Membangun Manusia Batiniah untuk Kekuatan, Kuasa, dan Demonstrasi Roh Kudus
Saat teduh bukanlah perjuangan, itu natural, alami. Batin kita mencari Tuhan dengan sendirinya.
Efesus 3 : 16-17
16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, (TB)
17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. (TB)
Perkatakanlah Firman untuk membangun manusia batin kita. Selanjutnya perhatikan pada Roma 7 : 22
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah (TB)
For I joyfully delight in the law of God in my inner self [with my new nature], (AMP)
Batin kita diaktifkan ketika kita lahir baru. Sudahkah kita benar-benar mengalami lahir baru? Sewaktu kita lahir baru, kita menerima kuasa (Yohanes 1 : 12). Kuasa yang sama inilah yang mengaktifkan batin kita.
Kembali ke Efesus 3 : 17 oleh iman kita, Kristus diam di dalam hati kita. Ekosistem untuk kita bertumbuh adalah dalam Kristus.
Yohanes 1 : 1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Iman berasal dari pendengaran akan Firman Kristus Roma 10 : 17
Sehingga oleh imanmu, Kristus tinggal dalam kita. Perhatikan Yohanes 15 : 7. Bagaimana caranya?
Orang yang sudah lahir baru, tidak mungkin tidak menyukai Firman, tidak mungkin pula kabur-kaburan dari persekutuan. Roma 7 : 22, kita secara alami menyukai hukum Allah setelah kita mengalami lahir baru yang sejati. Saat teduh bukanlah perjuangan, itu natural, alami. Batin kita mencari Tuhan dengan sendirinya. Batin akan melawan segala kemustahilan, hal-hal yang tidak ada pada hukum Allah.
Hari-hari ini, perhatikan bagaimana cara kita membangun diri kita. Tinggallah di dalam Dia dan Firman-Nya di dalam kita.
1 Petrus 3 : 4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
Kita tidak bisa membangun manusia batiniah yang kuat tanpa memiliki kelemahlembutan. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena merekalah yang memiiki bumi (Matius 5 : 5). Orang yang lemah lembut tidak perlu menunggu disuruh, tapi sadar secara natural.
Mari kita pelajari kisah orang yang lemah lembut, membangun dirinya dalam ekosistem Firman, yaitu Daniel.
Daniel 1 : 4-14
Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego berasal dari keturunan bangsawan. Mereka meminta kepada pegawai istana untuk tidak usah makan dari santapan raja. Tapi ayat 9 mencatat, Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu. Permintaannya dikabulkan. Mereka tetap menjaga kekudusannya. Inilah ekosistem yang seharusnya.
Daniel 6 : 4-6 Daniel memiliki roh yang luar biasa. Orang tidak dapat menemukan kesalahan Daniel, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Dalam batinnya, Daniel cinta kepada hukum-hukum Allah. Meski Daniel sedang menjadi budak dalam pembuangan, Daniel mendapat perlakuan yang berbeda. Ada penyertaan Allah dalam hidupnya.
Apalagi yang Tuhan sediakan bagi kita?
Efesus 3 : 18-19
18-19 Then you will be empowered to discover what every holy one experiences—the great magnitude of the astonishing love of Christ in all its dimensions. How deeply intimate and far-reaching is his love! How enduring and inclusive it is! Endless love beyond measurement that transcends our understanding—this extravagant love pours into you until you are filled to overflowing with the fullness of God! (TPT) = kita mengalami kasih Tuhan yang begitu penuh melimpahnya dalam hidup kita. kita mengerti maksud Tuhan hari-hari ini.
20 Never doubt God’s mighty power to work in you and accomplish all this. He will achieve infinitely more than your greatest request, your most unbelievable dream, and exceed your wildest imagination! He will outdo them all, for his miraculous power constantly energizes you. (TPT) = Jangan ragukan kuasa Tuhan.
21 Now we offer up to God all the glorious praise that rises from every church in every generation through Jesus Christ—and all that will yet be manifest through time and eternity. Amen! (TPT)
Mari berani bermimpi dengan iman. Kembalilah kepada ekosistem kita yang sesungguhnya, yaitu Firman Tuhan. Tertanamlah dalam kebenaran Firman.
Tuhan itu baik.
Persekutuan J4U via Live IG
Sabtu, 27 Juni 2020
Pembicara: Ester Irene
Tema: Membangun Manusia Batiniah untuk Kekuatan, Kuasa, dan Demonstrasi Roh Kudus
- Published in Catatan Khotbah
Membangun Manusia Roh
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 25 April 2015
Pembicara : John Ronaldo
Tema : Membangun Manusia Roh
Venue : Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
Mendengar kata “membangun”, tentunya ada perubahan yang terjadi dari hasil pembangunan tersebut. Setiap hari selalu ada perubahan/perkembangan dari bangunan tersebut. Ketika terjadi kemandegan, artinya proses pembangunan juga berhenti. Hal ini berlaku pula dengan pembangunan manusia roh. Tanpa proses yang signifikan setiap hari, tidak akan didapati “bangunan” yang terus menjadi kuat. Tidak peduli umur kita, tua atau muda.
Mari kita perhatikan di dalam 1 Korintus 3. Banyak orang menyangka dirinya rohani tapi sebenarnya cara hidupnya masih duniawi. Paulus berkata dalam ayat 1-3, dia tidak dapat berkata-kata kepada jemaat Korintus dengan bahasa rohani karena cara hidup mereka masih duniawi. Garis bawahi kata “dewasa”. Ini persis dengan apa yang terjadi dengan Nikodemus (Yohanes 3:1-21), seorang pemimpin agama Yahudi, yang gagal menangkap maksud perkataan Yesus tentang kelahiran kembali. Perkara-perkara rohani tidak dapat ditangkap dengan cara-cara duniawi (logika pengetahuan dan perasaan).Ciri manusia duniawi yang selanjutnya di ayat yang ke-3, yaitu adanya iri hati dan perselisihan. Hal-hal tersebut merupakan cara-cara manusiawi. Sejak kecil kita diberitahu bahwa api adalah panas dan es adalah dingin. Ini merupakan kebiasaan yang “wajar” secara manusia. Tapi sebenarnya ide bahwa api itu panas bisa kita ubah menjadi tidak panas jika dilatih terus menerus. Demikian pula ketika kita menahan suatu rasa sakit akibat terbentur, suatu saat sakitnya akan berkurang. Artinya suatu sifat dasar bisa berubah dengan kita mengubah pola pikir kita. Ini yang dimaksud dengan pembaharuan budi.
Kita bisa mengendalikan diri kita, yaitu tubuh, perasaan, pikiran. Bisakah kita mengerti sampai di sini? Ayat 4, bukan golongan gereja kita yang lebih penting, tapi Tuhan yang memberi pertumbuhan. Baik prisbeterian, orthodoks, Methodist, Kharismatik, “Apolos” ataupun “Paulus”, itu bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Adanya iri hati dan perselisihan menunjukkan bahwa kita manusia duniawi yang BUKAN rohani. Dimana ada iri hati dan perselisihan, disitu ada perbuatan jahat. Yang terpenting bukan yang menanam atau menyiram, tetapi Yesus yang memberi pertumbuhan.Ayat 9, kita adalah ladang Allah, bangunan Allah. Ayat 10, Setiap orang harus memperhatikan bagaimana membangun di atasnya.
Membangun Manusia Roh Jelas didapati dari uraian di atas, kita tidak bisa memakai cara-cara duniawi untuk membangun manusia rohani. Harus sesuai pula dengan sasaran. Kita terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Tubuh dibangun dengan makan makanan sehat dan bergizi. Jiwa dibangun dengan belajar, hiburan, rekreasi, dll. Bagaimana dengan cara membangun manusia roh?
Cara pertama dapat dilihat di Roma 10:17, IMAN timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan Firman Kristus. Kita membaca Firman Tuhan sambil bersuara hingga terdengar di telinga kita. Iman itu akan timbul. Bacalah Firman setiap hari. Standar kita adalah 8 pasal per hari. Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk mengerti Firman Tuhan bukan dengan pengertian kita maka Dia akan membawa kita pada pengalaman-pengalaman baru dalam Dia. Di level kerohanian tertentu, alasan yang kita buat sangat berdampak serius buat hidup kita. Iman inilah langkah pertama untuk langkah-langkah selanjutnya.
Cara berikutnya adalah berdoa dan berpuasa. Lihat teladan Daud di kitab Mazmur 5:1-4. Daud menunggu-nunggu Tuhan berbicara. Jangan terburu-buru dalam waktu kita bersama Tuhan. Kapan terakhir kali kita bersungguh-sungguh menantikan Tuhan? Jagalah terus agar kasih kita tidak menjadi dingin.Berpuasa juga merupakan langkah untuk membangun manusia roh. Musa berpuasa 40 hari 40 malam. Yesus juga berpuasa demikian. Ada berbagai macam puasa dalam Alkitab yang kita bisa juga lakukan. Dengan berpuasa, kita sedang melawan sifat dasar kita. Lapar dan haus, kita bisa melawan hal tersebut. Mulailah berlatih puasa dengan melewatkan makan kita, misalnya makan pagi dan siang. Ini bisa dilatih secara bertahap, hingga kita berpuasa selama 24 jam penuh.
Selanjutnya, berbahasa roh. Karunia ini muncul ketika seseorang mengalami kepenuhan Roh Kudus. Mari kita lihat di 1 Korintus 14.Ayat 2 bahasa roh berasal dari Roh, bukan kutipan atau meniru dari orang lain, bukan pula dari diri kita. Maka dari itu, ketika kita melayani orang dalam baptisan Roh Kudus, lebih baik kita hindari berbahasa roh di telinga orang yang dilayani. Ayat 3 mencatat bahwa bahasa roh merupakan bahasa yang baru, bisa yang tidak dimengerti oleh manusia. Bahasa roh yang sejati akan mendiamkan bahasa roh yang bukan dari Tuhan.Ayat 4 bahasa roh berguna untuk membangun diri sendiri.Ayat 9 bahasa roh merupakan bahasa dengan kata-kata yang JELAS. Bukan bergumam atau bunyi-bunyian yang tidak jelas.
Ada kalanya orang yang baru menerima bahasa roh mengalami demikian, tapi itu bisa dilatih. Seharusnya seiring berjalannya waktu, bahasa roh menjadi kata-kata yang jelas, karena orang tersebut memperoleh perbendaharaan kata yang baru tiap hari. Ayat 13 mencatat bahwa kita tidak boleh berhenti hanya dengan memiliki bahasa roh, mintalah pula terjemahan/tafsirannya. Ayat 18 Paulus menyatakan bahwa dia berbahasa roh lebih dari semua jemaat di Korintus. Hal ini dimaksudkan supaya jemaat tidak cukup puasa sekedar memiliki bahasa roh tapi terus mengejar karunia-karunia lain. Roh Kudus selalu bergerak tertib dan teratur. Mana mungkin yang seorang bernubuat sedang yang lain terus-terusan berbahasa roh.
Lalu apa bedanya berdoa dalam roh dengan berdoa dalam bahasa roh?Kembali ke ayat 14. Jelas kedua hal tersebut berbeda. Berdoa dalam bahasa roh sudah jelas kita mengutarakan doa kita dalam bahasa roh. Sedangkan berdoa dalam roh berarti kita berdoa dalam bimbingan Roh Kudus. Kita dengarkan apa yang menjadi agenda Roh Kudus dalam doa tersebut.
Langkah beikutnya dalam membangun manusia roh adalah dengan rakus mengejar karunia-karunia. 1 Korintus 12:31. Jemaat di Korintus cukup puas dengan hanya berbahasa roh. Paulus menegur mereka di ayat 31. Versi KJV memakai kata “covet earnestly” yang berarti rakus/tidak cepat puas, terjadi terus menerus.Setelah mendapat, kita juga perlu melatih karunia-karunia tersebut. 2 Timotius 1:6, ayo kobarkan karunia tersebut. Bahasa roh semakin kuat bukanlah sambil berteriak, tapi dengan bersungguh-sungguh. Berbahasa rohlah dengan kuat, dengarkan, sampai ada yang terbangun di hati kita. Artinya tidak sekedar berbunyi. Ayo kobarkan karunia-karunia yang lain.Bahasa roh adalah membangun diri sendiri, bukan jemaat. Mari persiapkan diri kita di kamar pribadi. Artinya kita senantiasa berkobar. Bukan ketika mau melayani baru kita berbahasa roh dulu.
PERINGATAN!
1. Jadilah dewasa dalam roh.
Janganlah cepat puas dengan apa yang kita miliki sekarang. Dewasa dalam roh berbeda dengan dewasa secara jasmani. Tidak peduli umur kita berapa, dewasa dalam roh adalah level kematangan seseorang yang selalu memakai cara-cara Tuhan dalam hidupnya.
2. Jangan campur aduk roh dengan jiwa (perasaan/emosi).
Miliki kepekaan roh untuk dapat membedakannya. Ini didapatkan dari hubungan pribadi kita bersama Tuhan. Jika kita pernah mengecap yang dari Tuhan maka kita bisa membedakannya dengan yang palsu/bukan dari Tuhan.
3. Karunia yg kita punya untuk membangun (1 kor 14:12) bukan untuk menghancurkan.
4. Kenakanlah kasih. 1 kor 13:1-3.
Tidak ada faedahnya dengan kita memiliki segala sesuatu tanpa adanya kasih. Kasih merupakan hal yang terutama dalam hubungan. Inilah yang membedakan kita dengan orang farisi dan ahli taurat.
Sebagai Penutup, cermatilah Kisah para rasul 1:6-8.Murid-murid Yesus meminta Yesus untuk memulihkan kerajaan Israel, tapi justru Yesus berkata jikalau Roh Kudus turun, kita akan menerima kuasa dan kita akan menjadi saksiNya di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Ada pola yang Yesus ajarkan. Ayat 8 mengandung arti bahwa kita harus dipenuhi Roh Kudus terlebih dahulu supaya kita juga bergerak bersama-sama Roh Kudus. Siapakah yang akan dipakai untuk memulihkan keluarga, sekolah, kampus bahkan negara? Jawabannya adalah Anda dan saya yang dipenuhi Roh Kudus.
Siapkah kita akan hal ini? sudah tahun 2015 loh.
- Published in Catatan Khotbah
Membangun Manusia Roh
J4u, 20 April 2013
Ci Yuliawaty K.
2 Korintus 4 : 16
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”
Manusia Roh tidak dibangun oleh hal – hal yang kelihatannya ‘rohani’, tapi dibangun dengan persekutuan yang hidup bersama Tuhan. Ada suatu keintiman, dan bukan sebuah rutinitas.
Manfaat membangun manusia Roh
1. Memiliki persekutuan yang hidup dengan Allah X rutinitas agamawi (Wahyu 3 : 15-17)
Sebuah persekutuan harus ada passion didalamnya, bukan cuma sekedar rutinitas. Cara untuk mengenal Tuhan adalah lewat pengalaman bersamaNya, bukan dengan pengetahuan. Sebab Yesus adalah pribadi yang hidup dan nyata, maka Ia bisa kita alami. Kobarkan Roh setiap hari untuk Tuhan, panaskan Rohmu dan jadilah radikal.
IMAM ELI VS SAMUEL
memiliki ‘sekedar’ jabatan rohani X memiliki pengurapan Tuhan
Samuel memiliki pengurapan Tuhan karena ia merespon panggilan Tuhan. Maka sejak saat itu, bahkan bangsa Israel pun bisa melihat bahwa Tuhan bersama dengan Samuel. Karena adanya Samuel, maka hadirat Allah turun di Israel. (I Samuel 3 : 3,19-21)
SAUL VS DAUD
mantan diurapi X terus menerus diurapi
Karena Saul tidak setia dan tidak mau bertobat, maka pengurapan Tuhan hilang atas Saul. Daud mau terus dibimbing Tuhan, dan mau terus membangun persekutuan dengan Tuhan.
ORANG FARISI VS YESUS
memiliki banyak pengetahuan X firman hidup
memiliki banyak pengetahuan akan firman bukan berarti rohani. Tetapi menjadikan firman sebagai prinsip hidup, dan lakukan setiap firman. Jadikan firman sebagai bagian dari hidup, maka hidup kita akan berbeda dari orang lain.
2. Terlatih untuk mendengar dan menaati suara Roh (Wahyu 2 : 7,11,17,29; 3 : 6,13,22)
Tiap hari pastikan mendengar apa yang dikatakan Roh kepada kita. Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan untuk mendengar suara Tuhan. Datang setiap pagi pada Tuhan, sebab Ia berjanji menajamkan telingamu (Yesaya 50 : 4).
3. Mengenal isi hati Tuhan, jalan – jalan Tuhan dan menggenapinya
BANGSA ISRAEL VS MUSA
bangsa israel hanya mengenal berkat dan mujizat Tuhan, tetaapi Musa mengenal isi hati Tuhan. Ia tau kapan saat Tuhan marah, tau bagaimana bersyafaat kepada Tuhan, mengenal hadiratNya. Respon Musa saat hadirat Allah turun berbeda dengan bangsa israel. Ia berani mendekat kepada Tuhan. Israel tidak mau mengeluarkan Mesir dari hatinya (mematikan kedagingan), sedangkan dihati Musa hanya ada Allah. Tanggalkan manusia lama, jangan seperti bangsa Israel (1 Korintus 2 : 9 – 16). untuk menerima anggur yang baru, kirbat yang lama harus ditinggalkan.
4. Hidup berkemenangan (Roma 8 : 13, 2 Korintus 2 : 14)
Untuk hidup berkemenangan perlu Roh yang kuat
YUSUF VS SIMSON
Yusuf tidak mudah jatuh karena ia membangun hubungan dengan Tuhan. ikuti jalan – jalan Tuhan untuk menerima hidup yang berkemenangan.
5. Hidup melampaui keterbatasan manusia (1 Timotius 4 : 8)
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam hal – hal yang tidak terbatas, dari karakter sampai perubahan fisik.
6. Menjadi orang yang mengalirkan kehidupan
- pembawa hadirat Allah, mendatangkan kerajaan Allah dimana pun berada (Yesaya 32 : 1- 5). Akan ada aliran kehidupan yang berasal dari kita, hidup kita tidak dipengaruhi lingkungan, tapi justru kita yang mempengaruhi lingkungan.
- ketekunan menghasilkan buah
LAKUKAN SETIAP HARI
1. Menyingkirkan kepasifan = agresif
Kepasifan menghalangi kita hidup selaras dengan Tuhan, sebab Tuhan adalah Allah yang agresif. Tuhan akan memuaskan kita seberapa besar kita membuka diri. jadilah agresif dan bayar harga lebih lagi. jangan puas sampai kita menerima janji Tuhan. desak Tuhan, karena Ia memberikan diriNya ditemui. Seperti Elisa dan gerombolan nabi, Elisa mengambil langkah untuk mendekat pada Elia dan meminta bagian. Karena Elisa agresif maka ia menerima jubah Elia.
2. Latih diri beribadah dengan disiplin rohani.
3. Menaati pimpinan Roh dan menyatu dengan Firman (Roma 8 : 14)
Menjadi dewasa adalah dengan memberikan diri dipimpin oleh Roh Allah.
- Published in Catatan Khotbah