Penundukkan Diri dan Ketaatan
Saturday, 21 May 2016
by adminlogin
Post Views: 5,011
Firman Allah jelas berkata, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis. Kenapa anak-anak Skewa gagal mengusir setan? karena mereka tidak tunduk pada Allah. Kenapa ada orang yang doanya tidak dijawab? karena tidak tunduk kepada Allah. Mari kita memiliki prinsip “karena Tuhan yang mengatakannya, maka saya melakukannya.”
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 21 Mei 2016
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Penundukkan diri dan ketaatan
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
Penundukkan diri ditujukan kepada 2 hal yaitu kepada Tuhan dan kepada pemimpin yang Tuhan tunjuk untuk memimpin hidup kita. Hal ini tidak akan pernah berakhir dalam hidup kita. Beres di satu sisi, maka muncul sisi yang lain yang harus dibereskan. Kenapa ini harus terus kita latih? Karena kita memiliki kehendak bebas, pengalaman, pemikiran pribadi yang muncul setiap saat. Dalam Alkitab juga dicatat, Daud berperang dengan banyak cara tapi hanya satu cara Daud mencari strategi perang, yaitu dengan mencari cara Tuhan dahulu. Inilah salah satu contoh penundukkan diri.
Penundukkan diri yang pertama adalah penundukkan diri kepada Allah.
Mari kita lihat Firman dalam Yakobus 4:7.
Firman Allah jelas berkata, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis. Kenapa anak-anak Skewa gagal mengusir setan? karena mereka tidak tunduk pada Allah. Kenapa ada orang yang doanya tidak dijawab? karena tidak tunduk kepada Allah. Mari kita memiliki prinsip “karena Tuhan yang mengatakannya, maka saya melakukannya.” Dalam penundukkan diri ada berkat Tuhan.
Dalam penundukkan diri bicara kerendahan hati. Mana ada manusia yang berani melawan Allah. Itulah alasannya Daud selalu bertanya Tuhan, karena Daud rendah hati meskipun dia adalah seorang raja dan nabi. Niat baik juga belum tentu dari Tuhan. Cara yang Daud pakai untuk memindahkan tabut Allah adalah niat baik Daud, dengan kereta yang baru, lembu yang belum pernah menarik beban. Tapi itu BUKAN caranya Tuhan. Bagaimana dengan niat baik kita? Mengambil kuliah di kampus ternama itu baik, tapi mari rendah hati bertanya pada Tuhan.
Kembali ke Yakobus 4:7, lawanlah iblis maka dia akan lari dari pada kita. Jika masih ada iblis dalam rumah kita coba cek lagi apakah ada kesombongan dalam diri kita. Sombong ada banyak macamnya. Sombong materi, sombong prestasi ada pula sombong rohani. Karena pelayanan sedikit sudah sombong, seperti ada penyangga leher. Baru jadi pembicara, sombongnya minta ampun. Seharusnya semakin dekat sama Tuhan kita semakin rendah hati.
Ada hal-hal yang membuat kita jatuh bangun dalam dosa, salah satunya kebiasaan lama. 1 Yohanes 1:9 mencatat Tuhan akan menyucikan kita dari segala kejahatan. Penyucian ini termasuk kebiasaan lama kita. Misalnya dosa percabulan. Ketika kita bertobat, format komputer kita supaya film dan gambar cabul hilang, link/alamat web cabul juga hilang. Kalau perlu, disiplin diri kita dalam penggunaan internet.
Wahyu 15:4
Semua bangsa menyembah Tuhan. Apalagi kita, mari menyembah Tuhan lebih lagi. Jangan coba-coba untuk tidak taat. Tuhan berbicara kepada setiap kita. Diawali dengan lembut. Tapi bersegeralah taat. Jika tidak dilakukan maka Tuhan akan berbicara lebih keras lagi. Akhir cerita, jika tetap tidak dilakukan, maka gelar kita akan bertambah, yaitu almarhum atau almarhumah, alias dipanggil pulang.
Galatia 5:17
Setan sendiri tidak pernah mempertanyakan Tuhan. Lah, manusia kok bisa mempertanyakan Tuhan. Kita kecewa ketika doa tidak tejawab. Kita mempertanyakan Tuhan ketika keinginan kita tidak tercapai. Sebaliknya, ayo BESYUKUR. Pengucapan syukur kita sampai ke surga. Mengucap syukurlah dalam segala hal. Mengucap syukurlah dalam pekerjaan kita. Karena mengucap syukur adalah bentuk kerendahan hati kita. Ambisi rohani juga harus diwaspadai, cara mana yang kita pakai, cara Tuhan atau kita sendiri. Ambisi pribadi tidak akan membawa kita kemana-mana. Itulah ambisi rohani tanpa disertai pengurapan.
Di kawanan J4u, kita diajar untuk peka mendengar suara Tuhan dan menguji segala sesuatu. Sekali diurapi, Tuhan tidak mencabut pengurapan itu. Yang salah adalah ketika kita menyangka Tuhan menyertai kita padahal kita sudah tidak membangun hubungan kepada Tuhan. Membangun di sini bicara tentang disiplin pribadi, bayar harga, dengar-dengaran akan suara Tuhan. Dalam Matius 7:21-23, dicatat bahwa orang-orang yang melakukan sesuatu tanpa Tuhan suruhkan disebut pelaku KEJAHATAN. Yesus memberi contoh ketaatan ketika menyembuhkan orang sakit di serambi kolam Betesda. Hanya 1 orang lumpuh itu yang disembuhkan, karena hanya orang itu yang Bapa suruhkan.
Pengurapan dan hubungan pribadi harus tetap sejalan. Sekalipun pengurapan menyala, setiap pagi tetap kita mencari Tuhan. Punya kapal pesiar seharga 4 Triliun sekalipun, tetap pagi mencari Tuhan Yesus. Punya berlian biru seharga 768 milyar sekalipun, tetap pagi mencari Tuhan Yesus. Semakin genting posisi kita, semakin kita berlutut cari Tuhan. Dan siaplah dengan jawaban Tuhan.
Yang berikutnya, penundukkan diri kepada pemimpin.
Ibrani 13:17. Pemimpin inilah yang berdoa untuk hidup kita, yaitu orang yang kita tahu bahwa Tuhan menunjuk beliau untuk mengawasi hidup kita. Pemimpin yang kita telah menerima pengajaran dari-nya dan benar. Selanjutnya kepada pemimpin-pemimpin yang disertai Allah dan kita tahu ada tanda-tanda yang menyertai beliau. Jika pemimpin sesat dan menyesatkan domba-domba, urusannya adalah dengan Tuhan, bahkan sampai mati. Maka dari itu para pemimpin harus peka dengan Tuhan, jangan sembarangan mengangkat orang. Bukan karena orang itu rajin datang pertemuan ibadah, rajin beston, rajin ini itu. Lihat kehidupannya di rumah, lihat kesaksian orang di sekitarnya.
Para pemimpin tersebut adalah:
1. Pembimbing PA
2. Pemimpin jemaat yang diangkat dan diurapi para rasul.
3. Orang tua
Pemimpin dan orang yang dilayani harus ada hubungan dan pengenalan. Keduanya tidak bisa ngaku-ngaku sebagai pemimpin atau yang dipimpin. Apalagi anak rohani. Orang tua kita tidak mungkin tidak mengenali kita waktu masih bayi. Ada hubungan/ikatan batin.
Bilangan 12:1-16
Dicatat bahwa Musa adalah orang yang lembut hati. Lembut hati bicara tentang gampang bertobat. Kush termasuk orang Etiopia, artinya dari luar suku Israel. Ketika Musa mengambil perempuan Kush adalah jelas suatu kesalahan. Waktu Musa dikata-katai oleh Harun dan Miryam, dia tidak membalas. Yang Miryam lakukan adalah mempertanyakan legalitas suara Tuhan pada Musa.
Pesan pertama, Jangan pernah menaruh tangan(melawan/memberontak) pada orang yang diurapi Tuhan atau mantan diurapi Tuhan. Jika salah, tegur langsung 4 mata, daripada dikata-katai di belakang pada jemaat. Jika pembimbing kita salah, jangan pernah juga kata-katai beliau. Semua hal tersebut mendatangkan kusta putih/ kusta rohani. Kusta rohani bicara tentang kematian rohani. Tidak pernah bertumbuh. Para pemimpin juga harus meniru sikap Musa, menjaga perkataan. Jangan sampai mengutuki. Mana mungkin dari sumber yang sama keluar kutuk dan berkat.
Pesan kedua, sangkakala hanya berbunyi 1 kali untuk pemimpin. Kalau sampai berbunyi 2 kali, artinya bukan pemimpin. Sekali sangkakala berbunyi, langsung taat. Sekali pemimpin berbicara, maka kita perhatikan dan lakukan.
Efek kita menundukan diri selanjutnya adalah berkat tercurah bagi hidup kita.
Ayo taat saja.
- Published in Catatan Khotbah
No Comments