Menyala-nyala dalam Tuhan
J4u Bandung
Sabtu, 21 Maret 2015
Pembicara : Ester Irene
Tema : Menyala-nyala dalam Tuhan
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan.”
“Menyala-nyala” bicara tentang:Passion / to be passionate = Having / showing / expressing strong emotions (perasaan yang mendalam) relating to “Strong Romantic Feeling” it cause an activity “unusual excitement” (kesukaan yang tidak biasanya), an enthusiasm.
Ternyata memiliki roh yang menyala-nyala itu tidak selalu berteriak, berbahasa roh dengan kuat, tetapi adanya hubungan yang dalam dengan Tuhan. Orang yang rohnya menyala-nyala maka akan mengekspresikannya. Roh Kudus yang akan mendengungkan Firman yang pernah kita terima.
Roh yang menyala-nyala akan terlihat dalam hal-hal berikut:
1. Responsive
2. Rajin
3. Pengucapan syukur.
4. Hatinya TEGUH dan PERCAYA kepada Tuhan
Mari kita perhatikan beberapa kisah orang yang rohnya menyala-nyala:
1. Daniel
Daniel 1:3-4, 8, 17, 18-20 Daniel berasal dari keturunan bangsawan, yang tidak bercacat cela, bukan orang yang minder.
Daniel 6:11-12 Daniel dipimpin oleh Roh.Galatia 5:25 Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita dipimpin oleh Roh.Kembali ke Daniel 6:14 Ada yang mengadukan Daniel, tetapi Raja justru mendukung Daniel dan berusaha mencari jalan untuk membebaskan Daniel. Kepada orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh justru akan mendapat kasih dari manusia. Seperti Daniel yang mendapat kasih dari raja.
2. Kaleb
Bilangan 14: 24 Alkitab mencatat, Kaleb adalah orang yang berbeda, rohnya berbeda, karena dia mengikuti Tuhan dengan segala kecintaannya. Bahkan keturunannya pun mendapat berkat Tuhan. Berkat tersebut ditatat dalam Yosua 14:6-14. Ayat 7, Kaleb berumur 70 tahun. Dia berkata, rohnya tetap sama, seperti 45 tahun yang lalu bersama Musa, Kaleb tetap beribadah dengan kecintaan yang sama. Dia tetap pegang itu. Sama dengan kita, ketika kita menjaga kecintaan kita maka kisah hidup kita akan berbeda, jalan-jalan hidup kita akan berbeda. Roh yang menyala-nyala adalah bagian kita. Lihat kembali Roma 12:11. Untuk menjaganya adalah bagian kita. Ini bukanlah tanggung jawab, tapi memang kita sudah seharusnya demikian. Tanpa kita menjaganya, kita hanya terjebak dalam aktifitas dan hidup yang sia-sia. Mazmur 69:10a “Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku.” Janganlah membiarkan kasih kita menjadi dingin. Kita boleh melakukan apapun yang Tuhan perintahkan, tetapi jika kasih menjadi dingin, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Mari pancarkan kasih di dalam apa yang kita lakukan karena ada suatu kerinduan yang mendalam, di dalamnya ada kehidupan.
3. Sadrakh, Mesakh dan Abednego
Daniel 3:1-30, Didapati bahwa Sadrakh, Mesakh dan Abednego memiliki kecintaan kepada Tuhan yang sama seperti yang ada pada Daniel. Mereka dilemparkan dalam perapian yang menyala tetapi tidak hangus terbakar. Kita yang menyala-nyala (punya api) tidak akan terbakar dalam “perapian” (masalah dan pengujian). Justru kita tidak sendirian, ada Yesus beserta kita.
4. Yesus
Lukas 24:32 Di dalam perjalanan ke Emaus, murid-muridnya tidak sadar bahwa orang tersebut adalah Yesus, tetapi murid-murid tersebut merasakan bahwa hatinya berkobar-kobar setelah mendengarkan perkataan Yesus. Jika kita penuh dengan Roh Kudus, maka api akan membakar hati kita dengan cinta akan Tuhan. orang-orang di sekitar juga akan mengalaminya. Marilah kita menjaga roh kita tetap menyala-nyala. Masuk lebih dalam lagi ketika kita berdoa. Kencangkanlah apa yang kendor. Maka berkat Tuhan akan diperintahkan Tuhan mengalir dalam hidup kita. Selanjutnya, kasih kita tidak akan menjadi dingin lagi.