Ada Apa dengan Paskah
Banyak orang tertukar antara kebenaran dan tradisi. Lalu ada apa sebenarnya dengan perayaan yang telah dilakukan orang kristen selama ribuan tahun ini? Mari kita simak uraian berikut.
Keluaran 12
Terdapat beberapa poin yang tercantum dalam sejarah bangsa Israel.
- Anak domba; Ambil darahnya, bubuhkan ke kedua tiang pintu dan pada ambang atas.
- Makan dagingnya (pada malam itu juga) – makan yang dipanggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit
- Pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
Passover
Asal kata: Pesach (Hebrew) berarti PASSOVER.
(Passing-over/redemption) = dilewatkan / diluputkan – penebusan / ditebus
“I will pass over you and there shall be no plague on you to destroy you.” Keluaran 12:13 (KJV)
Penjelasan dari kata pesach adalah “z’man heyrueinu”, the season of our freedom, it is also a festival that speaks of spiritual redemption. Kita dibebaskan baik dari perbudakan mental maupun fisik.
Beberapa poin penting dalam paskah:
1. Anak Domba dan darah yang dibubuhkan ke ambang pintu (atas dan kanan kiri)
Keluaran 12: 5, 7
Ini adalah perlambang Yesus dan Salib.
1 Petrus 1:18-19
….” Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”
1 Korintus 5:7
….” Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.”
Ini bukan sekedar membubuhkan, tapi sedang meng-klaim keselamatan dalam rumah kita. Ketika kita hari ini mendoakan rumah kita, hal-hal yang buruk akan berhenti: kutuk, sakit penyakit, kegagalan demi kegagalan, perzinahan, gangguan roh jahat.
2. Roti tidak beragi
1 Korintus 5:6, buanglah ragi yang lama.
Ayat 7, Roti yang tidak beragi adalah kebenaran
Matius 16:6, 12, hati-hati terhadap pengajaran orang Farisi dan Saduki
Kolose 2:8, hati-hati terhadap filsafat-filsafat dunia
Ragi adalah perlambang hidup lama dalam dosa dan Kejahatan, serta Pengajaran, doktrin, tradisi dan kebiasaan yang bertentangan dengan Kebenaran Firman Tuhan.
Biarpun hanya sedikit ragi dapat mengkhamiri seluruh adonan. Inilah alasan mengapa kita membaca Firman setiap hari, setiap hari kita bertemu dan mendengar dengan ragi-ragi, bisa dari film, lagu, teman pergaulan, saudara, tradisi turun temurun. Nilai-nilai dari dunia ini adalah ragi. Misalnya ketika orang-orang lain berpasangan kenapa saya masih sendiri, harusnya berpasangan juga dong, lalu dasarnya apa? Segala sesuatu yang tidak ada dasar kebenaran Firman adalah ragi.
Contoh lainnya, berdoa di kuburan untuk mendoakan orang yang telah meninggal, sering kali menjadi tradisi sebelum hari raya. Dasarnya apa? Seharusnya kita mendoakan orang selagi masih hidup, hormati dan lakukan yang terbaik, BUKAN setelah meninggal.
Selanjutnya menaruh jimat / tulisan di ambang pintu atas dan kiri kanan, yang berarti keberuntungan. Apa dasarnya? Itu hanya sebuah tulisan. Di hari Natal, biasanya orang memasang ambang pintu atas dengan misteltoe lalu di kiri kanan dipasang rumbai-rumbai warna hijau dan merah.
Roti yang tidak beragi melambangkan pemisahan orang yang Israel yang ditebus dari Mesir, yaitu dari dunia dan dosa.
3. Sayur Pahit
Makna dari memakan sayur pahit adalah untuk mengingat bahwa hidup bangsa Israel dulu di Mesir begitu pahit karena berada dalam perbudakan yang berat = Pahitnya hidup dalam perbudakan dosa – JANGAN LAGI!!!
Kalau kita hampir jatuh dalam dosa, ingatlah perbudakan, dosa tidak lagi menjadi bagian dari kita.
Keluaran 12:11, “Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.”
Ikat pinggang = kebenaran
Kasut = kerelaan
Tongkat = otoritas dan kuasa
Buru-burulah memakannya.
Ini semua bermakna untuk buru-buru taat kepada Tuhan, buru-buru meninggalkan dosa. Sama seperti waktu dimuridkan, ketika pembimbing bilang sesuatu tapi kita menunda atau lalai maka berkatnya terlewat.
1 Petrus 2:9
Tentang bangsa (KITA), yang terpilih (level), imam dan raja yang dibawa keluar oleh Darah Yesus dari gelap menuju KEMULIAAN.
Lalu apa yang iblis lakukan?
Paskah diserongkan dengan tradisi pemujaan Dewi Ishtar / Easter.
Sejarah Easter:
Festival pagan Easter pada mulanya adalah penyembahan terhadap dewi matahari, ratu sorga Babilonia, yang selanjutnya dipanggil dengan beberapa sebutan seperti Ishtar, Cyble, Idaea Mater (the great mother), atau Astarte yang darinya nama Easter berasal. Easter dirayakan sebagai peringatan akan kematian dan kebangkitan Tammuz, dewa Matahari. Legenda mencatat, ketika Tammuz pergi berburu, dia tewas diserang babi hutan. Lalu dia dikubur selama 3 hari dan bangkit terangkat ke sorga menjadi dewa Matahari. (loh kok mirip kisah Yesus?). Easter bukanlah nama lain dari perayaan paskah yang sebenarnya dan tidak tercatat di Alkitab. Perayaan ini masuk ke kekristenan sejak ribuan tahun lalu.
Secara sejarah sudah berbeda waktu, Paskah dirayakan sejak jaman Musa. Easter dirayakan sejak agama-agama muncul beberapa ratus tahun kemudian setelah Yesus. Jadi tidak ada hubungan apa-apa dengan makna paskah semula.
Kata “Paskah” berhubungan dengan dewi musim semi bangsa-bangsa Jermanik (Anglo-Saxon), yang dikenal juga dengan sebutan Eostre, Ostara, atau Eastre. Bangsa Jermanik di Eropa Utara mengadakan perayaan tahunan bagi dewi musim semi ini sebagai rasa syukur atas pembaruan hidup setelah musim dingin. Di Timur Dekat kuno, orang-orang menyembah dewi dengan nama yang kedengarannya sama, dan juga berkaitan dengan musim semi dan kesuburan. Di antaranya termasuk Ishtar dari Babel dan Astarte (Astaroth) di Fenisia. Mereka mungkin juga menyembah dewi yang sama, hanya namanya saja yang berbeda. (Indonesia – Dewi Sri)
Ini disamakan/dicocok-cocokan karena bangsa Israel keluar dari Mesir juga pada awal musim semi.
Patung dewi Ishtar berupa wanita tanpa pakaian, berkaki cakar burung, menginjak singa. Ini menunjukkan suatu penaklukan terhadap otoritas, termasuk pria, melalui seks dan perbudakan.
Apa yang terjadi?
Beberapa daerah di Indonesia Timur masih merayakan secara besar-besaran dengan tata cara yang mirip seperti perayaan Ishtar.
Sejarah dengan jelas mencatat bagaimana penyesatan terjadi. Kurang dari 100 tahun setelah jaman Yesus, Bishop Victor dari Roma mengawali kontroversi besar dengan menekan gereja untuk mengganti tradisi paskah dengan perayaan Easter. Semua kebenaran dalam paskah diganti dengan tradisi Easter.
Sejarah juga menceritakan ketika para penginjil mula-mula mulai mengabarkan injil di Eropa Utara, mereka membiarkan orang-orang Jermanik untuk mempertahankan praktik penyembahan berhala mereka demi menghindari penolakan atas pengajaran Kristen, dan untuk memudahkan mereka menjadi Kristen. Para penginjil berhasil memenangkan mereka (menjadi Kristen), dan pada abad ke-8, Orang-orang Jermanik yang telah menjadi Kristen mulai memperingati kebangkitan Kristus dengan perayaan yang mereka sebut Eastra, yang kemudian diubah namanya menjadi Easter.
Lalu apa yang salah dengan ibadah fajar paskah?
Mari perhatikan firman Tuhan kepada nabi Yehezkiel, “Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini.”
Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur.” Yehezkiel 8:15-16
Jelas bahwa itu adalah penyembahan berhala karena membelakangi bait Allah lalu menyembah matahari terbit.
Dapatkah kita menangkap bahwa hal serupa dilakukan oleh jutaan orang percaya setiap hari paskah saat pagi, (Sunrise Service) berdiri dengan muka menghadap Timur di saat matahari terbit, padahal sebenarnya adalah penghormatan kepada dewa matahari dan dewi Easter. Betul, jutaan orang percaya telah ditipu melakukan tata cara yang sesat.
Siapa sebenarnya yang kita sembah?
Tuhan mana yang kita sembah, pengertian mana yang kita mengerti. Dengan membaca Firman, Roh Kudus akan membawa kita pada seluruh pengertian yang benar.
Tradisi
1. Easter Bunny (Kelinci Paskah)
Kenapa kelinci? Lambang kesuburan, karena kelinci bisa melahirkan hingga 5 kali dalam setahun.
Easter Bunny (atau Easter Hare) adalah karakter dengan penggambaran sebagai seekor anthropomorphic rabbit.
(Anthropomorphism adalah membuat sesuatu obyek yang bukan manusia, menjadi seperti manusia dalam cerita atau karya seni. Ini dapat berarti dibentuk menyerupai manusia, memiliki emosi, tujuan serta dapat berbicara. Hal ini seringkali digunakan pada cerita-cerita. Obyek tersebut dapat berupa hewan, pohon, patung, dll.)
Di cerita-cerita jaman dulu, mahluk ini digambarkan membawa keranjang dengan telur berwarna warni, permen dan mainan ke suatu tempat atau menyembunyikannya di dalam rumah supaya anak-anak menemukannya di pagi hari. (Easter Bunny mirip dengan kisah Sinterklas yang membawa kado untuk anak-anak baik pada malam sebelum natal).
2. Easter Egg (Telur Paskah)
Sejarah mencatat cerita Hygnius, seorang Mesir, yang adalah ahli sastra di Perpustakaan di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Agustus, “Sebuah telur berukuran sangat besar terjatuh dari langit ke dalam sungai Efrat. Ikan-ikan mendorongnya ke tepi sungai, lalu para burung merpati mengeraminya hingga menetas, muncullah Venus, yang selanjutnya dikenal sebagai dewi Siria.” Dewi Siria, yang menetas dari telur, disebut pula Astarte, inilah asal mula kata “Easter”. Setelah Easter/Astarte naik ke langit, dia dikawal oleh kelinci-kelinci yang memiliki telur-telur berwarna warni. Kelinci itu menjadi simbol kesuburan pagan karena kemampuan reproduksinya dan juga simbol pagan untuk musim semi karena telur-telur menjadi simbol kehidupan baru.
Ada apa dengan paskah?
Jika Yesus dihubungkan dengan easter bunny, apakah itu masalah?Jika kita mencari telur paskah, apakah itu masalah? Jika kita menyajikan roti bersimbol salib yang adalah persembahan kepada ratu sorga kepada Tuhan, apakah itu masalah? Jika kita mengadakan ibadah fajar untuk dewa matahari dan mengatakan bahwa itu untuk Tuhan Yesus, apakah itu masalah? Jika kita mengubah hari dan waktu kematian dan kebangkitan Yesus, apakah itu masalah? Jika semua hal ini ternyata asal mulanya diadakan untuk pemujaan setan, apakah itu masalah?
Ini menjadi masalah karena…
1 Korintus 10:20-21, “Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.”
Tradisi tersebut berisi penyembahan berhala, SANGAT BERMASALAH di hadapan Tuhan. Selidiki kebenaran. Sebagai murid Tuhan, sudah selayaknya kita belajar.
Jadi maukah kita berpindah dari ragi yang lama?
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 13 Oktober 2018
Pembicara: Ester Irene
Tema: Ada Apa dengan Paskah
Venue: Rg. Dago, Lt. 1, hotel Kalya
- Published in Catatan Khotbah
Kebenaran Tentang Paskah
Easter adalah perayaan penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus.
Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover.
Paskah: Easter vs Passover?
Easter
Asal kata Easter adalah Eostre/Ostara (dari bahasa Anglosaxon) yaitu nama dewi yang disebut daughter of heaven. Namanya juga pemujaan, maka orang akan terus menggemakan namanya. Nah, kalo kita bilang happy easter, sama dengan menggemakan nama dewi tersebut. Waduh! Dari mana pertama kali pengucapan nama ini pertama? Adalah seorang monk bernama Bede, pencetus Anglosaxon Paganism dalam kekristenan. Bede menyebut Month of Eostre menjadi Paschal Month di bulan April. Eostre juga merupakan ungkapan dari hormonal wanita, estrogen.
Bede menyangkut pautkan kisah Eostre, yang bermula di Jerman kuno, yang juga berarti dawn (subuh, matahari terbit), dengan kisah Yesus bangkit pada pagi hari. Jadi Eostre disamakan dengan paskah, Yesus bangkit, seperti matahari pagi. Eostre juga berkaitan dengan nama Nerthus (Fertility) dan Freyja (love, sex, beauty, fertility, gold, seor/shaman/perdukunan, war and death). Freyja juga merupakan asal nama dari Friday (Jumat). Lahirlah tradisi Black Friday, di Indonesia kita kenal dengan nama Jumat Agung. Di Eropa sana parah sekali, karena selalu diadakan black Friday sale, di mana orang saling berebut barang diskon, bahkan sampai jatuh korban jiwa.
Beda negara beda penyebut, di negara lain dipakai kata Ishtar. Dari bahasa Mesopotamia, yang mengandung makna fertility, love, war, sex and power. Ishtar adalah anak dari dewa Anu (sky/langit). Karakter Ishtar merupakan simbol dari manusia dan binatang, kekuatan dan bahayanya. Ishtar disembah di Ninewe, kota yang penuh dengan percabulan. Perayaan Ishtar selalu berurusan dengan seks. Menghina sekali terhadap wanita. Di Babilonia, Ishtar mengandung personifikasi dengan planet Venus. Ada tercatat, terkutuklah orang yang merayakan Ishtar, diperbudak dalam perkara seksual. Dalam perayaan aslinya, ada pelacuran bakti. Betapa menjijikannya. Hati-hati, ini urusannya dengan roh.
Simbol-simbol dalam perayaan Easter
Kelinci
Berhubungan dengan Ostara, kelinci merupakan binatang yang cepat bereproduksi, mampu melahirkan hingga 42 anak dalam setahun. Maka kelinci jadi sakral di hari Easter. Ide bahwa kelinci sanggup bereproduksi tanpa kehilangan keperawanan dihubungkan dengan kisah perawan Maria. Maka munculah lukisan-lukisan tentang perawan Maria (Virgin Marie) dan Christ Child. Kisahnya Ostara bertemu seekor burung yang terluka, dia rawat, dan cintai layaknya pasangan. Karena saking cintanya, Ostara sengaja buat burungnya tidak bisa terbang lagi, lalu dia pamerkan kepada kawan-kawannya. Karena dirasa burung terlalu kecil, diubah menjadi kelinci salju yang agak besar ukurannya. Penyebutan ini sering dipakai untuk menyebut kemaluan pria sebagai burung, dan wanita sebagai bunga. Maaf kata, apakah bentuk sebenarnya dari kemaluan pria seperti burung? Tentu saja bukan, karena penyebutan ini bermula dari kisah Ostara tadi.
Telur
Kelinci tidak bisa bertelur, lalu telurnya dari mana? Hubungannya dengan paskah apa? Ternyata dari sel telur yang dihasilkan alat reproduksi wanita. Semakin menguatkan menguatkan hubungan Easter dengan kesuburan dan seks. Telur juga disimbolkan untuk menjamin kesuburan seorang wanita, makanya ada tradisi pecah telur. Ini adalah ritual yang diajarkan shaman, atau perdukunan. Berkembang menjadi tebak menebak jenis kelamin bayi yang dikandung. Padahal ini urusannya dengan roh jahat. Ajaran agama kuno juga mengajarkan anak-anak untuk berburu telur yang disembunyikan. Dalam konsep Easter, anak adalah simbol kelinci yang berarti laki-laki, telur adalah simbol wanita. Dengan kata lain mengajarkan anak untuk mencari seks sejak kecil.
Kesimpulan, Easter adalah perayaan cabul, penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus. Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover. Kita pikir sudah mengenal Tuhan kita, tapi apa yang Firman katakan?
Passover (Kejadian 12)
Apa yang seharusnya ada pada paskah?
Anak Domba yang tidak bercacat. Ini melambangkan Yesus yang merupakan anak domba yang tidak bercacat.
Roti tidak beragi. Ragi bicara dosa/kecemaran. Roti yang tidak beragi bicara tentang Yesus. Sewaktu kita memakan roti tak beragi dalam perjamuan, kita sedang memutuskan untuk tidak berdosa lagi.
Sayur pahit yang dipanggang di api. Sayur pahit perlambang peringatan akan peringatan perbudakan di Mesir. Dipanggang di api, api artinya pemurnian/pemurnian.
Sewaktu makan, bangsa Israel harus berikat pinggang, memegang tongkat dan berkasut. Ikat pinggang di Efesus adalah ikat pinggang kebenaran. Adakah pinggang kita berikat kebenaran? Artinya, adakah kita sudah melakukan kebenaran? Tongkat bicara tentang otoritas. Kasut bicara tentang kerelaan hati untuk memberitakan injil.
Daging dan sayur pahit dimakan buru-buru. Karena bangsa Israel harus buru-buru meninggalkan Mesir. Mesir perlambang dosa dan penyembahan berhala (paganisme). Maksudnya, buru-burulah meninggalkan dosa kita, jangan ditunda atau berlambat.
Bangsa Israel membubuhkan darah anak domba pada kedua ambang pintu dan atas. Hanya rumah yang memiliki lambang darah ini yang dilewatkan dari maut.
Orang asing tidak boleh mengambil paskah. Harus bertobat dulu, ada lambang darah Yesus.
Inilah paskah yang seharusnya. Tuhan panggil dari gelap kepada terang. Dari Mesir kepada tanah perjanjian. Ketika kita melakukan kebenaran dasar, 4 pilar (baca Firman, Doa, Bersekutu, Bersaksi), inilah kebenaran yang kita punya.
Berhentilah berbuat dosa. Tinggalkan dosa. Bukan kembali ke “Mesir”. Jangan sampai kita terus menerus dalam pola hidup yang sama, ikut-ikutan perayaan-perayaan yang salah dan pesta pora. Paskah adalah pengorbanan Kristus di kayu salib. DarahNya sudah menebus kita dengan LUNAS. Oleh bilur-bilurNya kita sudah SEMBUH.
Jadi, bila ada yang bilang happy easter, tinggal dikoreksi, yang benar adalah
HAPPY PASSOVER atau SELAMAT PASKAH.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 18 Maret 2017
Tema : Kebenaran tentang Paskah
Pembicara: Ester Irene
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah