Lahir Baru (Reborn)
J4u, 10 Agustus 2013
Pembicara : Billy Fariman
Reborn terjadi ketika manusia (yaitu tubuh, jiwa, dan roh) mengalami pembaharuan dan oleh karenanya masuk ke dalam kehidupan yang baru. Berdasarkan Kejadian 5:1-3, padaawalnya manusia diciptakan untuk menjadi segambar dan serupa dengan Allah yang sempurna, memiliki karakter ilahi dan kuasa.
Dengan demikian, Tuhan menjadi Bapa dan manusia sebagai anak-anakNya. Berdasarkan Yesaya 43:7, manusia diciptakan untuk kemuliaan Tuhan, yang dibentuk dan dijadikan-Nya. Akan tetapi menurut Roma 3:11-12, “disease of the fallen” atau kejatuhan manusia ke dalam dosa telah memisahkan manusia dari Tuhan. Akibatnya tujuan mula-mula Allah menciptakan manusia dirusak oleh dosa.
Apakah dosa? Dosa adalah pelanggaran terhadap perintah Tuhan. Bahkan, kata aslinya (hamartia), dosa dipakai untuk menggambarkan seorang pemanah yang meleset menembakkan anak panahnya. Ketika kita membahas tentang dosa, sebenarnya ada 3 hal yang perlu kita sadari. Dosa dimulai pertama-tama dari mata yang tergoda, lalu telingayang mendengarkan bisikan-bisikan iblis, dan pada akhirnya berkompromi terhadap perintah Tuhan.
Lalu bagaimana kita dapat mengetahui apakah sesuatu itu dosa? Tuhan yang akandiscover atau membukakan selubung nya untuk kita. Namun akibat dosa, manusia kini berada dalam kondisi yang tidak dapat lagi terhubung dengan Allah, sumber kehidupan. Hal inilah yang kita sebut kematian.
Bagaimana menjelaskan kematian ? Cermati ilustrasi berikut. Bagaimana menjelaskan dingin? Bagaimana menjelaskan gelap?
Dingin tidak dapat diukur, karena itu adalah kondisi tidak ada panas. Gelap juga tidak dapat diukur, karena itu adalah kondisi tidak ada terang. Demikian pula, mati tidak dapat diukur karena mati adalah kondisi dimana tidak ada kehidupan.
Terpisah dari sumber kehidupan membuat manusia merasakan ada sesuatu yang hilang. Sejarah budaya manusia menunjukkan bahwa manusia selalu mencari sesuatu untuk disembah seperti pohon, batu, dewa-dewi, dsb untuk menemukan kembali sumber kehidupan tersebut. Mereka juga mengupayakan dengan berbagai cara untuk
mendekatkan diri dengan apa yang disembahkan dengan memberikan persembahan, melakukan kebaikan, melakukan ritual-ritual agama, dsb.
Namun, Firman Tuhan menjelaskan bahwa hanya ada satu jalan yang dapat menghubungkan manusia kembali dengan sumber kehidupan. Roma 10 : 9-10 mencatat : “sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan”.
Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya dia telah lahir baru. Namun, lahir baru bukanlah akhir, melainkan langkah pertama dari kehidupan baru bersama dengan Tuhan.
Setelah kita lahir baru, cara kita memandang segala sesuatu seharusnya berubah karena kini Tuhanlah yang memimpin hidup kita. Perubahan-perubahan cara pikir tersebut akan membawa kita kepada pertobatan-pertobatan yang terus menerus. Karena itu lahir baru hanya sekali, namun pertobatan itu setiap hari.
Satu hal lagi yang Allah ingin discover untuk kita, yaitu Yohanes 1:12. Tertulis bahwa kita semua yang percaya dalam namaNya akan diberi kuasa (dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai authority, power, privilege, dan rights) untuk menjadi anak-anak Allah. Kita diberi kuasa untuk meninggalkan dosa dan bersatu kembali dengan Allah. Hal ini tidak diketahui banyak orang, karena memang belum diberi tahu, namun banyak juga yang tidak mau tahu.
Tuhan mengasihi kita, karena itu Dia tidak mau apa yang terbaik bagi kita itu digantikan oleh hal-hal yang sekedar baik. Kasih Tuhan selalu menginginkan yang terbaik bagi kita.
Hal yang perlu kita lakukan juga setelah lahir baru adalah memiliki gaya hidup baru yaitu selalu melakukan lebih baik dari yang terbaik (do better than best) dalam segala hal. Dia ingin kita jatuh cinta padaNya, pada pekerjaan, dan hidup kita seutuhnya. Prioritaskan hal-hal di hidup kita, tinggalkan hal-hal yang kelihatannya kecil namun merupakan kebiasaan buruk, dan kita akan kembali masuk pada tujuan-Nya yang semula bagi kita.
- Published in Catatan Khotbah