Bukti Orang Percaya
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 06 Desember 2014
Pembicara : Yorga S. Parnadi
Tema : Bukti Orang Percaya
Venue : Rg. Azalea 2, Lt.P1, BTC Bandung
Siapkah kita untuk mengalami Tuhan? Seringkali kita hanya perlu melangkah saja. Dimulai dari merespon setiap Firman yang kita dengar. Lakukan saja, dan Tuhan akan lakukan bagian-Nya.
Mar 16:15-18Ayat 15 “Beritakanlah Injil kepada segala mahluk”.
Beritakanlah dengan berani.
Ayat 16 “Siapa percaya akan diselamatkan”
Bagaimana kita tahu seseorang disebut percaya? Dari buahnya-lah kita melihat tanda orang percaya. Jika kita tahu bahwa minum air putih itu menyehatkan, tapi kita tidak pernah minum, artinya hanya sebagai pengetahuan saja. Tahu dan percaya itu berbeda. Mari kita kembalikan standar percaya kepada yang seharusnya.
Kata “believe”= mengandung makna “menghidupi”. Orang yang berkata dirinya “percaya” tapi tidak ada perubahan, dia layak disebut “pembohong”.
“…tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Keselamatan bukanlah pilihan. Apakah kita lebih memilih untuk dihukum?
Ayat 17 “…mengusir setan-setan demi nama-Ku”. Karena kita adalah terang, dimanapun kita berada, disana menjadi terang dan jelas. Dalam mengusir setan diperlukan ketegasan, bukan bicara teriak saja, tapi ada hentakkan. Ada juga kasus orang yang malahan mencintai iblis dan dosanya, jenis seperti ini, usir iblis beserta orangnya. Takdir iblis adalah di bawah kaki kita. Jangan pernah biarkan iblis ada. Sama halnya dengan dosa, PUTUSKAN untuk tidak berdosa.
Kita punya kuasa untuk tidak berbuat dosa. Dosa perzinahan dan percabulan mengundang 2 hal:
1. Kutuk. Bicara tentang sakit penyakit dan hal-hal yang merusak.
2. Hidupnya “terkubur”, kegagalan demi kegagalan, kebangkrutan.
MUSNAHKAN DAN SINGKIRKANLAH segala sesuatu yang menghancurkan hidup kita. Cermati kebiasaan-kebiasaan dan kesenangan-kesenangan kita. Bertanyalah pada hati masing-masing, mana yang lebih banyak dilakukan, kesenangan kita atau membaca Firman?
Terlalu banyak alasan membuat tidak bertumbuh. Mengapa kita diajar untuk membaca Firman? Karena untuk membangun hidup kita di atas dasar yang benar. Firman dalam bahasa Yunani adalah Dunamos yang artinya meledakan. Sewaktu membaca Firman, kita sedang mengumpulkan “daya ledak”. Perkataan kita mengandung kuasa. Bacalah Firman sampai habis, Kejadian hingga Wahyu. Standar kita adalah 8 pasal per hari. Orang yang bertekun baca Firman adalah orang yang rendah hati dan kuat. Dalam Kejadian 39:13 Yusuf dengan tegas berlari. Untuk iblis kita tengking. Untuk dosa kita harus lari. TIDAK ADA TAPI.
kembali ke Markus 16:17 “…mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru…”
Hal ini menunjuk pada bahasa roh dan juga bahasa Firman Tuhan, bukan selalu mengutip ayat. Orang yang selalu merenungkan Firman maka perkataannya akan selaras dengan Firman. Gosip adalah kebiasaan yang membawa pada dosa.
Ada juga bahasa doa. Ini yang membawa orang tersebut gemar berdoa.
Ada juga bahasa cinta. Kita sering kali kaku tidak bisa mengungkapkan kasih kepada orang lain. Mulailah dari orang tua kita. Nyatakanlah dengan sungguh-sungguh. Kita juga bisa romantis.
Ayat 18, “..memegang ular…” “…minum racun tetapi tidak mati…” artinya terhindar dari sesuatu yang mematikan, kita tidak akan celaka.
“…menumpangkan tangan pada orang sakit dan orang itu sembuh…”. Inilah bagian kita, bagian Tuhan yang memberi kesembuhan.
Ayat 20, ketika kita bergerak memberitakan injil, maka Tuhan akan menyertai kita dengan tanda-tanda.
Selamat mengalami Firman.
- Published in Catatan Khotbah