Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik
J4u, 22 September 2012
Ka Ade
SAHABAT
Suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Mengungkapkan perasaan terdalam yang mungkin tidak dapat diungkapkan. -wikipedia
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
1 Korintus 15:33
Kenapa penting?
1. Membangun kebiasaan yang baik (II tawarikh 10 : 1 – 19)
“ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: “Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambahnya; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi.“”
Raja Rehabeam bersahabat dengan orang – orang yang salah sehingga keputusan yang dia hasilkan pun salah. Pilihlah sahabat – sahabat yang memiliki hubungan dengan Tuhan sehingga nasihat yang mereka berikan bukanlah nasihat orang fasik. Teman yang salah mengikis (sedikit demi sedikit) kebiasaanmu yang baik. Tarik garis dari teman – teman yang salah, dari mereka yang kompromi dengan dosa!
2. Menggenapi rencana Tuhan
Kejadian 37 : 5 – 8
“Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya..”
Visi / pewahyuan / penglihatan yang dari Tuhan jangan sembarangan dibicarakan dengan orang lain., karena orang yang salah akan membunuh visimu.
Lukas 1 : 26 – 38
Seperti Maria, kangdunglah visi yang kamu terima dari Tuhan.
Kepada siapa kita membicarakan visi kita?
- Otoritas diatas (pembimbing)
- Saudara – saudaramu yang bertumbuh (saudara PA)
Orang – orang inilah yang akan membawamu kepada visimu.
3. Hidup diberkati
Mazmur 1 : 1-6
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,”
Syarat hidup diberkati:
- Tidak hidup dijalan orang fasik
- Merenungkan taurat siang dan malam
Jangan membangun hubungan dengan orang – orang yang salah (pencemooh, orang fasik, orang berdosa). Berteman dengan banyak orang tidaklah salah, tetapi pilihlah siapa sahabatmu. Yesus hanya menceritakan visi dan isi hatiNya kepada murid-muridNya. Tetapi kepada orang lain Ia bicara dalam perumpamaan.
SAHABAT SEPERTI APA?
1. Takut akan Tuhan (Daniel 2 : 16 – 18)
Ketika masalah datang dan Daniel membicarakannya dengan sahabat-sahabatnya, mereka merespon masalah itu dengan mencari Tuhan.
2. Bukan pemarah (Amsal 22 : 24-25; Yakobus 1 : 19)
Orang yang pemarah tidak mengerjakan apa yang benar dihadapan Tuhan, segala keputusannya tidak tepat.
3. Bukan orang bebal (Amsal 13 : 20; Mazmur 1:1)
Orang bebal adalah orang berdosa yang tidak mau bertobat meski diperingatkan. Ketika kau bersahabat dengan mereka, maka kehidupan dosa mereka akan tinggal dalam hidupmu.
Matius 11 : 29 – 30
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Serahkan bebanmu pada Tuhan, bukan menanggungnya dengan kekuatanmu sendiri. Jangan membawa beban extra untuk mendaki gunung (visi) mu.
- Published in Catatan Khotbah