Membangun Manusia Roh
Persekutuan J4u
Sabtu, 14 Juni 2014
Pembicara : Ka Yorga S. Parnadi
Tema: Membangun Manusia Roh
Venue: BTC, lt.P1, Ruang Azalea 2
- Kejadian 2 : 7 à Kekuatan “Laten”(Roph) yang Tuhan berikan kepada Adam.
- Yohanes 4:24 – “God is a SPIRIT”, if you want to worship Him you MUST worship Him in SPIRIT
- Menyembah dalam Roh BUKAN-lah berbahasa roh, bahasa roh adalah Impact dari “DIPENUHI” Roh Kudus.
- Menyembah dalam Roh artinya:
- -Menyembah sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan
- -Menyembah seperti yang Tuhan mau
- Membangun manusia roh itu sama artinya dengan membangun diri kita sendiri.
- Untuk membangun manusia roh kita harus memakai cara-caranya Tuhan. Karena yang menghidupkan adalah Roh Kudus, tanpa Roh Kudus, kita TIDAK AKAN PERNAH terbangun.
- Membangun manusia roh dengan tidak melakukan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan hanya berdampak kepada “kematian” atau tidak ada pembangunan.
- Ke-SOKTAHU-an membatasi pekerjaan Roh Kudus dalam hidupmu!
- Membangun manusia roh itu berbicara tentang mengenakan “Manusia Baru” yang berlangsung seumur hidup, sama halnya dengan berjalan bersama Tuhan.
- Saat teduh pagi dilakukan BUKAN karena sedang “mood”, kita harus LAWAN hal tersebut!
Membangun manusia roh berbicara tentang “DISIPLIN”
Saat Teduh pagi (Indikator Kedisiplinan Murid)
DAMPAK DARI KEBERADAAN KRISTUS YANG DIBANGUN
- Mampu menghadapi berbagai pencobaan
- Pencobaan itu pasti ada, karena diijinkan Tuhan untuk membentuk hidup kita.
2. TANGGUH dalam menghadapi pencobaan
- Waktu menghadapi pencobaan bukan dengan kekuatan dan pengetahuan diri sendiri, tapi dengan hikmat dan Kekuatan/ kemampuan Tuhan.
3. Adanya “Aliran Kehidupan Illahi”
- Ada penyertaan Tuhan sebagai tanda.
4. Memiliki kemampuan untuk melakukan dan menyeleasaikan panggilan Illahi
- Orang yang terbiasa membangun manusia rohnya akan dengan mudah mengenali Panggilan Tuhan dalam hidupnya.
- Orang yang terbiasa membangun manusia rohnya TIDAK akan kehilangan arah!
- Orang yang terbiasa membangun manusia rohnya dengan presisi mendengarkan arah Tuhan dalam hidupnya. Ada komunikasi dengan Tuhan, mengenali cara-cara dan hatinya Tuhan.
- Orang yang terbiasa membangun manusia rohnya ‘terbiasa’ STANDING in The GAP
5. Melampaui segala keterbatasan Manusiawi
- Orang yang membangun manusia rohnya berjalan dalam kemampuan yang adi-koadrati. Mampu melakukan hal-hal yang bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa dia mampu.
MAMPU MENGHADAPI BERBAGAI PENCOBAAN
Contoh : SIMSON Vs. YUSUF
- Kekuatan Illahi simson ada di fisik. Kekuatan illahi Yusuf adalah rohnya. Itulah kenapa Yusuf tak tergoda oleh apapun juga, simson di’kalahkan’ oleh godaan wanita.
- Pencobaan boleh ada, Bukan berarti kau harus jatuh dalam dosa.
1 Kor 14: 4 – Membangun Manusia roh dengan ‘Berbahasa roh’
- Berbahasa roh mengaktifkan “radar” roh mu. Membuat Roh memperjelas apa yang hendak dikatakanNya.
- Ketika kau berbahasa roh, roh mu mulai Berdoa kepada Tuhan. Menghentikan setiap pekerjaan dan jebakan iblis dalam hidupmu.
- Melatih berbahasa roh sama halnya dengan melatih respon.
TANGGUH DALAM MENGHADAPI PENDERITAAN
ROMA 8 : 31 – 39
- Bangkit “LEBIH” dari Pemenang.
- Orang Percaya yang memiliki roh yang Kuat adalah orang percaya yang tahan aniaya.
MEMBANGUN MANUSIA ROH MEMBAWAMU MEWARISI SELURUH KEPENUHAN KEKUATAN ILLAHI YANG SUDAH DISEDIAKAN BAGIMU!
MELATIH MANUSIA ROH = MELATIH KETAJAMAN = MELATIH KEPEKAAN.
Pastikan kita membangun manusia roh setiap hari!
- Published in Catatan Khotbah
Membangun Manusia Roh
J4u 29 September 2012
Pembicara : Ka Fosa
Manusia terdiri atas tubuh , jiwa, dan roh.
- Tubuh adalah bagian yang kelihatan dari manusia (Maz 139:13-16). Penampilan luar yang dengan mudah dapat diubah dengan manusia, seperti dengan maraknya operasi plastik saat ini. Tapi tubuh bukanlah pusat kehidupan.
- Jiwa adalah emosi, kehendak, atau pikiran (Maz 139:23). Dalam ibadah, seseorang dapat menangis tanpa dijamah Tuhan oleh karena mengasihani diri sendiri (emosi). Jiwa bukanlah pusat kehidupan. Kita perlu meluruskan pikiran kita dengan Tuhan, caranya membaca dan mengikuti Firman sekalipun pikiran kita bertentangan dengannya.
- Roh adalah pusat kehidupan kita yang bersumber dari nafas Allah (Allah dari roh segala makhluk – Bil 16:22). Roh memberikan kehidupan kepada jiwa dan tubuh kita (Yoh 6:63). Tanpa roh, tubuh adalah mati (Yak 2:26). Roma 8:2 mengungkapkan bahwa roh yang memberi hidup. Seharusnya tubuh dan jiwa tunduk oleh roh (Roma 8:7-9, 2 Kor 10:5). Jadi tanpa roh yang hidup, daging (tubuh dan jiwa akan mati)
Untuk membangun manusia roh, kita perlu :
1. Membuang segala bentuk kepasifan rohani (I Tes 5:19-20), yang dapat disebabkan :
– Rutinitas agamawi (Luk 17 : 9-14) : Kita seharusnya antusias, seperti datang lebih awal dalam kebaktian, ekspresif dalam mencari Tuhan, dsb. Penginjilan dengan radikal membantu kita untuk tidak terjerat dalam rutinitas agamawi ini.
– Kehilangan persekutuan yang hidup dengan Tuhan (Yes 29:13) : yaitu datang memuji dengan mulut dan bibir tapi hati menjauh dari Tuhan. Untuk itu kita perlu belajar untuk mendapatkan jawaban dari Roh, agar kita tidak beraktivitas hanya karena rutinitas dan tidak jatuh ketika menghadapi tantangan.
– Momentum rohani (Wah 2:2-5) : Kita seharusnya tidak hidup dari momentum rohani (seperti kasih mula-mula ketika lahir baru), namun sadar bahwa setiap hari Tuhan mengadakan momentum bagi kita. Orang yang hidup mengandalkan momentum ilahi akan menjadi suam-suam kuku.
– Bergantung pada hamba Tuhan : Kita mencari jawaban dan pertolongan pertama-tama dari Tuhan, bukan dari hamba Tuhan.
2. Berpuasa
(Lukas 5:34-34, Maz 35:13)
3. Menumbuhkan roh yang menyembah dan bersyukur (Maz 68:5, Maz 69: 31-33) Kita tidak puas dengan hidup yang biasa-biasa dalam hidup menyembah Tuhan. Sekalipun kondisi “tidak enak”, mari terus bersyukur. Maz 69:33 – “Orang yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!”
4. Roh yang lapar dan haus akan kebenaran (Maz 42:2-3) :
– Dengan menyelaraskan hidup kita dengan kebenaran Firman Tuhan dan frekuensi Roh Kudus – Menjaga diri dari sampah-sampah rohani (input menentukan output)
– Menjaga kemurnian hati nurani (I Tim 1 : 19-20): Hati nurani yang tidak murni dapat mengandaskan iman.
5. Merespon Firman (Kis 17:28) : Kita hidup, ada, dan bergerak dalam Tuhan. Oleh karenanya setiap hari, kita mengisi buli-buli kita dengan minyak. Bangun manusia roh!
- Published in Catatan Khotbah
Membangun Manusia Roh (Part 2)
Persekutuan J4u, Sabtu, 5 November 2011
Pembicara : Ka Yorga
SIKAP HATI
Kita perlu memiliki sikap hati yang benar. Apa saja yang perlu diperhatikan?
- Membuang sikap pasif (kepasifan berasal dari si jahat) dan menjadi agresif (kita yang datang menghampiri)
- Menumbuhkan sikap yang menyembah dan bersyukur (jika kita tidak dapat bersyukur untuk masa lalu, tak mungkin kita bisa mendapatkan yang terbaik di depan)
- Memperbesar lapar dan haus akan kebenaran :
- Hidup sesuai Firman dan Roh Kudus (jika kita memiliki sumber inspirasi yang sama dengan yang dimiliki penulis-penulis Firman Allah yaitu Roh Kudus, maka Dia juga yang akan membuat kita mengerti FirmanNya)
- Menolak sampah-sampah rohani
- Mendengarkan suara Tuhan (mengenal Tuhan, ingat perumpamaan tentang mempelai yang bijaksana dan yang bodoh. Mungkinkah seorang mempelai tidak mengenali pasangannya?)
- Meminta anugrah Allah (jangan takut untuk meminta, Tuhan pasti menjawab dan jawabannya : ya, tidak, nanti dulu)
- Meresponi Firman Tuhan (penting untuk merespon dengan cepat, boleh kritis namun jangan mencoba merasionalkan seluruh Firman Tuhan (karena tidak akan bisa))
DIMENSI BAHASA ROH
Bahasa Roh memiliki beberapa dimensi, yaitu :
- Bahasa manusia (I Kor 13:1, Kis 2 :4-11, I Kor 14:21-22)
- Bahasa malaikat (I Kor 13:1, Ibr 1:14, Mzm 103:20)
- Bahasa penyampaian pesan (I Kor 14:13, 27-28, I Kor 12:10)
- Bahasa doa (I Kor 14:14, Roma 8:26-27)
MANFAAT BAHASA DOA
Bahasa doa memiliki berbagai manfaat, yaitu :
- Memampukan kita untuk mengenal jalan-jalan Tuhan
- Menjadikan teguh di dalam Tuhan
- Membuat bertumbuh dalam dimensi kasih Ilahi
- Memampukan menjadi pelaku Firman Tuhan
- Memahami Firman Tuhan
- Membuat roh kita semakin berkobar
- Menolong kita untuk berdoa sesuai kehendak Bapa
- Menyatakan kuasaNya
HAMBATAN DIPENUHI ROH KUDUS
Beberapa yang menjadi penghambat dari dipenuhi Roh Kudus :
- Ketakutan
- Merasa tidak layak
- Tidak tahu
- Terlalu rasionalistis
- Masih adanya ikatan/benteng-benteng
- Membutuhkan waktu dan tempat khusus
- Ada penolakan
MEMBANGUN DIRI
Cara membangun diri melalui berdoa dalam bahasa roh:
- Mendengarkan diri kita sendiri berdoa dalam bahasa roh
- Roh kita seperti radar, yang dapat merasakan dorongan untuk menyembah, bisa terdengar garang/agresif (jika mendeteksi keberadaan roh jahat/rancangan jahat yang ditujukan pada kita), mengalami perasaan tertekan (beban jiwa-jiwa), merasakan kosong saat menyembah, atau mengalami perasaan berduka
- Latihan setiap hari (jika sebelumnya sudah 5 menit, maka sekarang ditingkatkan menjadi 10 menit)
- Published in Catatan Khotbah
Membangun Manusia Roh (Part 1)
Persekutuan J4u, Sabtu, 29 Oktober 2011
Pembicara : Ka Yorga
Membangun manusia roh dapat diibaratkan seperti membuat bangunan. Dalam membuat bangunan kita perlu fondasi yang kokoh agar bangunan dapat berdiri tegak, demikian juga saat membangun manusia roh, fondasi kita adalah Yesus Kristus.
Kenapa membangun manusia roh itu penting? Alkitab mencatat 2 orang tokoh yang awalnya sama-sama dipenuhi dengan Roh Allah, namun yang membedakan mereka pada akhirnya adalah kesetiaan mereka dalam membangun manusia rohnya.
-Yusuf
Kejadian 41 : 38 =
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya : “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini,seorang yang penuh dengan Roh Allah?”
Firaun dapat melihat hal itu ada pada diri Yusuf karena orang yang dipenuhi Roh Allah akan nampak.
-Simson
Hakim-hakim 13 : 24-25 =
Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinyadigerakkan oleh Roh Tuhan di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.
Yusuf dan Simson sama-sama dipenuhi dengan Roh Allah, perbedaannya adalah Yusuf terus setia melatih pengurapan yang Allah berikan padanya, sedangkan Simson malas berlatih.
Darimana kita mengetahui hal itu?
Respon saat mereka menghadapi pencobaan! Yusuf bertahan, sedangkan Simson jatuh.
Simson, yang dikenal sebagai hamba Tuhan yang memiliki kekuatan fisik amat kuat, jatuh karena perkara seorang wanita (Delila). Sedangkan Yusuf mampu bertahan saat istri Potifar mencoba menggodanya.
Adal hal-hal yang harus kita lepaskan dalam masa membangun manusia roh kita. Ketaatan menjadi hal yang mutlak disini (tidak taat -> tidak akan mendapat apa yang seharusnya kita dapatkan!)
Simson menolak untuk melepaskan hal-hal itu, sedangkan Yusuf menolak untuk berbuat dosa.
Yusuf menghadapi banyak masa yang sulit dalam hidupnya (dihina oleh saudaranya, dijual oleh saudara kandungnya sendiri, difitnah dan dijebloskan ke penjara), namun yang membuat Yusuf tidak jatuh adalah ia setia membangun manusia rohnya.
Dengan kata lain, orang yang tidak membangun manusia rohnya akan mudah jatuh dalam dosa.
Keputusan untuk berbuat dosa atau tidak ada di tangan kita, jadi mari putuskan tidak pada dosa! dengan jalan terus membangun manusia roh kita.
Manfaat membangun manusia roh :
1. Menanggulangi berbagai macam pencobaan
Matius 26 : 41 =
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Pencobaan akan selalu ada, dan yang membuat kita kuat adalah senantiasa berjaga-jaga dalam doa.
Disiplin diri kita untuk bertekun dalam doa. Orang yang memutuskan untuk mulai bertekun, akan kuat untuk terus bertekun.. 🙂
2. Tahan menghadapi penderitaan
Roma 8 : 31-39 =
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan nereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi : yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis :
“Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang diatas, maupun yang dibawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allahm yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Do not give up! Kita dipanggil bukan untuk menyerah, tetapi untuk berhasil.
Orang yang tidak menyerah akan menyatakan kemuliaan Tuhan.
3. Mengalirkan kehidupan ilahi
Yohanes 4 : 14 =
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.
Untuk bisa mengalirkan air kehidupan langkah awalnya adalah dipenuhi dulu dengan air kehidupan itu sendiri.
Terhubung dengan Tuhan -> dapat aliran-aliran air dari Tuhan -> jadi mata air
4. Memiliki kemampuan untuk merespon dan menyelesaikan panggilan dari Tuhan
Efesus 2 : 10 =
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
2 Timotius 2 : 21 =
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Roh Allah yang akan senantiasa memampukan kita dalam menggenapi panggilan tertinggi yang Tuhan berikan pada setiap kita.
5. Melampaui segala keterbatasan manusiawi
1 Korintus 1 : 25 =
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Lihat Petrus. Seorang yang memiliki background pekerjaan sebagai nelayan, yang mengalami banyak proses pembentukan, dan akhirnya bahkan Tuhan pakai untuk berhadapan dengan para ahli taurat (yang notabene nya adalah orang-orang pintar). Roh Allah yang memampukannya untuk berbicara dan menyatakan kebenaran Allah.
- Published in Catatan Khotbah