Menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran
J4u, 24 Desember 2011
Ko Raflie
Bacaan dari Yohanes 4:21-24
Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Penyembahan bukan tentang tempatnya, hal tersebut ditegaskan Yesus dalam suatu percakapan dengan perempuan Samaria. Berarti kita dapat menyembah Tuhan tidak hanya di tempat-tempat “rohani” seperti gereja dan kamar doa atau melalui pujian semata. Namun kita menyembah Tuhan dimana dan kapan saja dalam segala hal yang kita lakukan, dalam roh dan kebenaran.
Penyembahan berbicara mengenai pengenalan akan sosok yang disembah dalam kebenaran yang menyelamatkan. Alkitab berkata bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus (Yohanes 14:6). I Kor 2:11 juga mengungkapkan bahwa hanya melalui Roh Allah, kita dapat mengetahui isi hati Allah. Oleh karenanya, hidup dalam kebenaran untuk menyembah Allah harus diiringi dengan pengenalan akan Tuhan. Setidaknya ada 3 hal yang harus kita lakukan:
- Menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi
- Membangun hubungan dengan-Nya, setiap pagi mempertajam pendengaran akan-Nya (Yesaya 50 :4)
- Melakukan Firman dengan taat –just do it--. Yohanes 17:17 mengatakan bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran sehingga melakukannya adalah penyembahan yang memperkenan Tuhan
Ko Raflie selanjutnya mengisahkan bagaimana Tuhan membentuk kehidupannya untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan. Tuhan telah bekerja dalam keluarganya melalui berbagai peremukan, namun ternyata hal tersebut mendatangkan iman pada Tuhan di keluarganya. Proses untuk mendengar dan menuruti suara Tuhan dalam berbagai hal juga dialaminya, seperti ketika memutuskan tempat kuliah dan pekerjaan. Memang, proses mungkin tidaklah enak bagi daging kita, namun kualitas hidup kita dibentuk melaluinya untuk menjadi penyembah dalam roh dan kebenaran.
Yohanes 8:31-32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Tinggallah dalam Firman Tuhan, maka kita akan menjadi murid Tuhan dan kebenaran itu akan memerdekakan kita. Pemuridan di J4u juga ada untuk memastikan hal ini. Setialah dalam pemuridan, setialah dalam pendisiplinan yang diberikan. Sekalipun pembimbingmu “ngaco”, tentulah Tuhan atau yang di atas si pembimbing tersebut meluruskannya.
Biarkanlah Tuhan membentuk diri kita untuk menyembah dalam roh dan kebenaran dan responilah dengan ketaatan. Engkau sedang menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran!
- Published in Catatan Khotbah