Melawan Nabi-Nabiah Palsu
Jika ada yang asli maka ada yang tiruan. Setiap Umat-NYA, kepunyaan-NYA yang mengasihi-NYA pasti mengenali NABI ALLAH dan yang palsu. Karena kita memiliki…
Kita harus bersiap menghadapi si penyesat, para nabi dan nabiah palsu. Firman ini gampang dan mudah karena Tuhan Yesus mewahyukan dan menjelaskan pada kita. Kita harus mengenali ciri-ciri si penyesat dan bagaimana respon kita seharusnya. Langkah apa sajakah yang perlu kita lakukan, mari kita simak uraian berikut.
Dasarnya:
– Memastikan diri seturut Kehendak-NYA. Jika tidak, kita sendiri akan kebingungan.
– Sesuai dengan seluruh KEBENARAN. Bukan dari buku rohani atau perkataan manusia. Maka dari itu kita harus membaca Firman setiap hari. Kita akan memiliki kepekaan untuk membedakan mana yang dari Tuhan dan mana yang palsu.
– Tidak meNOLAK salah satu FIRMAN-NYA. Mana bisa kita pilih-pilih Firman. Apapun latar belakang tempat ibadah kita, doktrin kita. Selama tertulis di Alkitab, TERIMALAH! Jika kita mau, maka Tuhan akan memberikannya kepada kita untuk mengalami FirmanNya.
– Mendengar SUARA TUHAN bukan diri sendiri (pikiran). Selalu terhubung dengan Tuhan, tidak menjadi sendiri. Seringkali orang yang menyendiri, menjadi mendengar suara sendiri atau malah suara iblis. Nah loh.
Dengan melakukan dasar-dasar tersebut maka kita mengenali dan mengetahui yang asli, kita pasti TAHU dikarenakan ini pemberian YESUS, anugerah-NYA. Tinggal kita memutuskan, mau atau tidak. Seringkali yang menghambat adalah diri kita sendiri. Merasa harus begini atau begitu.
Yang bisa mengubah diri kita adalah diri sendiri. Sekalipun pembimbing sudah tumpang tangan, kita sudah guling-guling dilawat Tuhan, tapi proses akan datang berulang-ulang sampai kita memutuskan berubah. Proses bisa terjadi besok, minggu depan, tahun depan, 5 tahun ke depan. Jika kita tidak berubah, ya tanggung sendiri. Kapan majunya. Mau jadi bodoh atau jadi mengerti itu keputusan kita. Kalau Tuhan pernah menunjukkan kepada kita siapa kita, tapi kita tidak menuju ke sana, ya tidak kemana mana. Ayo BERUBAH!
Mari kita berubah dan mengerti
– Ini dimulai dari kita, mau dan rela untuk berubah. Jangan pernah biarkan pendapat kita sendiri.
– Mendorong diri sendiri .
– Selama kita mau (tidak cuek, tidak peduli) maka KITA akan mengerti.
– Bertanya dan belajar dapatkan jawabannya
– ROH Allah memberikannya, dalam komunitas kita diberikan wadahnya
– Kita bisa praktek dalam pelayanan profetik ini
Dalam komunitas yang benar, terdapat pelayanan profetik.
Nabi dan para pelayan profetik
Nabi (Prophet) PASTI punya karunia profetik, misalnya penglihatan, mimpi dan nubuat. Sedangkan para pelayan profetik, yang juga mempunyai sifat atau ciri kenabian, belum tentu Nabi. Kita akan belajar membedakan mana yang nabi, mana yang merupakan pelayan profetik dan mana yang palsu.
Nabi dan Nabiah allah
Jika ada yang asli maka ada yang tiruan. Setiap Umat-NYA, kepunyaan-NYA yang mengasihi-NYA pasti mengenali NABI ALLAH. Ada kepekaan yang diberi karena kasih karunia TUHAN pada kita.
Di dalam 1 Raja-raja 22:6-9, perhatikan respon raja Yosafat, yang menjaga kehidupannya lurus di hadapan Tuhan, tidak serta merta mempercayai perkataan 400 nabi. Dipanggilah Mikha. Mikha berhadapan dengan 400 nabi-nabi palsu. Sekalipun nabi lain mengklaim bahwa Tuhan berbicara padanya, Mikha mendapati maksud Tuhan yang sebenarnya.
Lalu pada kitab 2 Raja-raja 3:11-12, pada waktu Yosafat beserta raja Israel dan Edom hendak berperang dengan orang Moab, lagi-lagi Yosafat memerlukan petunjuk Tuhan melalui Nabi Elisa. Yosafat tidak jatuh dalam perkataan raja Israel yang berkata Tuhan telah menyerahkan ketiga raja kepada tangan Moab, ketika pasukannya dalam kondisi kekurangan air minum. Melalui nabi Elisa, ada suara Tuhan yang berkata SEBALIKNYA, kemenangan adalah perkara yang ringan buat Tuhan.
Siapa nabi dan Nabiah ALLAH? Dan apa ciri & buahnya berdasarkan Firman ALLAH?
– Mendapat Firman ALLAH / perkataan ALLAH (1 Sam 22:5, Bil 12:6).
– Menyampaikan FIRMAN / perkataan ALLAH (Ul 18:18).
– Tujuan profetik ini memuliakan TUHAN, menuju kepada Yesus setiap perkataan, koreksi, nubuatan. PUSAT seluruh nya kepada YESUS (Efesus 4:11-12, 1 Yoh 4:3). Ketika Tuhan memakai kita, jangan sampai kita mencuri kemuliaan Tuhan. Kita hanya alat-Nya. Kembalikan kemuliaan hanya bagi Yesus.
– HIDUPnya, perilaku, kelakuannya menunjukkan keKUDUSan, menjaga sesuai FIRMAN tertulis (alkitab), BUKAN berdasar buku rohani.
– Tindakannya sesuai dengan kehendak BAPA (1 Raja-raja 20:38, 41-42). Hati-hati jangan karena tindakannya, pakaiannya, perkataannya yang tidak biasa, kita malah menolak firman TUHAN. Lihat sampai “isi”nya, jangan menolak dari “bungkus”nya. Dengarkan baik-baik pesan Tuhan melalui orangnya.
– Pernyataan Nabi atau Nabiah Allah hal yang disampaikannya, akan meruntuhkan pola pikir kita yang tidak sesuai Firman TUHAN (kesombongan runtuh). KITA JANGAN SAKIT HATI. Cermati kisah Naaman pada 2 Raja-raja 5:8-16. Tentu saja sebagai seorang panglima, gengsi tinggi jika disuruh mandi di sungai Yordan yang notabene kotor. Tapi hal itu adalah SENGAJA untuk meruntuhkan kesombongan Naaman. Jika sampai kita harus dipermalukan dahulu, berarti kita bebal.
– Ada penyertaan Allah, bisa disertai dengan tanda dan mujizat yang menyertai (contohmya, nabi Elisa menurunkan api dari langit). Ingat tujuan kepada Yesus !
– Ditetapkan oleh Allah, “Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (Yer 1:4-8). Jadi Tuhan terlebih dahulu berbicara kepada orangnya, baru setelahnya ada peneguhan yang terjadi.
– Setiap penyataan ROH dikaruniakan untuk kepentingan bersama, untuk umat-NYA (1 Kor 12:27). Selama pusatnya Yesus, mau dari sinode mana, doktrin mana, Tuhan akan pakai.
Pelayanan profetik (mempunyai ciri/sifat kenabian) beberapa di antaranya:
– Worship leader. WL yang benar membawa jemaat masuk hadirat Tuhan. Ketika memimpin, ada karunia-karunia yang menyala yang bertujuan meneguhkan jemaat. Ayo latihan menjadi WL, memimpin pujian penyembahan, sampai jemaat juga mengalami Tuhan ketika kita pimpin.
– Pemusik : gitar, cajon, dan alat musik lainnya. Pemusik yang profetik akan membuat menyala karunia profetik pada jemaat. Dalam 2 Raja-raja 3:15-19, ketika pemain kecapi mulai memainkan musik, Elisa mulai bernubuat.
– Petugas Multimedia/cameraman mendapat inspirasi dari ROH Allah untuk desain.
– Pemimpin Persekutuan Doa Jumat. Doa menjadi tidak biasa-biasa. Orang yang datang mengalami Tuhan.
Jika orang tersebut memiliki dimensinya, akan MEMICU orang-orang yang memiliki karunia profetik MENYALA.
Kasih karunia dalam Pelayanan Profetik
Kita jangan minder atau takut dalam membedakan yang asli dengan yang palsu. Ini di Beri sama TUHAN, “gift”. Dikerjakan oleh Roh yang sama “same Spirit” menuju pada Yesus.
“…to profit withal” , “untuk kepentingan bersama” 1 Kor 12:7 KJV
KASIH KARUNIA, karena keMURAHan, karena kebaikan, karena pemberian daripada YESUS kita mengenali, PEKA, mengeTAHUi yang asli.
Mari kita lihat 1 Korintus 12
“Now, brothers and sisters, I want you to understand about spiritual gifts. You remember the lives you lived before you were believers. You let yourselves be influenced and led away to worship idols—things that have no life. So I tell you that no one who is speaking with the help of God’s Spirit says, “Jesus be cursed.” And no one can say, “Jesus is Lord,” without the help of the Holy Spirit. There are different kinds of spiritual gifts, but they are all from the same Spirit. There are different ways to serve, but we serve the same Lord. And there are different ways that God works in people, but it is the same God who works in all of us to do everything. Something from the Spirit can be seen in each person. The Spirit gives this to each one to help others. The Spirit gives one person the ability to speak with wisdom. And the same Spirit gives another person the ability to speak with knowledge. The same Spirit gives faith to one person and to another he gives gifts of healing. The Spirit gives to one person the power to do miracles, to another the ability to prophesy, and to another the ability to judge what is from the Spirit and what is not. The Spirit gives one person the ability to speak in different kinds of languages, and to another the ability to interpret those languages. One Spirit, the same Spirit, does all these things. The Spirit decides what to give each one.” 1 Korintus 12:1-11 ERV
“And in the church God has given a place first to apostles, second to prophets, and third to teachers. Then God has given a place to those who do miracles, those who have gifts of healing, those who can help others, those who are able to lead, and those who can speak in different kinds of languages.” 1 Korintus 12:28 ERV
Buah nabi palsu :
– Mengajak orang meninggalkan TUHAN murtad (Ulangan 13:1-5)
– Apa yang dikatakannya tidak terjadi (Ulangan 18:18-22). Kalaupun toh terjadi, lihat buah-buahnya yang lain.
– Mengatakan yang TUHAN tidak perintahkan, tergoda ingin mengucapkan apa yang TUHAN tidak perintahkan.
– Membawa orang kepada dirinya sendiri, memuliakan nama dia sendiri (hati-hati kita akan jatuh).
Yeremia 23 : 9-40 tercatat perkataan nabi palsu itu menyesatkan dengan mimpi-mimpi dusta, ini mengikat roh orang yang mendengarnya. Matius 7:15-23 tercatat nabi palsu dikenali dari buah-buahnya.
– Roh Izebel : “…leading people away with her teaching, leads my people to commit sexual sins and to eat food that is offered to idol” Wahyu 2:20 ERV. Ajarannya menjauhkan orang-orang dari Tuhan, membawa kepada dosa seksual/percabulan, dan memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala.
Ini adalah roh penyesat.
BAGAIMANA MELAWANNYA?
-Yehezkiel 13:1 ; bernubuatlah melawan nabi palsu (“..son of man YOU MUST SPEAK”). Jangan diam! Kita akan menegor nabi-nabi veteran. Nyatakan kebenaran.
– Roh yang ada didalam kita lebih besar, 1 Yoh 4:4. Jangan takut! Kalau salah, jangan menyerah, teruslah belajar!
Sikap kita pada saat mendapat penyataan ROH
1 Yoh 4:1, “Saudara-sadaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.”
Mari kita menguji dengan bawa dalam doa. Tuhan akan menyatakan mana yang dari padaNya dan yang bukan. Dia akan meluruskan dan menjelaskan apa maksud dari penyataan roh tersebut. Tidak boleh kita coba telaah dengan pemikiran sendiri.
Kasih karunia sudah tersedia bagi kita. Tinggal kita mau atau tidak. Masakan persekutuan masih disuruh-suruh, datang pemuridan masih malas-malasan. Kerjakan bagian kita, maka Tuhan mengerjakan bagian-Nya.
Mari bangkit, karena Roh Kudus yang menjadi pusat kita. HA!
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 19 Agustus 2017
Pembicara: Eric Simon
Tema: Melawan Nabi-Nabiah Palsu
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Gereja yang Profetik
J4U ministry dengan resmi menyatakan terbuka untuk dimensi profetik.
Ketika kita menerima Firman, pastikan kita siap menerima yang baru dari Tuhan. Demikian dengan tema yang akan di bahas mengenai gereja profetik untuk mempersiapkan diri masuk dalam dimensi profetik.
Yoel 2:28
“Akan terjadi pada hari-hari terakhir demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”
Kata “semua manusia” di sini tidak bicara agama tertentu, artinya SEMUA manusia yang ada di bumi. Roh tercurah di tempat ibadah manapun bahkan di gereja setan. Anak-anak akan bernubuat, dimanapun dia, apapun yang dia sedang lakukan, apapun agamanya. Tidak peduli apakah orang itu mengerti atau tidak, dia akan bernubuat. Teruna-teruna mendapat penglihatan. Mata rohaninya terbuka. Teruna itu kita semua, tidak peduli apakah orang itu dimuridkan atau tidak, tetapi ketika kita dimuridkan itu lebih powerful. Murid tahu harus bertindak apa ketika Roh Tuhan memenuhi setiap manusia. Lalu semua akan berkhotbah, tidak peduli siapapun dia, karena Roh Allah yang menaruhkan kata-kataNya di mulut mereka.
Kemudian ada mimpi yang diberikan kepada orang-orang tua. Mimpi ini dapat berupa arahan-arahan Tuhan. Ingatlah kisah Nuh, dia begitu presisi dalam rancang bangun sebuah bahtera. Musa juga demikian presisinya dalam membangun tabernakel. Maka yang dihasilkan adalah rencana Tuhan terjadi. Dalam tabernakel pula, ada suatu wewangian yang hanya diketahui ramuannya oleh orang tertentu. Wanginya pun hanya boleh dihirup oleh orang yang PERNAH masuk dalam ruang maha kudus. Artinya tidak semua orang tau wanginya. Ada level dalam pengenalan akan Tuhan. Ruang maha kudus itu spesial, intimacy, ada Tuhan mengutarakan isi hatiNya di sana, wajah bertemu wajah. Masuk ruang maha kudus itu keputusan. Hanya orang-orang sungguh-sungguh dan tidak mencemarkan hidupnya.
Kembali ke nubuatan nabi Yoel, bahwa tanda-tanda yang terjadi (nubuatan, penglihatan, dan mimpi) hanya dapat terjadi sekehendak Roh Kudus, bukan karena latar belakang aliran tertentu. Pada waktunya nanti, semua akan tersadar bahwa bukan doktrin dan dogma yang dapat menjadi dasar kebenaran, tapi pengajaran Yesus sendiri. Maka gereja seharusnya terbuka dalam dimensi profetik.
Dalam kitab Wahyu 8:12, dikatakan ada naga yang ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Bintang di sini bicara tentang nabi, orang-orang kudusnya Tuhan. Pada ekor terdapat kelamin. Maksudnya orang-orang kudus banyak yang akan diseret dalam dosa seksual dan mengajarkan dusta(Referensi ayat Yesaya 9:15). Wahyu ini ditulis bukan untuk kita genapi ikut jatuh dalam dosanya, tapi sebagai PERINGATAN buat setiap kita, orang kudusnya Tuhan.
Kenabian dan kerasulan adalah 2 gelombang akhir yang akan Tuhan nyatakan di akhir jaman. Kita harus mengerti, bahwa orang yang bernubuat tidak selalu dia adalah nabi. Ada dimensi kenabian, ada jawatan nabi itu sendiri. Mari kita pelajari lebih lagi.
Kata profetik, berasal dari kata prophet(Bahasa Inggris) yang berarti nabi. Profetik berarti kenabian. Jika dimensi ini muncul, maka yang pertama, orang terbiasa dengan nubuatan. Selanjutnya yang kedua, kita terbiasa dengan penyataan dosa, baik di tempat tertutup atau umum. Yang ketiga akan ada arahan-arahan Tuhan yang spesifik. Visi akan dinyatakan arahan-arahannya kepada setiap kita, tidak lagi menjadi abstrak. Akan terjadi saling meneguhkan dan menegur ketika ada yang salah jalan. Dari ketiga hal di atas, akan muncul yang selanjutnya yaitu nabi-nabi muda. Yang keempat, kita tidak mudah terpengaruh dengan nubuatan-nubuatan yang tidak penting. Kita terbiasa untuk menguji setiap nubuatan.
Tapi kenapa dimensi profetik tidak terbuka di semua tempat? Karena tempat tersebut menolak dimensi profetik, juga tidak adanya orang yang kompeten di sana untuk mengajarkan tentang dimensi profetik atau menguji suatu nubuatan. Di luar sana, ada profesi untuk mengetes kopi apakah aromanya pas dan tingkat kekentalan atau warnanyapun yang sesuai. Tentunya tidak sembarang orang yang dipercaya pada profesi tersebut. Dalam kumpulan jemaat Tuhan juga kita sadari perlu ada orang-orang dengan panggilan khusus dan terbuka dimensi kenabiannya.
PERINGATAN!
- Kejadian dramatis tidak lantas menjadikan kita pusat untuk TUJUAN dan RENCANA TUHAN atas bangsa.
- Hindari pengkultusan pada bejana profetik yang Tuhan pakai. Atau jadi menyembah sang nabi. Jika kita mengkultuskan seseorang, kita tidak melihat dengan jelas kepada pesan yang disampaikan, semua dianggap benar. Hal ini justru tidak boleh terjadi. Ujilah segala sesuatu.
- Pewahyuan dan peneguhan yang luar biasa dipakai untuk pengukuhan beberapa orang pelayanan profetik. Contoh: Eusebius (70 AD)
Profetik berdampak pada kota dan bangsa. Banyak nabi yang berkiprah di global. Kadang nabi-nabi ini hanya jemaat biasa, tapi dia bertekun dan sungguh-sungguh dalam Tuhan.
Bagaimana menguji suatu nubuatan? Terima dulu nubuatannya, cek lagi dalam firman Tuhan, tidak boleh keluar dari firman. Pertama-tama, cek hati kita, jika lama kelamaan tidak sejahtera, tolak dan lepaskan nubuatan tersebut. Kedua, Tuhan akan berbicara kepada kita bahwa nubuatan itu dariNya atau bukan. Ketiga, untuk hal yang spesifik untuk kita, biasanya Tuhan sudah katakan pada kita sebelum mendengarnya dari nabi, disini kita mengerti bahwa nubuatan dari nabi adalah peneguhan dari apa yang telah kita dapatkan. Keempat, nubuatan selalu membawa damai sejahtera.
Salah satu kunci untuk dipakai dalam profetik adalah menjadi ekspresif. Nabi melalui proses-proses yang tidak enak. Nabi sudah biasa dipermalukan. Tercatat bahwa nabi Hosea diperintahkan Tuhan untuk menikahi seorang pelacur.
Penyamaan yang keliru
- Urapan beda dengan karakter. Kebanyakan nabi memang kasar. Tapi tidak selalu yang kasar adalah nabi. Bisa juga karakternya aneh, tapi ada urapannya. TIDAK BISA kita meragukan urapannya dari karakternya.
- Urapan beda dengan gaya pelayanan. Gaya seorang nabi tidak harus dicontoh oleh semua orang. Misalnya seorang hamba Tuhan selalu berjas putih, maka dengan kita meniru memakai jas putih dalam pelayanan BUKAN BERARTI urapan kita juga sama seperti beliau, itu cuma ikut-ikutan. Seharusnya yang diikuti jam doanya, disiplin pribadi, dan ketaatannya dalam Tuhan.
- Urapan beda dengan pengajaran. Tidak selalu orang yang diurapi juga pandai mengajar, tidak selalu benar pula dalam pengajaran, harus dicek dengan firman Tuhan.
Mazmur 119:105 “FirmanMu adalah pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.”
Kembalilah ke Firman, mau nabi sehebat apapun, tetap kembali ke firman. Jika nabi jatuh dalam ketidaktaatan, maka dia akan undur atau dirasuki roh penyesat.
7 langkah untuk membangun profetik
- Layanilah Tuhan daripada menyenangkan manusia. Nubuatan seringkali keras, tidak ada urusannya dengan rasa tidak enak kepada manusia tertentu, lebih tua atau lebih tinggi jabatannya, mau orangnya baka tersinggung, tetap disampaikan karena ini urusannya dengan mentaati suara Tuhan.
- Milikilah waktu doa dan puasa rutin.
- Penatua/pemimpin haruslah memiliki gaya hidup mencari Tuhan.
- Tim pemusik haruslah memiliki gaya hidup mencari Tuhan. Di rumah sudah terbiasa membangun diri sambil bermain musik.
- Karunia profetik haruslah berfungsi di antara jemaat. Nabi yang dipercaya seharusnya muncul di antara jemaat, bukan dari luar jemaat, karena kita kenal baik hidupnya.
- Kumpulan jemaat haruslah diperlengkapi untuk bersekutu dengan Tuhan. Misalnya diajar untuk bermazmur dan memuji Tuhan.
- Firman Tuhan haruslah diajarkan setiap minggu.
Disiplin yang perlu dilakukan:
- Must be drawn by the Holy Spirit towards the relationship with the presiding apostle. Harus dibawa dalam Roh Kudus kepada hubungan yang diajarkan rasul yang memimpin.
- Must desire this relationship to become the primary source, leading to a relationship of spiritual fathering. Harus merindukan hubungan yang terjadi (pada langkah pertama) menjadi sumber pokok, yang memimpin kepada hubungan pembapaan rohani.
- Must be drawn to the purity of the prophetic and proceeding word and also the life of the apostle. Harus dibawa ke dalam kemurnian kenabian dan perkataan juga kehidupan seorang rasul.
- Must be sure of the prophetic journey towards destiny. We need to know we are going places together towards the future. Memastikan perjalanan kenabian mencapai tujuan akhir. Kita perlu tahu bahwa kita menuju ke sana secara bersama (dengan rasul) di masa depan.
- Values the vertical relationship with the apostle as their father, as well as the horizontal relationships towards one another as brothers; sons of the same father. Menghargai hubungan vertikal kepada rasul sebagai bapa, dan juga hubungan horizontal kepada sesama saudara.
Masih ada lagi disiplin yang selanjutnya, akan dibagikan di sesi selanjutnya. Ke depan akan terjadi lebih luar biasa lagi, kita harus siap. Kita harus punya kasih, harus mampu membedakan mana yang palsu dan asli. Sebenarnya ketika kita berbahasa roh dengan tekun, kita sedang memicu karunia lain, juga mengakses Roh. Maka dari itu, perlu sekali membaca Firman, supaya tidak tersesat.
Melayani dalam profetik itu memudahkan kita, khususnya dalam melayani murid, dibutuhkan kepekaan. Mari kita kejar setiap bagian kita.
Persekutuan J4U Bandung:
Sabtu, 17 Juni 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Gereja yang Profetik part 1
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah