Pengenalan akan Tuhan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 26 Maret 2016
Pembicara: Ester Irene
Tema: Pengenalan akan Tuhan
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Termasuk penjelasan mengenai buah bungaran/buah sulung oleh Viona Wijaya dan persepuluhan oleh Ka Yorga Parnadi
Hosea 4:6a, ” Umatku binasa karena tidak mengenal Allah.”
Kadang kita mencerna ayat ini ditujukan kepada semua orang, sebenarnya ayat ini jelas ditujukan pada umat Tuhan yaitu kita yang percaya pada-Nya. Umat yang Tuhan akui sebagai umat-Nya yang melakukan apa yang Dia suruhkan. Versi amplified menjelaskan binasa dengan kata “destroyed”. Versi the Message menggunakan kata “ruined”. Tapi kata “mengenal” sama-sama menggunakan kata yang sama yaitu “knowledge”.
Lihat kembali dalam Amsal 1:7 mencatat bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari pengetahuan. Pertanyaannya adalah kenapa bisa binasa karena tidak punya pengetahuan? Pengetahuan yang mana? Mari kita terus simak selanjutnya.
Di dalam Yohanes 16:13 mencatat bahwa Roh Tuhan akan menuntun kita pada seluruh kebenaran. Inilah yang perlu kita tahu, KEBENARAN! Seluruh kebenaran yang perlu kita tahu akan disingkapkan oleh Roh Allah. Ternyata baca Alkitab saja tidak cukup, tanpa kita tahu dan mengerti. Kita harus tahu kenapa suatu Firman dimunculkan dalam hidup kita, bukan berhenti sampai situ bukan sekedar baca dan dapat ayat emas. Kita harus cari tahu kenapa Tuhan memunculkan wajah seseorang dalam doa kita, bukan sekedar untuk kita doakan menurut pemikiran kita, tapi apa yang Roh Kudus mau. Kita tidak bisa tidak tahu, karena ujungnya binasa. Nah, hal ini bicara tentang level pengenalan akan Tuhan yang lebih dalam lagi. Untuk itulah kita menjadi murid. Murid adalah orang yang belajar. di kawanan J4u dikembangkan rasa lapar dan haus karena kita harus memiliki kebenaran. Dan semua itu berujung pada alasan bahwa kita perlu dipenuhi oleh Roh Kudus.
Kita harus tahu bahwa kenapa kita perlu menyembah Tuhan. Kenapa Tuhan suka ketika kita memuji Dia. Hiduplah dengan tahu. “Ketahuilah” adalah kata yang sering dipakai di Alkitab. Tuhan ingin kita tahu. Sesuatu sedang Tuhan taruhkan. Roh kebenaran akan membawa kita pada seluruh KEHIDUPAN. Kita tidak binasa. Jadilah murid! Yesaya 50:4 mencatat tiap pagi mempertajam pendengaran kita untuk mendengar sebagai seorang murid. Kita harus mendengar dan mengetahui karena dalam Tuhan tidak ada yang abu-abu. Perkaranya adalah kamu tahu atau tidak tahu. Apa hal yang kita belum mengerti akhir-akhir ini? Persepuluhan-kah? Bahasa roh- kah? Kelepasan-kah? CARI TAHU! Tuhan telah memberikan Roh kudus untuk mengetahuinya. Jangan mengandalkan manusia (pembimbing, kakak rohani), tapi mulai cari tahu sendiri.
Rahasia yang tercatat dalam Kolose 1:26-27 yaitu pengenalan akan Tuhan. Mari kita mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Rahasia yang berabad-abad orang cari menjadi bagian kita. Rahasia itu diberitahukan oleh Roh Kudus yang ada pada kita. ketika kita di titik sebagai seorang murid, setiap hari harusnya kita belajar. Tidak bisa kita terpisah dari hal itu. Ketika tiap pagi kita mendengar dan diajar dan belajar, maka setiap kebenaran yang Tuhan mau kita terima yaitu rahasia Ilahi yang Dia siapkan akan mengalir dalam kehidupan kita. Sadari bahwa kita tidak bisa lagi menjadi sekedar-sekedar. Saya mengerti kenapa saya dimuridkan hari-hari ini. Kenapa saya harus dimuridkan bersama pembimbing yang sekarang. Sedangkan dulu waktu di awal-awal, banyak juga kok yang tidak dimuridkan. Nah, hari ini saya melihat perbedaannya dengan kehidupan orang yang tidak dimuridkan.
Sampai sini kita mengerti bahwa seluruh rangkaian kehidupan kita sudah diatur oleh Tuhan. Tinggal buka telinga kita untuk mendengar sebagai seorang murid. Lebih jelas lagi dalam Mazmur 32:8, bahwa mata Tuhan tertuju pada kita. Dia hendak menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang harus kita tempuh. Tidak ada suatu titik pun yang sengaja terjadi dalam hidup kita, sehingga kita kecewa dengan keadaan. Kita adalah murid. Setiap hari kita belajar. Dan kalau posisi kita tetap sebagai murid, maka kebinasaan sedang menjauh dari hidup kita.
“Knowledge” itu bagian kita. Tuhan sedang menuntun kita pada kebenaran. Pengetahuan yg diajarkan Tuhan berbeda-beda pada masing-masing orang. Mintalah pada Tuhan untuk mengalami apa yang kita tahu hari ini. Dari sisi Tuhan sudah pasti ingin kita tahu kebenaran. Tinggal kita yang MENERIMA.
Selanjutnya akan dibahas tentang persembahan sulung.
Allah bergerak pada musim dan waktu, dalam Keluaran 23:14-19 dijelaskan peraturan tentang hari-hari raya. Ada 3 perayaan yang tercatat: hari raya paskah, hari raya roti tidak beragi, hari raya buah bungaran/buah sulung/first fruit. Setiap hari raya ada artinya. Hari raya paskah di perjanjian baru digenapi sebagai kematian Yesus di kayu salib sebagai korban bagi kita. Bicara buah bungaran, kita mengerti bahwa kita memberikan hasil “ladang” kita pertama dan terbaik kepada Tuhan. Bagi yang bekerja kantoran adalah gaji terbesardalam tahun tersebut. Dan bagi pengusaha adalah keuntungan bersih terbesar dalam tahun tersebut.
Mari kita buka Keluaran 23:20-33 menjelaskan dampak dari kita melakukan persembahan sulung sebagai berikut:
Ayat 20, Tuhan akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depan kita. Dalam versi bahasa inggris, malaikat dicatat sebagai Angel (huruf pertama adalah kapital) yang menunjuk pada Yesus. Artinya Tuhan sendiri yang memimpin di depan kita.
Ayat 22-23, Tuhan akan membawa kita pada musuh-musuh kita. Justru destini orang yang berjalan dalam Tuhan bukan lari, tapi dibawa kepada musuh. Tuhan akan melenyapkan mereka semua. Siapakah musuh kita jika Tuhan bersama kita.
Ayat 25, Tuhan akan memberkati roti dan minuman kita. Ini bicara roti dan minuman fisik dan rohani. Kita dihindarkan dari sakit penyakit. Makanan rohani yang kita terima juga sehat.
Ayat 26, tidak ada keguguran dan kemandulan, secara jasmani dan rohani. Kita mampu melahirkan anak PA. Dalam pekerjaan juga menghasilkan buah.
Ayat 27, ada kengerian dari Tuhan mendahului kita yang membuat musuh lari.
Dan kita akan mewarisi tanah yang sudah ditentukan bagi kita.
Kalender yang kita gunakan sekarang adalah hasil perubahan oleh kaisar Konstantinopel. Akibatnya sentral/pusat dari kalender juga berubah. Padahal sebelumnya Tuhan telah menetapkan waktu dan tanggal yang Tuhan tetapkan bagi hidup kita. Kalender yang sekarang sentralnya adalah dewa matahari. Makanya ada hari sunday, Sun-Day. Pergeseran besar-besaran ini mengakibatkan kita juga bergeser dari waktu Tuhan, terlewat dari musim-musim yang Tuhan telah tetapkan. Jika dikonversi dalam kalender Yahudi, sebenarnya pada tanggal 1 bulan Abib/Nisan barulah disebut tahun baru BUKAN 1 Januari. Tahun 2016, tanggal 1 Nisan jatuh pada 9 April. Kita amati di sini terjadi pergeseran sangat jauh.
Mari kita buka dalam Imamat 23:4, kalender yang Tuhan tunjuk adalah kalender Tuhan, bukan kalender kita sekarang. Paskah adalah tanggal 14 Nisan, jika dikonversi ke tahun 2016, jatuh pada 22 April.
Kepada siapa? Persembahan sulung diberikan kepada imam, Imamat 23:10-11. Imam yang mengunjukkan berkas kita pada Tuhan artinya imam yang Tuhan taruh dalam hidup kita, orang yang berdiri membela perkara hidup kita pada Tuhan.
Berapa? Jumlahnya adalah seluruh hasil terbaik sepanjang tahun, UTUH, tidak boleh dipecah ke dua orang atau lebih. Utuh kepada imam kita.
Wajibkah? tidak. Tapi jika kita mau masuk dalam musim dan waktunya Tuhan, lakukan persembahan sulung. Ada berkat khusus yang Tuhan sediakan. Jangan sirik dengan orang yang melakukan dan menerima berkatnya.
Siapa yang boleh melakukan? Bagi yang sudah bekerja.
Sepersepuluhan.
Sepersepuluhan adalah wajib dikembalikan kepada Tuhan. Sudah disebut sejak kitab kejadian, tidak perlu diperbantahkan lagi. Dalam Maleakhi 3:10, Tuhan menantang kita bahwa Dia akan membuka tingkap-tingkap langit dan menghardik belalang pelahap.
Kepada siapa? (Pastikan berdoa untuk diberi kemana), misalnya :
1. Hamba Tuhan /Gembala sidang/Rasul
2. Janda dalam kesusahannya
3. Para yatim
4. Orang yang mengajar Firman kepada kita
Perpuluhan ditujukan harus kepada manusia, bukan organisasi/pembelian benda/pembayaran biaya penyelenggaraan ibadah.
Kita harus menang dalam perkara keuangan. Tuhan tidak perlu uang kita. Tuhan tidak melihat besar kecil jumlahnya.
Tuhan melihat hati kita.