2015-Tahun Percepatan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 10 Januari 2015
Pembicara : Yorga Parnadi
Tema : Tahun Percepatan
Venue : Rg. Azalea 2, Lt.P1, BTC Bandung
Galatia 5:1-15
Firman mengatakan, Kristus telah memerdekakan kita dari hukum taurat dan melepaskan dari perhambaan dosa, tetapi bukan berarti kita hidup bebas berbuat dosa. Justru kita yang telah merdeka harusnya lebih memiliki kuasa lagi, tanpa ada beban lagi. Roh Kudus-lah yang akan menuntun hidup kita.
Ayat 6 “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.”
Sunat dalam ayat ini bukan berbicara tentang hal fisik (benar-benar disunat fisik). Mana bisa hal yang fisik bisa membuat kita masuk surga atau neraka.
Ayat 9 “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.”
Ragi di sini bicara pengajaran. Hati-hati dengan pengajaran, perkataan manusia. Dalam Tuhan tidak ada yang abu-abu, semuanya jelas. Dosa adalah dosa. Kebenaran adalah kebenaran.
Ayat 5 “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.”
Teruslah hidup dalam roh dan iman. Tanpa iman, kita tidak bisa menerima pewahyuan Roh. Tanpa iman, kita juga tidak bisa merealisasikan apa yang Roh sampaikan. Percaya adalah kata kerja aktif, kita-lah yang memutuskan percaya. Maka dari itu catatlah setiap Firman dan nubuatan yang kita terima. Kita harus melatihnya dan menguatkannya dengan cara memperkatakannya setiap hari. Inilah gaya hidup membangun manusia roh.
Pemuridan berbicara pembangunan yang terus menerus. Ketika seseorang mundur dari pemuridan maka dia keluar dari tudung Tuhan. Biasanya mereka berpikir tetap bisa mendapatkan suplai ilahi dari tempat-tempat lain. Masalahnya adalah ketika pembimbing sebelumnya adalah seorang yang terhubung dengan Tuhan, memiliki standar berbeda, Firman yang disampaikan adalah pewahyuan, suplai ilahi. Tentu saja berbeda pula suplai yang diterima ketika dimuridkan oleh orang yang memuridkan tanpa memiliki panggilan atau sekedar menjalankan program.
Ayat 16 “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.”
Paulus menjelaskan ayat-ayat sebelumnya yang artinya hiduplah dalam Roh bukan daging. Hidup dalam roh bukan berarti berbahasa roh tiap hari tetapi mendengar suara Tuhan dan mentaati-Nya. Teruslah beriman. Mulailah saat teduh dengan haus dan lapar. Dalam kasus kita tidak mendengar suara Tuhan, peganglah prinsip kebenaran Firman.
Ayat 18 “Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.”
Hiduplah dalam roh maka kita tidak hidup di bawah hukum taurat lagi. Daging dan roh tidak pernah sejalan.
Ayat 19-21 “(19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,(21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Perbuatan daging biasanya dilakukan lebih dari satu secara bersamaan, misalnya percabulan dengan hawa nafsu, dll. Semuanya ini adalah dosa dan tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan hanya nanti, tapi hari-hari ini. Hiduplah dalam roh dengan terus beriman setiap hari. Iman itu bertumbuh. Iman berbeda dengan ambisi. Ambisi berasal dari hawa nafsu dan menghalalkan segala cara. Iman berasal Firman. Orang beriman hanya berjalan dengan cara-cara Tuhan bukan cara-cara dunia.
Ayat 24 “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”
Salibkanlah hawa nafsu dan kedagingan. Menyalibkan di sini bicara berkali-kali. Ketika muncul, salibkan. Maka kita sedang membajak masa depan kita.
Ayat 25 “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”
Hiduplah dipimpin oleh Roh agar kita masuk dalam pusat rencana Allah yang besar.
Maka bertobatlah dari segala kedagingan, karena kedagingan adalah dosa.
TIDAK ADA TEMPAT LAGI UNTUK DOSA DALAM HIDUP KITA.
Tahun 2015 bicara tentang tahun percepatan. Ilustrasinya adalah kita adalah gir dan Tuhan adalah poros. Terjadi perputaran yang cepat. Maka akan terjadi hal-hal di bawah ini:
1. Akan ada panas. Setiap orang yang mengikuti kegerakan Tuhan akan menjadi panas.
2. Harus memiliki kekuatan dalam perputaran itu, Jika tidak, akan terlempar keluar.
3. Tahun dimana Tuhan akan mengangkat setiap orang yang terhubung dengannya dan bergerak bersama-sama dengan Tuhan.Hal ini akan berlaku juga atas bangsa ini. Semuanya serba cepat. Jangan tunda-tunda lagi apa yang kita kerjakan.
Caranya adalah :
1. Kita harus punya rencana. Rencanakanlah segala yang kita akan lakukan dan alami di tahun ini dengan membuat agenda atau resolusi.
2. Serahkan kepada Tuhan untuk dikoreksi.
3. Lakukanlah. Dengan tidak dikurangi.
1 Tawarikh 10:13-14 “(13) Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah,(14) dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.”
Saul meminta petunjuk arwah (dalam KJV dipakai kata “familiar spirit”). Ini menunjuk kepada ramalan-ramalan. STOP membaca ramalan-ramalan!
Mari kita berdoa puasa. 2 Tawarikh 7:14. “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri (KJV: Land) mereka.”
Puasa bicara merendahkan diri, adakah dosa yang masih kita lakukan, adakah kutuk yang masih melekat. Maka Tuhan akan memulihkan tanah. Ini bicara tentang bangsa, kota, karir, penghidupan, pasangan hidup. Ini yang dimaksud dengan terobosan.Tanah yang kering gersang akan Tuhan pulihkan. Tuhan sanggup menumbuhkan dari yang mati. Pasangan hidup akan diperjelas. Segala hal yang tidak jelas akan diperjelas.Mari kita berdoa untuk terjadi pemulihan di negeri Indonesia.
Mulai berpuasa Senin, 12 Januari – Minggu, 18 Januari (7hari, 24 jam). Boleh minum. Buka jam 6 sore.
- Published in Catatan Khotbah