Membangun Manusia Roh (Part 1)
Persekutuan J4u, Sabtu, 29 Oktober 2011
Pembicara : Ka Yorga
Membangun manusia roh dapat diibaratkan seperti membuat bangunan. Dalam membuat bangunan kita perlu fondasi yang kokoh agar bangunan dapat berdiri tegak, demikian juga saat membangun manusia roh, fondasi kita adalah Yesus Kristus.
Kenapa membangun manusia roh itu penting? Alkitab mencatat 2 orang tokoh yang awalnya sama-sama dipenuhi dengan Roh Allah, namun yang membedakan mereka pada akhirnya adalah kesetiaan mereka dalam membangun manusia rohnya.
-Yusuf
Kejadian 41 : 38 =
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya : “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini,seorang yang penuh dengan Roh Allah?”
Firaun dapat melihat hal itu ada pada diri Yusuf karena orang yang dipenuhi Roh Allah akan nampak.
-Simson
Hakim-hakim 13 : 24-25 =
Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinyadigerakkan oleh Roh Tuhan di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.
Yusuf dan Simson sama-sama dipenuhi dengan Roh Allah, perbedaannya adalah Yusuf terus setia melatih pengurapan yang Allah berikan padanya, sedangkan Simson malas berlatih.
Darimana kita mengetahui hal itu?
Respon saat mereka menghadapi pencobaan! Yusuf bertahan, sedangkan Simson jatuh.
Simson, yang dikenal sebagai hamba Tuhan yang memiliki kekuatan fisik amat kuat, jatuh karena perkara seorang wanita (Delila). Sedangkan Yusuf mampu bertahan saat istri Potifar mencoba menggodanya.
Adal hal-hal yang harus kita lepaskan dalam masa membangun manusia roh kita. Ketaatan menjadi hal yang mutlak disini (tidak taat -> tidak akan mendapat apa yang seharusnya kita dapatkan!)
Simson menolak untuk melepaskan hal-hal itu, sedangkan Yusuf menolak untuk berbuat dosa.
Yusuf menghadapi banyak masa yang sulit dalam hidupnya (dihina oleh saudaranya, dijual oleh saudara kandungnya sendiri, difitnah dan dijebloskan ke penjara), namun yang membuat Yusuf tidak jatuh adalah ia setia membangun manusia rohnya.
Dengan kata lain, orang yang tidak membangun manusia rohnya akan mudah jatuh dalam dosa.
Keputusan untuk berbuat dosa atau tidak ada di tangan kita, jadi mari putuskan tidak pada dosa! dengan jalan terus membangun manusia roh kita.
Manfaat membangun manusia roh :
1. Menanggulangi berbagai macam pencobaan
Matius 26 : 41 =
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Pencobaan akan selalu ada, dan yang membuat kita kuat adalah senantiasa berjaga-jaga dalam doa.
Disiplin diri kita untuk bertekun dalam doa. Orang yang memutuskan untuk mulai bertekun, akan kuat untuk terus bertekun.. 🙂
2. Tahan menghadapi penderitaan
Roma 8 : 31-39 =
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan nereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi : yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis :
“Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang diatas, maupun yang dibawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allahm yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Do not give up! Kita dipanggil bukan untuk menyerah, tetapi untuk berhasil.
Orang yang tidak menyerah akan menyatakan kemuliaan Tuhan.
3. Mengalirkan kehidupan ilahi
Yohanes 4 : 14 =
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.
Untuk bisa mengalirkan air kehidupan langkah awalnya adalah dipenuhi dulu dengan air kehidupan itu sendiri.
Terhubung dengan Tuhan -> dapat aliran-aliran air dari Tuhan -> jadi mata air
4. Memiliki kemampuan untuk merespon dan menyelesaikan panggilan dari Tuhan
Efesus 2 : 10 =
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
2 Timotius 2 : 21 =
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Roh Allah yang akan senantiasa memampukan kita dalam menggenapi panggilan tertinggi yang Tuhan berikan pada setiap kita.
5. Melampaui segala keterbatasan manusiawi
1 Korintus 1 : 25 =
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Lihat Petrus. Seorang yang memiliki background pekerjaan sebagai nelayan, yang mengalami banyak proses pembentukan, dan akhirnya bahkan Tuhan pakai untuk berhadapan dengan para ahli taurat (yang notabene nya adalah orang-orang pintar). Roh Allah yang memampukannya untuk berbicara dan menyatakan kebenaran Allah.
- Published in Catatan Khotbah