Pray
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 13 September 2014
Pembicara : Yuliawaty K
Tema : Pray (Doa)
Venue : Rg. Azalea 2, lt. P1, BTC
Doa adalah salah satu dari inti dalam kehidupan kekristenan.Tanpa doa, kekristenan hanya sebuah aktifitas. Doa adalah komunikasi 2 arah dengan Tuhan. Tentunya, sebuah pengenalan dimulai dengan komunikasi yang dibangun hari demi hari. Pengenalan akan Tuhan diawali dengan lahir baru.
Yeremia 33:3
TB “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
Amp “Call to Me and I will answer you and show you great and mighty things, fenced in and hidden, which you do not know (do not distinguish and recognize, have knowledge of and understand).”
Setiap orang yang berseru pada Tuhan, pasti mendapat jawaban. Ini jaminan dari Tuhan.
Jawaban doa tidak hanya jawaban biasa, kita juga ditunjukan hal-hal yang jauh lebih besar dan ajaib(Great and mighty things – Amp). Tetapi Tuhan bukan mesin penjawab doa. Artinya yang terbaik yang Tuhan berikan untuk hidup kita, bukan menurut kita baik. Ketika kita terbiasa menjaga gaya hidup berdoa kita, maka kerohanian kita tidak mengalami kekeringan.
Hal-hal besar ini termasuk rahasia hati/misteri ilahi, hal-hal yang tidak Tuhan buka kepada semua orang.
Dengan berdoa, kita juga memiliki belas kasihan untuk jiwa-jiwa. Kita mulai mengenali arahan dari Tuhan. Maka kita dituntun untuk melakukan pelayanan yang sejati.
Mazmur 5:4 “TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.”
Daud bangun setiap pagi, dia sedang membangun gaya hidup yang berdoa pada Tuhan. Setelah itu Daud mempersembahkan korban dan menanti-nantikan Tuhan. Mau sampai umur berapapun, sesibuk apapun, jangan pernah tinggalkan doa.
Matius 6:5-13 Hal berdoa
Doa bukanlah aktifitas agamawi atau ritual.
Ayat 6, Yesus mengajarkan untuk berdoa di kamar, maksudnya tempat tersembunyi (private place). Hanya ada kita dan Tuhan.
Ayat 7, Berdoa tidak bertele-tele. Tuhan tidak lihat kata-kata yang indah. Tuhan melihat hati.
Ayat 8, Tuhan tau apa yang terdalam di hati kita, tapi Tuhan mau kita minta dan ungkapkan sama Tuhan, inilah kedekatan.
Ayat 9-13 Pola doa yang diajarkan Yesus:
“Bapa kami yang di surga….” ini menunjukan kedekatan. Ketika gambaran bapa pulih maka kita bisangobrol dengan Tuhan.
“…Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu…” menunjukan kita selalu mencari kerajaan Allah dan kehendakNya. Jika kita datang dengan bawa jawaban sendiri/ngotot, maka kita tidak akan mendengar suara Tuhan.
“…Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya…” mintalah apa yang kita perlukan kepada Tuhan. jangan berasumsi bahwa kenginan kita itu konyol atau mustahil dikabulkan,justru ketika kita berdoa, Tuhan akan meluruskan keinginan kita tersbut.
“…Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah pada kami..” menunjukan bahwa pertobatan diperlukan supaya doa kita tidak terhalang.
Yehezkiel 44:9-16
Ayat 9, setiap orang yang belum lahir baru, tidak boleh masuk ke tempat kudus Tuhan atau datang mendekat pada Tuhan.
Ayat 10, bahkan suku Lewi yang hatinya menjauh dari Tuhan, juga tidak boleh datang mendekat pada Tuhan. Mereka hanya boleh melayani di pelataran. Inilah orang-orang yang ketika bangsa Israel sesat malah tidak menegur, suku Lewi tetap melayani jemaat.Mungkin aktifitas pelayanan banyak, dilihat banyak orang, tapi sebenarnya hanya melayani bait saja.
Ayat 15, ada lagi imam Lewi keturunan Zadok, boleh melayani Tuhan yang masuk ke tempat maha kudus. inilah orang-orang yang terus bersunguh hati ketika bangsa Israel lainnya sesat.Jenis seperti ini yang bisa mendengar suara Tuhan. Orang-orang yang mengerti isi hati Tuhan dan bisa menyampaikan wahyu/mandat Tuhan.
Lemak dan darah adalah persembahan yang harum buat Tuhan. Hal-hal yang menurut kita terbaik, kita berikan kepada Tuhan sebagai persembahan yang harum, misalnya hobi dan kesenangan kita.
Jangan mau menjadi pasif dan biasa-biasa. Jadilah seperti Daud yang menanti-nantikan Tuhan bicara.
- Published in Catatan Khotbah