Transformation
Tuhan sudah menyediakan perubahan secara luar biasa dalam hidup kita.
Keputusannya ada di tangan kita.
Apa yang dimaksud dengan transformasi? Perubahan total dari level rendah ke lebih tinggi. Ini bukanlah seperti jika ada baju yang lama kelamaan berubah menjadi belel. Perubahan transformasi dapat dilihat pada siklus hidup kupu-kupu, bentuk dewasanya berubah total dari bentuk muda. Dari ulat yang lemah menjadi kupu-kupu indah yang mampu terbang melewati bukit-bukit.
Sama halnya dari orang yang biasa-biasa, menjadi berubah luar biasa. Bagi kita yang telah ditebus ada transformasi yang Tuhan sudah sediakan buat kita. Masalahnya adalah apakah kita mau mengalaminya atau tidak.
Kita akan belajar sama-sama mengenai kisah transformasi Daud di kitab 1 Samuel 16.
Diceritakan bahwa Saul melanggar perintah Samuel untuk menungu hingga Samuel datang lalu boleh mempersembahkan korban. Saul membela diri, merasa bahwa toh korban tersebut yang terbaik buat Tuhan. Maka sejak saat itulah, Saul ditolak sebagai raja.
Maka Tuhan memerintahkan Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja. Pada ayat ke 7, Tuhan mengingatkan umtuk tidak melihat paras dan perawakan tapi melihat hati. Maka Samuel mendahulukan perkataan Tuhan untuk memilih. Meski kakak-kakak Daud sangat baik perawakannya, tapi bukan pilihan Tuhan. Bagaimana dengan Daud?
Karena dia anak bungsu, Daud tidak diperhitungkan untuk diberkati nabi Samuel. Seringkali kita merasa rendah karena muda, yang berkulit gelap ingin lebih cerah, yang berkulit cerah ingin lebih gelap, tidak bisa bersyukur. Daud kemerah-merahan, artinya masih sangat muda. Ayat 14 (versi Amplified) mencatat bahwa Daud memiliki mata yang indah (beautiful eyes). Lalu Tuhan berkata kepada Samuel untuk mengurapi Daud dan sejak hari itu dan seterusnya, berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Ketika ada godaan dan masalah datang justru membuat pengurapan Daud mendidih. Marah rohani. Hanya Roh Tuhan yang bisa mengendalikan hidup kita. Daud yang lembut hati, membuat dia gampang bersyukur. Bersyukur berdampak kepada membuka kekuatan ilahi Tuhan penuh dalam hidup kita dan kita sedang mengklaim bahwa Tuhan berdaulat dalam setiap sisi hidup kita.
Kemudian di pasal 17 menceritakan Daud yang mulai bertransformasi. Isai menyuruh Daud mengantarkan makanan kepada kakak-kakaknya di medan perang melawan orang Filistin. Isai memberi makanan pula kepada pasukan seribu. Kita murid Tuhan jangan ribut dengan uang receh. Jika kita terbiasa menjadi berkat untuk orang lain, maka kita tidak memusingkan diri sendiri. Orang pelit malah menutup berkat Tuhan. Tapi ketika kita memberi, justru menyehatkan jiwa. Dapat dilihat pada orang-orang super kaya di Amerika Serikat, mereka terbiasa membayar perpuluhan dan ada yang mendirikan yayasan sosial.
Selanjutnya di medan perang, Daud yang mendengar Goliat menghina barisan tentara Israel, mendidih pengurapannya. Dengan berani, Daud berlari menghadapi Goliat. Inilah transformasi. Daud si anak kemerah-merahan berubah menjadi pembunuh raksasa. Tapi itu tidak terjadi secara instan.
Diceritakan bahwa bahwa Daud telah berlatih menjaga kambing domba ayahnya. Bila ada beruang dan singa yang menerkam ternaknya, dia merebutnya dan menghajar si pemangsa tersebut. Dia juga berlatih menggunakan ali-ali.
Sama dengan kita, ayo terus berlatih. Di sorga tidak ada lagi iman, mujizat dan kesembuhan. Justru itu semua harusnya kita alami di muka bumi. Iman kita yang diperhitungkan Tuhan hari ini. Tidak bisa kita menggunakan cara lama untuk mendapat yang baru.
Berubahlah dalam pola pikir kita. Mulailah berinvestasi untuk mengisi otak kita dengan pengetahuan yang diperlukan di market place. Kuasailah.
Teruslah berlatih dan memiliki iman.
Tuhan sudah menyediakan perubahan secara luar biasa dalam hidup kita. Keputusannya di tangan kita. Kadang-kadang kita perlu orang lain untuk melihat titik yang harus kita ubah, misalnya pembimbing kita.
Mari alami transformasi dan bayar harganya.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 08 Sepember 2018
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Transformation
Venue: Rg. Dago. Lt.1, Hotel Kalya
- Published in Catatan Khotbah