Menjadi Dewasa dalam Kristus
Respon kita terhadap proses-proses itu akan menentukan apakah kita akan menjadi dewasa atau tetap menjadi anak kecil.
Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang kita ambil.
Banyak orang berkata bahwa dewasa merupakan suatu proses akan dialami semua orang secara alami—bahwa dewasa merupakan sebuah kepastian. Kebanyakan orang berpikir bahwa karena semua orang akan bekerja, yang berarti mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri atau bahwa semua orang akan menikah, yang berarti sanggup mengambil keputusan sendiri.
Apakah menjadi dewasa adalah hal yang otomatis terjadi sebagaimana dikira banyak orang? Apakah boleh disimpulkan bahwa orang yang sudah bekerja dan sudah menikah berarti kedewasaannya sudah matang? Apakah status dan umur dapat menjadi ukuran kedewasaan? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas dalam benak kita.
Secara umum dewasa diartikan sebagai tanda telah mencapai kematangan jasmani, pikiran, dan pandangan. Yang dimaksud dengan matang di sini ialah memiliki pengertian mengenai hal yang benar dan salah. Namun, apa kata Alkitab mengenai kedewasaan? Kapan dan bagaimana kita dapat menjadi dewasa?
Alkitab mencatat bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali untuk dapat menerima Kerajaan Allah, yaitu setiap orang harus dilahirkan kembali melalui air (Firman Tuhan dan pertobatan, yang didasari oleh percaya) dan Roh (memberi diri dipimpinan Roh Allah, yang juga didasari oleh percaya) 1. Ketika seseorang dilahirkan kembali ia memasuki fase sebagai bayi rohani. Sebagai bayi, kita harus terus menerus haus dan lapar akan Firman Allah yang murni. Petrus menggambarkan hal ini sebagaimana bayi yang baru lahir hanya menginginkan air susu yang murni 2. Di fase ini, Allah menginginkan kita untuk terus menerus bergantung pada-Nya. Seperti bayi yang tidak dapat melakukan apapun tanpa bantuan orangtuanya, begitu juga Allah mau kita bergantung pada-Nya tanpa bersandar pada yang lain.
Namun Allah tidak ingin kita selamanya menjadi bayi. Tidak seperti orang tua yang terkadang menginginkan anaknya untuk terus menerus menjadi bayi atau memperlakukan anaknya seperti bayi, Allah menginginkan kita bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam-Nya. Ketika kita terus “makan” Firman Tuhan dan melakukannya, maka kita sebetulnya akan dibawa menjadi semakin dewasa. Mengapa ingin Allah ingin kita untuk menjadi dewasa secara Roh?
Karena banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh anak kecil. Banyak cerita yang tidak dapat disampaikan kepada anak kecil. Banyak perkara yang tidak dapat dipercayakan kepada anak kecil. Anak kecil penuh dengan keterbatasan dan Yesus telah menebus kita sempurna di kayu salib agar kita tidak lagi hidup dalam keterikatan, kelemahan dan keterbatasan. Ketika kita tidak bertumbuh dan terus menjadi anak kecil, sebetulnya kita sedang mengkerdilkan karya penebusan Yesus Kristus.
Sering kali kita berpikir bahwa kita terlalu muda untuk Allah percayakan sesuatu, terlalu hijau untuk Allah beri satu perkara. Kita lupa Alkitab mencatat bahwa Daud merupakan anak muda saat ia mengalahkan Goliat. (ESV menggunakan kata youth, GNB: bahkan menggunakan kata boy). Ia masih sangat muda saat itu untuk menghadapi jenderal tentara musuh, Goliat. Bahkan tiga kakak tertuanya pun tidak sanggup berbuat apa-apa selain berceloteh 3. Ia bahkan lebih muda lagi saat menghadapi beruang dan singa untuk menjagai dua-tiga ekor domba ayahnya. Daud menjadi sangat dewasa di usia belia, di saat ia hanya menggembalakan satu-dua ekor domba.
Kita juga tidak lupa kisah Yesus duduk bertanya jawab dengan para imam dan ahli taurat mengenai Firman Tuhan di usia yang sangat muda–dua belas tahun! 4. Lukas 2:52 mencatat bahwa Ia bertambah dalam hikmat dan kedewasaan, serta dalam anugerah di hadapan Allah dan manusia dan di saat itu Ia tetap menundukkan diri pada otoritas kedua orang tuanya.
Rupanya kedewasaan rohani tidak bergantung pada usia seseorang dan kedewasaan rohani bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi! Kunci menjadi dewasa ialah mau terus dibentuk dan bertumbuh. Seiring berjalannya waktu, Tuhan akan membawa kita pada proses-proses yang akan mendewasakan kita. Respon kita terhadap proses-proses itu akan menentukan apakah kita akan menjadi dewasa atau tetap menjadi anak kecil. Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang kita ambil. Keputusan untuk memegang dan mentaati Firman lebih dari pertimbangan dan keinginan pribadi kita.
Seseorang yang dewasa di dalam Kristus bukan sekadar memiliki pengertian mengenai hal yang baik dan buruk, namun juga berani mengambil keputusan untuk melakukan hal yang baik dan benar dalam kondisi apapun. Jadilah dewasa dalam segala hal, tahu dan taat pada kehendak-Nya, tanpa harus diawasi. Pertumbuhan rohani hanya bisa dicapai dengan ketaatan.
Milikilah hati yang haus dan lapar serta telinga yang siap mendengar dan ketika kita mendengar suara-Nya, taatlah! Sudah saatnya kita meninggalkan setiap sifat kanak-kanak dan beranjak menjadi dewasa, menjadi penuh Firman dan kuat di dalam Kristus!
Oleh Ririn Olivia
Referensi :
- Yohanes 3:3-6
- 1 Petrus2:2
- 1 Sam 17:28
- Lukas 2:41-47
- Published in Artikel
Hati bagi Bangsa
Kita tidak sedang memindahkan agama orang lain, tapi dari gelap kepada terangNya yang ajaib, dari maut kepada keselamatan, dari neraka kepada surga. Yesus tidak pernah menebus gedung, tapi manusia, yaitu kita.
Marilah kita membaca Nehemia 1:1-11. Tercatat bahwa Yerusalem sedang mengalami kehancuran, temboknya runtuh, orang-orangnya ditawan. Tembok bicara tentang pertahanan. Respon Nehemia adalah duduk dan menangis. Hatinya hancur dan dia berdoa puasa untuk bangsanya. Bagaimana dengan generasi kita? Generasi muda adalah harta bagi suatu bangsa. Untuk menghancurkan bangsa, cukup hancurkan generasi mudanya. Misalnya dengan narkoba, gaya hidup yang buruk, nasionalisme yang turun, tidak takut Tuhan, lalu tinggal tunggu waktu bangsa akan hancur dengan sendirinya.
Firman Tuhan katakan, pada akhir jaman, manusia tidak takut akan Tuhan. Hari-hari ini mulai terjadi kebingungan, mana yang dosa dan yang bukan dosa. Generasi ini tidak bisa membedakan tangan kiri dan kanannya. Muncul istilah bohong putih. Mana ada di Firman Tuhan istilah bohong putih, bohong adalah dosa. Sama dengan melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah dosa. Selain dosa juga ada kutuk yang terjadi dalam diri orang yang melakukan. Bahkan ada yang masih bercerai sekalipun jelas dilarang di Firman Tuhan. Masalah dosa ini seringkali ada saja orang yang masih melakukan tanpa tahu kebenarannya, karena tidak ada yang mengajar!
Ayo mulai memberitakan injil. Kita bukan pengecut rohani. Beritakan pada saudara-saudara kita. Terutama keluarga kita. Kisah 4:29, “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.”
Lihatlah orang-orang di sekeliling kita, apakah masih ada orang yang tidak bisa membedakan tangan kanan dan kirinya. Ketakutan manusia seringkali ketika menghadapi kematian atau kemisikinan. Kemiskinan juga bicara mental pelit, takut rugi. Kita sebagai murid Tuhan, jangan pusing dengan uang receh. Jemaat mula-mula meminta keberanian untuk memberitakan Firman. Ambil seluruh perlengkapan senjata Allah buat kita. Ambilah yang menjadi bagian kita. Jangan sampai kita sudah diberi perlengkapan tapi tidak dipakai.
Hanya menerima makanan rohani (dengan sering mendengar Firman, dimuridkan) tanpa mengalirkan keluar (dengan bersaksi, memberitakan injil, berbuat kebaikan) maka akan menjadi Kristen laut mati. Artinya banyak tahu tapi tidak melakukan. Dengan menjadi pelaku Firman, kita sedang memastikan untuk tidak menjadi laut mati. Yesus sudah berkata dalam Markus 16:17-18, ada tanda-tanda yang menyertai orang percaya untuk mengusir setan, melakukan mujizat, maka pakailah kuasa yang ada pada kita.
Bangsa ini perlu anak-anak Tuhan yang memberitakan kebenaran. Mari kita memberitakan dengan kasih dan kuasa. Kita tidak sedang memindahkan agama orang lain, tapi dari gelap kepada terangNya yang ajaib, dari maut kepada keselamatan, dari neraka kepada surga. Yesus tidak pernah menebus gedung, tapi manusia, yaitu kita. Jika kita merasa tidak berharga, ingatlah bahwa YESUS TELAH MATI BAGI KITA. Kita berharga di hadapan Tuhan. Kalau Tuhan yang bilang kita berharga, maka tidak ada seorangpun yang bisa berkata kita tidak berharga. Bagi wanita, cantik itu tidak hanya di luar, ada pula inner beauty, karena dalam hatinya sudah ada Tuhan Yesus. Bagi pria, gagah itu bukan bicara kekar berotot dan ganteng, tapi pria yang sudah memiliki perubahan karakter dan bertanggung jawab, bisa pegang komitmen. Jangan minder saudara, karena kita punya tugas untuk memberitakan Injil.
Tuhan Yesus, Aku minta ya Tuhan hari ini, keberanian untuk memberitakan Firman. Amin!
Persekutuan J4u Bandung
Sabtu, 15 April 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Hati bagi Bangsa
Venue: Rg. Azalea 1, lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Saat Teduh
Api yang ada di dalam kita harus kita jaga agar terus menyala setiap pagi . Imamat menyebutkan ini adalah tanggungjawab para imam dan 1 Petrus 2:9 menyatakan bahwa kitalah imamat yang rajani itu!
Saat teduh adalah waktu yang khusus kita sediakan setiap hari (bukan waktu sisa!), pagi-pagi sekali sebelum melanjutkan kegiatan lain untuk kita meneduhkan diri (hati dan jiwa) di hadapan Tuhan dengan merenungkan Firman Tuhan di bawah terang Roh Kudus.
Kenapa kita harus saat teduh?
Karena Tuhan mau kita mengalami dan mendatangkan keselamatan juga di bumi.
Selamat di bumi berarti:
- mendapat kekuatan dari Tuhan
- mendengar suara Tuhan
- mengalami hadirat Tuhan
1. Mendapat kekuatan dari Tuhan
Yesaya 30:15-16
This is what the Sovereign LORD, the Holy One of Israel, says: “Only in returning to me and resting in me will you be saved. In quietness and confidence is your strength. But you would have none of it. (NLT)
You said, ‘No, we will flee on horses.’ Therefore you will flee! You said, ‘We will ride off on swift horses.’ Therefore your pursuers will be swift! (NIV)
Ibarat tentara yang sedang berperang, ayat ini mengingatkan kita untuk selalu kembali ke perkemahan di mana kita kemudian mendapat pengarahan dari komandan kita mengenai strategi yang akan kita gunakan untuk memenangkan pertempuran.
Setiap hari, kita perlu untuk “kembali kepada Tuhan” dan mendapat arahan dari-Nya supaya kita bisa memenangkan setiap pertempuran di hidup kita.
Tetapi seringkali yang kita lakukan adalah kita ingin pergi mengendarai kuda cepat (swift horses). Kuda-kuda cepat menggambarkan cara-cara yang kita pikir paling cepat untuk melakukan sesuatu atau menyelesaikan persoalan kita. Berhati-hatilah, karena apa yang menurut diri kita atau kebanyakan orang bagus belum tentu benar di mata Tuhan.
Saat teduh membawa kita untuk menjadi seperti Adam yang ke-2, yaitu tidak sekadar menjadi “makhluk hidup” tetapi membawa kehidupan (1 Korintus 15:45). Saat kita tinggal tenang di hadapan Tuhan maka sesungguhnya roh kita menjadi sangat aktif karena kita menyingkirkan segala fokus lain dan menjadi aktif mencari Tuhan. Saat kita dipenuhi oleh Roh Tuhan, kita menjadi pembawa kehidupan di manapun kita berada.
2. Mendengar suara Tuhan
Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Ayat ini mengandung janji Tuhan bahwa setiap pagi saat kita datang kepada Tuhan, maka Tuhan akan mempertajam pendengaran kita sehingga kita akan semakin peka dengan suara Tuhan. Jika kita saat teduh setiap hari, itu berarti kita akan mendengar suara Tuhan setiap hari.
Api yang ada di dalam kita harus kita jaga agar terus menyala setiap pagi (Imamat 6:12-13). Imamat menyebutkan ini adalah tanggungjawab para imam dan 1 Petrus 2:9 menyatakan bahwa kitalah imamat yang rajani itu! Maka kita bertanggungjawab untuk memastikan api kita menyala setiap pagi melalui saat teduh.
3. Mengalami hadirat Tuhan
Ada 3 dimensi hadir Tuhan:
- Omnipresence
Tuhan hadir di mana-mana sekalipun mungkin orang tidak “merasakannya”.
- Manifested presence
Ini adalah hadirat Tuhan yang termanifestasi sehingga dapat kita “rasakan”. Misalnya kita mengalami Tuhan begitu nyata saat sedang di persekutuan atau pertemuan-pertemuan ibadah. Sayangnya, banyak orang berhenti di manifested presence sehingga ketika mereka selesai persekutuan mereka berhenti mengalami hadirat Tuhan dan merasa seolah-olah Tuhan tidak hadir.
- Indwelling presence
Ini adalah hadirat Tuan yang berdiam di dalam diri kita ke manapun kita pergi. Pada Keluaran 25:8, Allah memerintahkan orang Israel untuk membuat Kemah Suci (Kemah Suci melambangkan hidup kita), dan pada Keluaran 40:34 dikatakan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Ketika kita membangun hidup kita seperti yang Tuhan mau (seperti Musa membangun Kemah Suci tepat seperti yang diinstruksikan Tuhan), maka hadirat dan kemuliaan Tuhan akan memenuhi, akan tinggal tetap di dalam hidup kita sehingga ke manapun kita pergi kita akan merasakan hadirat Tuhan.
Indwelling presence tidak terjadi begitu saja, tetapi harus dibangun. Mari kita naik level sehingga kita mengalami hadirat Tuhan yang demikian.
Ada 3 tipe orang yang telah ditebus:
- Tipe orang di pelataran
Pelataran adalah tempat yang ramai dan banyak orang. Ini adalah tipe orang-orang yang mengikut Tuhan karena keramaian dan banyak teman. Ketika ditantang untuk lebih serius dan lebih dalam mengenal Tuhan, mereka enggan.
- Tipe orang di Ruang Kudus
Ruang Kudus adalah tempat yang lebih sepi daripada pelataran. Di ruang kudus orang mempersembahkan korban yang menggambarkan “bayar harga” kita untuk mengikut Kristus. Orang-orang di Ruang Kudus adalah mereka yang mulai membayar harga demi mengikut Kristus meski itu berarti memasuki jalan-jalan yang lebih sepi.
- Tipe orang di Ruang Maha Kudus
Ini adalah tipe orang yang mempertaruhkan diri untuk berjumpa dengan Tuhan. Mereka tidak menyayangkan apapun dan tidak memiliki agenda Pribadi. Jika Tuhan meminta mereka melepaskan sesuatu, mereka akan melepaskannya dengan tidak merasa rugi. Di sinilah kita akan mengalami Tuhan berbicara, mendapatkan pewahyuan, bahkan seperti Musa yang wajahnya bersinar, kita akan memancarkan kemuliaan Tuhan lewat hidup kita.
Tetap di Hadirat Tuhan
- Tinggallah dalam pujian penyembahan dan bahasa Roh. Lakukan dengan agresif dan lawan kepasifan.
- Keluaran 27:20-21. Jagalah lampumu agar tetap menyala. Mazmur 119:105 mengibaratkan Firman Tuhan seperti pelita bagi kaki kita. Pastikan kita mendapatkan Firman Tuhan setiap hari saat bersaat teduh.
- Kembangkan kehausan dan kelaparan akan Tuhan. Jadilah miskin di hadapan Tuhan supaya kita beroleh pengenalan yang baru setiap hari.
Tips untuk Bersaat Teduh
- Merenungkan Firman Tuhan
Jangan hanya baca selewat atau cepat-cepat. Sama seperti tubuh kita perlu mencerna makanan, Firman Tuhan juga perlu “dicerna”. Jika kita “makan Firman” dengan terburu-buru, kita tidak akan menikmatinya –bahkan mungkin kita justru malah akan “tersedak”. Catatlah Firman yang kita dapat, itu membantu kita untuk merenungkan Firman Tuhan yang kita terima secara pribadi
- Memiliki sikap hati yang benar (Matius 13:1-23)
Jadilah tanah yang subur. Hati yang seperti tanah berbatu adalah orang yang cepat menerima Firman tapi juga cepat lupa dan tidak siap menerima Firman yang dalam. Hati yang penuh semak belukar adalah orang yang kalah dengan ego dan kedagingannya sendiri. Tetapi orang yang hatinya seperti tanah yang subur akan membuat benih Tuhan dapat berakar dalam di hidupnya.
Carilah wajah Tuhan, bukan “tangan” yaitu berkat-berkat Tuhan dan jawaban Tuhan saja. Jangan pilih-pilih Firman, jangan mengambil Firman sepotong-sepotong tetapi ambilah dengan utuh. Mereka yang mengajarkan Firman hendaklah mengejarnya dengan utuh!
- Berdoa
Dalam doa kita dapat melakukan 4 hal yang disingkat menjadi ACTS:
Adore : memuji dan menyanjung Tuhan (Mzm 47:2. Mat 6:9)
Confession : Mengaku dosa, bertobat (Yer 5:25, Mat 5:23-24, Ams 28:13)
Thanksgiving : Mengucap syukur (Mzm 100:4)
Supplication : Berdoa untuk orang lain, bangsa, tempat kerja, dst. (Ef 6:18, Yer 29:7)
Berimanlah bahwa saat kita berdoa, kita sedang bertindak!
Firman membawa kita berakar ke bawah sedangkan doa membawa kita bertumbuh ke atas.
Firman Doa
Tuhan ingin agar kita membawa keselamatan di bumi (Markus 1:36-39) . Ketika kita mendapat kekuatan dari Tuhan setiap hari, mendengar suara Tuhan dan mengalami hadirat Tuhan, maka kita akan menjadi pembawa hadirat Tuhan sepanjang hari lewat tindakan, karya, dan perkataan kita. Dengan kata lain, kita sedang mendatangkan Kerajaan Allah di bumi –dan itu dimulai dari hidup kita sendiri.
Saat teduh akan membuat kita:
- Mendapat kekuatan dari Tuhan setiap hari dengan merenungkan Firman Tuhan
- Mendengar suara Tuhan dengan menghadap Tuhan dengan sikap hati yang benar
- Mengalami hadirat Tuhan melalui doa dan penyembahan
Dan melaluinya kita akan dibawa berjumpa dengan “raja-raja” di bumi untuk menyatakan Kerajaan Allah. Yang belum bersaat teduh, mari mulai bersaat teduh. Yang sudah setia bersaat teduh, mari melakukannya dengan lebih sungguh lagi.
Persekutuan J4U Jabodetabek
Sabtu, 25 Maret 2017
Pembicara : Samsu Sempena
Tema : Saat Teduh
Venue: Bougenville Room, Cipta Hotel Wahid Hasyim
- Published in Catatan Khotbah
Kebenaran Tentang Paskah
Easter adalah perayaan penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus.
Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover.
Paskah: Easter vs Passover?
Easter
Asal kata Easter adalah Eostre/Ostara (dari bahasa Anglosaxon) yaitu nama dewi yang disebut daughter of heaven. Namanya juga pemujaan, maka orang akan terus menggemakan namanya. Nah, kalo kita bilang happy easter, sama dengan menggemakan nama dewi tersebut. Waduh! Dari mana pertama kali pengucapan nama ini pertama? Adalah seorang monk bernama Bede, pencetus Anglosaxon Paganism dalam kekristenan. Bede menyebut Month of Eostre menjadi Paschal Month di bulan April. Eostre juga merupakan ungkapan dari hormonal wanita, estrogen.
Bede menyangkut pautkan kisah Eostre, yang bermula di Jerman kuno, yang juga berarti dawn (subuh, matahari terbit), dengan kisah Yesus bangkit pada pagi hari. Jadi Eostre disamakan dengan paskah, Yesus bangkit, seperti matahari pagi. Eostre juga berkaitan dengan nama Nerthus (Fertility) dan Freyja (love, sex, beauty, fertility, gold, seor/shaman/perdukunan, war and death). Freyja juga merupakan asal nama dari Friday (Jumat). Lahirlah tradisi Black Friday, di Indonesia kita kenal dengan nama Jumat Agung. Di Eropa sana parah sekali, karena selalu diadakan black Friday sale, di mana orang saling berebut barang diskon, bahkan sampai jatuh korban jiwa.
Beda negara beda penyebut, di negara lain dipakai kata Ishtar. Dari bahasa Mesopotamia, yang mengandung makna fertility, love, war, sex and power. Ishtar adalah anak dari dewa Anu (sky/langit). Karakter Ishtar merupakan simbol dari manusia dan binatang, kekuatan dan bahayanya. Ishtar disembah di Ninewe, kota yang penuh dengan percabulan. Perayaan Ishtar selalu berurusan dengan seks. Menghina sekali terhadap wanita. Di Babilonia, Ishtar mengandung personifikasi dengan planet Venus. Ada tercatat, terkutuklah orang yang merayakan Ishtar, diperbudak dalam perkara seksual. Dalam perayaan aslinya, ada pelacuran bakti. Betapa menjijikannya. Hati-hati, ini urusannya dengan roh.
Simbol-simbol dalam perayaan Easter
Kelinci
Berhubungan dengan Ostara, kelinci merupakan binatang yang cepat bereproduksi, mampu melahirkan hingga 42 anak dalam setahun. Maka kelinci jadi sakral di hari Easter. Ide bahwa kelinci sanggup bereproduksi tanpa kehilangan keperawanan dihubungkan dengan kisah perawan Maria. Maka munculah lukisan-lukisan tentang perawan Maria (Virgin Marie) dan Christ Child. Kisahnya Ostara bertemu seekor burung yang terluka, dia rawat, dan cintai layaknya pasangan. Karena saking cintanya, Ostara sengaja buat burungnya tidak bisa terbang lagi, lalu dia pamerkan kepada kawan-kawannya. Karena dirasa burung terlalu kecil, diubah menjadi kelinci salju yang agak besar ukurannya. Penyebutan ini sering dipakai untuk menyebut kemaluan pria sebagai burung, dan wanita sebagai bunga. Maaf kata, apakah bentuk sebenarnya dari kemaluan pria seperti burung? Tentu saja bukan, karena penyebutan ini bermula dari kisah Ostara tadi.
Telur
Kelinci tidak bisa bertelur, lalu telurnya dari mana? Hubungannya dengan paskah apa? Ternyata dari sel telur yang dihasilkan alat reproduksi wanita. Semakin menguatkan menguatkan hubungan Easter dengan kesuburan dan seks. Telur juga disimbolkan untuk menjamin kesuburan seorang wanita, makanya ada tradisi pecah telur. Ini adalah ritual yang diajarkan shaman, atau perdukunan. Berkembang menjadi tebak menebak jenis kelamin bayi yang dikandung. Padahal ini urusannya dengan roh jahat. Ajaran agama kuno juga mengajarkan anak-anak untuk berburu telur yang disembunyikan. Dalam konsep Easter, anak adalah simbol kelinci yang berarti laki-laki, telur adalah simbol wanita. Dengan kata lain mengajarkan anak untuk mencari seks sejak kecil.
Kesimpulan, Easter adalah perayaan cabul, penuh kejijikan di hadapan Tuhan. Ini adalah roh, masuk ke dalam tradisi gereja, dirayakan tahun demi tahun. Padahal tidak ada hubungannya dengan Yesus. Yang Firman catat, kita seharusnya merayakan passover. Kita pikir sudah mengenal Tuhan kita, tapi apa yang Firman katakan?
Passover (Kejadian 12)
Apa yang seharusnya ada pada paskah?
Anak Domba yang tidak bercacat. Ini melambangkan Yesus yang merupakan anak domba yang tidak bercacat.
Roti tidak beragi. Ragi bicara dosa/kecemaran. Roti yang tidak beragi bicara tentang Yesus. Sewaktu kita memakan roti tak beragi dalam perjamuan, kita sedang memutuskan untuk tidak berdosa lagi.
Sayur pahit yang dipanggang di api. Sayur pahit perlambang peringatan akan peringatan perbudakan di Mesir. Dipanggang di api, api artinya pemurnian/pemurnian.
Sewaktu makan, bangsa Israel harus berikat pinggang, memegang tongkat dan berkasut. Ikat pinggang di Efesus adalah ikat pinggang kebenaran. Adakah pinggang kita berikat kebenaran? Artinya, adakah kita sudah melakukan kebenaran? Tongkat bicara tentang otoritas. Kasut bicara tentang kerelaan hati untuk memberitakan injil.
Daging dan sayur pahit dimakan buru-buru. Karena bangsa Israel harus buru-buru meninggalkan Mesir. Mesir perlambang dosa dan penyembahan berhala (paganisme). Maksudnya, buru-burulah meninggalkan dosa kita, jangan ditunda atau berlambat.
Bangsa Israel membubuhkan darah anak domba pada kedua ambang pintu dan atas. Hanya rumah yang memiliki lambang darah ini yang dilewatkan dari maut.
Orang asing tidak boleh mengambil paskah. Harus bertobat dulu, ada lambang darah Yesus.
Inilah paskah yang seharusnya. Tuhan panggil dari gelap kepada terang. Dari Mesir kepada tanah perjanjian. Ketika kita melakukan kebenaran dasar, 4 pilar (baca Firman, Doa, Bersekutu, Bersaksi), inilah kebenaran yang kita punya.
Berhentilah berbuat dosa. Tinggalkan dosa. Bukan kembali ke “Mesir”. Jangan sampai kita terus menerus dalam pola hidup yang sama, ikut-ikutan perayaan-perayaan yang salah dan pesta pora. Paskah adalah pengorbanan Kristus di kayu salib. DarahNya sudah menebus kita dengan LUNAS. Oleh bilur-bilurNya kita sudah SEMBUH.
Jadi, bila ada yang bilang happy easter, tinggal dikoreksi, yang benar adalah
HAPPY PASSOVER atau SELAMAT PASKAH.
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 18 Maret 2017
Tema : Kebenaran tentang Paskah
Pembicara: Ester Irene
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Berjalan bersama Tuhan
- Beriringan, mengikuti, bersama-sama
- Hubungan
- Gaya hidup
- Firman Tuhan mengatakan Henokh hidup bergaul dengan Allah. Ini berarti yang namanya bergaul dengan Allah itu terus-menerus.
- Semakin kita bergaul dengan seseorang kita akan semakin dalam mengenal orang itu. Tidak mungkin kita mengaku bergaul dengan seseorang tapi kita tidak tahu apa-apa tentangnya.
- Secara eksplisit Nuh juga dikatakan hidup bergaul dengan Allah: in habitual felowship.
- Suatu hubungan tidak terbangun secara otomatis tetapi butuh proses, butuh dibangun misalnya melalui komunikasi.
- BERDOA
- Berbicara.
- Berseru (Yer 29 : 12-15)
- Mengalahkan musuh
- Membuka jalan (Kol 4 : 2-4)
- Mengalirkan kuasa (Yak 5 : 14-16)
- Dalam doa ada penyembahan, pengucapan syukur, pengakuan, dan permohonan (Mat 6 : 5-15)
- Firman mengandung perintah dan janji
- Firman adalah makanan (Mat 4 : 4)
- Firman memisahkan kedagingan dan yang ilahi (Ibr 4 : 12)
- Firman berfungsi sebagai senjata dalam peperangan rohani (Ef 6 : 17)
- Diawali dengan melakukan dan mengalami Firman Allah. Tanpa mengalami Tuhan, kesaksian kita akan kosong.
- Dalam ilmu hukum, seorang saksi adalah yang melihat, mendengar dan mengalami langsung suatu kejadian. Murid-murid Yesus mengalami kuasa Allah melalui kehadiran Yesus. MEREKA mengalami, melihat, menyaksikan Yesus. Kesaksian-kesaksian mereka menjadi luar biasa, 5000 orang bertobat, orang sakit disembuhkan.
- Adalah aneh bila seseorang mengaku murid Yesus tapi tidak pernah mengalami hal-hal yang luar biasa. Kalau hidup kita gitu-gitu aja dari dulu sampai sekarang – ada yang salah dengan kita!
- Rindukanlah bukan hanya menikmati cerita/pengalaman orang lain bersama dengan Tuhan tapi mari mengalami sendiri.
- Murid Yesus bersaksi melalui perkataan dan perbuatan. Waktu kita melakukan firman, kita sedang bersaksi melalui perbuatan kita. Ingat bahwa anak-anak Tuhan diperhatikan oleh sekelilingnya. Kita menjadi benchmark bagi orang-orang di sekitar kita, jadi jaga hidup kita. Jangan takut, Roh Kudus akan mengajarkan kita segala sesuatu sehingga hidup kita boleh menjadi berkat bagi orang lain.
- Bersaksi agar orang lain diteguhkan dan diperoleh teguran (Yeh 3 : 18-21)
- Church/ gereja adalah orangnya
- Gereja adalah tubuh Kristus (1 Kor 12 : 27) dan berbicara mengenai persekutuan.
- Dalam persekutuan, gathering atau togetherness, ada hubungan yang karib. Kekhasan gereja yaitu tidak memikirkan kepentingan sendiri tapi juga orang lain
-
Fungsi:
- Dengan rendah hati menolong (Fil 2 : 4)
- Meneguhkan
- Melengkapi ( 1 Kor 12)
- Kekuatan dalam kesepakatan (Mat 18 : 19-20)
- Dalam pergaulan cari orang yang tepat (1 Kor 15 : 33)
- Doa yang penuh kuasa
- Melakukan perintah Allah dan menggenapi janji
- Damai sejahtera Allah melampaui akal pikiran manusia
- Kesatuan dengan Allah, hidup dalam terang (1 Yoh 1 :3-7)
- Published in Catatan Khotbah
Hidup Mengikuti Agendanya Tuhan
Selama ini, mungkin kita merasa bahwa mengikuti agenda Tuhan sangat sulit dan berat.
Tetapi itu pola pikir yang salah!
Tuhan tidak mungkin menyiapkan suatu rancangan yang tidak dapat kita jalankan. Tuhan tidaklah rumit manusia-lah yang sering membuatnya menjadi kompleks.
Kita pasti percaya apa yang dikatakan oleh kita Yeremia 29:11 bahwa rancangan Tuhan bagi kehidupan kita itu adalah rancangan damai sejahtera. Kita meyakini, kita mengamininya. Kita percaya bahwa Tuhan mampu dan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita. Yang sering kita lupakan adalah kita tidak selalu satu paham dengan Tuhan: yang terbaik menurut Tuhan terkadang bukan yang terbaik menurut kita.
Jika kita ingin menerima apa yang Tuhan janjikan atas hidup kita, maka kita perlu mengikuti agendanya Tuhan juga. Mengikuti agenda Tuhan, berarti kita menjalankan segala sesuatu yang sudah Tuhan siapkan untuk kita, termasuk mengikuti waktunya Tuhan (musimnya Tuhan). Ketika Tuhan menyiapkan suatu rancangan yang sempurna dalam kehidupan kita, maka dapat dipastikan bahwa rencana itu sudah pasti cocok/pas (fit) dengan kita 100%. Tuhan sangat presisi menyiapkan setiap janji-Nya untuk kita yang disertai dengan waktu yang presisi pula. Oleh karena itu, jika kita ingin mengalami setiap janji Tuhan, kita harus mengerti dan hidup dalam agenda-Nya. Apa yang Tuhan siapkan bagi kita adalah suatu rancangan yang sempurna, blueprint yang mulia dan Ilahi. Tugas kita adalah mengikuti rancangan – rancangan yang sudah Ia siapkan tersebut. Namun, dalam menjalankan agenda Tuhan dalam hidup kita, kita tidak bisa memakai cara–cara manusia atau cara-cara kita.
Apa yang Tuhan tuliskan bagi kita di dalam agenda-Nya adalah sebuah mahakarya yang Ilahi dan mulia. Segala aspek kehidupan kita: visi, pekerjaan, pasangan hidup, studi, keluarga, pelayanan, dan aspek lainnya adalah karya yang Ilahi dan mulia sehingga hanya bisa diperoleh dan dikerjakan dengan cara – cara yang Ilahi dan mulia pula. Ini berarti hal-hal ini tidak bisa diperoleh dan dikerjakan dengan mengandalkan kekuatan ataupun hikmat manusia saja, tetapi dengan hikmat dan tuntunan Roh Kudus. Tuhan mau kita selalu mengandalkan Dia dalam setiap langkah kita (1 Kor 2:5).
Untuk dapat mengikuti agenda Tuhan, kita perlu senantiasa menyelaraskan pikiran, hati, dan kehendak kita dengan pikiran, hati, dan kehendak Bapa. Selama ini, mungkin kita merasa hal tersebut sangat sulit dan berat. Tetapi itu pola pikir yang salah! Tuhan tidak mungkin menyiapkan suatu rancangan yang tidak dapat kita jalankan. Tuhan tidaklah rumit manusia-lah yang sering membuatnya menjadi kompleks. Manusia kerap kali dipengaruhi lingkungan, mengalami rasa khawatir, cemas, tidak sabar, tidak tekun, takut sehingga secara tidak sadar membuka peluang untuk keluar dari agenda Tuhan dan berjalan pada agenda pribadinya sendiri.
Tuhan kita sempurna, maka janji-Nya adalah sempurna bagi setiap kita. Tidak ada yang murah dan mudah untuk sebuah kesempurnaan, kemuliaan dan keIlahian. Tentu saja untuk menerima suatu janji yang besar, visi yang besar, kita tidak akan melewati proses yang mudah. Mengikuti agenda Tuhan tidak berarti semua hal berjalan lancar dan mudah. Tuhan harus memastikan bahwa iman, roh, pengurapan, karakter, mental kita sudah siap dan memadai untuk menerimanya.
Kita memerlukan tiga hal untuk dapat mengikuti agenda Tuhan:
- Ketaatan (2 Kor 2:9), Kita perlu ketatan dan penundukkan diri terhadap Tuhan dan Firman-Nya. Tunduk artinya memberikan hak dan hidup kita sepenuhnya dikuasai oeh Tuhan. Kita menaati perintah-Nya dan memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita.
- Kepekaan/ketajaman (Ibrani 5:14), Kita perlu kepekaan/ketajaman untuk dapat mendengar suara Tuhan dalam membedakan mana kehendak Tuhan mana yang bukan.
- Ketangguhan/Ketekunan (Ibrani 10:36). Kita perlu ketekunan untuk tetap berdiri, tidak mudah menyerah, tidak bersungut – sungut. Sejauh mana kita bertekun akan mempengaruhi sejauh mana kita akan bertahan.
Ketiga hal di atas akan membuat cara pandang, cara merespon, cara berpikir, cara menilai kita selaras dengan Tuhan. Sekalipun proses demi proses terjadi, itu tidak akan membuat kita keluar dari jalurnya Tuhan. Ujian dan tantangan akan terus datang tetapi kaki kita tetap kuat mengikuti ke mana Tuhan membawa kita. Marilah kita memperoleh janji yang Ilahi dan sempurna dari Tuhan dan terus hidup mengikuti agenda Tuhan bagi kita. Tuhan Yesus memberkati!
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku,
aku akan timbul seperti emas.” – Ayub 23:10 –
Oleh Puji Tania Meliala
- Published in Artikel
Salib
Sejauh ini kita memahami salib sebagai penderitaan. Tetapi semakin dalam kita mengenal Tuhan, maka kita akan menemukan cara pandang-cara pandang baru. Dalam pengenalan yang lebih dalam, kita akan menemukan bahwa Salib menyimpan makna yang jauh lebih dalam dari pemahaman kita selama ini.
Galatians 3:13-14 (The Message)
Christ redeemed us from that self-defeating, cursed life by absorbing it completely into himself. Do you remember the Scripture that says, “Cursed is everyone who hangs on a tree” That is what happened when Jesus was nailed to the cross: He became a curse, and at the same time dissolved the curse. And now, because of that, the air is cleared and we can see that Abraham’s blessing is present and available for non-Jews, too. We are all able to receive God’s life, his Spirit, in and with us by believing—just the way Abraham received it.
Menurut ayat ini, salib bicara mengenai 3 hal:
- Janji Tuhan
- Warisan atau berkat Abraham
- Kutuk/dosa yang ditaklukkan
Christ redeemed us from that self-defeating, cursed life by absorbing it completely into himself.
- Hidup kita sebelum dibebaskan oleh Tuhan adalah hidup yang terkutuk (cursed life) dan menghancurkan diri kita sendiri (self-defeating/self-destruction). Hidup yang tertekan, tanpa tujuan, penuh kekuatiran dan keraguan adalah hidup yang terkutuk. Seringkali intimidasi datang dari diri kita sendiri dan karenanya iman tidak bisa bertumbuh dalam hidup kita—ini karena natur manusia berdosa adalah menghancurkan dirinya sendiri (self-defeating, self-destruction)
- Melalui salib, Yesus memerdekakan kita dari hidup yang demikian dengan “menyerapnya” dengan sempurna (absorb it completely) ke dalam diri-Nya sendiri dengan cara menanggungnya di atas kayu salib. Karena itulah ketika kita terus tinggal di dalam Tuhan, saat kita menyembah Tuhan, setiap intimidasi, kekuatiran, tekanan, kekuatiran—yang akarnya adalah hidup kita yang terkutuk dan penghancuran diri sendiri—akan sirna.
That is what happened when Jesus was nailed to the cross: He became a curse, and at the same time dissolved the curse
- Karena itulah di atas kayu salib, Yesus berkata “Sudah selesai”, karena memang melalui salib, setiap kutuk telah dihancurkan.
- Hal yang sama terjadi ketika kita juga memikul salib. Saat kita pikul salib, banyak hal akan “selesai” karena kita menyadari bahwa ternyata hal-hal itu sudah dipikul oleh Yesus di kayu salib.
- Selama ini misalnya kita mengatakan bahwa bangun pagi untuk saat teduh, berdoa, berpuasa, memberi, adalah pikul salib. Tetapi tidakkah saat kita memikul salib itu (melakukannya), berkat Tuhan turun, Tuhan berbicara, dan ada banyak persoalan “selesai”? Berarti pikul salib di titik ini bukan lagi penderitaan, tetapi justru berkat? Mari melihat dengan kacamata yang berbeda!
And now, because of that, the air is cleared and we can see…
- Salib juga membuat the air is cleared. Salib akan menyingkirkan setiap ketidakjelasan dan bayang-bayang yang menutupi mata kita. Kita akan dapat melihat Tuhan dan setiap rencana-Nya dengan jelas di hidup kita.
- Dalam kisah pertobatan Paulus, Paulus melihat cahaya putih dari langit saat di tengah perjalanan menuju Damsyik. Ia lalu menjadi buta selama tiga hari dan baru dapat melihat dan menerima Kristus. Perlu tiga hari di mana tubuh-jiwa-dan roh nya melihat Tuhan, di mana Tuhan membawanya tidak hanya melihat “cahaya putih” tetapi sampai “the air is cleared”. Sejak saat itu hidupnya berubah!
- Setiap orang yang memikul salib pasti berubah karena salib membawa kita berjumpa dengan Tuhan dan mengalami-Nya lebih lagi. Jika seseorang mengaku dia memikul salib tapi hidupnya tidak berubah maka dia pasti berdusta!
… that Abraham’s blessing is present and available for non-Jews, too. We are all able to receive God’s life, his Spirit, in and with us by believing—just the way Abraham received it.
Ada 5 berkat Abraham yang dapat kita terima:
- Abraham mempersembahkan yang sulung
- Abraham mempersembahkan anaknya yang sulung Ishak tanpa keraguan. Bagi kita, yang sulung pertama-tama adalah diri kita sendiri.
- Saat Abraham mempersembahkan Ishak, Tuhan menyediakan penggantinya di atas gunung-Nya. Saat kita mempersembahkan hidup kita sendiri, maka Tuhan menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan. (Matius 6:33)
- Karena itu, bagi kita seharusnya masalah persembahan (masalah uang) tidak lagi menjadi sesuatu yang sensitif. Kita tidak menjadi orang yang hitung-hitungan dalam memberi. Kita tidak merasa kuatir atau takut kekurangan ketika memberi– miliki sikap yang benar dalam memberi!
- Mari kita belajar menghitung berkat Tuhan, bukan berapa banyak yang sudah kita beri. Mulai hari ini, STOP menghitung pemberian kita kepada Tuhan.
- Iman
- Abraham meneladankan iman yang luar biasa. Kita pun dapat memiliki iman yang demikian.
- Seseorang yang memikul salib pasti memiliki iman, bahkan imannya semakin kuat saat ia terus memikul salib. Salib dan iman berjalan bersama-sama.
- Bangsa-bangsa (Kej 17:4, Mzm 2:8)
- Bangsa-bangsa berbicara mengenai visi.
- Tuhan akan memberikan kepada kita visi. Dan visi bukanlah salib. Visi adalah berkat! Tuhan akan membawa kita memberkati bangsa-bangsa!
- Keturunan perjanjian (Kej 17:6)
- Keturunan perjanjian berarti keturunan yang ilahi. Ini bukan cuma sekedar keturunan jasmani. Memiliki keturunan ilahi adalah berkat perjanjian! Ayat ini mengatakan keturunanmu akan sangat banyak. Ya, satu orang akan mengejar seribu, dua orang akan mengejar berlaksa-laksa!
- Warning: jika kita masih belum punya murid (padahal sudah waktunya memuridkan), ini berarti kita tidak pikul salib.
- Raja-raja akan muncul darimu (Kej 17:6)
- Melalui kita semua kaum dari muka bumi akan mendapat berkat (Kej 12:1-3)
- Dari hidup kita akan lahir raja-raja dan pemimpin-pemimpin yang memberkati bumi ini.
Setiap orang akan memiliki salibnya masing-masing, karena itu tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Salib setiap kita pasti tersedia, hanya apakah kita mau memikulnya atau tidak, tergantung pada keputusan kita.
Lukas 9:23 (The Message)
Then he told them what they could expect for themselves: “Anyone who intends to come with me has to let me lead. You’re not in the driver’s seat—I am. Don’t run from suffering; embrace it. Follow me and I’ll show you how.
- Di ayat 22, Yesus membahas mengenai bagian yang harus Ia tanggung. Di ayat 23, Yesus mengatakan bahwa ada bagian yang seharusnya dapat kita harapkan bagi diri kita sendiri (expect for themselves) – dan berikutnya Ia membahas mengenai pikul salib. Salib seharusnya adalah sesuatu yang kita harapkan!
- Kuncinya adalah:
- biarkan Yesus memimpin, dialah yang duduk di kursi pengendara, bukan kita. Coba cek, siapakah yang menjadi pemimpin di hidup kita hari-hari ini?
- Jangan lari dari penderitaan tetapi terima, peluk, dan ikuti prosesnya saja.
- Ikuti Tuhan, Dia berjanji akan membimbing kita. Ini juga merupakan janji bahwa salib kita tidak akan melebihi kemampuan kita.
Salib dibutuhkan untuk membentuk kapasitas kita menampung berkat Abraham. Dan sejauh mana kita memikul salib, itu pasti akan nampak dari hidup kita.
Selamat memikul Salib ☺.
Persekutuan J4U Jabodetabek
Sabtu, 25 Februari 2017
Pembicara : Ester Irene
Tema : Salib
Venue: Bougenville Room, Cipta Hotel Wahid Hasyim
- Published in Catatan Khotbah
Persembahan Sulung
Memuliakan Tuhan dengan karakter kita, itu sudah tentu. Tuhan ingatkan juga untuk memuliakan Tuhan dengan hasil sulung kita. Kita harus bangga bahwa kita bisa memberikan persembahan sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan. Bukan dengan terpaksa, itu merupakan kekejian bagi Tuhan, lebih baik tidak usah sekalian.
Persembahan sulung ini ditujukan buat kita yang sudah bekerja. Ada 638 perintah Allah pada bangsa Israel di perjanjian lama, yang jika tidak dilakukan menimbulkan kutuk. Di perjanjian baru, Kristus telah menebus kita dan telah menjadi kutuk bagi kita. Jika kita tidak melakukannya kita tidak terkutuk, tapi ada hal yang masih berlaku hingga sekarang. Perintah yang manakah?
Dalam Keluaran 23:14-19, tercatat pada bulan Abib, Tuhan memerintahkan janganlah orang datang ke hadirat Tuhan dengan tangan hampa. Ini menjadi tanggung jawab para pemimpin untuk berdoa kepada jemaat yang belum bekerja. Anak Tuhan jangan diam saja, tidak mungkin anak yang sungguh-sungguh malah mengganggur. Dalam ayat di atas, tercatat pula ada hari raya buah bungaran. Nehemia 10:35, mencatat, “Dan lagi dari pada setahun datang kepada setahun kami akan membawa segala hasil tanah kami dan buah bungaran dan segala pokokpun ke dalam rumah Tuhan.”
Persembahan sulung tidak hanya diberikan pada waktu gaji pertama bekerja seumur hidup, tapi setiap tahun. Berbeda dengan perpuluhan yang bersifat wajib, jika tidak dilakukan kita sedang merampok Tuhan. Persembahan sulung tidak wajib. Tapi ketika kita melakukannya, ada janji Tuhan bagi kita. Tuhan mengutus Malaikat-Nya. Malaikat tersebut maksudnya adalah Tuhan sendiri yang memimpin kita kepada visi kita. Mungkin kita sudah melihat visi kita, hanya ragu-ragu saja. Ingatlah bahwa Tuhan yang memimpin kita. Masuk saja! Maka tidak aneh akan bahwa ada pintu-pintu yang dibukakan. Jalan-jalan yang misteri, orang lain tidak tahu, kita justru mengetahuinya.
Pengertian Buah Sulung
Buah sulung adalah Buah pertama pada musim panen; Hasil pertama dari apa pun.
Mula / awal רֵאשִׁית – RESYIT Ibrani :
berasal dari kata dasar: רֹאשׁ – ROSY/ ROSH, artinya: “kepala” digunakan dalam arti: bagian pertama, saat keberangkatan, “awal“, atau “mula”
(Ulangan 11:12; Kejadian 1:1; 10:10.
“RESYIT” ini juga bermakna yang “terbaik” (Keluaran 23:19);
dan “buah sulung“: Imamat 2:12: “Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama (RESYIT) boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan”.
Bahasa Ibrani untuk “buah sulung/ buah bungaran“yaitu בִּכּוּר – BIKUR (singular)/בִּכּוּרִים – BIKURIM (plural), yang khusus digunakan untuk biji-bijian dan buah-buahan:
Keluaran 23:16, “Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran (BIKURIM) dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.”
Nehemia 10:35, “Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama (BIKURIM) dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.”
Kata Yunani untuk “buah sulung” adalah: ἀπαρχή – APARKHÊ berasal dari kata – ARKHOMAI yang memiliki arti dasar “yang terutama, keunggulan“.
Bilangan 15:20-21,”Tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu persembahkan sebagai persembahan khusus berupa roti bundar; sama seperti persembahan khusus dari hasil tempat pengirikanmu, demikianlah harus kamu mempersembahkannya”.
Allah memerintahkan bangsa Israel untuk mempersembahkan kepada-Nya buah sulung dari manusia, binatang, atau hasil bumi (Keluaran 22:29, 30; 23:19; Amsal 3:9). Mempersembahkan buah sulung kepada Allah merupakan bukti bahwa orang Israel menghargai berkat Allah, negeri mereka serta panenannya.
Contoh persembahan sulung di Alkitab:
Kejadian 4:4 Habel memberikan anak sulung dombanya yakni lemak-lemaknya. Jadi mengertilah kita bahwa persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang mengandung darah. Ingat pada waktu Adam Hawa jatuh dalam dosa, sebenarnya Tuhan sudah memberi tahu pada kita persembahan yang benar, yaitu Allah memberikan jubah kulit binatang, bukan kulit pohon. Kulit binatang mengandung darah. Darah di sini bicara tentang penebusan dosa melalui Yesus.
Kejadian 22, Abraham mempersembahkan anak sulung dan satu-satunya, yaitu Ishak. Zaman bangsa Israel, anak sulung adalah milik Allah. Maka harus ditebus dengan membayar persembahan sulung ganti anak tersebut. Jika tidak ditebus, anak tersebut diserahkan pada Allah, seperti Samuel, menjadi hamba Tuhan. Anak sulung punya hak kesulungan dalam keluarga, ini yang menjadikan anak sulung berbeda dengan anak yang lain. Secara rohani, anak yang bertobat pertama dalam keluarga tersebut adalah yang sulung.
1 Samuel 1:1-28 Hana mempersembahkan Samuel.
1 Raja-Raja 17:7-24 Janda Sarfat mempersembahkan buah sulung yakni segenggam tepung dan sedikit minyak untuk Elisa.
Persembahan sulung diberikan kepada
- Tuhan (Keluaran 34:26; Ulangan 26:10)
Janganlah memasak anak kambing pada susu induknya (dikorbankan anak beserta induknya) karena ini merupakan kekejian di hadapan Tuhan. Sama dengan janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik. Sama dengan ketika seorang pengusaha tidak menggaji karyawannya atau telat menggaji bawahannya, ini kekejian di hadapan Tuhan.
- Untuk memuliakanNya (Amsal 3:9)
Memuliakan Tuhan dengan karakter kita, itu sudah tentu. Tuhan ingatkan juga untuk memuliakan Tuhan dengan hasil sulung kita. Miliki iman ini. Kita harus bangga kita bisa memberikan persembahan sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan. Bukan dengan terpaksa, itu merupakan kekejian bagi Tuhan, lebih baik tidak usah sekalian. Bagi murid-murid yang belum bisa memberi persembahan sulung, para pembimbing sebaiknya berdoa supaya murid-murid memiliki iman agar dapat memberi di tahun depan. Karena kita menyadari dan mengerti bahwa ada berkat khusus bagi yang melakukan persembahan sulung.
- Rumah Tuhan (Nehemia 10:35)
- Tidak boleh dibawa ke atas mezbah (Imamat 2:12)
Yang di atas mezbah menjadi milik Tuhan, yaitu berupa lemak yang terbaik. Persembahan sulung diunjukkan kepada Tuhan, kemudian diberikan kepada imam-imam.
- Diletakkan di depan mezbah Tuhan (Ulangan 26:4)
- Para imam (Yehezkiel 44:30)
Tercatat bahwa ada janji dari persembahan sulung yaitu supaya rumah kita diberkati. Di tempat ibadah tertentu, semua perpuluhan diberikan ke gembala. Di sini, Imam harus meminta hikmat untuk mengelolanya. Jika tidak bisa mengelola, akan berbahaya, muncul efek samping yang tidak perlu.
Dampak persembahan sulung:
- Penyertaan Tuhan sepanjang tahun, Tuhan akan berjalan di depan kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita sendiri.
- Diberkati berlimpah-limpah di lumbungnya dan bejana anggurnya (Am 3:9-10). Lumbung bicara tentang kebutuhan dasar, sehari-hari. Anggur bicara tentang pesta, perjamuan, sukacita, damai sejahtera atau anggur itu sendiri.
- Tuhan memberkati rumah-rumah dan berkatNya yang kekal (Yeh 44:30). Mengandung kata Bayith (Ibrani) yang berarti keluarga dan keturunan kita. Berkat yang kekal adalah Yesus. Jadi seisi keluarga menerima Yesus.
Kesmpulannya, persembahan sulung adalah seberkas. Di alkitab memang tidak disebut jumlah tertentu. Biasanya kita memberikan satu bulan gaji penuh (bagi karyawan) atau seluruh laba bulan tersebut (bagi pengusaha). Pengertian seberkas adalah sejumlah yang hati kita mau berikan pada Tuhan. Seberkas ini berasal dari gaji paling tinggi atau laba paling tinggi di tahun sebelumnya. Apakah jika sudah memberi persembahan sulung perlu memberi perpuluhan juga? Karena hal inilah kita perlu mempersiapkan jauh-jauh hari. Kita bisa menabung terlebih dahulu, sehingga kita bisa memberikan persembahan sulung beserta perpuluhan.
Persembahan sulung diberikan pada tanggal 1-31 Maret.
Mari berani bertindak, jangan biasa berlama-lama atau menunda-nunda.
Mari menjadi pelaku Firman dan mengalami Firman itu sendiri.
Persekutuan gabungan
Sabtu, 18 Febuari 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Persembahan Sulung
Venue: Rg. Azalea 1, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah
Rahasia Akhir Jaman; Injil Kerajaan
Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki; dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!” Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!“………. Tetapi engkau, sembunyikanlah penglihatan itu, sebab hal itu mengenai masa depan yang masih jauh.” (Daniel 8:15-26). Tetapi ia menjawab: “Pergilah, Daniel, sebab Firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman…. (Daniel 12:9). Daniel salah seorang yang terpandai di zamannya, menerima sesuatu yang tidak bisa dimengertinya pada waktu itu.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. (Efesus 6: 18-20). Memberitakan rahasia Injil tentunya bukan untuk orang kafir, tetapi untuk orang yang sudah mendengar dan menerima Injil Keselamatan yaitu Yesus Kristus.
Injil artinya “Kabar Baik”, tetapi Rasul Paulus untuk memberitakan rahasia Injil meminta “Keberanian”; mengapa? Bukankah itu hal yang aneh? Rupanya ada resiko dalam memberitakannya, dan reaksi itu bukan datang dari orang kafir lagi, tetapi datang dari mereka yang telah mendengar dan menerima keselamatan. Perlu saudara tahu bahwa ada orang yang dapat menerima Injil tetapi tidak dapat menerima Rahasia Injil,, dapat menerima Injil Keselamatan tetapi tidak dapat menerima Injil Kerajaan, Karena Pribadi Roh Kudus kurang berfungsi didalam hidupnya (sekalipun seseorang sudah dibaptis Roh Kudus, bisa berlidah asing / berbahasa Roh, tetapi hal itu tidak menjamin bahwa Pribadi Roh Kudus berfungsi di dalam dirinya) karena hanya Kristus (yang diurapi) saja yang dapat menyingkapkannya. II Korintus 3:14
Meskipun ada resiko, kami tetap terpanggil untuk memberitakannya, Karena inilah kehendak Tuhan pada akhir zaman. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Matius 24:14. Pada umumnya reaksi itu terjadi Karena orang-orang yang tersinggung (namanya, pelayanannya, kelompoknya, doktrinya, denominasinya) dan ini adalah rekasi yang normal, bisa juga karena perbedaan pendapat / tafsiran dan biasanya tidak sesuai dengan pendapatnya sendiri di cap sesat….Saudara, ajaran sesat adalah ajaran yang menyimpang, yang tidak lagi memuliakan atau mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan. Ajaran sesat bukanlah karena ajaran itu berbeda dengan pendapat kita, berbeda dengan doktrin kita, berbeda dengan theologi yang ada. Lihat, Tuhan membuat sesuatu yang baru. Yesaya 43:18-19; 48:6-7. Haleluyah!!!
Inilah waktunya akhir zaman itu, waktu dimana materai-materai itu dibuka dan Firman yang tersembunyi itu diberitakan. Berita-berita akhir zaman ini tidak bisa dimengerti oleh akal dan kepandaian semata-mata (Contoh : Daniel). Banyak orang membaca dan mempelajarinya namun salah menangkap beritanya, karena itu bacalah berita-berita ini pada waktu Tuhan yang tepat, mintalah pimpinan Pribadi Roh Kudus dan PengurapanNya, seleksilah, dan putuskanlah sendiri apa yang benar! Lukas 12:57
Disadur dari : Prakata, Injil Kerajaan; Karakter Seorang Putra
- Published in Artikel
2017-Tahun Kesempurnaan
Bagi orang–orang yang durhaka akan berduka, tapi orang–orang benar akan bersukacita. Dan terjadi pemisahan, kita tidak bisa lagi duduk bersama orang-orang bebal. Justru kehadiran kita membawa damai sejahtera.
Selamat tahun baru menurut kalender Gregorian, yaitu tahun 2017. Jika kita ingat tahun 2016, tergenapi semua apa yang disampaikan mengenai perekonomian melambat dan PHK di mana-mana. Tapi 2017 menjadi tahun yang berbeda. Mari kita lihat dalam tahun ini, apa yang Tuhan mau sampaikan.
Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”.
Musa dikenal sebagai nabi Tuhan. Dia tidak hanya merupakan orang yang peka dan presisi, tapi juga memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Dia jelas bukan pemimpin yang biasa saja. Tuhan mengangkatnya secara khusus. Orang yang dipilih dan diangkat Tuhan akan memiliki hikmat dan marifat. Dia punya dua saudara, Miryam dan Harun. Miryam adalah seorang nabiah. Sewaktu Miryam menari dengan rebana, itu bukan sekedar menari, tapi sambil bernubuat. Makanya pelayanan pujian penyembahan identik dengan pelayanan profetik. Musa, Miryam dan Harun peka dengar suara Tuhan. Tapi kepada Musa, Tuhan bertemu muka dengan muka.
Kembali dalam Mazmur 90:12, Musa mengingatkan kita untuk menghitung hari. Dalam kalender Yahudi, tahun ini adalah 5777. 5 adalah angka kekudusan, 7 artinya sempurna. Kalender Gregorian dan Yahudi berbeda perhitungan, baik penempatan hari dan bulan. Pegertiannya juga berbeda. Mari kita baca dalam Mazmur 138:8, tercatat bahwa Tuhan akan menyelesaikan dengan sempurna. Cek dan evaluasi diri kita, mana yang belum tergenapi.
Kalender Yahudi berisi dengan masa-masa yang presisi. Mereka sudah bersiap dalam menghadapi tiap musim. Sebelum musim kering, bangsa Yahudi menanam dengan pampers sebagai penahan air hujan. Mereka juga membuat penyulingan air laut. Mau berbuat apapun, selalu dihitung. Dalam perjanjian lama juga dicatat ada musim raja-raja berperang. Ada efek dari musim. Daud jatuh dalam dosa ketika musim berperang dia tidak berperang. Terlalu lambat terlewat, terlalu cepat juga salah. Di kala menuai malah tidak menuai. Anak Tuhan jangan sampai berantakan agendanya. Amsal mengatakan belajarlah dari semut.
Mau ada pembimbing atau tidak, tetaplah bangun diri. Ada pemimpin atau tidak ada, tetap bekerja. Hidup tuh harus dibajak. Ketika kita mengikuti agenda Tuhan, maka apa yang Tuhan katakan pada kita terjadi. Apa yang Tuhan agendakan pada tiap kita unik dan berbeda.
Tahun 5777 dimulai 3 Oktober 2016 dan berakhir 21 September 2017. Dari sekarang sampai 6 tahun kemudian (5784 atau 2023), akan terjadi sesuatu yang besar secara global, nasional, dan pribadi. Global adalah pasti, nasional sudah ditetapkan, pribadi kalau kita percaya. Jadi hati-hati. Tuhan tidak main-main. Dalam perkataan juga mesti kita perhatikan. Khususnya ketika emosi, jangan sembarangan bernazar, berjanji , berkomitmen, apalagi bercanda. Masa kita bercanda bawa bom ketika naik pesawat, bisa dipenjara loh. Hati-hati bersungut-sungut, mungkin sakit yang kita alami, tapi mengucap syukur. Akan ada kejelasan yang dari Tuhan. Ketika kita ragu-ragu, tetap cari Tuhan, bukan diteruskan, nanti tersesat.
Tahun 5777 disebut tahun Ayin Zayin. Ada orang bilang bahwa Zayin adalah mahkota dan ada yang bilang pedang. Baik mahkota dan pedang punya arti sendiri.
- Mahkota
Daniel 2:34-35, “Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung yang besar yang memenuhi seluruh bumi.”
“Patung” di sini bicara tentang berhala, kesia-siaan, keduniawian. Jaman Musa pernah ada patung lembu emas yang dibuat Harun. Ini terjadi karena bangsa Israel lama menunggu dan tidak tahu apa yang terjadi karena Musa naik gunung Horeb. Jika takut yang bukan berasal dari Tuhan maka dampaknya adalah kedagingan dan penyembahan berhala. Takut pada setan, maka dibuat sesajen. Jika lewat tempat tertentu harus klakson atau lampu dim, itu bukanlah dari Tuhan, LAWAN!
Daniel melihat ada batu yang terungkit, ini berasal dari Tuhan. Yang dihantam “kaki”-nya, yaitu basic/dasarnya dihancurkan. Bukan kepalanya, karena akan bersisa bagian bawahnya, tapi ketika kaki yang dihantam, akan roboh. Maka hancur pula besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas, ini melambangkan apa yang selama ini mulia bagi manusia akan dihancurkan. Apa yang selama ini manusia anggap mustahil hancur/berubah akan terjadi.
Semuanya berubah menjadi “sekam”. Semuanya yang dianggap mulia menjadi sampah. Sama seperti kata Paulus setelah mengenal Kristus, semua yang dulu dia anggap keuntungan sekarang menjadi sampah. Menaburlah pada musim yang tepat, kita akan menuai. Bukan waktunya lagi untuk berdoktrin ria. Tidak ada lagi pilih-pilih kebenaran yang menarik dan bagus buat kita. Telan saja. Lakukan saja. Makan setiap kebenaran. Sewaktu baca Firman, ada ayat yang seolah-olah melompat ke hati kita, itu buat kita. Seperti berat, tapi pasti bisa. LAKUKANLAH!
“lalu angin mengembuskannya”. Bukan hanya masa lalu, juga nilai-nilainya. Orang yang tidak pernah bisa meninggalkan masa lalunya tidak akan pernah maju. Apakah kejayaan di masa lalu, apakah kesedihan masa lalu. Move on. Anak Tuhan mencari Tuhan, bukan lihat horoskop, peganglah kebenaran. Masih lihat horoskop, hati-hati terkutuk.
“sehingga tidak ada bekas-bekasnya”. Ini butuh waktu, tapi tetap berserah pada Tuhan. Biarlah kita memberi untuk Tuhan selidiki dan bedah. Diambil semua yang busuk dari hidup kita. Nilai-nilai yang bukan dari Tuhan, BUANG! Ampuni masa lalu. Tinggalkan masa lalu yang busuk dan pengecut.
“batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi bumi” Inilah kemuliaan Tuhan yang memenuhi bumi. Yesuslah gunung batu. Kena PHK, bukan masalah. PHK= Pastikan Hidup dalam Kristus. Bukan karena manusia, tapi Tuhan sendiri yang punya ide untuk memenuhi bumi. Lakukan saja yang terbaik, lakukan yang kita bisa, maka Tuhan yang menyempurnakan.
“bumi” bicara kita manusia, tidak peduli siapapun. Singa dari Yehuda akan bangkit memenuhi bangsa ini, memenuhi hidup kita. Maka segala sesuatu akan ditambahkan pada kita.
- Pedang
Matius 10:34, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”.
Hal ini sudah Yesus alami dahulu. Ketika Yesus umur 12 tahun, dia diajak ke bait Allah. Ketika pulang dan orang tuanya menyadari bahwa Yesus tertinggal, maka mereka mendapati Yesus sedang berada di bait Allah, berdiskusi dengan para imam. Sejak saat ini, mulailah ada banyak yang Maria tidak mengerti dan disimpan dalam hatinya. Mulai terjadi pemisahan. Hal-hal ajaib mulai terjadi, yang membuat Maria menyadari bahwa Yesus lahir karena karya Roh Kudus. Pengajaran Yesus benar dan menunggang balikkan dunia, sampai saudaranya sendiri mengganggap Dia gila. Inilah pemisahan.
Jika tahun ini berarti pedang, maka pedang bicara tentang penghakiman, keadilan, pengudusan, hukum Tuhan ditegakkan. Bagi orang–orang yang durhaka akan berduka, tapi orang–orang benar akan bersukacita. Dan terjadi pemisahan, kita tidak bisa lagi duduk bersama orang-orang bebal. Justru kehadiran kita membawa damai sejahtera.
Ada pesan-pesan untuk murid-murid:
- Pisahkan diri kita dari dosa. Dalam 2 minggu ini, akan terjadi. Orang yang secara terang-terangan berbuat dosa, pisahkan diri kita dari mereka.
- Tuhan akan memutuskan persekutuan-persekutuan dan hubungan-hubungan yang bukan dari Tuhan. Abraham dan Lot, sekalipun saudara, terpisah. Lot memilih lembah yang subur, Abraham melihat sejauh dia memandang dan padang gurun berubah menjadi tanah yang subur. Jangan merasa sayang. Tinggalkan saja. Pasangan yang bukan dari Tuhan.
- Tuhan akan dengan sangat jelas menuntun kita pada jalan-jalanNya. Waktu Dia menuntun kita, seringkali iman kita kurang. Kita ragu, apakah sanggup atau tidak melakukan hal tersebut. Dibutuhkan keberanian untuk melangkah.
- Konsistenlah untuk terus melakukan panggilan di dalam Tuhan. Kereta api tetap berjalan di relnya, tidak peduli panas dan hujan. Kereta api berbobot, dapat menghancurkan es yang ada di rel. Jangan terlalu perhatikan badai, perhatikanlah tujuanmu. Badai pasti berlalu, tujuan tetap ada bagi kita.
- Kobarkanlah api dalam Tuhan. Juga semangat dan karunia yang ada pada kita. Harapkanlah yang berbeda. Naik dan terbanglah. Tahun ini kita harus terbang, maka Tuhan akan mengajari kita terbang. Rajawali bersorak ketika ada badai, dia terbang melintasi gunung. Jangan terlalu dekat dengan masalah, naiklah mendekat kepada Tuhan. Bagaimana kita menyelesaikannya? Pola pikir kita atau dengan Tuhan.
Bersiaplah dibilang gila. Kita akan melakukan hal-hal yang mustahil bagi orang lain. Kita dipisahkan. Kita menjadi terang bagi keluarga kita. Ketika Tuhan di pihak kita siapakah lawan kita?
Persekutuan J4U Bandung
Sabtu, 21 Januari 2017
Pembicara: Yorga Parnadi
Tema: Tahun Kesempurnaan
Venue: Rg. Azalea 2, Lt. P1, BTC
- Published in Catatan Khotbah