Saat Teduh
Api yang ada di dalam kita harus kita jaga agar terus menyala setiap pagi . Imamat menyebutkan ini adalah tanggungjawab para imam dan 1 Petrus 2:9 menyatakan bahwa kitalah imamat yang rajani itu!
Saat teduh adalah waktu yang khusus kita sediakan setiap hari (bukan waktu sisa!), pagi-pagi sekali sebelum melanjutkan kegiatan lain untuk kita meneduhkan diri (hati dan jiwa) di hadapan Tuhan dengan merenungkan Firman Tuhan di bawah terang Roh Kudus.
Kenapa kita harus saat teduh?
Karena Tuhan mau kita mengalami dan mendatangkan keselamatan juga di bumi.
Selamat di bumi berarti:
- mendapat kekuatan dari Tuhan
- mendengar suara Tuhan
- mengalami hadirat Tuhan
1. Mendapat kekuatan dari Tuhan
Yesaya 30:15-16
This is what the Sovereign LORD, the Holy One of Israel, says: “Only in returning to me and resting in me will you be saved. In quietness and confidence is your strength. But you would have none of it. (NLT)
You said, ‘No, we will flee on horses.’ Therefore you will flee! You said, ‘We will ride off on swift horses.’ Therefore your pursuers will be swift! (NIV)
Ibarat tentara yang sedang berperang, ayat ini mengingatkan kita untuk selalu kembali ke perkemahan di mana kita kemudian mendapat pengarahan dari komandan kita mengenai strategi yang akan kita gunakan untuk memenangkan pertempuran.
Setiap hari, kita perlu untuk “kembali kepada Tuhan” dan mendapat arahan dari-Nya supaya kita bisa memenangkan setiap pertempuran di hidup kita.
Tetapi seringkali yang kita lakukan adalah kita ingin pergi mengendarai kuda cepat (swift horses). Kuda-kuda cepat menggambarkan cara-cara yang kita pikir paling cepat untuk melakukan sesuatu atau menyelesaikan persoalan kita. Berhati-hatilah, karena apa yang menurut diri kita atau kebanyakan orang bagus belum tentu benar di mata Tuhan.
Saat teduh membawa kita untuk menjadi seperti Adam yang ke-2, yaitu tidak sekadar menjadi “makhluk hidup” tetapi membawa kehidupan (1 Korintus 15:45). Saat kita tinggal tenang di hadapan Tuhan maka sesungguhnya roh kita menjadi sangat aktif karena kita menyingkirkan segala fokus lain dan menjadi aktif mencari Tuhan. Saat kita dipenuhi oleh Roh Tuhan, kita menjadi pembawa kehidupan di manapun kita berada.
2. Mendengar suara Tuhan
Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Ayat ini mengandung janji Tuhan bahwa setiap pagi saat kita datang kepada Tuhan, maka Tuhan akan mempertajam pendengaran kita sehingga kita akan semakin peka dengan suara Tuhan. Jika kita saat teduh setiap hari, itu berarti kita akan mendengar suara Tuhan setiap hari.
Api yang ada di dalam kita harus kita jaga agar terus menyala setiap pagi (Imamat 6:12-13). Imamat menyebutkan ini adalah tanggungjawab para imam dan 1 Petrus 2:9 menyatakan bahwa kitalah imamat yang rajani itu! Maka kita bertanggungjawab untuk memastikan api kita menyala setiap pagi melalui saat teduh.
3. Mengalami hadirat Tuhan
Ada 3 dimensi hadir Tuhan:
- Omnipresence
Tuhan hadir di mana-mana sekalipun mungkin orang tidak “merasakannya”.
- Manifested presence
Ini adalah hadirat Tuhan yang termanifestasi sehingga dapat kita “rasakan”. Misalnya kita mengalami Tuhan begitu nyata saat sedang di persekutuan atau pertemuan-pertemuan ibadah. Sayangnya, banyak orang berhenti di manifested presence sehingga ketika mereka selesai persekutuan mereka berhenti mengalami hadirat Tuhan dan merasa seolah-olah Tuhan tidak hadir.
- Indwelling presence
Ini adalah hadirat Tuan yang berdiam di dalam diri kita ke manapun kita pergi. Pada Keluaran 25:8, Allah memerintahkan orang Israel untuk membuat Kemah Suci (Kemah Suci melambangkan hidup kita), dan pada Keluaran 40:34 dikatakan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Ketika kita membangun hidup kita seperti yang Tuhan mau (seperti Musa membangun Kemah Suci tepat seperti yang diinstruksikan Tuhan), maka hadirat dan kemuliaan Tuhan akan memenuhi, akan tinggal tetap di dalam hidup kita sehingga ke manapun kita pergi kita akan merasakan hadirat Tuhan.
Indwelling presence tidak terjadi begitu saja, tetapi harus dibangun. Mari kita naik level sehingga kita mengalami hadirat Tuhan yang demikian.
Ada 3 tipe orang yang telah ditebus:
- Tipe orang di pelataran
Pelataran adalah tempat yang ramai dan banyak orang. Ini adalah tipe orang-orang yang mengikut Tuhan karena keramaian dan banyak teman. Ketika ditantang untuk lebih serius dan lebih dalam mengenal Tuhan, mereka enggan.
- Tipe orang di Ruang Kudus
Ruang Kudus adalah tempat yang lebih sepi daripada pelataran. Di ruang kudus orang mempersembahkan korban yang menggambarkan “bayar harga” kita untuk mengikut Kristus. Orang-orang di Ruang Kudus adalah mereka yang mulai membayar harga demi mengikut Kristus meski itu berarti memasuki jalan-jalan yang lebih sepi.
- Tipe orang di Ruang Maha Kudus
Ini adalah tipe orang yang mempertaruhkan diri untuk berjumpa dengan Tuhan. Mereka tidak menyayangkan apapun dan tidak memiliki agenda Pribadi. Jika Tuhan meminta mereka melepaskan sesuatu, mereka akan melepaskannya dengan tidak merasa rugi. Di sinilah kita akan mengalami Tuhan berbicara, mendapatkan pewahyuan, bahkan seperti Musa yang wajahnya bersinar, kita akan memancarkan kemuliaan Tuhan lewat hidup kita.
Tetap di Hadirat Tuhan
- Tinggallah dalam pujian penyembahan dan bahasa Roh. Lakukan dengan agresif dan lawan kepasifan.
- Keluaran 27:20-21. Jagalah lampumu agar tetap menyala. Mazmur 119:105 mengibaratkan Firman Tuhan seperti pelita bagi kaki kita. Pastikan kita mendapatkan Firman Tuhan setiap hari saat bersaat teduh.
- Kembangkan kehausan dan kelaparan akan Tuhan. Jadilah miskin di hadapan Tuhan supaya kita beroleh pengenalan yang baru setiap hari.
Tips untuk Bersaat Teduh
- Merenungkan Firman Tuhan
Jangan hanya baca selewat atau cepat-cepat. Sama seperti tubuh kita perlu mencerna makanan, Firman Tuhan juga perlu “dicerna”. Jika kita “makan Firman” dengan terburu-buru, kita tidak akan menikmatinya –bahkan mungkin kita justru malah akan “tersedak”. Catatlah Firman yang kita dapat, itu membantu kita untuk merenungkan Firman Tuhan yang kita terima secara pribadi
- Memiliki sikap hati yang benar (Matius 13:1-23)
Jadilah tanah yang subur. Hati yang seperti tanah berbatu adalah orang yang cepat menerima Firman tapi juga cepat lupa dan tidak siap menerima Firman yang dalam. Hati yang penuh semak belukar adalah orang yang kalah dengan ego dan kedagingannya sendiri. Tetapi orang yang hatinya seperti tanah yang subur akan membuat benih Tuhan dapat berakar dalam di hidupnya.
Carilah wajah Tuhan, bukan “tangan” yaitu berkat-berkat Tuhan dan jawaban Tuhan saja. Jangan pilih-pilih Firman, jangan mengambil Firman sepotong-sepotong tetapi ambilah dengan utuh. Mereka yang mengajarkan Firman hendaklah mengejarnya dengan utuh!
- Berdoa
Dalam doa kita dapat melakukan 4 hal yang disingkat menjadi ACTS:
Adore : memuji dan menyanjung Tuhan (Mzm 47:2. Mat 6:9)
Confession : Mengaku dosa, bertobat (Yer 5:25, Mat 5:23-24, Ams 28:13)
Thanksgiving : Mengucap syukur (Mzm 100:4)
Supplication : Berdoa untuk orang lain, bangsa, tempat kerja, dst. (Ef 6:18, Yer 29:7)
Berimanlah bahwa saat kita berdoa, kita sedang bertindak!
Firman membawa kita berakar ke bawah sedangkan doa membawa kita bertumbuh ke atas.
Firman Doa
Tuhan ingin agar kita membawa keselamatan di bumi (Markus 1:36-39) . Ketika kita mendapat kekuatan dari Tuhan setiap hari, mendengar suara Tuhan dan mengalami hadirat Tuhan, maka kita akan menjadi pembawa hadirat Tuhan sepanjang hari lewat tindakan, karya, dan perkataan kita. Dengan kata lain, kita sedang mendatangkan Kerajaan Allah di bumi –dan itu dimulai dari hidup kita sendiri.
Saat teduh akan membuat kita:
- Mendapat kekuatan dari Tuhan setiap hari dengan merenungkan Firman Tuhan
- Mendengar suara Tuhan dengan menghadap Tuhan dengan sikap hati yang benar
- Mengalami hadirat Tuhan melalui doa dan penyembahan
Dan melaluinya kita akan dibawa berjumpa dengan “raja-raja” di bumi untuk menyatakan Kerajaan Allah. Yang belum bersaat teduh, mari mulai bersaat teduh. Yang sudah setia bersaat teduh, mari melakukannya dengan lebih sungguh lagi.
Persekutuan J4U Jabodetabek
Sabtu, 25 Maret 2017
Pembicara : Samsu Sempena
Tema : Saat Teduh
Venue: Bougenville Room, Cipta Hotel Wahid Hasyim
- Published in Catatan Khotbah
Panaskan Mesin
Setiap pemilik kendaraan bermotor pasti mengerti kalau di pagi hari—sebelum kendaraan tersebut digunakan, kita harus “memanaskan” kendaraan tersebut. Ketika kendaraan dipanaskan, bensin dari tanki pun mulai dipompa sedikit demi sedikit ke dalam mesin. Efeknya, pembakaran mesin kendaraan pun menjadi sempurna.
Ketika pembakaran sudah sempurna, tidak hanya siap untuk digunakan, kendaraan dapat dipacu hingga performa maksimal.
Kehidupan orang percaya pun tiada ubahnya dengan kondisi kendaraan bermotor diatas. Sebelum melakukan aktifitas sehari-hari “Roh” orang percaya haruslah “dipanaskan” terlebih dahulu.
Muncul pertanyaan, Bagaimana cara terbaik untuk memanaskan “Roh” orang percaya?
SAAT TEDUH!
Saat teduh adalah waktu khusus (di pagi hari) untuk meneduhkan diri di hadapan Tuhan dengan membaca Alkitab dan berdoa. Ketika kita membaca Firman, Firman Tuhan yang dibaca masuk ke dalam hati dan pikiran kita. Ketika kemudian kita merenungkan Firman Tuhan — membuka hati kita “mendengarkan” perkataan Tuhan yang kita dengar melalui Firman yang kita baca itu, sampai kita menemukan isi hatiNya, hal yang luar biasa terjadi.
Kita tidak hanya akan “menghapal” (jadi tau) dan “mengingat” (me-rhema) Firman Tuhan yang kita baca, namun kita diberikan iman dalam melakukan kebenaran Firman tersebut di sepanjang hari. 1
Kemudian saat kita berdoa, kita sesungguhnya memanaskan Roh kita dengan sukacita Ilahi. Ketika kita brdoa di dalam nama Tuhan Yesus, Yesus berjanji bahwa kita akan menerima jawaban doa supaya sukacita pun penuh. 2
Yesus juga menjanjikan pemulihan dan kesembuhan kepada orang lain ketika kita berdoa untuk orang itu dengan iman. 3
Bayangkan ketika seorang yang anda doakan sembuh. tentunya membawa sukacita pula, bukan?
Sebagaimana kendaraan yang dapat dipacu kencang karena dipanaskan,
Hidup kita akan penuh dengan iman dan sukacita ketika kita bersaat teduh.
Kita dapat “berlari kencang” dalam perlombaan iman yang Tuhan sediakan di hari tersebut.
Mari semakin bergiat dalam saat teduh, agar Roh kita tidak padam bak mesin yang tidak dipanaskan.
Catatan:
- Yesaya 30:15
- Yohanes 16:24
- Yakobus 5:16
- Published in Artikel