- Published in Catatan Khotbah