Kasih
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 07 Maret 2015
Tema : Kasih
Pembicara : Ka Yorga
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Yudas 1:17-23
Ketika melakukan firman Tuhan, artinya sedang menyalibkan keinginan daging. Jika kita tidak melakukan keinginan roh, jangan-jangan kita sedang melakukan keinginan daging. Melakukan keinginan roh adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh kita. Di akhir zaman akan muncul pencemooh-pencemooh(pengejek) yang hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka. Apa itu orang fasik? Orang yang tahu kebenaran tetapi mengingkarinya dan tidak mau bertobat. Orang seperti ini jika sudah diinjili tidak mau bertobat, tinggalkan saja.
Hati-hati! Orang yang berlaku fasik akan tampil sebagai pencemooh. Ayat 19 berkata bahwa mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa dituntun Roh Kudus. Karena orang yang dituntun Roh Kudus sibuk melakukan tuntunan Roh Kudus tersebut, sibuk mengerjakan visi dan tidak ada waktu bergosip. Bagi para pencemooh ini akan ada hukuman seperti Harun dan Miryam yang mulai mencemooh Musa, mereka sedang membicarakan orang yang diurapi Tuhan. Harun dan Miryam terkena kusta. Hindarilah membicarakan orang-orang yang diurapi Tuhan karena ada perlindungan Ilahi. Apalagi kita sadar ada tanda-tanda ajaib yang menyertai pemimpin tersebut.
Orang yang berlaku fasik hidup tanpa Roh Kudus, peringatan ini diulang-ulang dari kitab 1 Yohanes hingga kitab Wahyu. Alkitab tegas mengatakan, orang yang memiliki Roh Allah hidupnya luar biasa, sedangkan orang fasik berlaku biasa-biasa. Maka rindukan untuk dipenuhi oleh Roh Allah. Bersama Allah, kita melakukan perkara-perkara yang ajaib. Ingat tanah Gosyen, tempat tinggal bangsa Israel sewaktu di Mesir. Tanah Gosyen berbicara tentang pemisahan, tanah lain terkena tulah tapi di Gosyen bebas tulah. Tulah yang ke-10 berlaku juga tanah Gosyen, tetapi Musa mendengar pimpinan Roh Kudus untuk membubuhkan tanda darah di setiap palang pintu rumah di tanah Gosyen.
Orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah orang yang memiliki iman. Bukan perkara kita tidak bisa mendengar suara Tuhan, tapi sudahkah kita minta untuk Tuhan bicara pada kita? Mungkin kita tidak pernah meminta kepada Tuhan. Belajarlah mendengar suara Tuhan setiap hari.Sekali lagi dikatakan bahwa dipimpin Roh Allah adalah hal yang sangat mutlak. Ini fasilitas yang sudah diberikan bagi kita. Di dalam Yohanes 1 :12, kita diberi kuasa sebagai anakNya bukan hanya melakukan mujizat tetapi juga membangun hubungan. Mana ada anak yang tidak pernah berkomunikasi dengan ayahnya. Bapa terlebih rindu untuk berbicara dengan kita.
Dia mengerti bahasa tetesan air mata, artinya Tuhan sudah mengerti hati kita meski kita belum mengungkapkannya. Sebaliknya, apakah kita mengerti maksud Tuhan hari-hari ini?Pilihlah Tuhan dan percayalah kepada Tuhan. Kalo kau memilih jalan Tuhan maka engkau tidak tergoncangkan. Di saat kita goyah iman, rendah hati saja, berdoalah dan panjatkan kepada Tuhan. Maka akan ada yang terbentuk dalam hati kita, iman dan damai sejahtera.
Ayat 20 “bangunlah dirimu sendiri diatas dasar imanmu yang paling suci.”
Dasar yang paling suci adalah Tuhan Yesus. Dia adalah batu karang yang teguh. Berdoalah hingga mendapat kelegaan. Di hadirat Allah ada jawaban. Hati-hati dengan kepahitan atau luka-luka. Bereskan hingga ketika kita ketemu dengan orangnya tidak sakit lagi. Singkirkan segala akar pahit.”…berdoalah dalam Roh Kudus” Ini bukan selalu berdoa dalam bahasa roh, tetapi berdoa sesuai kehendak Roh. Milikilah kerinduan yang begitu dalam untuk dipenuhi Roh Kudus. Hidup dalam Roh Kudus akan sangat bergairah. Bahkan dalam hal-hal sederhana pun Roh Kudus turut campur tangan. Kita akan terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak perlu kita alami. Justru biar kita mengalami Tuhan.
Hindarilah sikap humanis. Ini akan menyebabkan kita menjadi beralasan. Tuhan hanya memberi pilihan untuk jadi pemenang atau pecundang. LAWAN keinginan daging. Betul memang Tuhan mengerti kita, kita tidak perlu mempertanyakan lagi, tetapi pilihlah menjadi pahlawan. Lihat tokoh-tokoh pemimpin hebat hari ini, lihat cara hidupnya dari kecil, tentunya mereka terbiasa melawan kondisi dan kelemahan mereka. Mereka menang di dalam pilihan-pilihan hidup mereka. Kalau mau hidup lurus, lurus saja sekalian, supaya berkat kita tidak terhalang. Mumpung masih muda, jagalah hidup kita lurus di hadapan Tuhan, tidak bercela.
Ayat 21 “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
Peliharalah hidup di dalam kasih Allah. Tetaplah di dalam kasihNya, tidak keluar ke kanan dan ke kiri. Berdoa dalam roh, terus peka sama Tuhan. Ketika Tuhan berkata sesuatu, lakukanlah! Jangan keraskan hatimu!
Ayat 22 “Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,”
Memiliki kasih terhadap saudara-saudara kita. Kasih berbicara tentang Allah, karena Allah Adalah Kasih. Kasih itu tidak egois. Kasih itu memberi, bukan menerima. Marilah kita memiliki kasih kepada sesama. Ketika melihat saudara yang susah, bantu mereka. Bantuan tidak selalu uang; bisa juga waktu, makanan dan perhatian.
Ayat 23 “selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.”
Tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan dengan cara sendiri. Pakailah cara Allah. Berteman bisa dengan siapa saja, tetapi bersahabat tidak bisa dengan sembarang orang. Perhatikan pergaulan kita. Lihat hidup orang yang bergaul dengan kita. Apakah karakternya sesuai Firman? Menjaga kekudusan atau tidak? Bencilah kelakukan orang berdosa, bukan orangnya. Selamatkanlah mereka yang ragu-ragu, seperti merampas dari dalam api. Ada beberapa orang yang harus dipisahkan dalam hidup kita. Kita tegas bukan karena benci. Pertaruhannya adalah nyawa.