Berlari Pada Tujuan Tuhan
J4u, 21 September 2013
Pembicara : ka Viona Wijaya
Sebuah garis terbentuk dari dua buah titik yang saling berhubungan, namun jika dalam pembuatannya melenceng satu derajat saja, maka hasil akhirnya akan berbeda. Kedua titik tersebut tidak akan bertemu satu sama lain.
Seperti ilustrasi tersebut, ketika kita melenceng sedikit saja dari tujuan Tuhan, maka hasil akhirnya akan berbeda. Berlari dan tujuannya merupakan 2 variabel yang penting. Tanpa tujuan yang benar, berlari saja tidaklah cukup.
Namarta (dosa) memiliki arti anak panah yang dilesatkan tapi tidak sampai pada tujuannya. Inilah yang hari – hari ini dipakai oleh iblis untuk menjatuhkan anak Tuhan, membuat anak Tuhan tidak sampai pada tujuan hidupnya.
Filipi 3 : 1b -14
Untuk berlari pada tujuan Tuhan, perlu diperhatikan:
1. Hati – hati dan berjaga – jaga (ayat 2-3)
Jangan sembarangan mendengar nasihat orang – orang disekitar kita. Pastikan orang yang kau dengarkan nasihatnya adalah orang yang benar – benar mengasihimu dan hidupnya dekat dengan Tuhan. Ciri penyunat – penyunat palsu:
1. Lihat buah – buah nya
2. Menaruh percaya pada hal – hal lahiriah (jabatan, pelayanan, dll)
2. Hal – hal lahiriah tidak semerta – merta menentukan pengenalan seseorang akan Tuhan (ayat 4 – 6)
Tau firman saja tidaklah cukup. Pastikan dalam tiap ibadah kita, kita menerima pengenalan akan Tuhan yang segar. Ketika Roh Kudus turun, maka firman Allah itu menjadi hidup.
3. Menganggap semua rugi karena Kristus (ayat 8)
Selidiki hati kita, apa yang lebih mulia. Pastikan pengenalan akan Tuhan adalah yang paling mulia. Saat kita melepaskan apa yang Tuhan suruh kita lepaskan, kita tidak akan rugi sedikitpun. Untuk bisa berlari, kita tidak dapat melihat pada 2 fokus. Tuhan akan mencabut setiap fokus yang bukan dari Tuhan.
4. Masuk dalam kebenaran Kristus, bukan kebenaran kita (ayat 9)
Perlu kerendahan hati untuk masuk lebih dalam, untuk selalu dibaharui oleh kebenaran firman Tuhan. Jangan menjadi ‘keras’ pada 1 kebenaran, karena hal tersebut dapat dipakai iblis untuk menjatuhkan kita dalam kesombongan.
5. Mengenal kuasa kebangkitan (ayat 10)
Ini hanya bisa kita terima lewat persekutuan dalam penderitaan (seperti Kristus) dan untuk membuat kita fokus. Seperti kendaraan yang berlari kencang tanpa tau fokusnya, maka Tuhan akan membuat kendaraan tersebut menarik rem dengan penderitaan. Terus responi setiap penderitaan yang kita terima dengan benar.
6. Memberi diri ditangkap oleh Tuhan (ayat 12)
Mengejar Tuhan adalah hal yang mudah. Kita tidak mengejar Tuhan yang bengis, yang sengaja meninggalkan kita ketika kita mengejarNya. Sebaliknya, Ia akan menagkap kita ketika kita mengejarNya.Bukan setelah kita lakukan ini dan itu baru Tuhan mau menangkap kita, tapi lakukanlah yang terbaik dan Tuhan akan menangkapmu.
7. Lupakan apa yang ada dibelakangmu (kesuksesan/kegagalan) dan fokus pada apa yang ada didepan (ayat 13)
Kita tidak bisa berlari sambil melihat ke belakang. Tanpa melepas yang dibelakang, kita tidak bisa melihat ke depan. Lihatlah tujuan Tuhan dalam hidup kita! Seperti istri Lot, begitulah hasil akhir dari orang – orang yang ‘melihat ke belakang’.
MENGAPA KITA HARUS FOKUS PADA TUJUAN TUHAN? Ibrani 11 : 3
Apa yang Tuhan mau kerjakan, seringkali tidak bisa kita lihat dengan pancaindra. Untuk mencapai tujuan Tuhan, perlu sekali untuk memperhatikan setiap langkah kita, mengetahui tujuan Tuhan di setiap hari. Jika kita telah menerima visi, hati – hati dengan langkah untuk mencapainya. Jangan sampai ketinggalan dari apa yang sedang Tuhan kerjakan. Apa yang Tuhan kerjakan adalah besar, pastikan fokusmu tiap hari.