Hati bagi Bangsa
Kita tidak sedang memindahkan agama orang lain, tapi dari gelap kepada terangNya yang ajaib, dari maut kepada keselamatan, dari neraka kepada surga. Yesus tidak pernah menebus gedung, tapi manusia, yaitu kita.
Marilah kita membaca Nehemia 1:1-11. Tercatat bahwa Yerusalem sedang mengalami kehancuran, temboknya runtuh, orang-orangnya ditawan. Tembok bicara tentang pertahanan. Respon Nehemia adalah duduk dan menangis. Hatinya hancur dan dia berdoa puasa untuk bangsanya. Bagaimana dengan generasi kita? Generasi muda adalah harta bagi suatu bangsa. Untuk menghancurkan bangsa, cukup hancurkan generasi mudanya. Misalnya dengan narkoba, gaya hidup yang buruk, nasionalisme yang turun, tidak takut Tuhan, lalu tinggal tunggu waktu bangsa akan hancur dengan sendirinya.
Firman Tuhan katakan, pada akhir jaman, manusia tidak takut akan Tuhan. Hari-hari ini mulai terjadi kebingungan, mana yang dosa dan yang bukan dosa. Generasi ini tidak bisa membedakan tangan kiri dan kanannya. Muncul istilah bohong putih. Mana ada di Firman Tuhan istilah bohong putih, bohong adalah dosa. Sama dengan melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah dosa. Selain dosa juga ada kutuk yang terjadi dalam diri orang yang melakukan. Bahkan ada yang masih bercerai sekalipun jelas dilarang di Firman Tuhan. Masalah dosa ini seringkali ada saja orang yang masih melakukan tanpa tahu kebenarannya, karena tidak ada yang mengajar!
Ayo mulai memberitakan injil. Kita bukan pengecut rohani. Beritakan pada saudara-saudara kita. Terutama keluarga kita. Kisah 4:29, “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.”
Lihatlah orang-orang di sekeliling kita, apakah masih ada orang yang tidak bisa membedakan tangan kanan dan kirinya. Ketakutan manusia seringkali ketika menghadapi kematian atau kemisikinan. Kemiskinan juga bicara mental pelit, takut rugi. Kita sebagai murid Tuhan, jangan pusing dengan uang receh. Jemaat mula-mula meminta keberanian untuk memberitakan Firman. Ambil seluruh perlengkapan senjata Allah buat kita. Ambilah yang menjadi bagian kita. Jangan sampai kita sudah diberi perlengkapan tapi tidak dipakai.
Hanya menerima makanan rohani (dengan sering mendengar Firman, dimuridkan) tanpa mengalirkan keluar (dengan bersaksi, memberitakan injil, berbuat kebaikan) maka akan menjadi Kristen laut mati. Artinya banyak tahu tapi tidak melakukan. Dengan menjadi pelaku Firman, kita sedang memastikan untuk tidak menjadi laut mati. Yesus sudah berkata dalam Markus 16:17-18, ada tanda-tanda yang menyertai orang percaya untuk mengusir setan, melakukan mujizat, maka pakailah kuasa yang ada pada kita.
Bangsa ini perlu anak-anak Tuhan yang memberitakan kebenaran. Mari kita memberitakan dengan kasih dan kuasa. Kita tidak sedang memindahkan agama orang lain, tapi dari gelap kepada terangNya yang ajaib, dari maut kepada keselamatan, dari neraka kepada surga. Yesus tidak pernah menebus gedung, tapi manusia, yaitu kita. Jika kita merasa tidak berharga, ingatlah bahwa YESUS TELAH MATI BAGI KITA. Kita berharga di hadapan Tuhan. Kalau Tuhan yang bilang kita berharga, maka tidak ada seorangpun yang bisa berkata kita tidak berharga. Bagi wanita, cantik itu tidak hanya di luar, ada pula inner beauty, karena dalam hatinya sudah ada Tuhan Yesus. Bagi pria, gagah itu bukan bicara kekar berotot dan ganteng, tapi pria yang sudah memiliki perubahan karakter dan bertanggung jawab, bisa pegang komitmen. Jangan minder saudara, karena kita punya tugas untuk memberitakan Injil.
Tuhan Yesus, Aku minta ya Tuhan hari ini, keberanian untuk memberitakan Firman. Amin!
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 15 April 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Hati bagi Bangsa
Venue: Rg. Azalea 1, lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Hati bagi Bangsa
- Published in Catatan Khotbah
Hell’s Bells
Ketika musisi mengacungkan simbol tersebut maka diikuti pula oleh para penonton. Saat itulah terjadi kekacauan masal, pemerkosaan, saling berkelahi dan ada kematian.
Materi tentang hell’s bells sudah jarang diajarkan di kumpulan umat Tuhan. Ternyata sekarang berbagai kalangan di negara-negara dunia menyelidiki tentang hell’s bells. Bahkan ada seseorang dari latar belakang lain yang menghitung kapan iluminati akan membunuh seseorang. Materi ini tidak bisa kita anggap sepele. Tapi mari kita ungkapkan sama-sama.
Kita mulai dengan lagu “Lebih dalam ku menyembah” dari True Worshipper. Apa yang kita rasakan setelah mendengar lagu ini. Dari kata-katanya kita tahu, dari musiknya juga kita bisa hanyut dalam lagunya.
Itulah musik, semua instrumen didalamnya mempengaruhi jiwa.
Mari kita perhatikan video “Satanism in Music”. Mojo adalah kata lain dari vodoo. Tahun 90-an, seorang paranormal Indonesia pernah belajar vodoo di Afrika. Vodoo dilakukan dengan irama dan bit tertentu. Salah satunya digunakan dalam lagu Umbrella. Aliester Crowley yang pertama kali membuat konsep satanic bible juga memutar balikkan isi Alkitab, apa yang dilarang oleh Tuhan malah diperbolehkan. Salah satu imam di gereja setan adalah Anton Zandor Lavey, yang memulai aliran musik rock, slow rock, metal, underground. Musik-musik tersebut bukan sekedar bunyi berisik, tapi telah diatur demikian. Musik-musik tersebut telah didoakan, telah diadakan ritual, dipersembahkan pada setan supaya berdampak lebih lagi bagi pendengarnya.
Mari buka Alkitab pada kitab 1 Timotius 4:1-2.
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.”
Kenapa musik?
Menurut wikipedia: Music is an art form and cultural activity whose medium is silence and sound.
Menurut Plato, musik memiliki power/kuasa. Aristoteles juga berpendapat demikian. Di mana-mana kita dengar musik. Tanpa disadari, musik itu mempengaruhi kita. Kita juga menikmati alunan bit dan nadanya. Yang tanpa lirik saja sudah dapat dinikmati. Itulah musik. Penelitian menunjukkan pengaruh musik pada tanaman. Sampai sedashyat itu kekuatan musik. Maka Iblis mencoba menjauhkan kita dari memuji Tuhan.
Marilyn Manson berpendapat, “Music is the strongest form of magic”. Dalam musik-musiknya banyak mengandung lirik yang berisi kesombongan dan LGBT.
Perhatikan apa yang kita ingat dalam otak kita. Ada sebuah penelitian, dalam otak manusia mengingat 5% nama, 3% nomor telepon, 2% hal penting dari sekolah, 90% lirik lagu.
Columbia University meneliti kira-kira umur 30 tahun, manusia sudah mengenal 2000 orang. Nah, 90% ternyata kita seringkali mengingat lirik. Ketika kita mendengar nadanya saja, liriknya ingat.
Kejadian 3:1 mencatat, “ Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
Bandingkan dengan Kejadian 2:16-17
“16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Ular cerdik. Ular tahu Firman yag sebenarnya, hanya dia sengaja memberi umpan untuk menyesatkan manusia. Konsep inilah yang dipakai dalam penyesatan musik.
2 Korintus 3:18 Tuhan mau kita memancarkan kemuliaan Allah yang tidak terselubung. Kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya.
Ular menipu, tapi tidak terang-terangan.
Ada satu film di masa yang lalu hasil kerjasama beberapa merk minuman dan makanan. Dalam film itu disisipkan beberapa slide yang sepersekian detik untuk mengajak makan popcorn dan minum minuman merk tersebut. Mata tidak menangkap, tapi alam bawah sadar yang bisa menangkapnya. Terbukti penjualan merk tersebut meningkat 3000%. Inilah cara yang disebut pesan terselubung atau subliminal message.
Bagaimana cara membedakannya?
- Gaya hidup/kehidupan artis tersebut. Termasuk keputusan-keputusan yang dia buat dan dipublikasikan secara umum. Ini meniru konsep nubuatan. Semua bisa baca dan dia sendiri tidak menentangnya.
- Tujuan dari lagu/film itu dibuat. Film-film holiwood juga ada yang dibuat dengan urutan tertentu dan saling berhubungan.
- Pesan tersembunyi pada lagu/film tersebut (subliminal backmasking ahead).
- Lirik/kata-kata pada lagu tersebut.
Pada musik rock, selalu ada simbol dan mengandung arti. Dekorasi, tata lampu, simbol tangan. Biasanya mengacungkan jari telunjuk dan kelingking yaitu tanduk iblis. Ketika musisi mengacungkan simbol tersebut maka diikuti pula oleh para penonton. Saat itulah terjadi kekacauan masal, pemerkosaan, saling berkelahi dan ada kematian. Iblis selalu minta darah.
- Gaya hidup artisnya apakah terlibat:
-Narkoba
-Free sex
-LGBT
-Penyembahan berhala
Jay-Z, Beyonce sudah dinobatkan sebagai king and queen iluminati di Amerika. Mereka yang menentukan artis mana yang bisa orbit/terkenal.
Warna merah, hitam dan putih adalah warna khas bagi iluminati.
- Tujuan/lagu itu dibuat apakah untuk:
-Tuhan
-Cinta
-Alam
-Kebangsaan
-Sesama manusia
-dll.
Bono pernah berkata, “Music can change the world because it can change the people”
Lagu dari Simon & Garfunkel berjudul El Condor Pasa. Pertama kali dinyanyikan dengan seruling terbuat dari tulang manusia. Lagu ini dibuat agar pendengarnya bisa masuk alam roh.
Michael Jackson menggelar konser terakhirnya bertajuk “This is It”, karena dia sudah muak dengan kehidupannya dari iluminati dan akan membongkar semuanya. Setelah itu justru dia meninggal.
Whitney Houston juga mengalami kematian yang tidak wajar, seolah-olah OD.
- Pesan tersembunyi pada lagu/film.
-Backmasking merupakan suatu metode untuk membuat serangkaian kata di dalam sebuah lagu populer.
Metode ini salah satunya digunakan dalam film-film disney. Mari kita waspada. Satu film kartunnya memerlukan jutaan dolar, padahal hanya film kartun. Anak-anak dengan polosnya menerima pesan-pesan tersebut. Anehnya film kartun tidak ada yang diblokir. Anak menikmati dan sampai ada yang terhipnotis, dipanggil orang lain tidak menjawab, mata terpaku pada televisi.
Disney pada tahun 1980-1990-an, menjadi rumah produksi yang mengorbitkan artis. Sekarang, banyak saluran untuk menjadi terkenal salah satunya ajang pencarian bakat.
Simbol-simbol pada industri iluminati:
666
Dalam angka Romawi dilambangkan dengan DCLXVI, bahasa Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = “dicit lux” – suara cahaya, Lucifer (Lux Ferre) atau si pembawa cahaya/Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-6 terbesar dalam tata surya kita.
Kaisar Nero dalam bahasa Ibrani ini bisa ditulis dengan angka 666 (Neron Kesar). Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yg diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
Ankh
Sepintas lalu simbol ini mirip dengan salib dalam ajaran kaum Nasrani. Tapi tidak. Gambar ini sama sekali tak ada hubungannya dengan salib. Ankh merupakan salah satu simbol kekuatan terdahsyat dari dunia mistik hitam. Bila ditelusuri sejarahnya, Ankh berasal dari mistik Mesir kuno. Pada masa itu Ankh dipergunakan dalam upacara pemujaan RA, dewa matahari Mesir kuno yang diyakini sebagai wujud lain dari setan. Ra juga dianggap sebagai pencipta alam semesta dan disembah oleh orang-orang Mesir kuno. Lingkaran di atas kepala adalah gambaran matahari.
Ankh merupakan simbol reinkarnasi. Namun konsepnya berbeda dengan pengertian ajaran Budha dan Hindu. Dalam ajaran Mesir kuno, Ankh bermakna sebagai keabadian hidup.
Syarat utama untuk menggunakan simbol ini, orang-orang Mesir kuno diwajibkan mempersembahkan kesucian para gadis perawan dalam sebuah pesta ritual yang menyeramkan.
Pentagram
Simbol ini sering digunakan oleh para tukang sihir perempuan dalam melakukan prakteknya. Pentagram berhubungan dengan Lucifer dan tukang sihir perempuan percaya bahwa Lucifer berarti “putra sang pagi”. Ada beberapa kebenaran dalam gambaran tentang setan yang dilukiskan sebagai seorang ‘malaikat penerang’ dan merupakan salah satu makhluk terindah yang pernah diciptakan. Karena itu, rasa bangga dan kesombongan telah menguasai diri Lucifer. Karena sifat juga yang membuatnya terpuruk dalam kesesatan.
Jika pentagram ini diputar secara terbalik, bentuknya jadi semacam bintang yang “bertanduk”. Atau bila diamati secara seksama. simbol bintang ini dalam perputarannya seakan-akan membentuk wajah setan. Dan sampai saat ini Pentagram dijadikan sebuah simbol yang dipergunakan seluruh gereja setan di dunia.
Hexagram
Disebut Hexagram karena berbentuk bintang segi enam. Hexagram sering dipergunakan dalam upacara ritual mistik dalam dunia gaib hitam. Simbol ini harus tersedia ketika memanggil setan secara berulang-ulang selama ritual berlangsung. Kata ‘Hex’ berasal dari lambang ini. Terdapat sebuah catatan penting yang menyangkut Hexagram yang pernah digunakan pesulap terkenal Cellini. Dulu, ia dan muridnya, Cenci, mencoba menantang setan-setan dari dalam sebuah lingkaran yang telah dilukiskan di atas tanah di Coliseum (stadion besar), kota Romawi. Kebanyakan para setan memang akan muncul bila diundang, tapi justru kehadiran itu merusak ritual. Tapi Cellini yakin, selama ia dan muridnya berada dalam lingkaran akan aman dari serangan setan. Pada saat itu Cenci mengaku telah melihat lima sosok setan besar berusaha sekuat tenaga untuk menembus lingkaran Hexagram. Dalam spiritual Cina, I Ching, Hexagam juga dipergunakan dengan kombinasi garis lurus dan garis putus yang berhubungan dengan energi “Yin” dan “Yang”. Hexagram, pada dasarnya sama sekali tidak menunjukkan pengertian yang bisa bikin bulu kuduk berdiri.
Tanduk Unicorn
Jika uang merupakan sebuah problema, simbol ini diyakini bisa menawarkan bebarapa solusi secara mistik. Pertama kali digunakan oleh para pendeta Druid di Skotlandia dan Irlandia. Biasanya, tanduk Unicorn dipakai dalam upacara ritual untuk meminta bantuan keuangan kepada setan. Nama lain untuk simbol ini adalah “tanduk Italia”, “tongkat sihir peri” atau “tongkat Leprechaun”. Dalam mitologi Indian, simbol tanduk sering disebut-sebut. Kelihatannya seperti lambang kemaluan lelaki. Bila diamati secara seksama, pada beberapa pakaian, simbol seperti ini tampak melingkari leher si pemakai. Sementara di daratan Eropa, simbol unicorn dianggap berhubungan dengan persoalan seksualitas dan merupakan sebuah simbol kekuatan seks. Legenda Unicorn terdapat dalam kisah-kisah kaum Nasrani, Islam, Cina, dan Indian.
Scarab
Ada pada film the Mummy. Kata Scarab berasal dari bahasa latin; Scarabaeus Sacer. Ia termasuk salah satu hewan anggota dari keluarga kumbang. Orang-orang Mesir kuno meyakini tipe kumbang jenis ini sebagai sesuatu yang keramat, disucikan dan dijadikan simbol, tanda, atau jimat. Scarab digunakan dalam upacara ritual untuk memohon hal-hal yang menyesatkan dan kotor. Sedangkan nama lain yang lebih tepat untuk kumbang satu ini adalah “Dung” (maaf: kotoran). Mungkin karena hobinya yang gemar menggali lubang di dekat tumpukan kotoran. Selain untuk tempat bertelur, juga untuk tempat penyimpanan makanan. Di daerah tropis, bukan hal aneh bila menemukan kumbang kotoran mempermainkan gumpalan kotoran sebesar apel dengan tubuhnya. Menjijikan memang, tapi itu pula sebabnya mengapa para tukang sihir wanita suka menggunakan kumbang dalam praktek-praktek sihirnya.
Mata Horus/All seeing eye
Horus adalah sosok dewa yang berhubungan dengan matahari. Ia merupakan putra dari Isis dan Osiris. Mata Horus merupakan simbol mistik dari kekuatan gelap yang bermakna ‘Maha Tahu’ dan ‘Maha Melihat’. Biasanya ia dilukis dalam hieroglips (Tulisan Mesir kuno) di dinding-dinding Piramid. Osiris adalah sang raja sekaligus hakim kematian. Ia suami dan juga abang dari Isis. Ia juga merupakan sosok dewa senior tertinggi dalam kepercayaan Mesir kuno. Biasanya, Osiris sering digambarkan sebagai figur laki-laki dengan janggut menghiasi dagu dan dibungkus seperti mumi. Di atas kepalanya bertengger sebuah mahkota yang dikenal dengan nama ‘Mahkota Atef’. Biarpun ia pernah mati dalam peperangan, tapi toh ia bisa dihidupkan kembali oleh putranya, Horus. Isis adalah dewi kesuburan dan ibu dari Horus. Selain di Mesir, ia dikenal juga sebagai salah satu dewa dalam legenda-legenda Yunani dan kekaisaran Romawi.
Bulan sabit
Melengkapi pembahasan Mata Horus, bulan sabit digunakan sebagai simbolisasi dari Isis. Identitas lainnya adalah Diana, sang Ratu Surga. Kitab-kitab kuno mengkisahkan riwayat keturunannya berasal dari cucu Nuh bernama Cush. Ia menikahi seorang perempuan jahat bernama Semiramis yang kelak menjadi ratu Babylonia. Di dalam dunia mistik sesat, ada beberapa bentuk dari perempuan jahat ini, di antaranya: Venus, Ashtoreth, Diana, Isis. Simbol setan sering dikaitkan dengan persoalan hubungan seks yang tak lazim. Di bawah sinar bintang dan rembulan, upacara ritual ini melibatkan para pengikutnya menikmati seks satu sama lain atas nama setan. Berhati-hatilah terhadap simbol-simbol ini dan praktek-praktek kesesatan yang mungkin tanpa Anda sadari ada di lingkungan sekitar Anda. Biasanya kelompok aliran sesat selalu menjalankan aktifitasnya dengan cara terselubung dan bersembunyi di balik topeng-topeng ilusi yang membiuskan.
Jangan pernah kecewa dengan Tuhan ataupun menantangnya, karena kedua hal itu yang dapat membuat jalan masuk iblis. Hati-hati dengan emosi, mencemooh, ngedumel, menyesali keadaan.
Simbol-simbol tersebut menunjuk pada sesuatu. Kita tidak bisa sembarangan memakainya. Lebih baik bakar. Buku-buku ajaran sesat, jika Tuhan tidak panggil kita untuk mempelajari di sana, bakar saja. Buku Joel Osten, seorang pendeta satanis yang mendukung LGBT, buang. Buku Joseph Prince, buang.
Kenapa artis-artis tersebut sengaja menampilkan ke publik? Supaya pada waktu iluminati menyatakan simbol-simbolnya maka kita akan terbiasa dan menerimanya.
Tidak semua lagu yang kita dengar biasa saja, ada pesan dibaliknya. Bukan kita menjadi takut, ingat ada darah Yesus. Mari kita waspada. Jika tertarik dengan suatu lagu, mari selidiki dengan 4 cara yang telah disebutkan sebelumnya.
Jika kita terngiang dengan lagu-lagu tertentu padahal sedang nyembah Tuhan, maka itu waktunya untuk berpuasa, berhenti untuk mendengarkan lagu tersebut. Ketika mau nonton suatu film tapi tidak damai sejahtera, lebih baik tinggalkan.
Maka dari itu, mari tetap kuat menyembah Tuhan, supaya kita semakin peka.
Bagi pemusik, ayo latih dirimu lebih lagi. Biar pengurapan tidak bocor.
Kuduskanlah diri kita!
Seminar J4u Bandung
Sabtu, 14 Mei 2016
Pembicara: Yorga Parnadi
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Pengenalan akan Tuhan
- Published in Catatan Khotbah
2016-Tahun Pelipatgandaan
Di dalam kitab Mazmur 32:8 tercatat, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju padamu.”
Bagi kita para murid, berdoa dan baca Firman bukanlah lagi menjadi isu. Sudah sewajarnya kita melakukannya. Bahkan di komunitas-komunitas lain juga semakin memperkuat dalam saat teduh dan baca Firman. Ini menjadi penting karena hari-hari ini banyak hal-hal yang terjadi di dunia dan anak Tuhan harus mengambil sikap, contohnya LGBT. Firman menegaskan bahwa LGBT adalah dosa.
Tahun 2016, atau tahun 5776 dalam tahun Ibrani, adalah tahun Ayin Vav (disebut tahun Yobel terakhir). Disebut pula Yobel besar dari tahun-tahun Yobel yang sebelumnya. Pergantian tahun Ayin Vav terjadi pada 12 September 2015 yang lalu, bertepatan dengan blood moon. Ayin Vav bermakna “kait” yaitu pengait antara bumi dan surga yang berarti tahun Mesianik, tahun Mesias menyatakan dirinya. Banyak hamba Tuhan mengkotbahkan tentang akhir jaman. Respon kita bukanlah menjadi takut tapi WASPADA! Jika kita sekarang dipanggil pulang oleh Tuhan, apa poinnya? Masuk surga sudah pasti. Tapi di akhir jaman ini seharusnya membuat kita semakin bergegas melakukan Firman Tuhan. Pastikan keluarga dan teman-teman kita sudah lahir baru.
Bagi J4u sendiri, tahun 2016 adalah tahun pelipatgandaan. Berkat sudah pasti. Inilah waktunya melipatgandakan kasih kita kepada Kristus. Marilah kita menjadi serupa seperti Kristus.
Yehezkiel 47:1-12
Air semata kaki bermakna orang yang baru bertobat. Biasanya Tuhan cepat menjawab orang yang baru bertobat. Nah, di tahun ini bukan bicara seberapa lama kita bertobat, tapi kedekatan kita kepada Tuhan. Semakin banyak kita membangun hubungan dengan Tuhan, kita juga akan semakin terhubung dengan isi hati Tuhan. Ada kalanya kita belum meminta, Tuhan sudah jawab duluan. Bagi kita, mendengar suara Tuhan adalah BIASA. Ini sudah menjadi standar orang percaya. Hal yang menghalangi orang mendengar suara Tuhan adalah belum lahir baru atau orang tersebut tidak mau mendengar. Jika kita kuat dalam Firman, tidak ada satupun yang sanggup menggoncangkan kita.
Dari gambaran yang tertulis dalam kisah Yehezkiel ini, Tuhan ingin kita untuk “tenggelam”, tidak cukup kita terendam semata kaki, selutut, sepinggang. Marilah kita semakin menjaga kekudusan. Biarlah kasih semakin berlipatganda. Ampuni kesalahan orang lain. Singkirkan akar pahit.
Alami pelipatgandaaan, bahkan dalam pemuridan. Bersiaplah untuk memuridkan kapasitas kelas, aula, bahkan mengajar lintas generasi.
- Published in Catatan Khotbah
Pemuridan
Sabtu, 30 Januari 2016
Pembicara : Yorga Parnadi
Tema : Pemuridan
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Teringat dengan lagu Don Moen yang berjudul “God is good all the Time”, sekarang saya bisa menyanyikannya sambil tertawa, tapi dulu saya hanya bisa menangis karena tidaklah sesuai dengan kenyataan ekonomi di waktu lalu. Saya mengerahkan hati dan pikiran kita untuk bilang YA, Tuhan baik! Hal ini harus kita lawan karena kekuatiran/kegetiran/kepahitan biasanya menghambat untuk kita melangkah dalam Tuhan, salah satunya untuk memuridkan.
Mari kita baca dalam Keluaran 16:4-25.
Jadi dari kisah tersebut tercatat bahwa Tuhan memberikan manna turun dari langit dan bangsa Israel hanya boleh memungut satu kali sehari. Ada sebuah rahasia di sini. Tiap-tiap orang diperintahkan mengambil 1 gomer (1/10 efa). Tapi ada saja yang mengambil lebih dari itu, besoknya justru busuk. Karakter orang tersebut biasanya kuatir, takut kurang/serakah. Dia juga malas, karena hari ini sudah ambil banyak, besok merasa tidak perlu ambil lagi. Inilah sikap yang salah. Berkat hari ini adalah untuk hari ini. Pengurapan hari ini adalah untuk hari ini. Tidak bisa kita ambil buat hari ini sebanyak-banyaknya sekaligus untuk simpanan hari-hari ke depan. Tidak bisa kita saat teduh 3 jam sekaligus supaya besok tidak perlu saat teduh.
Tapi ada yang unik. Perhatikan lagi bahwa pada hari ke-6, manna datang boleh diambil 2 kali lipat dan besoknya tidak busuk. Yang ini diperbolehkan. Jadi perkara mengambil manna 1 gomer atau 2 gomer, tergantung pada PERINTAH TUHAN. Di luar perintah Tuhan akan busuk. Inilah rahasianya. Di tangan kita ada Firman Tuhan. Firman berlaku untuk semua. Lalu kita mau apakan Firman tersebut?
Tahun ini kita harus fokus pada pemuridan. Hal ini juga berarti kita tidak membiarkan orang tidak dimuridkan padahal dia mau dimuridkan. Pemuridan bukanlah visi J4u belaka, tapi perintah Tuhan bagi SETIAP gereja-Nya. Bukalah di Matius 28:19-20. Yesus dengan jelas memerintahkan jadikanlah semua bangsa murid, bukan jemaat. Jadi kalau Tuhan sudah memberi perintah ini, kita juga dimampukan untuk melakukannya. Kenapa bukan Paulus yang pertama memuridkan seperti Yesus? Dia terpelajar, murid tunggal Gamaliel, warga Rum. Bukan Paulus yang Yesus pilih di awal, tetapi Petrus dahulu. Kita tahu Petrus adalah seorang nelayan, kurang terpelajar, meledak-ledak, berpotensi mempermalukan Yesus. Kita perhatikan bahwa memang murid-murid Yesus pun memiliki daya tangkap yang berbeda-beda. Mereka juga tidak semua langsung beriman. Tapi yang menentukan di sini adalah RESPON.
Apa yang menjadi penghalang kita untuk memuridkan?
Waktu? Tiap orang punya 24 jam tiap hari. Tergantung kita mengatur waktu kita. Renungkan lagi dalam sehari, seminggu, apa yang jadi agenda kita. Seringkali kita gagal merencanakan waktu kita, seolah-olah kita terbawa-bawa jadwal orang lain, acara TV, kesenangan pribadi, dll. Orang yang gagal merencanakan jadwalnya adalah orang yang berencana untuk gagal. Kesimpulannya SEDIAKANLAH waktu.
Tidak siap? Merasa tidak diurapi? Tentu saja seorang pemurid punya disiplin rohani. Dia membangun hidupnya dengan rutin. Saat teduh, baca Firman. Perkara pemuridan akan menggesek baik pemurid maupun murid itu sendiri. Tapi mari kita punya iman bahwa orang yang kita layani adalah orang-orang yang dasyat yang akan Tuhan bangkitkan, jadi caranya tidak biasa-biasa. Pastikan ada pewahyuan. Tidak bisa kita membagikan sesuatu dari orang lain, itu hanya akan menjadi pengetahuan, tidak ada alirannya. Karena pada waktunya anak murid akan bisa mengenali adanya aliran pewahyuan atau tidak. Salah satu sifat murid adalah memburu Tuhan. Dia tidak akan membiarkan Tuhan berdiam.Sukacitanya adalah ketika murid yang kita ajar bertumbuh.
Kitalah yang bayar harga. Sewaktu kita melakukan Firman, yaitu mulai memuridkan maka kita sedang menerobos penghalang-penghalang tersebut. Jangan seperti laut mati yang hanya bisa menerima. Jangan sampai kerohanian kita mati. Mari mulai PI dan bersaksi dimanapun kita berada. Tidak ada yang kebetulan jika kita ditempatkan di sekolah, kampus, atau bekerja di kantor yang sekarang. Mari mulai Memuridkan. Kita mungkin tidak tahu akan jadi apa anak-anak pada 10 tahun ke depan. Pada video tadi ada satu kalimat yang bagus, “Maukah kamu melakukan apapun untuk menjangkau saya?”. Ketika generasi ini terhilang, maka bangsa kita juga akan terhilang. Jadilah sama seperti Hana yang meminta dengan sungguh kepada Tuhan untuk memiliki keturunan. Kita malu ketika Tuhan panggil kita belum melakukan apa-apa untuk generasi ini.
Kembali ke manna. Ketika kita menerima manna tapi tidak dihabiskan, besoknya busuk. Kelakuan kita juga akan busuk. Pembelajar yang benar adalah yang mengajarkan kembali kepada orang lain. Kita memuridkan sesuai dengan apa yang diajarkan pada kita dan kita telah memiliki Firman tersebut.
Mari bayar harganya!
- Published in Catatan Khotbah
Kuasa Kesembuhan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 28 November 2015
Pembicara: John Ronaldo
Tema : Kuasa Kesembuhan
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Kesembuhan bicara tentang proses perubahan dari yang sakit, rusak, lemah menjadi sehat,pulih dan kuat. Di luar sana, banyak cara untuk memperoleh kesembuhan dengan berbagai pengobatan, baik secara medis ataupun alternatif. Tapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa kesembuhan yang terjadi bersifat menetap atau permanen. Allah rindu supaya kita mengalami KESEMBUHAN ILAHI. Dapat dilihat dari pelayanan Yesus selama di bumi, Dia kerap menyembuhkan orang sakit. Mari kita sama-sama mencermati respon Yesus ketika bertemu dengan orang-orang sakit.
Di dalam Matius 8:3, “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.”
Yesus berkata Dia MAU menyembuhkan orang yang sakit kusta. Kusta adalah penyakit yang najis dan menular, maka dalam sejarah bangsa Israel, orang yang terkena kusta harus diasingkan ke luar kota, tinggal terpisah dari orang-orang yang sehat. Buat kita, kusta sangat menjijikan. Tapi Yesus MAU menyembuhkan. Orang kusta itupun sembuh. Jelas di sini bahwa kusta, yang adalah penyakit di fisik, TUHAN sembuhkan.
Dalam kisah yang lain pada Matius 8:7, Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.”
kita lihat bahwa Tuhan tidak pernah pikir-pikir, Tuhan akan DATANG. Perwira tersebut bahkan belum meminta Yesus untuk datang kepada hambanya yang sakit.
Selanjutnya, dalam Matius 9:22, Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Wanita yang sakit pendarahan tersebut memutuskan untuk menjamah jumbai jubah Yesus. Yesus melihat imannya, lalu meneguhkan. Kita tahu bahwa wanita tersebut sembuh seketika itu juga. Di dalam terjemahan KJV, kata menyelamatkan di sini dipakai kata make thee WHOLE. Whole berarti sempurna, seluruh, penuh.Kesembuhan ilahi yang Yesus maksudkan adalah tidak hanya fisik yang disembuhkan, tapi seluruhnya, yaitu roh, jiwa dan tubuh.
Sampai sini, renungkanlah apa yang menjadi kelemahan kita sekarang? Mintalah untuk Tuhan sembuhkan. Kesembuhan Ilahi membawa kita pada kondisi yang seharusnya. Tahir berbicara bersih/murni. Tanpa cela. Artinya dosa, pola pikir salah, beban, pergumulan, kelemahan juga Tuhan BERESKAN.
Lain halnya dalam kisah dua orang buta dalam Matius 9:28. Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kami percaya.”
Respon orang buta itu mengejar Yesus, meskipun awalnya seperti Yesus seolah-olah tidak mempedulikan mereka. Tapi mereka tetap mengikuti Yesus sambil berseru-seru, bahkan sampai Yesus masuk ke dalam sebuah rumah.Yesus bertanya, apakah orang buta itu percaya bahwa Dia sanggup menyembuhkan. Percaya di sini adalah perkara percaya kepada Yesus. Dua orang buta ini dalam kondisi lemah iman. Maka Yesus balik bertanya yang sebenarnya menguji apakah mereka percaya pada Yesus atau cuma perlu kesembuhan saja.
Patut direnungkan, seringkali dalam perkara kesembuhan ilahi, orang terfokus kepada kesembuhannya atau hamba Tuhan yang menyembuhkan. Tapi apakah benar Yesus yang dicari? Hasil akhirnya akan berbeda. Lihat buah-buahnya. Lihat bagaimana kehidupan setelahnya. Apakah memuliakan Tuhan atau kembali pada kehidupan lama? Sekarang bertanyalah pada diri sendiri, apa yang kita sedang cari? Yesus atau kesembuhan?
Kesehatan itu sudah Tuhan berikan. Tapi BAGIAN kita untuk menjaga kesehatan. Mengucap syukurlah ketika kita hari ini masih bisa bernapas tanpa pakai selang dan infus. Mengucap syukurlah kalau kita sampai sekarang bisa bangun tidur dengan segar tanpa pegal-pegal. Sebuah penelitian mendapati bahwa orang yang tertidur sambil membawa masalah dan stres. Akibatnya tidur menjadi tidak berkualitas. Seorang pemazmur menulis “Thanksgiving is the key of success”. Ucapkanlah syukur sepanjang hari kita, untuk yang baik dan buruk dalam hidup kita.
INGATLAH bahwa kesehatan adalah tanggung jawab KITA untuk menjaganya. Jangan sampai ketika kita sakit, pekerjaan Tuhan terhambat, visi tertunda. Ada penyakit yang terjadi karena kelalaian kita. Padahal Tuhan telah menyediakan kesembuhan ilahi buat kita. Jangan sampai hal yang remeh dapat membuat kita tersandung.
Selanjutanya kita lihat dalam Matius 9:10-13,
10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
12 Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Semua orang dapat belas kasihan dari Tuhan. Bukan orang sehat yang butuh tabib. Orang yang sakitlah yang butuh tabib, mereka yang butuh dilayani. Kepada siapa saja yang kita temui, marilah kita miliki respon seperti Yesus. Yang Dia kehendaki adalah belas kasihan, bukan korban persembahan. Korban persembahan, bicara tentang bayar harga kita (waktu, uang, tenaga, dll), adalah merupakan suatu yang seharusnya dan semestinya. Tapi bicara belas kasihan, siapakah yang memilikinya?
Ketika Tuhan memberi instruksi, apakah kita hanya sekedar melakukan supaya Dia tidak marah? Atau kita melakukannya karena mengasihi Tuhan? Sekedar baca Firman, sekedar doa, tidaklah cukup. Sekedar datang ibadah, tidak membuat Tuhan berkenan. Tuhan tidak bisa dipermainkan. Jadilah dewasa. Dengan sikap hati yang salah, ibadah kita tidak berkenan di hadapanNya. Melakukan sesuatu ala kadarnya, tidak ada kuasanya. Melakukan sesuatu ala kadarnya, tidak akan berbuah. JADILAH DEWASA.
Mari kita buka dalam Matius 10:5-8.
5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Setelah Yesus mengajar muridnya sekian waktu, tibalah waktunya untuk mereka diutus untuk mempraktekkan apa yang mereka terima dari Yesus untuk menyembuhkan yang sakit, tahirkan yang kusta dan mengusir setan. Kitapun juga Tuhan utus demikian. Berhentilah menunda-nunda. Lakukan saja. Kuasa tersebut ada pada kita. Sisanya urusan Tuhan. Biar Tuhan saja yang dimuliakan.
- Published in Catatan Khotbah
Mengasihi Tuhan
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 29 Agustus 2015
Pembicara : Yorga Parnadi
Tema : Mengasihi Tuhan
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Matius 7:15-23 Ayat 15 mencatat, waspada dengan nabi-nabi palsu. Mereka menggunakan jubah domba. Dari dahulu sudah diperingatkan bahwa akan ada penyesat yang muncul. Menurut pengalaman saya, ada 2 jenis penyesat yang ada, yaitu:
1. Penyesat yang sudah sadar bahwa dia sesat dan akan menyesatkan orang lain.
2. Penyesat yang tidak sadar bahwa dia sedang menyesatkan. Untuk jenis pertama, mereka hidup seperti manusia normal dengan gaya kekinian. Tapi kejahatan hidup mereka telah ditutupi dengan berbagai macam filsafat.
Nah, jenis kedua yang lebih bahaya karena kadang banyak orang tidak menyadarinya. Lalu parahnya, mereka sudah terlalu banyak di gedung gereja. Penyesat yang tidak sadar menyesatkan orang lain hanya karena adanya perbedaan ajaran. Hal sederhana tentang bahasa roh. Banyak yang menolak bahwa bahasa roh itu benar dan kita berhak mendapatkannya. Ini menunjukkan hal yang sederhana dan ada tercatat dalam alkitab bahkan ditolak/disangkal. Kita anak muda seharusnya memiliki rasa penasaran (curiousity) yang besar untuk mengalami SEMUA yang ada di Firman. Kenapa pusing dengan hal-hal yang tidak tercatat di Firman. Lain lagi tentang berdoa sambil menangis. Mungkin buat sebagian orang, hal tersebut adalah aneh. Bukankah kita dapat menangis karena lawatan Tuhan yang turun dalam hidup kita. Tuhan sudah terlebih dahulu menjamah kita. Dan orang yang pernah menerima jamahan Tuhan PASTI ada perubahan.
Serigala menyamar sebagai domba. Seringkali kita mudah disesatkan karena kita masih menjadi domba. Jadilah rajawali yang justru memakan domba samaran tersebut. Lantas bagaimana membedakan domba asli dan domba palsu? Lihat ayat 16. Dari buahnya-lah kita dapat membedakannya. Jejak domba dan serigala juga berbeda. Perhatikan jejaknya, artinya kita harus merendahkan hati. Orang yang rendah hati akan sulit untuk disesatkan.
Sadarkah kita bahwa Tuhan sedang menguji kita? Jika kita berkata bahwa kita mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan mengujinya dengan hal kasih juga. Para martir telah diuji kasihnya kepada Yesus dengan nyawa. Bagaimana dengan kita? Apa yang jadi pilihan kita sewaktu menghadapi fase-fase yang boleh terjadi? Sekolah, kuliah, pekerjaan, membangun keluarga. Ingatlah bahwa Tuhan selalu menguji. Misalnya dalam fase pekerjaan, jika kita tidak mengandalkan Tuhan maka kita akan menjadi workaholic (gila kerja), keras kepala/emosional, mulai tidak peka dengan suara Tuhan. Ini hal yang sulit bagi anak Tuhan, tapi bisa kita kerjakan. Seharusnya selain berkarir dengan baik, keluarga juga tidak dibiarkan terbengkalai. Kasih kita sedang diuji.
Ayat 21, tidak cukup hanya berseru pada Tuhan. Kita juga perlu mencari kehendak Bapa. Teruslah bertanya tentang apa yang sedang dan kita akan lakukan hari-hari ini. Ini juga sangat penting dalam pelayanan kepada Tuhan. Selain skill diperlukan pengurapan. Apa bedanya seorang pembicara dengan tukang obat jika tanpa pengurapan. Tentunya kita juga dapat mengenali mana yang melayani dengan pengurapan dan tanpa pengurapan.
Ayat 23, Yesus akan berterus terang bahwa Dia tidak mengenal mereka yang telah melakukan “pelayanan”. Hal ini cukup membingungkan karena sekalipun mereka telah membuat mujizat dan menyembuhkan orang sakit demi nama Yesus. Tapi Yesus menegaskan bahwa melakukan kehendak Bapa adalah hal yang utama. Artinya kita harus peka dengan suara Tuhan. Selanjutnya, mari kita buka di Wahyu 2:4. Tuhan mencela jemaat Efesus karena telah meninggalkan kasih yang mula-mula. Semua orang imannya akan diuji. Biarlah kita hari-hari ini melakukan segala sesuatu karena mengasihi Tuhan.
Peganglah Yesus kuat-kuat, jangan pernah jual iman kita dengan apapun.
- Published in Catatan Khotbah
Bayar Harga dan Mengikut Kristus
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 22 Agustus 2015
Pembicara: Puji Tania
Tema: Bayar Harga dan Mengikut Kristus
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Ada dua konsep/ hal tertuang disini yang berdiri sendiri namun saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu: Bayar Harga dan Mengikut Yesus.
Dua hal ini masing – masing memiliki penjelasan dan pengertian yang mendalam dapat berdiri sendiri namun pada akhirnya saling berkaitan. Sebelum kita lihat keterkaitan satu dengan yang lain (yang nantinya dalam pembahasan masing – masing juga akan tersirat saling berkaitan) kita akan bahas satu per satu.
- Bayar harga
Istilah ini adalah idiom yang memiliki arti suatu konsekuensi/akibat/ dalam arti yang negatif sebagai resiko dari suatu hal yang ingin kita capai/dapatkan.
Misalnya:
- Ingin kurus, harga yang harus dibayar: olah raga lebih sering
- Ingin pintar, baca buku lebih banyak
- Ingin jadi pemurid, harus belajar untuk memuridkan, mengenal orang lain
“you have to pay the cost…”
Biasanya istilah bayar harga kita gunakan untuk menggambarkan satu pengorbanan atau suatu usaha yang harus kita lakukan. Begitu juga dalam diri kita. Apapun yang kita inginkan untuk mendapatkan/mencapai sesuatu ada harga yang harus dibayarkan. Tidak ada yang gratis. Hanya keselamatan yang gratis.
Pertanyaannya adalah, apa yang kita inginkan? Apa yang ingin kita selesaikan di bumi ini? Apa highest calling kita? Apa yang mau kita capai?
Lalu pertanyaan keduanya adalah
Siapkah kita dengan harga yang harus kita bayar untuk hal tersebut?
Harga dari sebuah janji Tuhan atau hadiah dari Tuhan yang ingin Dia berikan kepada kita itu sangat mahal.
Keselamatan itu diberikan secara cuma – cuma, tetapi menerima janji Tuhan dalam hidup kita itu tidaklah cuma – Cuma. Seluruh isi firman Tuhan dalam Alkitab berisi bagaimanaproses mengikut Kristus dan menikmati tiap langkah/fase dalam hal mencapai/ menerima janji Kristus.
Kita sebagai umat pilihan, memiliki privilege untuk menerima janji Tuhan. Begitu kita menerima keselamatan, maka hak sebagai ahli waris dan menerima Janji Tuhan sudah ada pada kita. Tetapi, sebagai ahli waris kita memiliki kewajiban.
Yang pertama yang harus kita terima itu adalah JANJI Tuhan itu sendiri, apa yang Tuhan berikan pada kita. Sebenarnya kita hanya menerima saja JANJI tersebut. Janji tersebut itulah yang harus kita dapatkan sendiri dari Tuhan. Apa janji Tuhan yang tertanam dalam hati kita? Apakah kita percaya bahwa kita akan mendapatkannya? Pastinya kita percaya. Tetapi apakah kita siap untuk membayar harga untuk memperoleh janji tersebut.
2. Mengapa ada istilah bayar harga dalam mengikut Kristus?
Bayar harga bukan sekedar pengorbanan dan konsekuensi, tetapi berbicara mengenaikeutamaan hidup kita adalah Kristus.
Hukum kasih itu jelas:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Kalau ditarik mundur hukum ini bicara mengenai keutamaan hidup kita adalah Kristus
Cinta itu memunculkan suatu pengorbanan. Tuhan cinta pada kita, ia mati bagi kita. Jika kita cinta pada Tuhan, apa yang sudah kita lakukan bagi Dia?
Yesus punya tujuan dan visi Dia ada di bumi ini, yaitu untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ada harga yang harus Yesus Bayar untuk sebuah visi yang harus Ia selesaikan.
Yesus menjadi teladan bagi kita dalam segala hal, termasuk dalam hal untuk membayar harga. Tuhan Yesus mengajarkan pada kita mengenai bayar harga untuk mencapai suatu keinginan, suatu jawaban doa, suatu mujizat, visi, atau apapun juga yang ada di dalam hati kita.
Iman itu perisai, Firman Tuhan itu pedang, Kasut itu kerelaan.
KASUT ini adalah bicara untuk mulai melangkah. Tidak salah kalau kasut itu disimbolkan/diinterpretasikan dengan kerelaan. Kerelaan untuk melangkah.
Banyak diantara kita yang berat untuk melangkah. Kenapa, karena ketika kita memutuskan untuk “Ya, saya melangkah” maka artinya kita siap untuk memulai, maka harus siap dengan rela hati untuk berjalan dan menikmati setiap langkah demi langkah.
Tetapi Tuhan juga melengkapi kita dengan perlengkapan perang yang lain.
Mental, pikiran, jiwa, psikis ini adalah musuh kita. Karena disitu terdapat persepsi, kekhawatiran, pikiran negatif sehingga membuat kita enggan untuk melangkah. Padahal kalau kita menginginkan sesuatu atau kalau kita ingin mencapai suatu tujuan, tahap awal yang kita lakukan adalah melangkah. Tetapi satu langkah itu diikuti dengan satu konsekuensi. Dalam mengikut Kristus, konsekuensi ini identik dengan bayar harga.
Hal mengikut Yesus
Lukas 9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka,berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
9:58 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia l tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku! ” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya:”Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. ”
9:62 Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Hal mengikut Yesus
Matius 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
8:20 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka .”
Dalam Lukas 9 dan Matius 8 Yesus berfirman mengenai “Hal mengikut Yesus”
Yesus sendiri menjelaskan mengenai bagaimana Hal mengikut Yesus. Selain itu, Dalam Alkitab juga menjelaskan bagaimana Yesus memanggil 12 murid dan 70 murid untuk mengikut dia bahkan secara spesifik memberikan contoh gambaran mengenai bagaimana Yesus memanggil secara individual seorang Lewi pemungut cukai untuk mengikuti Dia.
Pasal dan ayat sebelumnya itu menjelaskan bagaimana Yesus menjalankan visiNya, menunaikan tugas tugasNya.
- Yesus menyembuhkan orang sakit
- Membuat tanda – tanda mujizat
- Yesus mengusir Setan
- Yesus khotbah
- Yesus diikuti oleh berbondong – bondong orang
Dan Alkitab mencatat mengenai kesan pendengar bahwa takjublah seluruh orang melihat apa yang dilakukan Yesus.
Seorang pemimpin, nabi, rasul, guru, penginjil dan Tuhan sedang ada di tengah negeri ini. Ketakjuban orang – orang mengakibatkan banyak orang yang “ingin menjadi sama seperti DIA”
Yesus sangat memahami itu, sehingga ia menjelaskan mengenai hal mengikut Yesus.
1.Orang – orang mendekat dan menawarkan diri pada Yesus (Matius 8:19). Ingin ikutan, takjub dan euphoria sesaat.
Respon Yesus: Yesus tidak serta merta menjawab, Ia memberikan tantangan kembali ( ayat20).
2. Orang yang mau ikut tapi bersyarat (ayat 21).
Respon Yesus: Yesus mengajak (ayat 22).
3. Orang yang kaya yang tidak mengerti kehendak Tuhan/Firman (Mat 19: 16 – 22)
Respon Yesus: Ia memberikan tantangan untuk mencapai kesempurnaan.
4. Orang berdosa/Pemungut cukai (Mat 9:9-12).
Yesus mengajak, dan pemungut cukai segera berdiri dan mengikut Yesus. Di awal mengikut Yesus, cemooh sudah datang. Tapi Yesus membela dan menghadapi orang – orang Farisi.
Orang pasti takjub atas apa yang dilakukan Yesus selama hidupNya. Dan orang – orang sangat ingin untuk dapat menjadi seperti Yesus, HANYA SAJA ORANG – ORANG TIDAK SANGGUP UNTUK MEMBAYAR HARGANYA.
3. Harga Apa Saja Yang Harus Kita Bayar?
*Menyalibkan Kedagingan
KataNya kepada mereka semua; “Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23)
Matius 10: 34-42
10:34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai , melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya o dari padanya.”
*Kerelaan dan keberanian untuk kehilangan Kenyamanan hidup
Tuhan mau kita membayar dengan comfort zone kita. Comfort Zone itu membuat kitamalas untuk dapat bergerak keluar dan melakukan/ mencapai tujuan kita (atau apa yang Tuhan inginkan). Situasi nyaman membuat kita lebih mencintai kondisi kita dan enggan kembali kepada posisi yang Tuhan tetapkan bagi kita (ayat 34-36).
Rajin, keluar dari comfort zone-mu, sebab janji Tuhan “tangan orang rajin menguasai dunia”, jangan karena malas sehingga engkau tidak sanggup untuk menerima apa yang sebenarnya telah Tuhan sediakan.
*Memberikan Prioritas pada pekerjaan Tuhan
Melepaskan apa yang selama ini prioritas kita dan menggantikan prioritas kita pada Tuhan, di dalam Firman Tuhan digambarkan dengan nyawa seseorang. (ayat 39-40)
Tuhan tidak menginginkan hati kita melekat kepada orang lain, apapun dan siapapun (ayah, ibu, harta) (ayat 34-36)
Ketika Tuhan menjadi prioritas dalam hidupmu, maka Tuhan akan melindungi setiap apa pun yang dikerjakan karena kita melakukan semuanya hanya untuk Tuhan.
*Komitmen untuk melakukan apa yang Tuhan suruh kita lakukan
Ketika Tuhan minta kita untuk lakukan sekarang, kita lakukan dengan segera. Tidak melihat ke belakang (Luk 9:62). Ketika melangkah, jalan ke depan dan tidak lihat ke belakang lagi
Karena melihat ke belakang hanya akan menghambat langkahmu untuk melakukan kehendak Tuhan. Melangkahlah dan percayalah bahwa Tuhan menyertai.
4. Upah Dalam Mengikut Yesus
(Matius 19:27-30)
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau;jadi apakah yang akan kami peroleh?”
19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhtakemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu. “
- Mendapat kedudukan dan kewenangan untuk menghakimi umat pilihan
- Tidak akan pernah kekurangan harta benda, saudara akan menerima berkalilipat
5. Menggenapi Visi dari Tuhan harus mau Bayar Harga
Kejadian 37, 39
Yusuf menerima Janji Tuhan melalu mimpi dan ia menyimpannya dalam hati. Yusuf membayar harga untuk menerima visi dari Tuhan.
Mimpi yang diberikan kepada Yusuf adalah sebuah visi. Harga yang Yusuf terima adalah cemooh, dibuang, difitnah, dan dipenjara.
Tetapi Yusuf tidak pernah menjadi luntur semangatnya. Ia tetap kerja, rajin, dia tidak menjadi goyah, percaya pada Tuhan ( menyimpan janji Tuhan dalam hidupnya), setia, menjaga kekudusan, menjaga kepercayaan, tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, hingga akhirnya Yusuf memenuhi visinya.
Dalam hal mengikut Yesus, apa yang sudah kita lakukan? Apa yang ingin kita terima dari Tuhan, Apakah kita sudah siap untuk membayar harganya?
Marilah kita bayar harganya.
- Published in Catatan Khotbah