Berjalan dan Responsif dalam Tuntunan Tuhan
Jika kita berlambat dalam meresponi Tuhan, kita akan dilewatkan sama Tuhan karena Tuhan punya batasan waktu-Nya sendiri. Kita sedang menjadi meremehkan firman Tuhan.
Ketidaktaatan menimbulkan gangguan jiwa. Loh kok bisa?
Selama hidup kita, Tuhan meminta kita berjalan dalam tuntunanNya. Adalah suatu keseharian, konstan dan menjadi kebiasaan kita. Ini tergantung keputusan kita setiap hari. Sekedar lahir baru tidaklah cukup, ada hal-hal yang kita perlu responi dalam Tuhan, ini membuktikan kita sedang berjalan dalam Tuhan atau tidak.
Pada saat kita mengenal kasih Tuhan dan FirmanNya, kita sedang berpindah dari kehidupan lama kepada kehidupan baru. Kita tidak serta merta berjalan dengan cara sendiri.
To walk and to be responsive in the guidance of the Lord
To walk..
Mengapa perlu berjalan dalam tuntunan Tuhan?
Kita perlu tuntunan Tuhan dalam hidup kita. Yeremia 10:23.
Destini kita adalah berjalan bersama Tuhan, Yohanes 14:6.
Bagaimana caranya? Kejadian 5:21-24 AMP mencatat “Enoch walked [in habitual fellowship] with God….. And [in reverent fear and obedience] Enoch walked with God; and he was not [found among men], because God took him [away to be home with Him].“
Amos 3:3 MSG “Do two people walk hand in hand if they aren’t going to the same place?”
Kata hand in hand di sini, bicara Tuhan menggandeng tangan kita sebagai bentuk kasih sayang Tuhan pada kita, bahwa Dia menarik kita dari kehidupan lama dan menuntun kepada kehidupan baru.
Mazmur 73:21-24 AMP mencatat “Then I was senseless and ignorant; I was like a beast before You.
Nevertheless I am continually with You; You have taken hold of my right hand. You will guide me with Your counsel, And afterward receive me to honor and glory.”
Apa yang terjadi ketika kita berjalan dalam tuntunan Tuhan?
- Companionship. Amsal 6:22. Ada pimpinan dan penjagaan Tuhan.
- Destination. Yohanes 3:16. Ada tujuan yang kita dapat capai.
- Habit/Continuality. 1 Yoh 3:6. Menjadi kebiasaan dan berkelanjutan. Ada konsistensi ketika berjalan bersamaNya. Bukan sebentar-sebentar berhenti atau pindah jalur.
- In obedience. Kejadian 17:1. Dalam ketaatan mutlak.
4 pilar dalam berjalan bersama Tuhan:
- Doa
Instruksi menjadi hal yang penting dalam sebuah tuntunan, terutama ketika kita tidak melihat langkah ke depan, maka DENGARLAH INSTRUKSINYA. Kita mendapati janji Tuhan untuk kita, Yesaya 48:17. Maka sikap kita adalah mempertajamnya setiap pagi, Yesaya 50:4. Say what you heard, so you can see what you said!
- Baca Firman
“You are blessed when you stay on course, walking steadily on the road revealed by God,” Mazmur 119:17 AMP. Kita diberkati ketika kita tetap berjalan dalam jalanNya, sebaliknya, kita tidak diberkati jika kita diluar jalanNya.
“Word of God is a grand map. It is the most effective tool to search God’s heart and yours,” Ibrani 4:12 AMP. Firman Tuhan itu seperti peta, GRAND MAP. Firman Tuhan adalah alat yang efektif untuk menemukan hatiNya dan mengetahui isi hati kita. Kadang orang tidak mengerti apa yang sedang menjadi pertimbangan hati kita sendiri. Possesed Godly understanding, because your everyday life is made by your automatic actions. Automatic actions di sini bicara tentang tindakan yang otomatis tanpa proses pemikiran yang panjang, misalnya mengunyah makanan.
- Bersekutu
Kita tidak pernah diciptakan untuk hidup terisolasi/menyendiri. Bangunlah suatu relasi dengan Tuhan dan saudara saudari seiman. Saudara saudari di sini bicara tentang “have something in common”. Kita bersekutu bukan dengan sembarang orang, tapi yang menyembah Tuhan yang sama. You are stronger in the presence of Godly community. People who lift you before God’s throne and guard you in prayer, Ibrani 10:25. Kita menjadi lebih kuat dalam persekutuan dalam hadirat Tuhan, yaitu orang-orang yang membangun kita dalam Tuhan. Ini menjadi standar kita. HATI-HATI! 1 Korintus 15:33 mencatat bahwa pergaulan/sekeliling kitalah yang membangun kebiasaan kita.
- Bersaksi
“They defeated him through the blood of the Lamb and the bold word of their witness. They weren’t in love with themselves; they were willing to die for Christ.” Wahyu 12:11 MSG. Kita mengalahkan si jahat oleh darah anak domba, dan dengan kesaksian kita (BOLD WORD). Mari bersaksi dengan berani. Kemudian yang selanjutnya terjadi adalah bersaksi tentang kabar baik dalam Kristus Yesus, Markus 16:15. Beritakanlah firman tanpa terkecuali. Jika kita berjalan bersama Tuhan pasti kita menyaksikan apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Apa yang membuat kita enggan bersaksi? Seringkali adanya intimidasi. LAWAN!
Hasil berjalan bersama Tuhan:
- Eternal companionship. Jangan pernah kita menjual hubungan bersama Tuhan dengan hal yang remeh temeh seperti Esau menjual visinya demi semangkuk kacang merah.
- Intimacy.
- Cultivate likeness. Kita menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan. Menjadi satu visi denganNya.
- Reality changes. Saat kita berjalan bersamaNya, kita berjalan dalam realitas Tuhan bukan realitas dunia. Kita harus melihat hal yang sama dengan yang Tuhan lihat.
- Peace. Ada damai sejahtera. Hal ini tidak bisa diperjualbelikan. Kita tidak kekurangan segala sesuatu yang baik.
Everyday is a new depth, a new revelation
To respond….
Ketika jaringan internet mati, tidak ada respon dari server, kita sering kali kesal dan menyalahkan sana sini. Padahal gadget kita sudah canggih dan mahal. Demikian pula ketika kita tidak merespon suara Tuhan.
Galatia 5:16 AMP, “But I say, walk habitually in the [Holy] Spirit [seek Him and be responsive to His guidance], and then you will certainly not carry out the desire of the flesh. sinful nature [which responds impulsively without regard for God and His precepts]”
Ketika kita responsif dengan tuntunan Tuhan, kita sedang tidak menuruti keinginan daging.
Roma 12:1 MSG, “…readily recognize what He wants from you and quickly respond to it.” Tuhan tidak meminta respon yang biasa-biasa saja, tapi SEGERA. Ini bicara tidak menjadi sama dengan sekeliling. Dalam Tuhan, kita menjadi dewasa.
Janji Tuhan untuk kita bisa merespon setiap firmanNya, “and will give them a heart of flesh [that is responsive to My touch]” Yehezkiel 11:19. Tuhan akan memberikan hati yang lembut yang responsif kepada jamahanNya.
Contoh orang yang responsif:
- Abraham
Kejadian 12:1-4 mencatat Abraham langsung pergi setelah Tuhan berfirman padanya. Dia tidak menimbang-nimbang atau menunda. Jika ada janji/perkataan Tuhan yang kita tidak mengerti, lakukan saja. Ini bergantung pada respon kita. Kisah selanjutnya, Tuhan menyatakan janji akan keturunan, Kejadian 15:3-6. Iman Abraham ditantang, dia sudah lanjut umur, Sara pun sudah mati haid. Tuhan tetap meneguhkan janjiNya bahwa keturunan Abraham adalah melalui Sara bukan gundiknya. Maka Abraham memutuskan untuk PERCAYA kepada Tuhan dan diperhitungkan sebagai kebenaran. Inilah respon yang benar. Tidak berhenti di situ, lahirlah Ishak. Suatu hari, Tuhan meminta Ishak untuk dijadikan korban, dan Abraham langsung BERANGKAT. Serahkan pada Tuhan apa yang Dia minta dari hidup kita.
Di sini kita belajar bahwa respon Abraham adalah taat dan percaya. Roma 4:18, “Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap namun Abraham berharap juga percaya.”
- Yesus Kristus
Yesus adalah contoh yang overqualified yet still humble. Matius 3:15 mencatat bahwa sekalipun Yohanes merasa tidak layak untuk membaptis Yesus, namun Yesus merendahkan hati untuk dibaptis olehnya untuk menggenapi apa yang tercatat dalam kitab suci. Yesus berhasil taat sampai mati yaitu pengorbananNya di kayu salib, Matius 14:34-36. Yesus memutuskan untuk PERCAYA sekalipun mau mati rasanya ketika malam Dia berdoa di taman Getsemani. Janji Tuhan tergenapi dalam hidup kita ketika kita meresponi firmanNya. Yesus memiliki undisputable obedience. Dia berkata bahwa makananNya adalah melakukan kehendak Bapa, Yohanes4:34.
Bagaimana melatih diri menjadi lebih responsif?
- Hilangkan agenda pribadi. Lukas 12:29 MSG. Be relax, jangan terlalu banyak memikirkan ini itu. Pakailah agenda Tuhan.
- Pay attention to what you hear. Markus 4:24. Mintalah pengertian Tuhan supaya kita tau bagaimana harus merespon instruksi Tuhan dengan lebih presisi. Efesus 5:15 MSG, look carefully then how you walk! Live purposefully and worthily and accurately, not as the unwise and witless, but as wise(sensible, intelligent people).
- Has a teachable heart (quick to respond). Wahyu 3:19 AMP, be enthusiastic and repent! Tuhan tidak akan membiarkan kita dalam jalur yang salah, Dia akan mengkoreksi dan mendisiplin hidup kita. Jadilah antusias untuk terus berubah. Kita tahu bahwa Tuhan sayang sama kita.
- Tunduk kepada otoritas. Ibrani 13:17 AMP, obey your (spiritual) leaders and submit to them. Pemimpin rohani inilah yang berjaga-jaga atas jiwa kita.
- Minta hikmat. Yakobus 1:5-6. Atas setiap keadaan, mintalah hikmat, maka Tuhan yang memberikannya dengan cuma-cuma supaya kita terhindar dari keputusan-keputusan yang salah.
Apa yang terjadi saat kita berlama-lama dalam merespon?
Amsal 13:13, kita akan dilewatkan sama Tuhan karena Tuhan punya batasan waktu-Nya sendiri. Kita sedang menjadi meremehkan firman Tuhan. Ketidaktaatan menimbulkan gangguan jiwa.
To be responsive is to have obedience and trust to God wholeheartedly. Menjadi responsif adalah memiliki ketaatan dan percaya kepada Tuhan dengan segenap hati.
All the God promises can all be experienced if you respond to what He wants or what He says. Semua janji-janji Tuhan dapat kita alami jika kamu merespon kehendakNya atau perkataanNya.
To respond God freely in faith is to experience God Himself. Untuk meresponi Tuhan dengan bebas adalah dengan mengalami Tuhan sendiri.
Bagian kita adalah merespon, bukan bereaksi. Sedikit-sedikitlah reaksi, banyak-banyaklah merespon. Reaksi tidak membawa kemana-mana.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 15 Juli 2017
Pembicara: Blandina Pella
Tema: Berjalan dan Responsif dalam Tuntunan Tuhan
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah