Perisai Iman
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 27 September 2014
Pembicara : Ester I
Tema : Perisai Iman
Venue : Rg. Azalea 2, lt. P1, BTC
Perisai adalah alat untuk melindungi diri pada masa peperangan dari serangan musuh. Biasanya alat ini digunakan pada tangan dan biasanya didampingkan oleh senjata lain seperti pedang tombak atau gada.Perisai mempunyai fungsi sebagai penahan segala kerusakan yang dikirim lawan pada kita.
Efesus 6 : 16
TB ” dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,”
Amp “Lift up over all the [covering] shield of saving faith, upon which you can quench all the flaming missiles of the wicked [one].”
Jadi setiap kita seharusnya memiliki perisai Iman yang tidak lain untuk melindungi kita dari “si jahat”. Karena “si jahat” menebar panahnya di sembarang arah sehingga kita bisa saja terserang kapanpun tanpa kita sadari, namun jika kita memiliki perisai iman, kita terlindung dari panah-panah api si jahat.
Ibrani 11 : 1
TB ” Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Amp ” NOW FAITH is the assurance (the confirmation, the title deed) of the things [we] hope for, being the proof of things [we] do not see and the conviction of their reality [faith perceiving as real fact what is not revealed to the senses].”
Iman bukan sesuatu yang abstar dan tidak jelas tetapi iman itu sesuatu yang pasti.
1 Korintus 2 : 9
TB ” Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” “
Amp ” But, on the contrary, as the Scripture says, What eye has not seen and ear has not heard and has not entered into the heart of man, [all that] God has prepared (made and keeps ready) for those who love Him [ who hold Him in affectionate reverence, promptly obeying Him and gratefully recognizing the benefits He has bestowed]. “
Visi kita adalah dasar dari apa yang kita harapkan dan semua hal yang kita harapkan sebenarnya tidak lain adalah rancangan Tuhan sendiri. Jadi dengan kata lain Tuhan telah menyediakan semuanya. Untuk kita dapat mencapai visi kita kita butuh percaya akan janji dan perkataan Tuhan. Kepercayaan (iman) itulah yang akan menjadi benih awal kita menuju visi kita.
Roma 10:17
TB ” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Amp ” So faith comes by hearing [what is told], and what is heard comes by the preaching [of the message that came from the lips] of Christ (the Messiah Himself).”
Iman merupakan benih yang kita dapatkan dari firman Tuhan yang kita dengar. Benih itu sendiri sebenarnya telah disediakan oleh Tuhan dan merupakan apa yang kita harapkan namun belum kita lihat. Saat kuta beriman artimya kita mengasihi Tuhan, jadi megasihi Tuhan itu sejalan dengan berIman kepada-Nya.
Dalam Matius 13 : 3-23 diceritakan tentang penabur. Benih yang ditabur itu sama dan sudah baik, namun tanahnya yang merupakan perlambang cara kita menerima yang berbeda-beda.
1. Di pinggir jalan.
Ini melambangkan kebimbangan antara mau sungguh-sunggu ikut Tuhan atau tidak, menimbang-nimbang lebih untung mana. Orang-orang seperti ini tidak akan bertumbuk tetapi mah akan rusak. Mereka harus melepaskan semuanya terlebih dahulu baru kemudian bisa ikut Tuhan.
2. Di tanah berbatu
Ini melambangkan orang-orang yang kers dan ktidak mau berubah dan dibentuk
3. Di dekat semak berduri
Ini melambangkan orang-orang yang membuat kekhawatiran mereka sendiri sehingga tidak dapat fokus pada apa yang Tuhan kerjakan dalam hidupnya. Mereka khawatir akan kekayaan atau hidup mereka dan tidak mau berserah penuh pada Tuhan.
4. Di tanah yang baik
Ini melambangkan orang-orang yang akan berbuah. Orang-orang ini mau terun di dalam Tuhan dan terus dengar-dengaran akan firman-Nya(ibrani 10 : 35-39)
Bahan dasar daru perisai yang Tuhan kasih itu sudah sangat baik, yang membedakan ialah kita sendiri. Apakah kita dapat kuat dan tekun terus memegang perisai itu atau tidak? Apakah kita mau dilatih olah Tuhan dengan selalu tekun di dalam-Nya?
(9) Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”(9) But, on the contrary, as the Scripture says, What eye has not seen and ear has not heard and has not entered into the heart of man, [all that] God has prepared (made and keeps ready) for those who love Him [ who hold Him in affectionate reverence, promptly obeying Him and gratefully recognizing the benefits He has bestowed].