Mendengar Suara TUHAN
J4u, 7 Juli 2012
Bang Yorga
Tinjauan minggu lalu:
Kita harus mengikuti kalender Tuhan yang diwahyukan kepada orang Israel, agar mengetahui cara bertindak dan menerima berkat di musim yang Tuhan tetapkan. Bukan berarti kita kembali ke hukum taurat, tapi kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan tidak pernah Dia cabut.
Persepuluhan adalah milik Tuhan. Kita berhutang kepada Tuhan bila tidak membayar persepuluhan. Jadi PERSEPULUHAN ADALAH PEMBAYARAN, BUKAN PERSEMBAHAN. Pembayaran persepuluhan sudah dilakukan sebelum ada hukum Musa, juga sebelum perjanjian dengan Abraham (lih. kisah Melkisedek), bahkan sudah ada sejak penciptaan dunia. Jadi pembayaran ini harus dilakukan oleh semua manusia di bumi, bila tidak manusia itu akan terkutuk.
BUAH SULUNG TIDAK SAMA DENGAN PERSEPULUHAN, juga tidak di atas perpuluhan. Persembahan sulung dilakukan satu tahun sekali pada minggu pertama di bulan pertama (Abib atau akhir Maret). Yom Kipur, Pentakosta, Paskah dilakukan untuk menghormati persembahan sulung.
Masa kegelapan (dark ages-325SM) Gereja terjadi karena Konstantin (jangan sebut dia pengikut Kristus, karena sebenarnya dia adalah penyembah Pagan) melakukan perubahan pada Gereja Tuhan, yakni:
- Mengubah kalender Tuhan yang ditetapkan berpusat pada bulan, menjadi kalender Julian yang berpusat pada (dewa) matahari. Ini membuat waktu dan berkat ilahi yang harusnya kita terima menjadi terampas.
- Mengubah pemerintahan Gereja mula-mula (Wheel of God) menjadi piramid. Dasarnya bukan lagi Kristus, tapi kedagingan karena pemimpin gereja diangkat pemerintah. Untuk mengangkat pemimpin kita harus tanya Tuhan dulu.
- Membatasi orang yang dapat mendengar suara Tuhan hanya kepada pendeta atau paus. Dengan cara:
- memindahkan tempat ibadah jemaat Allah di rumah-rumah ke gedung ibadah. Ini menyebabkan banyak KTP—Kristen Tanpa Pertobatan.
- menerjemahkan perkamen taurat ke dalam bahasa latin yang hanya dimengerti oleh pendeta. Arti profetiknya berarti firman Tuhan dirampas dari jemaat Allah.
Mendengar suara TUHAN
Mendengar suara Tuhan tidak hanya dengan cara berdoa. Tapi kita harus terhubung dengan
Tuhan kalau ingin mendengar suara-Nya.
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
…kamu tinggal di dalam Aku… Yoh 15:7 artinya menaati semua yang Tuhan firmankan (wahyukan). Misalnya ketika berenang, menonton, dll. Ini dilakukan dan diperkatakan dengan aktif, bukan pasif, agar firman itu tinggal di dalammu. “…diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah…” Yoh 1:12 Ini tidak sekedar menyembuhkan orang sakit, tapi juga MUTLAK memiliki kemampuan untuk mendengar suara-Nya. Mendengar suara-Nya adalah MUDAH! Tuhan sangat ingin berbicara pada kita tapi seberapa sering kita mengizinkan Dia berbicara? Maka mari terhubung dengan-Nya seperti dalam Mat 26:40,mendisiplin diri berdoa khusus 1 jam saja. …mintalah apa saja yang kamu kehendaki…Yoh 15:7 tanda kau percaya Tuhan menjawab doamu adalah dengan berdoa.
“(angkat Alkitab) Ini firman Tuhan. Aku hidup berdasarkan firman Tuhan.”
Doa yang diperkenan Tuhan:
1. “Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.”Ams 15:8
Orang fasik adalah semua orang yang tahu kebenaran tapi tidak melakukannya, tahu yang terbaik tapi melakukan yang baik-baik saja. Fasik pun adalah orang yang suam-suam dan akan dimuntahkan. Kalau kita serius dalam Tuhan pasti tidak akan menggugurkan suara-Nya. Mari taat dengan mendengar dan melakukan.
2. “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yak 5:16 Jangan diam bagi orang yang bersalah padamu, karena selazimnya mereka akan menerima murka Tuhan, maka ampuni dan berkat mereka.
Empat hal penyebab doa tak terkabul:
- “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” Mz 66:18
- “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” Yak 1:6
- “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Yak 4:3
- “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka [istri] sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” 1Pet 3:7