Orang yang Lahir dari Roh
Tuhan mau supaya kita dan Tuhan bersinergi di muka bumi untuk melakukan mujizat demi mujizat.. Pola pikir kerajaan sorga adalah di bumi seperti di sorga, artinya…
Yohanes 3:8 “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh”
Kita tidak tahu dari mana asalnya angin berhembus, tapi kita dapat merasakan angin tersebut menerpa kita. Di pasal 3 berbicara tentang kelahiran baru. Nikodemus gagal paham dengan maksud Yesus mengenai dilahirkan kembali. Maksud lahir kembali/lahir baru adalah kita mengakui bahwa kita adalah orang berdosa, sejak saat itulah dosa kita semuanya diampuni, seperti bayi yang tidak berdosa. Tidak hanya dosa kita diampuni, tapi juga tabiat dosa kita, 1 Yohanes 1:9. Unsur-unsur yang membuat kita jatuh dalam dosa dihancurkan oleh kuasa darah Yesus. Jadi untuk orang yang sudah lahir baru, keputusan untuk melakukan dosa atau tidak ada di tangan kita, bukan di tangan iblis. Dosa tidak lagi berkuasa dalam hidup kita.
Ketika orang belum lahir baru, hidupnya tidak tahu kemana, mengikuti arus, nge-flow. Iya kalau arus kepada danau kehidupan, lah kalau kepada lembah kematian? Masa kita ikut masuk juga? Orang yang lahir baru, hidupnya tidak nge-flow, tapi mentaati Tuhan.
Dari Yoh 3:8 kita tahu bahwa setiap orang yang lahir baru dilahirkan dengan cara yang luar biasa. Kita sampai hari ini ada mengalami lahir baru itu sudah luar biasa, tidak semua orang sudah mendengar tentang lahir baru. Yang kedua, tidak semua orang merespon dengan benar. Ketika tantangan kelahiran baru sampai pada hidupnya, ada yang menolak, berkata masih muda, nant dulu deh. Akhirnya dia tidak pernah bertobat. Lahir baru itu adalah menyingkirkan manusia lama dan mengenakan manusia baru, tinggal kita mau pakai atau tidak. Maka dari itu, kenakanlah manusia baru.
Manusia baru adalah segala sesuatu yang Tuhan ajarkan untuk kita lakukan. Manusia baru adalah kebenaran-kebenaran yang mulai sanggup kita lakukan. Dulu tidak bisa. Sekarang kita bisa untuk tidak berbohong, kita bisa hidup lurus.
Sewaktu orang lahir baru, lahirnya dengan cara yang ajaib, yaitu melalui darah Yesus. Tanpa darah Yesus, kita tidak bisa lahir baru, dosa kita tetap ada. Hal kerajaan Allah bukan bicara seberapa banyak pahala kita. Mau sebanyak apapun pahala kita, kalau ada satu dosa saja akibatnya adalah maut. Arti maut pertama, terpisah dari Tuhan. Yang kedua, kematian di neraka. Jadi satu titik dosa ya masuk neraka. Mana bisa kita nego. Ingat Tuhan kita adalah kudus. Jadi masuk sorga bukan karena punya banyak pahala, tapi karena dosa kita diampuni. Jika ada orang yang lahir baru tepat sebelum dia meninggal, dosanya diampuni, dia pasti masuk sorga, meskipun dia belum sempat berbuat pahala.
Pengampunan dosa adalah kasih karunia. Manusia tidak akan bisa masuk sorga, karena semua berdosa. Satu-satunya manusia yang tidak berdosa adalah Yesus. Bayi manusia yang baru lahir memang belum melakukan dosa, tapi keberadaannya. Sama dengan seekor anjing disebut anjing bukan karena bisa menggonggong atau tidak, tapi ya memang keberadaannya adalah seekor anjing.
Jadi sekali lagi, sewaktu kita lahir baru adalah momen yang luar biasa. Karena kita mengalami hal-hal di bawah ini:
- Maut dihapuskan dari hidup kita.
- Kita bisa bergaul karib dengan Tuhan. Berbicara dan ngobrol dengan Tuhan.
Maka pastikan kita terus berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi sewaktu kita berdoa, bukan sedang berdoa ke tempat/pribadi yang kosong. Seringkali anak Tuhan terburu-buru, tidak menunggu jawaban Tuhan. Tunggulah dulu. Ada yang berkata kalau doa tuh ngantuk, ya karena doanya satu arah, hanya dia yang ngomong. Coba dibuat dua arah, bukan cuma kita yang terus bicara, kita juga dengarkan Tuhan berbicara. Pada anak-anak Tuhan, doa itu bukan ritual tapi membangun hubungan.
Ingatlah doa yang diajarkan Yesus, doa Bapa kami. Doa ini adalah kerangka doa yang benar. Kalimat awalnya berkata “Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, di bumi seperti di sorga”. Kita memanggil Bapa. Hubungan kita dengan Tuhan adalah Bapa dengan anak. Bukan antara tuan dan hamba. Kita adalah anakNya.
Setiap anak-anak Tuhan adalah keajaiban dan tanda di muka bumi ini. Mujizat paling tinggi di bumi bukan orang mati bisa bangkit, tapi ketika seseorang lahir baru. Seluruh malaikat bersorak-sorai, seluruh isi sorga bersukacita. Lihat dalam Yesaya 8:18, “Sesungguhnya aku dan anak-anak yang diberikan Tuhan kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari Tuhan semesta alam yang diam di gunung Sion.” Kita adalah warga negara kerajaan sorga. Kewarganegaraan adalah sesuatu yang penting. Saat ini tidak terlalu berasa, tapi di jaman Yesus di dunia, ketika orang warganegaranya adalah kerajaan Roma, maka bangsa sekitarnya akan menaruh hormat, karena Roma terkenal sangat kuat. Seperti itulah kekuatannya, sama dengan ketika kita adalah warga negara kerajaan sorga, maka alam roh akan bergetar, akan diketahui pangkat dan level kita. Roh jahat tidak akan sembarangan ketika dia tahu kita adalah warga negara kerajaan Allah.
Supranatural adalah kondisi wajar untuk setiap orang-orang yang lahir baru. Itu adalah bagian kita, hanya kita mau atau tidak, mau percaya atau tidak, mau ambil atau tidak. Begitu besar ketidakpercayaan kita yang seringkali berkata “siapakah saya ini”. Apakah kita mau berdoa? Kadang kita yang tidak mau berdoa. Yesus pernah berkata, “Sampai sekarang kau belum meminta dalam nama Ku, mintalah supaya penuhlah sukacitamu.” Minta supaya penuhlah sukacitamu, padahal belum kita terima, tapi iman kita muncul. Sewaktu kita minta, Tuhan mulai memberikan dalam hati kita, “Ya itu untukmu.” Minta dan alami mujizat Tuhan dalam hidup kita. Minta kepada Tuhan, berlutut minta yang jelas. Jika minta gaji, sebutkan angkanya, bukan sekedar berkata gaji besar.
Mintalah kepada Bapa, maka kamu akan menerima. Ketika kita berdoa minta gaji lebih besar, maka bersiaplah dengan tanggung jawab yang lebih besar, jangan menolak suara Tuhan yang datang pada kita. Bersiaplah dengan promosi yang lebih besar. Mujizat demi mujizat akan terjadi. Maka mulailah BERDOA minta mujizat.
Yesaya 7:14-15, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik,”
Selanjutnya, perhatikan isi ayat Yesaya 7:14-15, ini menunjuk kepada Maria, sang perawan. Mana ada kisahnya perawan yang mengandung seorang bayi. Benih yang ada pada kandungan Maria adalah benih Ilahi, yaitu Yesus, bayi yang terlahir bukan hasil hubungan manusia. Genaplah nubuatan di kitab Yesaya mengenai Yesus, Dia terlahir sebagai Manusia yang menebus dosa seluruh umat manusia.
Inilah dasar dari profetik, hanya Yesuslah dasar. Di luar Yesus adalah sesat. Kita dibenarkan dan ditebus oleh Yesus. Suara kenabian sering disalahartikan karena tak berdasar pada Yesus. Ada yang malah menjadikan dirinya Tuhan yang disembah, bukan Yesus.
Yohanes 17:18-19, “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.”
Kita seharusnya mengalami ayat Yohanes 17:18-19. Tuhan mengutus kita. Tuhan mau supaya kita dan Tuhan bersinergi di muka bumi untuk melakukan mujizat demi mujizat. Kita dikuduskan dan mengalami mujizat. Pola pikir kerajaan sorga adalah di bumi seperti di sorga, artinya sorganya ditarik terjadi di muka bumi. Caranya adalah dengan berjalan bersama Tuhan di muka bumi, karena sorga bukanlah tempat, tapi sorga adalah di mana Tuhan berada. Kalau kita sekarang berjalan bersama Tuhan di muka bumi, maka dimanapun kita berjalan adalah sorga. Lot gagal menerima kerohanian seperti Abraham. Lot hanya melihat dengan mata fisiknya, padahal di Sodom dan Gomora terdapat dosa mematikan, homo seksual dan bercabul dengan binatang. Tapi Abraham melihat dengan mata iman, dia memilih padang gurun. Tapi padang gurun berubah menjadi tanah subur, mujizat terjadi. Kemanapun dia melangkah, apa yang diperbuat berhasil. Tuhan Yesus mengutus kita, sama seperti Bapa mengutus Dia, untuk melakukan mujizat di muka bumi. Berdoa minta mujizat, lalu jadilah rajin, mempersiapkan diri.
Kembali ke Yohanes 17:19, Yesus menguduskan diriNya supaya kita dikuduskan dalam kebenaran. Langkah kita untuk menguduskan diri adalah dengan mulai melakukan Firman. Seringkali karena kita masih melakukan dosa, justru membuat kita terlewat dari waktu dan kesempatan dari Tuhan. Jangan simpan dosa. Dosa membuat tangan Tuhan tidak bekerja untuk kita.
Mujizat yang kita alami bukanlah kebetulan, Ini bicara tindakan Tuhan karena respon dari iman kita. Lihat kisah dalam Markus 10:46, sama seperti Bartimeus, mari berseru dalam doa kita. Mulailah berdoa dengan sungguh-sungguh. Benarkah kita berterimakasih pada Tuhan? Apakah dari hati kita juga bersaksi demikian? Mari bersyukur pula dalam segala keadaan, berhentilah ngedumel, menggerutu. Hati-hati ketika berkata-kata, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Ingat, kita warga negara kerajaan Allah.
Kembali lagi ke kisah Bartimeus, dialah yang terus menerus berseru kepada Yesus, maka Yesus menyembuhkan dia. Ini yang menjadi dasar kita untuk meminta dipenuhi Roh Kudus. Lukas 11:13, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Mintalah supaya kita dipenuhi oleh Roh Kudus.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 16 September 2017
Pembicara : Yorga Parnadi
Tema: Orang yang Lahir dari Roh
Venue: BTC, lt. 6, Rg. Blessing Room
- Published in Catatan Khotbah
Dipenuhi Hadirat Tuhan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 25 Juli 2015
Pembicara: Ade Nugroho
Tema: Dipenuhi Hadirat Tuhan
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Ada 3 dimensi hadirat Tuhan.
1. Omnipresence
Tuhan ada/hadir di mana-mana. Tapi ini bukan berarti ada Tuhan yang lain yang boleh disembah, yang melahirkan animisme dan dinamisme. Tidak boleh ada Allah lain dalam diri kita.
2. Manifested presence
Kehadirannya nyata yang dimanifestasikan, ada tanda-tanda yang menyertai. Firmannya dimana ada dua tiga orang berkumpul, maka ada Tuhan hadir. Banyak anak Tuhan berhenti sampai di sini. Cukup puas mengalami Tuhan di tempat-tempat ibadah atau kamar saat teduh. Padahal ada dimensi yang ketiga.
3. Indwelling presence
Suatu hadirat Tuhan yang nyata dan tinggal diam, menetap. Begitu nyatanya, sehingga kata Petrus, Firman itu bisa diraba.Jika kita tidak mengerti dimensi ketiga, maka kita tidak teguh ketika menghadapi permasalahan, merasa kekeringan. Tuhan hadir di dalam kita dimanapun kita berada. Kita tidak bergantung pada suatu tempat tertentu. Inilah yang dimaksudkan dari dimensi ketiga. Dia ada di dalam kita.
Mari kita cermati dalam Keluaran 25:8. Manusia, Adam dan Hawa, memiliki kuasa. Tetapi ketika jatuh dalam dosa, mereka tidak dapat lagi bergaul dengan Tuhan. Dalam Keluaran 25:8, Bapa ingin merestorasi hubungan dengan manusia seperti jaman Adam dan Hawa. “Dan mereka (Bangsa Israel) harus membuat TEMPAT KUDUS bagiKu, supaya AKU DIAM (dwell) di tengah-tengah mereka.”Bapa tidak bisa bercampur dengan dosa. Dia mau ada suatu tempat yang kudus. Maka dibangunlah kemah suci.
Di dalam Keluaran 40:1, terdapat 3 Bagian Kemah Suci:1. Ruang Maha Kudus : Tabut Tuhan (di dalamnya terdapat manna, 2 loh batu, tongkat Harun yang berbunga).2. Ruang Kudus : Meja roti sajian, kandil, mezbah pembakaran ukupan.3. Pelataran : Mezbah korban Bakaran, bejana pembasuhan. Bagian korban, sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus sekali untuk selama-lamanya. Bagian kita adalah menyerahkan daging/kesukaan kita. Tuhan Hadir ketika ada korban.Seluruh perkakas/alat disucikan. Artinya ada bagian-bagian hidup kita yang dikuduskan bagi Tuhan.
Kemah suci melambangkan hidup orang yang telah ditebus. Kita yang telah ditebus berada di ruang maha kudus. Dari sini ada 3 tipe orang.
1. Tipe orang di pelataran. Adalah orang yang sibuk dengan dirinya sendiri. Masih jatuh bangun dalam dosa.
2. Tipe orang di ruang kudus. Orang yang rindu menyenangkan hati Tuhan. Dipenuhi pujian dan penyembahan. Pujian dan penyembahan bukan sekedar bernyanyi, tapi keluar dari hati karena adanya pengenalan akan Tuhan.
3. Tipe orang di ruang maha kudus. Orang yang hanya fokus tinggal diam dan tenang mendengar suara Tuhan. Dia bayar harga dan bertekun dalam Tuhan.
Ayo berpindah dari pelataran, ruang kudus ke ruang maha kudus.
Orang yang sungguh mengasihi Tuhan tidak mudah jatuh dalam dosa. Ada yang aneh jika masih jatuh bangun dalam dosa. Tentunya ada disiplin yang terlewat. Maka bangkitlah dan lakukan kembali disiplin yang Tuhan sudah taruhkan dalam hidup kita. Tinggal-lah dalam ruang maha kudus, bukan keluar masuk, bolak balik.
Apa yang terjadi di ruang maha kudus?
Mari kita perhatikan di (Ibrani 9:6-7).Hanya Imam Besar yang boleh masuk 1 kali setahun (Ibrani 9:6-7)Yesus telah menjadi Imam Besar bagi kita (Ibrani 9:11-14).Sehingga kita BERANI masuk ruang maha kudus (Ibrani 10:19, Matius 27:51). Tirai yang membatasi ruang kudus dan maha kudus sangat tebal. Tapi ketika Yesus disalib, tirai ini terbelah. Sejak itu tidak ada lagi tirai yang membatasi semua orang untuk masuk ruang maha kudus, yang adalah tempat dimana kita mengalami Tuhan. SIAPA SAJA boleh masuk ruang maha kudus, melalui Yesus.Yesus MERESTORASI hubungan kita dengan Bapa, Bapa tinggal, hadir, diam dalam kita dan kita Tinggal dalam Bapa. Bapa tidak jauh. Di titik ini, mana mungkin kita tidak mengalami Tuhan.
Bagaimana untuk terus tinggal dalam hadirat Tuhan?
1. Tinggal dalam Pujian Penyembahan dan Doa (berbahasa roh). Lakukan dengan cara yang berbeda. Lakukan dengan agresif. Tidak bisa lagi kita
2. Keluaran 27:20–21, Lampu harus tetap MENYALA. Lampu bicara Firman.
3. Mengembangkan roh haus dan lapar. Firman berkata, hendaklah kita miskin di hadapan Tuhan, yang selalu rindu mendapatkan lebih dan lebih dan lebih lagi. Kita percaya bahwa pengenalan akan Tuhan selalu baru setiap hari. Tidak lagi kita menjadi meremehkan suatu Firman karena merasa sudah pernah mendengar Firman tersebut. Jadilah agresif. Selalu rindu Tuhan melawat kita. Mulailah dengan berpuasa.
4. Disiplin Melakukannya (Mazmur 119:105)
Manfaat dipenuhi hadirat Tuhan.
1. Hadirat Tuhan membawa kesadaran roh dan menyingkirkan kematian (Yeh 47:1-9). Kita menjadi peka mendengar suara Tuhan. Kita tersadar akan dosa. Kematian menyingkir karena kita membawa hadirat Tuhan, tempat-tempat yang kita injak terdapat kehidupan.
2. Hadirat Tuhan menyegarkan Jiwa (Mazmur 23:1-2). Kita hidup penuh dengan tekanan. Ketika kita sadar ada Tuhan yang tinggal dalam kita, maka kita bisa bertemu dengan Tuhan di manapun. Kita bisa menyembah Tuhan dan kita mulai disegarkan kembali.
3. Hadirat Tuhan memberi beban buat jiwa-jiwa (Mazmur 51:13-15). Ini adalah Mazmur yang ditulis ketika sang pemazmur sedang bergumul. Tidak mau dia kehilangan Roh Kudus. Orang yang tinggal dalam hadirat Tuhan, pasti dia memiliki beban jiwa-jiwa. Sebaliknya, ketika kita tidak memiliki beban jiwa-jiwa, maka kita sedang jauh dari Tuhan.
4. Hadirat Tuhan mengubah atmosfir daerah kita.
5. Hadirat Tuhan menjaga kasih kepada Yesus Kristus.
- Published in Catatan Khotbah