Enough is Enough
Jangan aminkan hal-hal yang berdasar atas dorongan emosi. Kita punya KUASA untuk hidup di atas kewajaran.
Doa adalah mutlak dilakukan, karena akan mutlak mendapat jawaban. Setelah mendapat jawaban, maka mutlak harus dilakukan. Tapi ada orang yang telah berdoa bertahun-tahun tapi tidak pernah bisa mendengar suara Tuhan. Salah satu alasannya karena kedegilan.
Kenapa degil? Karena tidak punya iman. Jalan-jalan Tuhan membutuhkan iman untuk masuk ke dalamnya. Petrus itu nelayan ahli dalam menjala ikan. Setelah lama tidak mendapat ikan, perkataan Yesus untuk menebar jala di sebelah kanan sangat tidak masuk akal karena sudah seharian menunggu tanpa hasil. Tapi karena Petrus mentaati-Nya, terjadi mujizat. Seberapa tahu manusia sehingga tidak mau mentaati perkataan Tuhan?
Ingatlah, ada damai sejahtera yang ditinggalkan buat kita. jangan tabrak itu. Kalau memang tidak damai sejahtera, berhenti dulu, uji lagi. Sewaktu kita hidup mentaati Tuhan, ada damai sejahtera. Kepada mereka yang melakukan Firman Tuhan. Bukan bicara sedang kondisi kaya atau miskin.
Ada seorang nabi bernama Alph Lukau, dimuridkan oleh Sadhu Sundar Singh. Beliau secara presisi dapat mengetahui perkara seseorang dan bahkan menyingkapkan pastor palsu. Itulah pelayanan profetik, kepekaan dalam mata dan telinga rohani. Ada proses yang perlu dilewati. Makin lama makin mengkilap, seperti emas. Ada orang-orang yang tidak mau terbuka dalam perkara profetik maka selalu kesulitan dalam pelayanan maupun kehidupannya, padahal Tuhan sebenarnya sudah sediakan berkat yang sangat besar buat hidup kita. Orang yang kesulitan di perkara keuangan seringkali adalah orang yang lambat untuk berubah. Secepat kita melakukan Firman, secepat itulah berkat Tuhan turun atas kita.
Jangan cepat puas dengan karunia yang kita punya. Baru kecipratan sedikit sudah lupa berdoa dan baca Firman, ini salah. Stop semua kemalasan, stop semua kekanak-kanakan kita. ketika kita peka dengan Tuhan, maka Tuhan akan menuntun hidup kita, hidup kita menjadi penuh, bahkan meluap-luap, sehingga kita juga memberkati orang lain.
Roma 7: 15-18, Di surat ini Paulus menceritakan bahwa banyak orang yang berusaha hidup kudus tapi gagal karena mengandalkan kekuatan sendiri. Kita bisa hidup kudus hanya karena Roh Kudus. Harusnya berlutut cari Tuhan, berserah dan minta tolong Tuhan untuk melepaskan kita dari setiap keterikatan. Minta Roh Kudus memenuhi kita.
Selesaikan dosamu hari ini. Selesaikan kepahitan hari ini. Enough is enough!
Perlombaan kita bukan dengan orang lain. Maka pastikan evaluasi tiap hari. Jangan aminkan hal-hal yang berdasar atas dorongan emosi. Kita punya KUASA untuk hidup di atas kewajaran.
Ibrani 11:1, iman adalah dasar dari segala sesuatu dari yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Bagaimana caranya? Sekarang belum tahu. Berapa banyak kita ingin sesuatu, tapi tidak pernah didoakan. Doakanlah yang jelas, maunya apa. Jika mau lulus, doakan tentang skripsi, minta lulus tepat waktu. Kembali lagi, kita belum melihat tapi ingin sesuatu, itu tidak salah. Orang beriman, langkah pertama adalah bersyukur.
Berikutnya yang kedua, berani berpikir besar. Ketika kita ingin bekerja, lakukan hal yang besar, kirim lamaran ke 20 perusahaan per minggu, datang tepat waktu. Orang sering gagal bukan karena perkara roh, tapi fisik, yang remeh temeh. Maka anak Tuhan harus jeli, taat dan tunduk, bukan banyak mempertanyakan. Apalagi mempertanyakan kebenaran Firman yang jelas ada di alkitab. Tinggal lakukan saja, lihat bagaimana Tuhan bekerja.
Kalau kita setia, Tuhan lebih setia lagi. Berdoalah pada Dia. Dialah Allah yang hidup, Allah segala allah, Raja segala raja,
Datanglah dengan kerendahan hati, berdoalah pada-Nya. Maka sejarah hidup kita akan dimulai dengan sesuatu yang baru.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 18 Agustus 2018
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Enough is Enough
Venue: Rg. Cipaganti, lt. 1, Hotel Kalya
- Published in Catatan Khotbah