I Have a Glorious Destiny
Janji Tuhan menjadi mustahil karena keputusan kita. Atau yang paling parah adalah ketika kita mengeraskan hati. Apa yang harus kita lakukan?
Yesaya 43:7, “Semua orang yang disebutkan dengan namaKu yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”
Kita disebutkan dengan nama Tuhan, yaitu menjadi bagian dari keluarga kerajaan Allah setelah kita lahir baru. Kita punya keyakinan ke mana tujuan akhir kita ketika dipanggil pulang oleh Tuhan yaitu bertemu Bapa di sorga. Selain itu, Tuhan juga menetapkan tujuan kita diciptakan adalah untuk kemuliaan-Nya. Kemuliaan itu tidak jauh-jauh dari kehormatan dan mahkota. Bayangkan, jika tidak ada di dunia ini yang bisa menghalangi untuk mencapai hal paling besar dalam hidup, kita mau jadi apa? Yang selama ini kita anggap tidak mungkin, apakah itu? Selanjutnya setelah membayangkan, kira-kira apakah yang menjadi penghalang untuk mencapai ke sana? Seringkali karena takut, tidak PD, kelihatannya susah, gelar pendidikan kurang tinggi, banyak saingan, kritikan orang lain, larangan orang tua, sering melakukan kesalahan, malas mencoba, jatuh bangun dalam dosa, keterbatasan fisik, dll. Sejauh mana kita menyebutkan hal-hal sebelumnya, sejauh itu pula sebenarnya kita bisa mengatasinya.
Kita punya banyak alasan untuk tidak mengerjakan visi. Misalnya takut, selalu membandingkan dengan orang lain. Dalam video Ibu Priska dan Bapak Fandi, kita belajar arti hidup untuk selalu bersyukur. Apakah kita hari ini memiliki cacat sejak lahir? Apakah orang tua kita berniat membuang kita sejak lahir? Apakah orang tua kita pernah hampir membunuh kita karena kita punya kekurangan? Apakah kita sewaktu umur 10 tahun pernah diusir dari rumah oleh keluarga dan harus pergi naik bus ke luar kota sendiri? Apakah kita pernah makan bercampur tanah supaya kenyang? Apakah kita pernah menjadi preman di jalan? Semua pertanyaan ini telah dialami oleh Ibu Priska, karena beliau terlahir sebagai tuna netra. Tapi hari ini, beliau telah membangun panti untuk anak-anak kebutuhan khusus dan yatim piatu. Beliau tidak menjadi putus asa dan kecewa dengan masa lalu, tapi bangkit untuk menolong orang lain dengan apa yang beliau bisa lakukan.
Alasan-alasan yang kita buat, sebenarnya bisa teratasi jika kita berusaha. Firman mencatat, tanpa visi/pewahyuan maka liarlah (KJV: Perish) rakyat. Perish itu berarti binasa. Mata fisik bisa melihat, mata kita juga harus sanggup melihat kemuliaan Tuhan. Tangan Tuhan tidak kurang panjang, tapi karena dosa manusia kehilangan kemuliaan Tuhan.
Lihat apa yang menjadi mimpi kita, sudahkah kita mengarahkan hidup kita ke sana?
Misalnya orang yang bermimpi ingin menjadi penyampai pesan Tuhan, sudahkah kita rutin saat teduh. Ada orang yang ingin menjadi guru, sudahkah kita mulai mengajar orang lain. Ada yang ingin menjadi pebisnis, sudahkah berlaku sebagai pebisnis. Ada yang ingin menjadi profesor, minimal dapat gelar Doktor dulu, sudahkah kita melihat bagaimana bayar harga seorang profesor. Kalau tidak dikerjakan, bagaimana kita akan mendapat kemuliaan Tuhan yang sudah tersedia bagi kita.
Dalam Yeremia 1:5 tercatat bahwa sejak dalam kandungan ibu, Tuhan sudah membentuk (personally formed) dan menetapkan kita menjadi sesuatu. Tinggi badan sekian, warna kulit demikian, lahir dari suku tertentu dan berbagai ciri fisik sejak lahir. Jadi TIDAK ADA YANG SALAH dengan seperti apa kita dilahirkan. Ini adalah ketetapan Tuhan, MANA BISA KITA TOLAK. Kita tidak bisa pula menyalahkan orang tua/keluarga, jangan jadi alasan.
Ayo kenal Tuhan dengan benar. Sudah bukan lagi waktunya dipaksa-paksa untuk melakukan Firman, kerjakan saja. Dalam Kejadian 1:27 tercatat bahwa kita diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan. Tidak bisa mengambil kemuliaan dengan cara yang biasa. Tidak dengan kebiasaan kita. Pastinya sangat tidak enak dan tidak nyaman.
Semua yang Tuhan janjikan itu BISA terjadi jika kita kenal Tuhan dengan benar, maka ubah diri kita. seringkali penghalang kita adalah rasa malas. Janji Tuhan menjadi mustahil karena keputusan kita. Atau yang paling parah adalah ketika kita mengeraskan hati.
Apa yang harus kita lakukan?
Roma 12:2 tercatat ayat “berubahlah oleh pembaharuan budimu”. Dari bangun pagi, kebiasaan apa yang mau kita ubah, coba renungkan. Berhentilah melakukan apa yang kamu suka lakukan hari ini, tidak akan membawa ke mana-mana. Sebagai murid, modal kita adalah sangkal diri dan pikul salib tiap hari. Jangan lagi menjadi orang yang sama.
Kembali ke Yeremia 1:5, sadari bahwa Tuhan sudah menetapkan kita menjadi sesuatu. Cari tahu apa panggilan kita. Ketika kita mendapatinya, maka apapun yang orang lain katakan pada kita tidak akan berlaku.
Mari ubah gaya hidup yang lama.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 19 Mei 2018
Pembicara: Ester Irene
Tema: I Have a Glorious Destiny
Venue: Rg. Cipaganti, Lt. 1, Hotel Kalya
- Published in Catatan Khotbah
Belajar Percaya dan Beriman Kepada Tuhan Dalam Mencapai Visi
J4u, 14 Juni 2012
Ka Ester
IMAN (Roma 10 : 17)
‘Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.’
Dengan terbiasa mendengarkan firman Tuhan (baca firman Tuhan dengan bersuara!), maka kita akan tau bagaimana suara Tuhan.
Hanya orang bodoh yang akan mendengarkan suara orang yang tidak dikenalnya. Pengenalan akan menghasilkan hubungan, dan cara kita untuk mengenal Dia adalah melalui doa, baca Firman, persekutuan, dan kesaksian.
Mendengarkan → hubungan → IMAN
Firman Tuhan adalah setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah sendiri (Yohanes 1 : 1)
‘Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.’
VISION
Direction – purpose – courage – life
Kemampuan untuk melihat, membayangkan, menggambarkan, dari sesuatu yang bisa / harus terjadi dimasa depan.
Amsal 29 : 18
‘Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.‘
Where there is no vision, the people perish..
Visi berasal dari perkataan Tuhan (Firman Tuhan), dan setiap manusia (yang hidup) memiliki visi. Respon atas Firman Tuhan adalah dilakukan/ditaati. Maka lakukanlah VISImu.
PROCLAIMING
Menyatakan hal yang sama dengan (menggunakan) mulut kita, apa yang telah Tuhan katakan/firmankan (hal ini membuat kita bersepakat dengan firman Tuhan).
Atau sama dengan menyelaraskan diri kita dengan firman Tuhan sendiri, artinya membuat kita menjadi siap untuk menerima dukungan dan otoritas Tuhan secara penuh.
Artinya, ucapan kita ‘melepaskan’ kuasa dan otoritas (+berkatNya) yang memampukan kita untuk melaukan apa yang telah Tuhan firmankan (visi) kepada kita.
BENTARA
Bentara adalah seorang yang bertugas menyampaikan pesan / titah raja kepada rakyat. Ketika bentara datang, setiap orang harus diam dan berhenti melakukan pekerjaannya untuk mendengar apa yang diperintahkan raja melalui bentara.
Ketika kita menyerukan (proclaiming) apa yang Tuhan firmankan kepada kita (visi kita), kita mendengar dan menyelaraskan diri kita dengan firman Tuhan dan ketika kita menyerukannya maka seluruh alam semesta akan diam dan mendengarkannya!
Belajar percaya dan beriman kepada Tuhan dalam mencapai visi = bergaul dengan Tuhan
- Published in Catatan Khotbah
Visi yang dari Tuhan
J4u, 10 Maret 2012
Pembicara : Ka Viona Wijaya
Tuhan menciptakan setiap kita untuk suatu tujuan.
Mazmur 139 : 13-16 =
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku yang dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.”
Tuhan merancang kehidupan kita dengan detail dan serius.
Yeremia 1 : 5 =
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telahmenetapkan engkau menjadi nabi-nabi bagi bangsa-bangsa”
Sang Pencipta membentuk – mengenal – menguduskan – menetapkan setiap kita.
menetapkan :
*konkrit
*individual
*final
Penghalang untuk mengerti visi -> DOSA.
Yohanes 3 : 3 =
“Yesus menjawab, kata-Nya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Seseorang harus terlebih dahulu menerima karya penebusan Yesus dalam hidupnya, agar dia bisa melihat Kerajaan Allah (apa yang sudah Allah sediakan bagi hidupnya, termasuk VISI).
Ibrani 12 : 1 =
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Seperti dalam lari maraton, seorang pelari harus secara konsisten berlari sampai ia mencapai garis finish. Mungkin garis finish memang belum dapat terlihat, masih jauh didepan, namun satu hal yang pasti adalah, garis finish itu -> ADA.
Visi =
What God asking you to do, which He doesn’t ask others to do. (Sesuatu yang Tuhan secara khusus ‘minta’ kamu – BUKAN orang lain- kerjakan).
Menjalani visi seperti berpasangan, dijalani seumur hidup. Saat Tuhan menyatakan visi kita, dapat diibaratkan Tuhan seperti seorang yang sedang melamar (propose) kita untuk menjalani visi itu seumur hidup bersama-sama denganNya.. 🙂
Bagaimana mengetahui visi yang dari Tuhan?
– Lahir baru (Yohanes 3 : 3)
– Tanya Penciptamu -> karena Dia yang paling tau tentang hidupmu
Tuhan PASTI menjawab!
Jaminan :
– Yeremia 33 : 3
“Berserulah kepada-Ku maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu
hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
kesimpulan = berseru dan dengarlah.
– Mazmur 25 : 14
“Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka.”
kesimpulan = bergaul kariblah dengan Tuhan.
Visi yang dari Tuhan :
* Yesaya 55 : 8-9
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancaganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku; demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Visi yang Tuhan tetapkan bagimu adalah sesuatu yang BESAR, JAUH dari apa yang kita dapat rancangkan.
*Visi yang dari Tuhan bisa jadi sama dengan cita-cita kita.
contoh : Musa
Musa punya keinginan kuat untuk membela bangsanya dari penindasan bangsa Mesir. Terlihat saat ia membela seorang Ibrani (bangsanya) yang dipukul oleh seorang Mesir, yang pada akhirnya ia bunuh.
Keinginan Musa mungkin sama dengan hal yang Tuhan tetapkan baginya, yaitu membebaskan bangsa Israel dari penindasan Mesir. Tapi CARA yang Musa pakai tidaklah sama dengan CARA Tuhan.
Cara Tuhan adalah dengan membawa bangsa Israel itu keluar dari Mesir dan masuk ke tanah yang sudah Tuhan janjikan. (Artinya Tuhan punya cara yang jauuuhh lebih baik dari yang dapat manusia pikirkan).
*Visi yang dari Tuhan bisa jadi juga tidak sama dengan cita-cita kita.
contoh : Gideon
Gideon seorang dari kaum yang terkecil dari antara suku Manasye, yang paling muda dari kaum keluarganya. Keseharian Gideon mengirik gandum (Hakim-hakim 6 : 11). Tapi Tuhan menetapkannya untuk menjadi pahlawan yang gagah berani. (Hakim-hakim 6 : 12).
*1 Korintus 2 : 9 =
“Tetapi seperti ada tertulis : Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia : semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
*Lukas 1 : 9 =
“Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakan ukupan disitu.”
Yohanes pembaptis lazimnya akan menjadi imam seperti Zakharia, ayahnya. Namun apa yang Tuhan tetapkan atasnya tidaklah demikian (Lukas 1 : 13-17).
Contoh Yohanes menjalani yang tidak seperti lazimnya : Imam memakai baju efod, tapi ia memakai jubah bulu unta.
Visi yang dari Tuhan tidak terbatas dengan kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal yang ‘lazimnya’ akan kita alami. Jadi, tanggalkan setiap ‘skenario’ kita, dan cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah : tanya Tuhan!
*Tuhan punya berjuta cara untuk menyingkapkan visi kita.
– lewat mimpi, contoh : Yusuf, Reinhard Bonnke
– lewat nyala api yang keluar dari semak duri, contoh : Musa
– lewat peneguhan dari orang lain, contoh : Daud
– Jika di suatu ‘tempat’ amarah dan belas kasihanmu berpadu jadi satu, MUNGKIN itu adalah tanah perjanjianmu. (Church Shift – Sunday Adelaja), contoh : Nehemia
– Seperti puzzle -> Tuhan tidak langsung menunjukkan visi secara keseluruhan, tapi bagian per bagian, dan ketika dirangkai menjadi sesuatu yang utuh.
- dan lain-lain
Kenapa cara Tuhan berbeda-beda? Karena Tuhan sangat mengenali setiap kita! Maka dari itu Tuhan pun sangat tahu cara terbaik untuk menyingkapkannya pada kita.
*Tuhan mau kita menggenapi pekerjaan baik yang dipersiapkanNya
Efesus 2 : 10
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau, supaya kita hidup didalamnya.”
*Respon kita : TERIMA!
Lukas 1 : 38
“Kata Maria : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hasil dari hidup dengan visi yang dari Tuhan :
1 Korintus 9 : 26 =
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.”
* Berguna
Ilustrasi : Pisau yang tidak pernah dipakai dan disimpan sampai berkarat. Pisau berkarat ini tidak
lagi berguna.
* Tepat sasaran
Ilustrasi : Pisau bisa saja dipakai untuk menggambar (pada kertas atau meja kayu), tapi tidak tepat
sasaran karena fungsi utama benda ini adalah untuk memotong.
* Maksimal
Ilustrasi : Gergaji akan lebih maksimal saat digunakan untuk memotong kayu (yang mungkin
nantinya akan menjadi bahan untuk membangun rumah), daripada digunakan untuk memotong bolu.
“..Vision to inspire a whole nation..”
Sebaliknya, hasil dari hidup tanpa visi yang dari Tuhan :
Amsal 29 : 18 =
“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”
(Where there is no vision, the people perish.)
Liar -> menuju pada kemusnahan (perish)
Apa yang akan terjadi saat menjalani visi?
Melalui padang gurun / Proses.
Ulangan 8 : 1 – 20
* ayat 2 : merendahkan hati
* ayat 14 : memurnikan, memberi kesempatan untuk melakukan firman
* ayat 3 : hal-hal yang baru, cara-cara, dan jalan-jalan yang baru.
Tuhan memberi bangsa Israel makan mana. Mana adalah suatu makanan yang baru bagi bangsa
Israel.
* ayat 15 – 16 :
– Ular ganas dan kalajengking
janji Tuhan -> Lukas 10 : 19
– Tanah gersang
janji Tuhan -> Yohanes z : 37-38, Yesaya 41 : 18
– Hal-hal yang baru -> pelebaran kapasitas, dilatih berperang untuk menjadi kuat
– Peremukkan -> untuk merendahkan hati kita dan memurnikan kita
Perlu kerendahan hati saat menjalani visi. Visi tidak bisa digapai saat masih ada pride (harga diri)
– Penunjuk arahmu hanya Tuhan!
Belajar untuk berharap dan bergantung sepenuhnya hanya pada Tuhan saja.
– Diajar dan dipersiapkan oleh Tuhan sendiri (Roma 8 : 31)
Kenapa harus melewati proses?
Lihat perbedaan dari : Saul (instan) VS Daud (proses)
* instan : tidak peka, proses : peka
* instan : nyelonong sendiri, proses : sering tanya Tuhan
* instan : tidak diperkenan, proses : diperkenan
Jadi, BERTAHAAAANNN dalam pembentukan Tuhan..!!
WARNING!
* DOSA (Visi Adam -> Kejadian 2 : 15)
Karena dosa Adam diusir keluar dari taman.
* Pencuri janji Tuhan / Dream Stealer (Yohanes 10 : 10)
– Iblis
– Orang-orang lain
contoh : saat Yesus mengatakan bahwa ia akan disalibkan, Petrus melarangnya. -> Petrus berkata
dalam ketidakmengertiannya akan visi yang harus Yesus genapi untuk menyelamatkan umat
manusia.
* Cara yang salah (lihat : orang Israel)
* Berontak pada otoritas (lihat : Saul terhadap Samuel)
* Salah berpasangan
“Nothing will sabotage your life mission faster than a wrong relationship.” – Rick Warren.
Yosua 1 : 6, 7, 9, 18
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Jangan menyimpang kemana-mana.
Hakim-hakim 11 : 24
Tuhan sudah rebut, bagian kita -> memiliki
DICARI : Murid-murid Kristus yang memiliki visi dan mengerjakannya.
Reward : Tuhan sendiri 😀
- Published in Catatan Khotbah
Janji Tuhan janji yang Pasti
J4u 3 Maret 2012
Ka Yuliana Simamora
Bacaan : Yesaya 40 : 8, Ibrani 10 : 19-23, Ibrani 6 : 9-20
“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” (Yes 40:8). Firman Tuhan adalah tetap untuk selama-lamanya. Dan kita dapat memiliki pengharapan akan Firman Tuhan tersebut dalam Kristus Yesus yang telah menjadi perantara dan penebus hidup kita (Ibrani 10:19-23). Di dalam-Nya kita diberikan janji yang dapat kita temukan dalam Alkitab dan melalui hubungan pribadi kita dengan-Nya.
Mari kita mengibaratkan janji Firman Tuhan dengan laptop. Tentu kita sepakat bahwa laptop memiliki multifungsi dan dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Namun, apabila laptop tersebut hanya ditenteng kemana-mana, maka pekerjaan kita tidak akan selesai bukan? Demkian juga dengan FT, sekalipun berkuasa namun jika hanya kita letakkan di dekat kita tanpa kita menerima dan mengalami janji-janji di dalamnya, maka FT tidak akan berdampak untuk hidup kita.
Karena itu mari kita ajukan pertanyaan pada diri kita. Apakah kita sudah memiliki janji Firman Tuhan di hidup kita? Seorang murid seharusnya memiliki janji-janji Tuhan di hidupnya. Namun seandainya ada yang merasa bahwa dirinya masih belum memiliki janji Tuhan, maka teruslah setia dan bertekun dengan Firman Tuhan setiap pagi. Mintalah juga Janji FT untuk cita-cita/mimpi/panggilan setiap kita. Jangan lagi biarkan keragu-raguan dan ketidakjelasan bercokol di hidup kita! Mintalah janji Tuhan untuk hidup kita !
Pertanyaan selanjutnya : Bagaimana kita dapat percaya bahwa janji Tuhan itu pasti ? Masing-masing kita mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda. Mungkin ada di antara kita yang menjawab karena Tuhan tidak mungkin berdusta atau karena kita telah mengalami penggenapan janji-janji-Nya di masa lalu. Mungkin juga kita menjawab sederhana : karena iman.
Alkitab telah memberikan banyak teladan dari mereka yang telah mengalami janji Tuhan. Abraham, Musa, Yosua adalah sedikit dari pahlawan-pahlawan iman yang telah mengalami janji Tuhan. Bacalah Ibrani 11 dan lebih banyak lagi kesaksian iman yang dicatat di dalamnya.
Ka Yuli pun bercerita bagaimana Tuhan telah mengubahkan hubungannya dengan papanya. Komunikasi yang kaku diantara mereka berubah menjadi hangat ketika janji Tuhan untuk pemulihan hati Bapa (Mal 4:6) sampai di hidup Ka Yuli dan diterimanya dengan iman.
Mari kita berpegang teguh pada pengharapan janji yang diberikan-Nya, sebab Ia yang memberikannya adalah setia.
- Published in Catatan Khotbah
Pasangan Hidup
J4u, 28 Januari 2012
Pembicara : Ka Yorga
Yang ditekankan:
1. Lesbian dan homo tidak ada
2. Firman Tuhan ada untuk didengarkan dan dilakukan
Di dalam alkitab, tidak ditemukan kata ‘pacaran’, ini berarti alkitab tidak mengajarkan untuk coba – coba. Coba – coba pasangan hanya bagi mereka yang tidak mengenal Tuhan dan ragu ragu dengan pasangannya.
Contoh Pasangan di Alkitab:
1. Adam dan Hawa (Kejadian 2 : 20 – 21)
Ketika Adam menamai semua makhluk di bumi, ia tidak mendapati pasangan yang sepadan (sesuai / seimbang) dengannya. Salah berpasangan sama seperti salah memakai sepatu seumur hidup, karena tidak boleh bercerai didalam Tuhan. Maka sebelum berpasangan, kenali diri sendiri dulu. Jangan khawatir ketika belum memiliki pasangan, karena kebutuhan paling utama bagi pria dan wanita adalah Tuhan.
2. Ruth dan Boas (Ruth 2 : 1 – 6; 3 : 4-5; 4 : 2 – 11)
Boas mengenal para pegawainya (ia tahu saat ada Ruth diladangnya). Boas juga seorang yang sopan, terbukti ketika ia memanggil orang orang yang seharusnya menebus Naomi dan Ruth. Orang – orang yang melanggar kekudusan hanya akan mendapat berkat ke dua. Mereka tidak akan diberkati saat pernikahan, melainkan mendapat peneguhan. Dosa dari kekudusan yang dilanggar harus dibereskan, karena jika tidak dosa itu akan berdampak pada keturunannya. Boas dan Ruth adalah pasangan yang bekerja di ladang yang sama dan mengerjakan apa yang menjadi panggilan mereka.
Berpasangan adalah :
1. Pasangan yang dari Tuhan
2. Waktunya Tuhan
3. Caranya Tuhan (sehingga berkat Tuhan turun)
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 korintus 6 : 14 )
Tidak bisa kita merubah sifat / keyakinan pasangan kita, yang dapat kita lakukan hanya menjadi contoh bagi pasangan kita.
yang digariskan di J4u:
1. Sebelum menyatakan cinta, doakan dulu.
2. Terbuka pada pembimbing dengan membicarakan perkara ini.
7 mitos pernikahan:
to be continued..
- Published in Catatan Khotbah
Faith
J4u Sabtu 21 Januari 2012
Pembicara : Ko Raflie
1 Yohanes 5 : 4 =
“sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah yang mengalahkan dunia : iman kita.”
Lahir dari Allah -> mengalahkan dunia.
Ibrani 11 : 1
-Yang kita harapkan
-Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Kolose 1 : 27 =
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu : Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”
Yang harus dipastikan -> pengharapan kita hanya kepada Kristus saja, bukan kepada yang lain.
Darimana iman timbul?
Roma 10 : 17 =
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Word of Christ -> hearing -> faith
Salah satu contoh (Markus 5 : 24-29) :
Perempuan yang sakit pendarahan dan akhirnya sembuh itu sudah mendengar tentang Yesus sebelumnya bahwa Yesus melakukan banyak mujizat dan menyembuhkan orang banyak, sehingga timbul iman (ayat 28 : “Sebab katanya : Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan sembuh.”)
Pegang dan simpan apa yang Tuhan janjikan untuk kita (latih pendengaran kita setiap pagi!)
Iman tidak akan bekerja kalau ada :
1. Dosa
Akan ada penuduhan
2. Fear (Ketakutan) -> motivation of rejection
sudah takut terlebih dahulu
Yakobus 2 : 14-26
Iman tanpa perbuatan = mati
Mendapat janji Tuhan tapi tidak mulai melangkah di dalamnya = percuma!
*ilustrasi : kita tidak akan mungkin mencapai anak tangga ke-100 jika tidak mulai melangkah dari anak tangga yang pertama!
Iman yang mengalahkan dunia = yang kita dapatkan dari Tuhan -> tangkap, pegang dan simpan itu -> lakukan!
Pastikan kita selalu di dalam Tuhan.
Efesus 3 : 12
“Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.”
1 Yohanes 3 : 21-22
“Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Dalam Yesus kita memperoleh keberanian.
- Published in Catatan Khotbah
Menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran
J4u, 24 Desember 2011
Ko Raflie
Bacaan dari Yohanes 4:21-24
Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Penyembahan bukan tentang tempatnya, hal tersebut ditegaskan Yesus dalam suatu percakapan dengan perempuan Samaria. Berarti kita dapat menyembah Tuhan tidak hanya di tempat-tempat “rohani” seperti gereja dan kamar doa atau melalui pujian semata. Namun kita menyembah Tuhan dimana dan kapan saja dalam segala hal yang kita lakukan, dalam roh dan kebenaran.
Penyembahan berbicara mengenai pengenalan akan sosok yang disembah dalam kebenaran yang menyelamatkan. Alkitab berkata bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus (Yohanes 14:6). I Kor 2:11 juga mengungkapkan bahwa hanya melalui Roh Allah, kita dapat mengetahui isi hati Allah. Oleh karenanya, hidup dalam kebenaran untuk menyembah Allah harus diiringi dengan pengenalan akan Tuhan. Setidaknya ada 3 hal yang harus kita lakukan:
- Menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi
- Membangun hubungan dengan-Nya, setiap pagi mempertajam pendengaran akan-Nya (Yesaya 50 :4)
- Melakukan Firman dengan taat –just do it--. Yohanes 17:17 mengatakan bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran sehingga melakukannya adalah penyembahan yang memperkenan Tuhan
Ko Raflie selanjutnya mengisahkan bagaimana Tuhan membentuk kehidupannya untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan. Tuhan telah bekerja dalam keluarganya melalui berbagai peremukan, namun ternyata hal tersebut mendatangkan iman pada Tuhan di keluarganya. Proses untuk mendengar dan menuruti suara Tuhan dalam berbagai hal juga dialaminya, seperti ketika memutuskan tempat kuliah dan pekerjaan. Memang, proses mungkin tidaklah enak bagi daging kita, namun kualitas hidup kita dibentuk melaluinya untuk menjadi penyembah dalam roh dan kebenaran.
Yohanes 8:31-32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Tinggallah dalam Firman Tuhan, maka kita akan menjadi murid Tuhan dan kebenaran itu akan memerdekakan kita. Pemuridan di J4u juga ada untuk memastikan hal ini. Setialah dalam pemuridan, setialah dalam pendisiplinan yang diberikan. Sekalipun pembimbingmu “ngaco”, tentulah Tuhan atau yang di atas si pembimbing tersebut meluruskannya.
Biarkanlah Tuhan membentuk diri kita untuk menyembah dalam roh dan kebenaran dan responilah dengan ketaatan. Engkau sedang menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran!
- Published in Catatan Khotbah
Praise Him and Worship Him
J4u, 17 Desember 2011
Pembicara: Ka Merlin
Penyembahan:
* Pengakuan terhadap keilahian dan ketuhanan Allah dalam hidup kita
* bukti pengabdian, pemujaan, dan cinta
Penyembahan dilakukan berdasarkan sejauh mana pengenalan kita akan Tuhan.
Penyembahan bisa dilakukan tanpa kasih (pura pura), tapi ketika ada kasih kita tidak akan tahan untuk tidak menyembah.
* Roma 12 : 1
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Persembahan adalah memberikan tubuh kita sebagai persembahan
contoh: gunakan lidah untuk memperkatakan yang baik
Persembahan bukan sekedar menyanyi / berlutut, tapi 24 jam memuliakan Dia dengan tubuh kita.
* Tuhan adalah pusat dari penyembahan, bukan diri kita. waktu pujian dan penyembahan, Tuhan yang diuntungkan dan disenangkan, bukan kita
The true worship is not about us, but it’s all about GOD.
Penyembahan bukan sekedar:
1. ritual agamawi
2. lagu, menyanyi lagu lagu lambat
3. posisi menyembah
Penyembahan tidak dibatasi oleh kondisi, tempat, situasi, orang – orang sekitar, aktivitas, dll. yang terpenting adalah kehidupan yang selalu mau menjadi seperti Kristus.
Pujian:
* Ungkapan keagungan Tuhan dan segala perbuatanNya
* Ucapan syukur
Pujian bukan sekedar menyanyikan lagu lagu (lagu cepat dengan tepuk tangan dan melompat), pujian adalah kehidupan yang penuh dengan pengucapan syukur.
Sikap penyembahan yang benar (Lukas 7 : 38):
“Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.”
* duduk dekat kaki (kerendahan hati)
* air mata (hati yang bertobat, hati yang penuh sukacita)
* minyak wangi (harga yang harus dibayar untuk menyenangkan dihadapan Tuhan, korban yang harum)
* rambut (menanggalkan kehormatan / harga diri)
Ekspresi memuji dan menyembah Tuhan:
1. Tepuk tangan (Mazmur 47 : 2, 98 : 8)
Ekspresi pujian, menyatakan kekaguman
2. Bersorak (Mazmur 47 : 2, 98 : 8)
Ekspresi pujian, sukacita
3. Bermazmur, bernyanyi (Mazmur 33 : 2, 57 : 8; Roma 15 : 9)
Ekspresi pengucapan syukur
4. Melompat, beria – ria (mazmur 68 : 16)
Ekspresi sukacita
5. Berlutut, sujud menyembah (Ulangan 5 : 9; Mazmur 97 : 7)
Ekspresi penyembahan, hormat, pemujaan
6. Memainkan alat musik (Mazmur 149 : 3b; Mazmur 150)
7. Mengangkat tangan (Mazmur 134 : 2)
Ekspresi syukur, penyembahan total pada Tuhan, mengakui bahwa Dia adalah Tuhan
8. Menangis (Lukas 7 : 38)
Ekspresi sukacita, hati yang bertobat, hancur hati
9. Menari (Keluaran 15 : 20, Maz)
Ekspresi sukacita
Kuasa dalam pujian dan penyembahan:
Kisah para rasul 16 : 16 – 26
Melepaskan belenggu belenggu
- Published in Catatan Khotbah
Percaya Kepada Tuhan
J4u, 10 Des 2011
Ci Yuli
Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Percaya dan menerima Yesus sebagai TUHAN bukan hanya ketika kita lahir baru, tapi juga dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari pikiran, keinginan, perilaku, hingga masa depan kita. Orang yang percaya padaNya akan menerima kuasa, yang dalam Amplified Biblenya diterjemahkan sebagai power, right, dan priviledge. Priviledge artinya hak istimewa, seperti hak istimewa yang diberikan bank kepada nasabah prioritas. Sebagai anak TUHAN, kita diberikan hak istimewa untuk bertemu langsung dengan Bapa, contohnya bertemu Presiden SBY perlu syarat gono-gini, tapi kalau anak SBY langsung bisa bertemu tanpa gono-gini. Selain itu kita bisa minta apapun seperti anak kecil yang
minta dibeliin ini-itu tanpa merasa bersalah.
Percaya dalam Amplified Bible diterjemahkan sebagai Adhere, trust into, dan rely on.
1. ADHERE sendiri menghasilkan tiga perilaku yaitu melekat, menaati, dan setia.
- MELEKAT pada TUHAN seperti seorang anak kecil yang pegang tangan ayahnya ketika berada di sekitar orang yang tak dikenal. Mengapa sang anak bisa melekat? karena dia merasa aman kalau berada dekat ayahnya. Begitu juga dengan oran percaya ketika masalah atau tekanan di depan mata, dia akan semakin melekat kepada Bapanya dan tidak meninggalkan Bapanya.
- MENAATI TUHAN karena percaya padaNya, sebaliknya bila sering tidak taat karena tidak percaya padaNya. Maka dari itu selama masih diberi kesempatan hari ini dengar suara TUHAN milikilah ketaatan dan hati yang lemah lembut. Jangan ikuti teladan Israel generasi satu yang memberontak karena tidak percaya (ibr3:15-19). Bahkan karena urusan perut pun memberontak, menggerutu, dan pingin balik lagi ke mesir. Sebaliknya orang percaya perlu belajar bersyukur dalam keadaan susah dan senang, karena bersyukur adalah bahasa iman dan ciri bahwa kita masih percaya padaNya. Selain itu Israel generasi satu ga genapi visi dan ga berjalan ma TUHAN karena tidak percaya. Tentu kita ga bisa berjalan ma orang yang ga dikenal atau ga dipercayai, karena itu untuk berjalan bersama TUHAN kita harus percaya dan percaya karena beriman. Perjalanan bersama TUHAN adalah perjalanan dengan iman.
- SETIA pada TUHAN bukan hari ini dan besok saja tapi sampai garis akhir. Iman kita pasti diuji agar bertumbuh seperti biji sesawi, dari bentuknya sekecil iota/titik bertumbuh menjadi seperti pohon beringin tanpa rambut yang bisa dipakai orang untuk berteduh atau dipakai burung untuk membuat sarang.Pertandingan iman bukanlah seperti pertandingan sprint, tapi seperti pertandingan marathon. Penekanannya bukan pada kecepatan, tapi pada ketahanan dan stamina, karenanya kita perlu untuk membangun manusia roh kita. Perumpamaan tentang talenta berbicara juga tentang kesetiaan. Hal ini bisa kita lihat pada pernyataan “inilah hambaku yang baik dan setia”. Kalau tidak setia maka talenta yang diberikan khusus untuk kita akan diambil dan diberikan ke orang lain yang setia. Maka setialah! “Sebelum TUHAN menaruhmu dalam tungku perapian, TUHAN tahu kau sanggup melaluinya.”
2. TRUST terjadi karena sangat-sangat percaya kepada seseorang sehingga kita bisa mempercayakan seluruh milik kita kepada orang itu. Ini erat kaitannya dengan pengenalan, ga cuma tahu atau sekedar basa-basi. Semakin kita mengenal makin kita dapat mempercayakan lebih banyak misalnya masa depan, masalah, cita, angan, bahkan pasangan hidup. Kita mempercayakan seluruhnya karena TUHAN yang kita sembah lebih tau dari pada kita. Kita bisa berpengetahuan banyak tapi , tetap, TUHAN yang lebih tau yang terbaik untuk hidup kita. Jadi tanya TUHAN, tanya TUHAN, tanya TUHAN, dan BELAJAR PERCAYA pada TUHAN.
3. RELY-ON artinya bergantung sama TUHAN seperti kita memegang sebuah botoh dengan tangan. Kalau kita tidak percaya dan bergantung sama TUHAN, kita akan jatuh dan pecah. Abraham melangkah karena percaya sama TUHAN. Ketika Abraham goyah, TUHAN TIDAK menjauh, tapi menguatkan dia, dan respon Abraham adalah langsung percaya, bahkan TUHAN perhitungkan itu sebagai kebenaran. Amsal 3: 5,6 “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
JADI PERCAYALAH! (Yeremia 16: 19) TUHAN adalah kekuatan dan benteng kita, tempat pelarian kita bukan yang lain. Kalau kita lari ke atau mengandalkan hal lain, kita terkutuk (Yeremia 17: 5). Tapi bila kita mengandalkan dan menaruh harapannya pada TUHAN, kita diberkati (Yeremia 17: 8). JADI PERCAYALAH! Percaya saja. PERCAYA SAJA! (Markus 5: 36)
- Published in Catatan Khotbah
Paskah (Passover)
J4u, 19 November 2011
Ko Ade
Keluaran 12 : 1- 30
Paskah berasal dari bahasa Ibrani : Pesakh
Paskah merupakan hari raya peringatan bagi umat Israel, ketika Tuhan menulahi orang Mesir dan menyelamatkan rumah orang Israel (Keluaran 12 : 27).
Paskah merupakan perlambang penebusan Kristus Yesus diatas kayu salib.
Apa yang dilakukan saat paskah?
1. Menyingkirkan ragi
Se’or = ragi murni
Hamets = barang yang sudah kena ragi
2. Memakan roti yang tidak beragi dan sayur pahit
Kedua poin ini berarti menyingkirkan setiap dosa (ragi). Setiap hukum yang dilarang, yang tertulis dalam alkitab (se’or) dan kebiasaan kebiasaan yang membuatmu berdosa (hamets) jangan dilakukan.
3. Menyembelih anak domba jantan yang tidak bercela
Anak domba jantan yang tidak bercela melambangkan Kristus yang menyerahkan diriNya diatas kayu salib.
4. Membubuhkan darah anak domba pada kedua palang pintu dan ambang atas pintu
Menerima pengampunan dan pengorbanan Yesus Kristus
5. Memakan daging anak domba dengan terburu buru
Ketaatan mutlak ketika perintah Tuhan datang dan harus siap dengan setiap perintahNya.
Kapan paskah dilakukan?
Imamat 23 : 4 – 6
Hari ke 14 bulan pertama (abib / nisan), dan pada waktu senja orang israel mulai menyembelih domba.
Yohanes 19 : 14, Matius 27 : 40
Yesus mati dihari paskah, pukul 3 sore (senja).
1 Korintus 5 : 7
“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.”
Pengorbanan sudah dilakukan Tuhan Yesus dengan jalan menjadi korban tebusan diatas kayu salib.
Paskah diperjanjian baru
1 Korintus 11 : 23 – 26
– Pengucapan syukur
– Peringatan akan Yesus
Mengingat Dia berarti tidak mengingat dan berbuat dosa lagi.
– Makan roti (tubuh Kristus), minum anggur (darah Yesus)
ada persekutuan (tubuh Kristus), pengampunan (darah Yesus), kesatuan bersama saudara seiman, kesembuhan.
Miliki pemikiran bahwa ketika kita melakukan perjamuan kudus, tubuh kita bersatu dengan Kristus dan ada kuasa dalam perjamuan kudus.
Tradisi yang salah dalam paskah
Kristen menjadi lemah karena KOMPROMI.
Easter (eastre – saxon)
Kisah Para Rasul 12 : 4
“Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah (Easter) ia menghadapkannya ke depan orang banyak.”
Dewi isthar / astharte (babilon); Asytoret (ibrani) = ratu surga / dewi kesuburan (Yeremia 7 : 18, 44 : 17 – 19; 1 Raja – raja 11 : 5)
Easter = perayaan / pemujaan dewi eastre
Easter merupakan tradisi agama Pagan (percaya banyak dewa)
Kelinci Paskah
Binatang / totem dari dewi eostre. Eostre bisa berubah menjadi kelinci (hares) perlambang kesuburan.
Tradisi berburu kelinci sebagai ritual penyembahan saxon mulai masuk gereja abad 18 di Inggris. DIlegalkan sebagai salah satu bentuk perayaan.
Telur Paskah
– Merupakan simbol kekuatan dan kesuburan dari eostre
– Mitologi penciptaan dunia (dunia dan isinya berasal dari telur)
– Salah satu ritual penyembahan berhala terhadap isthar
– Dalam agama mesir kuno dan persia tukar menukar telur hias (mediasi okultisme) dilakukan diawal musim semi dan diadopsi greja timur tengah sebagai suatu tradisi paskah.
Hot Cross Buns
Kue berhias tanda salib merupakan persembahan kepada eostre. dilakukan oleh agama neo pagan
Matius 15 : 19
“ Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Sembahlah Tuhan dengan cara Tuhan, bukan cara kita.
- Published in Catatan Khotbah