Takut akan Tuhan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 31 Januari 2015
Pembicara : Yorga Parnadi
Tema : Takut akan Tuhan
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Keluaran 15:22-27
Disebut Mara karena air di sana tidak bisa diminum, pahit rasanya. Dicatat dalam kitab Keluaran, bangsa Israel bersungut-sungut. Bersungut-sungut (berkomentar) dengan berdoa adalah berbeda. Dalam bahasa Inggris dipakai kata complain. Bangsa Israel komplain menyerang Musa. Ada komplain karena sesuatu yang wajar, komplain dengan bumbu kata-kata yang berlebihan dan tuduhan adalah TIDAK diperbolehkan.
Air seringkali diibaratkan sebagai Firman Tuhan. Banyak juga apa yang disampaikan di mimbar Tuhan isinya sakit hati/kepahitan baik berupa kotbah atau kesaksian. Kita sebagai murid berhak menyuruh orang tersebut diam. Peleter/gosip harus DIBUNGKAM, gosip itu seperti kanker. Hati-hati terhadap komplain dan gosip.
Tanda orang yang sering komplain:
1. Tidak beriman.
2. Tidak bertumbuh dalam iman dan kasih Tuhan.
3. Menunjukkan ketidakdewasaan dalam rohani maupun mental.
4. Dampaknya mendatangkan kutuk bagi hidupnya sendiri.
Hati-hati dalam pelayanan roh. Iblis akan mengganggu lewat peristiwa-peristiwa yang tidak biasa. Hati-hati, iblis sedang menguji emosi kita supaya pengurapan kita bocor, sehingga ketika kita sedang melayani, pengurapan sudah habis, seolah-olah tidak punya kekuatan roh. Ketika terjadi sesuatu yang luar biasa, berdiam dirilah, tanya kepada Tuhan. Orang boleh mereka-rekakan yang buruk tapi Tuhan merancangkan yang terbaik bagi kita. Belajarlah percaya pada Tuhan. Imani apa yang kita inginkan terjadi dalam hidup kita.
Musa ketika dipersalahkan bangsa Israel, tidak balik menyerang atau membela diri. Inilah contoh pemimpin yang baik. Hati-hati ketika menyalahkan Tuhan atau bawa-bawa nama Tuhan. Hati-hati bicara kehendak Tuhan tapi sebenarnya bukan, atau kita ingin supaya dianggap benar. Bukan masalah yang lebih besar, tapi Tuhan yang lebih besar. Tuhan tak pernah membiarkan kita sendiri. Bilangan 13:33 mencatat meskipun kita seolah-olah seperti belalang, Tuhan tetap lebih besar. Jangan lihat masalah saja, berdoalah. Tidak ada masalah yang lebih besar dari Tuhan. Alasan kenapa anak Tuhan berdoa tidak dijawab dan mengalami hal yang tidak perlu dialami, karena ketika kekhawatiran datang tidak ditangkis dengan peisai iman.
Kembali ke Keluaran 15:25, “Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,”
Setelah kayu dilemparkan, air menjadi manis. Tuhan menunjuk sebuah kayu, kayu bicara tentang salib. Bersama Tuhan Yesus, hidup kita akan menjadi manis. Ketika kekhawatiran datang, klaim janji Tuhan, bahwa masa depan kita damai sejahtera. Selain itu, mintalah kepada Tuhan dengan spesifik/detil. Sertakan Yesus di setiap aspek hidup kita. Yang lama berlalu, biar yang baru datang.
Ayat 26, “firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”
Jika kita sungguh-sungguh mendengar suara Tuhan. Dari ayat ini, kita semua sesungguhnya bisa mendengar suara Tuhan, dan Tuhan tidak mungkin berdusta.
3 hal yang terjadi ketika seseorang lahir baru:
1. Segala dosa diampuni.
2. Telinga rohani terbuka.
3. Mata rohani terbuka.
Jadi tidak mungkin kita tidak bisa mendengar suara Tuhan. Bukan karena sekarang kita tidak bisa mendengar suara Tuhan, kita yang tidak terbiasa, karena dibutuhkan kerendahan hati. Tuhan bisa berbicara kepada siapa saja dengan cara apa saja. Di hati, di telinga, di kejadian-kejadian yang kita alami.
Yosua 7:1-21
Ayat 19-21 Apa yang diperbuat dengan sembunyi akan ada efeknya. Bukan takut kepada manusia, takutlah kepada Tuhan. Jangan lagi lakukan dosa tersembunyi, lebih baik bertobat saja, karena ada efeknya di masa depan. Dalam kisah Akhan, keluarga dibakar dan dilempari batu. Bagi kita yang melakukannya adalah keluarga kita akan keluar dari rencana TUhan atau membuka celah untuk iblis untuk menggocoh keluarga dan kita sendiri. Kita bisa saja membuat cerita yang meringankan dosa, tetapi sebenarnya Tuhan tahu dan melihat. Jika kita takut kepada Tuhan, maka tidak akan melakukan dosa.
Jika ada teman atau kenalan kita yang menggunakan narkoba, PUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN MEREKA! Hapus pertemanan di sosial media dan kontak HP. Supaya ketika pedang Tuhan turun, kita tidak ikut terseret. Marilah kita menyatakan kebenaran, bukan sok humanis.
Akhan melanggar barang yang dikhususkan Tuhan. Kalau sudah dikhususkan oleh Tuhan, ada dampaknya. Jika tidak dilakukan akan mengakibatkan kutuk. Apa yang jadi panggilan kita? Apa yang jadi visi kita? Lakukanlah. Seseorang yang melanggar Firman Tuhan, dia berdosa pada Tuhan dan dirinya sendiri. Ada dosa-dosa yang berdampak pada keturunan selanjutnya (misalnya dosa sihir, perbuatan amoral), kecuali keturunannya berobat dan kutuk itu dipatahkan.
Takutlah kepada Tuhan, bukan kepada manusia.