Menjadi Generasi Ilahi
![](https://j4uministry.org/wp-content/uploads/2017/08/Generasi-Ilahi-copy-420x280.jpg)
Generasi ilahi memberi diri mereka dipimpin oleh Roh! Apa yang berlaku bagi mereka adalah perkataan Allah, bukan perkataan diri sendiri atau dunia.
Pada masa itu Firman Tuhan jarang. Penglihatan-penglihatan pun tidak sering. Tidak ada yang menyangka bahwa anak yang dahulu berada di bawah pengawasan imam Eli itu bangkit menyampaikan Firman Allah di tengah bangsa yang tengah mengalami kekalahan demi kekalahan dari musuh-musuhnya.
Namanya Samuel. Ke manapun ia melangkah, maka di sana ada Firman Allah yang dinyatakan dan tidak pernah dibiarkan gugur. Perkataannya sampai ke seluruh Israel, membawa kembali suara kenabian yang telah lama hilang dari tanah Israel. Dari hidupnya raja-raja lahir, generasi yang mengingat dan mengasihi Allah dibangkitkan karena Firman Allah kembali dinyatakan di tengah-tengah suatu bangsa.
Inilah potret sebuah generasi ilahi. Generasi yang lahir dari roh dan berjalan dalam pimpinan roh sehingga membawa dampak ilahi di manapun mereka berada. Alkitab dipenuhi kisah orang-orang yang bangkit menjadi—dan melahirkan—generasi ilahi melalui hidup mereka. Dan ya, di akhir zaman ini, Allah juga ingin membangkitkan suatu generasi ilahi yang akan menyatakan Firmannya dengan kuat di tengah-tengah generasi dan bangsanya.
Lahir dari Roh
Sebuah generasi ilahi dilahirkan dari Roh dan bukan dari daging. Mereka adalah orang-orang yang dilahirkan kembali dari air dan Roh (Yohanes 3:5-6) yakni orang-orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat atas hidupnya.
Kelahiran kembali atau lahir baru tidak dihasilkan melalui sebuah “aktivitas rohani”, “pelayanan”, atau “program gereja” tetapi dari hati yang hancur dan rindu untuk mau meninggalkan dosa dan memberi diri sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah. Ada banyak orang hanya menjadi “Kristen” dan memenuhi jadwal hidup mereka dengan berbagai aktivitas rohani dan pelayanan tanpa pernah mengalami lahir baru. Ada juga banyak orang yang mengalami lahir baru dan berhenti di sana.
Padahal lahir baru hanyalah awal dari rencana Tuhan yang besar atas hidup setiap orang. Tuhan ingin agar setiap kita terus dipenuhi oleh Firmannya, bertumbuh dewasa dan menjadi sebuah generasi ilahi bagi-Nya di muka bumi.
Dipimpin oleh Roh
Roma 8:14 menyatakan Semua orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah. Setelah lahir baru, setiap kita dipanggil untuk berjalan dipimpin oleh Roh Allah. Artinya, kita belajar untuk tunduk pada setiap perintah Allah, bukan lagi pada keinginan dan pertimbangan-pertimbangan kita sendiri.
Mereka yang dipimpin oleh Roh akan menjadi berbeda dengan dunia. Mereka akan menjadi berbeda dengan “orang kebanyakan”. Mereka tidak peduli pada penilaian dunia atas hidup mereka—mereka tidak butuh pertimbangan siapapun untuk melakukan Firman. Ketika mereka mendengar Firman, mereka akan melakukannya meski itu mungkin membuat mereka terlihat aneh. Ya, mereka menguduskan dirinya untuk Allah.
Mereka akan mulai melihat seperti Allah melihat, mengerjakan segala sesuatu dengan cara-cara ilahi, dan memasuki jalan-jalan yang Ia tetapkan atas hidup mereka. Mengapa bisa demikian? Karena mereka memberi diri mereka dipimpin oleh Roh! Apa yang berlaku bagi mereka adalah perkataan Allah, bukan perkataan diri sendiri atau dunia.
Perkataan Allah akan membangkitkan iman di hati kita dan kekudusan akan memampukan kita untuk melihat apa yang tidak terlihat. Samuel sanggup melihat sosok raja yang berkenan di hadapan Tuhan pada diri Daud yang masih sangat muda dan saat itu bahkan tidak diperhitungkan oleh keluarganya sendiri. Yosua dan Kaleb tetap sanggup melihat mereka menduduki tanah perjanjian sekalipun mereka melihat raksasa-raksasa yang menduduki negeri itu. Mereka tidak menyerah atas janji Allah sekalipun seluruh bangsa Israel telah menyerah dan rekan-rekan mereka bahkan mengintimidasi mereka.
Generasi ilahi tidak menggunakan lagi pertimbangan-pertimbangan manusiawinya. Mereka mengarahkan mata mereka pada Allah dan berjalan ke manapun Allah menuntun mereka. Mereka tidak dapat dihentikan oleh apapun. Mereka menerobos ke manapun mereka melangkah, sebab Roh Allah yang berjalan di depan mereka adalah Penerobos! (Mikha 2:13)
Membawa Dampak Ilahi
Karena berjalan bersama Allah di muka bumi, generasi ilahi akan membawa dampak di manapun mereka berada. 1 Yohanes 5:4 dengan kuat menyatakan pada kita bahwa “semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
Setiap kita dipanggil untuk mengalahkan dunia! Kita dipanggil untuk membawa dampak, bukan terdampaki, untuk mengubah arus, bukan terbawa arus. Sekalipun berada pada masa di mana Firman Tuhan jarang dan di bawah pengawasan imam Eli yang tidak menghormati Allah sebagaimana mestinya (1 Samuel 2:29), Samuel tetap mengalami perjumpaan dengan Allah dan dipenuhi Firman Tuhan. Kondisi seburuk apapun tidak akan mampu menghalangi kita untuk mengenal dan berjalan bersama Allah!
Demikian juga Kaleb, sekalipun berada di tengah bangsa yang tegar tengkuk dan keras hati, dapat memiliki roh yang berbeda, yaitu roh yang mengikuti Allah sepenuhnya, sehingga memiliki respon yang berbeda dari generasinya (Bilangan 14:24).
Tidak aneh bahwa lanjutan dari kisah-kisah di atas adalah Samuel semakin kuat dan dipakai Allah untuk kembali menyatakan kehendak Allah atas Israel, Yosua dan Kaleb menerima penggenapan janji Allah menduduki tanah perjanjian. Tak hanya itu, keduanya lalu membangkitkan generasi berikutnya yang juga mengenal dan mengasihi Allah! Mereka mengubah bangsa dan generasinya, mereka meninggalkan sebuah dampak yang ilahi dan kekal di muka bumi.
Lihat, bukankah semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia?
Siapakah kita?
Di masa kini, di manakah generasi ilahi-nya Allah? Adakah pribadi-pribadi yang mau untuk dibentuk menjadi sebuah generasi ilahi? Adakah pribadi-pribadi yang mau dilahirkan dari Roh, dipimpin oleh Roh dan memberi diri untuk diproses, dibentuk oleh Allah sendiri untuk membawa dampak ilahi di tengah generasi dan bangsanya?
Saat ini Allah memanggil setiap kita untuk bangkit, meninggalkan setiap keengganan atau keragu-raguan, mengenyahkan setiap kemalasan dan pertimbangan. Mari bangkit dan bersungguh hati mengenal Allah. Sungguh apa yang Ia tetapkan jauh melampaui apa yang dapat kita doakan atau bayangkan!
Murid-murid Tuhan yang terkasih, mari jangan buang waktumu, bangkitlah menjadi generasi ilahi-Nya di zaman ini! Ini waktunya Firman dan kemuliaan-Nya dinyatakan kembali. Ini saatnya, suara kenabian disuarakan kembali ke tengah-tengah bangsa dan generasi kita.
Oleh Viona Wijaya