Berkat – berkat Tuhan
17 Maret 2012
Oleh Ka Merlin Titahena
Berkat adalah karunia dan atau perbuatan Tuhan yang membawa kebaikan bagi setiap orang.
Berkat datangnya HANYA dari TUHAN dan melakat dengan TUHAN. Berkat lain yang serupa namun palsu adalah dari iblis pembawa kutuk bagi hidup manusia, misalnya kecantikan dengan susuk, kekayaan lewat dukun, dll.
JENIS-JENIS BERKAT:
1. Berkat umum, bagi semua orang dan tanpa syarat.
Matius 5:45
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Jika kau orang-orang khusus… Jangan puas dengan matahari yang muncul tiap pagi dan hujan yang turun membasahi bumi, karena itu bagi orang kebanyakan.
2. Berkat khusus, ada syarat bagi orang-orang khusus yang membuat ikat janji (covenant) dengan Tuhan. Covenant ini terjadi ketika kita menerima Yesus.
Ulangan 28:1-2 “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, danmelakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”
3. Berkat jasmani, berkat mengenai hal-hal penghidupan. Ini bukan berkat yang terutama karena semua ini dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. (Mat6:31-33)
4. Berkat rohani, adalah berkat terutama (keselamatan, penebusan, pembenaran, kemerdekaan, pengenalan akan Tuhan di dalam Kristus.) Efesus 1:3-8
Pandangan yang SALAH terhadap TUHAN menyebabkan pandangan yang salah mengenai berkat. Ini karena berkat melekat dengan TUHAN. Pandangan yang salah ini adalah
1. Menggampangkan berkat TUHAN
Sikap malas, pasif, suka menunda, omong-doank, dkk berasal dari pola pikir:
“SAYA 10% + TUHAN 90% = 100% berkat”
Sesedikit mungkin usaha yang saya lakukan, sebesar-besarnya pertolongan Tuhan, hasilnya berkat melimpah.
Tidak bertanggung jawab pada hal-hal yang TUHAN percayakan juga termasuk menggampangkan berkat TUHAN. Misal: tidak mandi, sembarangan menyimpan uang, tidak memperhatikan saudara atau pasangan (bagi yang sudah berpasangan), dkk.
#Akibatnya:
Amsal 6:10-11
“Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring”—maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.”
Pengkhotbah 10:18
Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.
#Tips: Biasakan berkata PASTI pada rencana, bukan USAHAKAN. Kata ‘usahakan’ bermotif enggan dan hasilnya tidak dilakukan.
#Kebenarannya: TUHAN 100% pasti menolong, bagian kita 100% MELAKUKAN SEBAIK-BAIKNYA!
BERHENTILAH bertekun dalam kemalasanmu!!!
Generasi penerus bangsa, JANGAN kau perbanyak orang miskin di negeri ini dengan kemalasanmu!
2. Berprasangka buruk terhadap berkat TUHAN
Pola pikirnya “bad boy ditendang, good boy disayang.” Maka mengandalkan diri dengan mengusahakan yang sebaik-baiknya SUPAYA Tuhan memberkati.
Pengandalan diri ini seperti anak sulung. Dia hidup dalam kemewahan Bapa, tapi tidak PERNAH kenal Bapa, sehingga tidak sanggup melihat kasihNya.
#Akibat: kecewa dan atau terintimidasi.
#Kebenarannya: Kehadiran TUHANlah yang terpenting, maka dalam melakukan segala hal, serahkan kembali kepadaNya.
LANGSUNG SINGKIRKAN pikiran “Berkat yang saya dapat tidak sesuai dengan yang saya lakukan” dan mulai bertanya “Apa yang mau Tuhan ajarkan?”
3. Menganggap Tuhan sebagai Om Jin
Ketika keadaan hidup mulai mendesak, seperti mendesak ingin sesuatu, mendesak butuh pekerjaan, terdesak masalah, terdesak tiada kiriman uang, dkk kita baru berteriak “LOOORD I NEED YOU!” namun ketika hidup sudah lebih longgar atau menyenangkan, Tuhan dimasukan lagi ke lampu ajaib.
BAGAIMANA HIDUP DALAM BERKAT?
1. Hidup dalam Kristus = menerima berkat terutama yaitu KESELAMATAN
Kehadiran Tuhan dalam kita kunci berkat à
2 Sam 6:11-12
Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
2. Melakukan FIRMAN TUHAN = hidup dalam kekudusan, ketaatan, kebenaran; dengar-dengaran sama Tuhan; hidup dipimpin Roh Tuhan
Ulangan 28:1-2 (lihat jenis berkat poin dua)
Amsal 3:33
“Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.”
3. Rajin
Pengkhotbah 9:10
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.”
Dobrak setiap benteng kemalasan, penundaan, kelemahan, dan alasan yang tidak sesuai kebenaran dan menghalangi engkau melihat berkat TUHAN, lalu raihlah berkat-berkat Tuhan!
4. Gaya hidup memberi
2 Kor 9:6 “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
Galatia 6:7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
Kis 20:35 “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia [berkat] memberi dari pada menerima.”
Setiap kita dipanggil menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Kejadian 12:2 “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”
1 Petrus 3:9 “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat…”
5. Selalu mengucap syukur, bukan bersungut.
Pengucapan syukur adalah bentuk kesiapan kita untuk menerima berkat selanjutnya. HALLELUJAH!
Di pihak Tuhan tidak perlu diragukan lagi dalam hal memberkati kita
Pastikan kita memiliki gaya hidup yang membuat berkat itu turun atas kita
Carilah Tuhan bukan berkatnya, inginkanlah Tuhan melebihi berkatnya.