Victory over the Mind Power
Persekutuan J4u
Sabtu, 05 April 2014
Pembicara : Ka Yorga S. Parnadi
Tema: Victory over the Mind Power
Venue: BTC, lt.P1, Ruang Azalea 2
Seseorang yang sudah mengikut Tuhan sejak lama bukan merupakan jaminan untuk tidak jatuh kembali dalam dosa lama. Salah satu penyebabnya adalah karena pola pikir yang tidak diperbaharui, maka kita harus menguasai pikiran kita. Ketika kita hidup dalam kebiasaan, maka suatu saat kita akan mengalami stagnasi secara rohani. Untuk menghindari hal tersebut, rasa lapar dan haus akan Tuhan harus dikembangkan. Ketika kita datang dengan rasa lapar dan haus kepada Tuhan, maka kita akan siap menerimaapapun yang dari Tuhan. Maka kepada orang-orang yang siap inilah, Tuhan dengan mudah berbicara. Disinilah diperlukan pengenalan akan Tuhan.
Pengenalan dan pengetahuan itu berbeda. Untuk membangun pengenalan diperlukan proses. Ada tertulis, doa orang fasik seperti kain kotor, artinya dilihat pun tidak. Semua orang boleh berdoa pada Tuhan, Dia pasti mendengar, tapi belum tentu dijawab. Bandingkan antara orang benar dan dibenarkan. Orang benar biasanya karena usahanya sendiri untuk menjaga hidupnya benar. Sedangkan orang yang dibenarkan adalah hasil pemberian, karena pada dasarnya orang tersebut tidak layak. Nah, orang yang dibenarkan inilah yang doanya pasti dijawab Tuhan.
Jika kita membaca kembali kisah Maria dan Martha, maka ada cara berbeda yang dilakukan keduanya untuk menyambut Yesus. Yang hendak Yesus ajarkan melalui kisah Maria dan Martha ini adalah:
- Yesus tau waktu-Nya tidak lama lagi.
- Martha tidak mengetahui cara menyenangkan Tuhan.
- Tuhan memiliki aturan-aturan untuk seseorang dapat datang mendekat padaNya. (Ingat aturan-aturan dalam ruang maha kudus).
Jadi kesimpulan dari cara untuk menjadi lapar dan haus akan Tuhan adalah dengan datang kosong akan diri sendiri. Terkadang orang datang dengan konsep atau pengetahuan tertentu yang bukan berasal dari Allah sehingga menganggap Firman tersebut untuk orang lain bukan untuknya.
Firman Tuhan adalah kekuatan dan pengharapan kita.Banyak hal yang berubah dalam hidup kita ketika kita membaca Firman. Tetapi kita harus mewaspadai beberapa hal berikut ini:
- Ketika orang membaca bukan berarti mengerti apa yang dibaca atau dibicarakan.
- Ketika orang membaca dan menjadi semangat bukan berarti sedang mengatakan kebenaran.
- Ketika orang berkata bahwa Tuhan berbicara padanya bukan berarti yang dikatakannya adalah kebenaran.
Kebenaran yang dimaksud di sini adalah yang berasal dari Tuhan. Ketiga hal di atas berguna untuk menghindarkan kita dari penyesatan. Ada orang-orang yang mengutip ayat demi membenarkan dirinya sendiri.
Ketika kita terbiasa membaca Firman dan melakukannya, maka pola pikir kita akan dibersihkan (Yohanes 15:3), sehingga hal asing akan tersaring. Inilah yang dimaksud dengan penjagaan (Covering) Tuhan. Pagar-pagar inilah yang terbangun ketika kita menjaga hidup kita lurus dihadapan Tuhan. Genaplah Firman Tuhan yang berkata bahwa ketekunan kita tidak pernah sia-sia. Selanjutnya, kita perlu merenungkan Firman, maka pikiran kita diubahkan. Sama seperti ajaran Yesus, anggur baru harus disimpan dalam kirbat baru. Artinya untuk menjalani hidup setelah lahir baru, diperlukan cara hidup yang baru.
Dalam pikiran kita hari ini terdapat pula bagian-bagian dari pikiran lama. Maka dari itu kitatidak boleh menjadi pasif, melainkan aktif menyingkirkan pola pikir lama tersebut. Cara-caranya adalah:
- Kita dapat memilih topik dari yang kita hendak pikirkan. Disini kita harus memilih dan mendisiplinkannya. Jika kita dapat berpikir yang salah, maka kita dapat memilih pula yang benar. Melalui saat teduh, kita dilatih untuk mengendalikan pikiran kita.
- Kita tidak hanyut dan menikmati pikiran-pikiran negatif. Artinya kita memutuskan untuk tidak mengikutinya. Cara lain untuk menghabisi pikiran negatif adalah dengan memenuhi diri kita dengan penyataan/pewahyuan yang dari Tuhan. Catat dan perkatakan. Ketika kita berkata tidak pada perkataan-perkataan yang negatif, maka perkataan tersebut akan pergi dari hidup kita.
- Hanya pikiran yang diperbaharuilah yang dapat menerima kuasa dari tempat yang tinggi (Tuhan). Mari kita pastikan pikiran kita sejalan dengan Firman Tuhan. Alasan kenapa pola pikir kita tidak berubah, karena kita hanya membaca tetapi tidak merelakan hati kita menerima teguran atau janji Firman tersebut. Seharusnya kita meresponi Firman Tuhan dengan mengaminkan/mengiyakan sebagai tanda menerima Firman masuk dalam hidup kita.Kita harus mengetahui apa yang Tuhan katakan dalam masalah yang sedang terjadi dan apa yang Tuhan ajarkan dalam panggilan tertinggi hidup kita.
- Konstan dan konsisten berpikir (merenungkan) tentang Firman dan rancangan Tuhan dalam hidup kita. Efeknya tidak hanya pola pikir kita yang berubah tetapi sifat dasar kemanusiaan kita juga berubah. Milikilah hikmat Tuhan untuk merespon dengan benar apa yang akan terjadi.
Dalam berdoa, kita juga perlu merubah pola pikir kita. Sudah seharusnya kita bersiap dengan jawaban doa. Jangan sampai kita berdoa tapi tindakan kita berbeda dengan apa yang kita doakan.
Sukses terjadi ketika kita melakukan Firman Tuhan.
Orang yang seringkali bersyukur akan menyingkirkan kepahitan dari hatinya dan mudah untuk mengampuni.
Marilah kita menang dalam pikiran kita!
- Published in Catatan Khotbah